Finding James | Na Jaemin [✓]

By Akashimy

800 125 11

a side story. You should read "Finding Lily" first. More

Catatan Penulis
00. Prologue
01. Pulang
11. Kangjoon (Epilog)
02. NCT Dream
07. Rain
03. Jam dinding
08. messed up
09. Suddenly
10. hitam dan putih
05. Finding James
06. Siapa Mereka

04. Tak Sengaja

33 6 1
By Akashimy

"James, kamu sangat bodoh,"















"Oppa.. "








"Kangjoon .."








"Kangjoon Oppa!"






Aku mengetuk kamar Kangjoon-Oppa, tidak kuat, tapi aku yakin dia mendengarnya. Nggak butuh waktu lama untuk Oppa membuka pintu dengan penampilannya yang berantakan.

"Sera? Kenapa?"

Awalnya, itu hanya pertanyaan biasa, tapi wajah Oppa berubah panik setelah melihatku yang pucat pasi.

Memang, sesuatu telah terjadi.

Kangjoon-Oppa cepat mendorong kursiku masuk ke kamarnya. Dia lalu berlutut di depanku, menyamakan garis mata. "Kenapa? Tengah malam begini, apa yang terjadi?" tanya Oppa.

"Aku akhirnya ingat, mimpi yang selama ini hadir dalam tidurku," kataku parau.

Sebuah mimpi.

Yang ku kira sebagai mimpi buruk.

Yang terus terulang sejak aku datang ke rumah ini.

Kangjoon-Oppa menatap mataku dalam-dalam, kemudian meraih tanganku yang gemetaran. "Ceritakan,"

"Aku bermimpi jatuh dari atas gedung, dan ada seseorang berusaha menyelamatkanku. Aku nggak ingat dia siapa tapi aku meneriakkan namanya," jelasku. Aku diam sebentar, menggigit bibirku dengan gelisah. "Namanya .. James .."

Raut wajah Oppa tidak berubah, tadi dia tampak berpikir dan kini malah terduduk di lantai.

"Aku .. aku nggak mengerti kenapa aku terus menerus memimpikan hal yang sama. Apakah .. aku punya suatu hubungan dengan orang yang menabrak .. aku?" kataku hati-hati dengan suara tercekat.

Kangjoon-Oppa menghela napas. "Kurasa, rasa cemasmu datang karena kejadian kemarin. Kamu pasti kaget dengan adanya layar di jam dinding dan isu orang yang bernama James,"

Aku tak menjawab. Atau lebih tepatnya, tidak mampu menjawab penuturannya. Mungkin benar. Tapi ..

"Tapi selalu nama itu saja yang muncul di kepalaku dan ntah kenapa .. aku perasaan rindu yang aneh," kataku. "Apa mungkin, orang asing yang Mama maksud adalah bernama James? Kenapa Mama cemas sama orang yang udah di penjara? atau mungkin ada James lain?" Tanyaku seolah bertanya pada diri sendiri. Aku menarik Oppa, agar dia mendekat padaku. "Kumohon, bisakah Oppa mencari tahu kebenarannya? Maksudku, mencari orang yang menabrakku ini? Bawa dia padaku,"

"Itu sulit, Sera .."

Aku menghela napas. Oppa benar. Itu semua tidak mungkin. Yang menabrakku pasti sudah di tahanan dan aku tidak mungkin pergi ke sana, Mama pasti akan marah besar jika tau soal itu.

Aku menggenggam sejumput baju di dadaku.

Sesak.

Sesak sekali.

Perasaan rindu yang aneh ini.

Kenapa aku sangat yakin bahwa dia bukan seseorang yang harus ku hindari?

"Tapi .. aku akan mengusahakannya," kata Kangjoon Oppa lagi. "Aku akan mencari informasi soal orang yang menabrakmu. Identitasnya, fotonya, bahkan kalau perlu, aku akan menemuinya nanti. Tapi nggak bisa secepat itu. Mungkin .. aku butuh waktu,"

Aku menatap Oppa dengan mata berkaca-kaca, lalu mengangguk. "Itu saja, sudah cukup," jawabku.

Benar, semuanya butuh waktu. Bahkan untuk mencari tau kebenaran dari setiap rasa tak nyaman yang aku rasakan, ada prosesnya.

James ini .. sebenarnya siapa?












🎬













Hari ini aku terpaksa memakai make up lebih berwarna daripada biasanya. Mukaku terlalu pucat, dan Mama bisa kepayahan karena memikirkanku.

Demi suasana hati yang lebih baik, aku mulai pergi ke luar rumah. Nggak banyak yang bisa ku lakukan, tapi aku masih bisa mengunjungi outlet bisnis yang ku bangun atas namaku. Sudah lama aku tidak melakukan survei, aku ingin tau apakah semua masih berjalan baik-baik saja.

Aku pergi dari outlet satu ke outlet yang lain, menyapa para pekerja dan mengecek kalau-kalau ada hal yang harus di perbarui. Sebenarnya ini cukup menyenangkan, karena untuk sejenak, aku bisa melupakan rasa hampa yang ada di dalam hatiku.

Selain itu, ini juga menjadi kesempatan untuk Kangjoon Oppa mengumpulkan informasi dari orang-orang di sekitarku.

"Nona, saya mendoakan yang terbaik untuk kesehatan Anda," kata salah satu karyawan yang tiba-tiba saja memberiku bunga berwarna putih. Bunga Lily.

"Terimakasih," jawabku sopan sambil tersenyum.

Bunga Lily.

Benar.

Kalau tidak salah, aku punya miniatur bunga Lily di kamarku. Tapi bunga itu berwarna oren. Kenapa ya?

Setibanya di rumah, aku langsung menuju meja kerjaku, memastikan sekali lagi miniatur bunga Lily Oren yang memang masih ada di atas meja.

Kalau aku tidak salah, Lily Oren adalah bunga kesukaan Na Jaemin. Tapi .. kenapa ini ada di sini?

"Miss Lee," panggilku pada salah satu asisten Mama yang mendampingiku.

"Iya, Nona,"

"Apakah Jaemin pernah memberiku hadiah ini?" kataku berusaha untuk memastikan.

Kening Miss Lee berkerut. "Saya tidak yakin, Nona. Bunga itu sudah ada sejak lama di kamar Nona,"

Hah?

Aku ingin kaget, tapi berusaha mengatur wajahku untuk tetap tenang. Salah bicara bisa membuat satu atau dua hal yang nggak perlu menjadi masalah besar. Miss Lee adalah bawahan Mama, dia akan melaporkan keanehan sekecil apapun.

Aku meletakkan bunga itu kembali di atas meja, seolah tidak begitu memusingkannya.

"Sudah jam minum teh. Aku ingin biskuit jahe," kataku pada Miss Lee. "Oh, dan Kangjoon. Panggilkan Kangjoon untuk menemaniku makan kue," kataku lagi.

Miss Lee menunduk hormat, lalu mundur diri.

Setelah dia keluar dari kamar, barulah aku merasa gelisah.

Dia bilang, hiasan ini sudah lama ku miliki? Aku bahkan nggak tau kalau bunga Lily itu ada yang warnanya Oren! Aku baru mengetahuinya setelah Jaemin memberitahuku. Bukankah ini nggak masuk akal?

Kepalaku sakit.

Jaemin.

Jaemin.

Jaemin.

Benar, mungkin lebih baik kalau aku mendengarkan lagu NCT Dream.












🎬









Sepertinya hari ini adalah hari keberuntunganku.

Baru kemarin aku merindukan NCT Dream, hari ini aku secara tak sengaja bertemu dengan biasku. Na Jaemin. Kebetulan yang menyenangkan.

Hari ini adalah jadwalku untuk pergi ke sebuah toserba milikku, sekedar untuk melihat-lihat. Dan Jaemin berdiri di sana, di depan pintu masuk. Dia tak sendiri, seseorang berdiri di sampingnya. Dan orang itu adalah Sunny.

Kalau kalian ingat, mereka berdua adalah anggota Komunitas Humanistik yang selalu menjengukku. Bisa bertemu mereka sekaligus, membuatku merasa senang. Nggak bohong, hatiku jadi terasa ringan, aku bahkan bisa tersenyum dengan lebar.

Tapi aneh, mereka tampak gelagapan. Sepertinya, mereka mau belanja tapi sesuatu telah terjadi.

"Loh, Nana," sapaku dari jauh.

Jaemin tampak kaget sekali. Sunny juga.

Hm? Apa sapaanku semengagetkan itu?

Aku melambai sembari menghampiri mereka berdua. "Sunny!" sapaku lagi.

"Sera! Hai .. apa kabar?" kata Sunny yang kini menghampiri, dia memelukku sebentar.

Aku tersenyum. "Seperti yang kamu lihat, tapi aku masih baik-baik saja," jawabku.

"Ah, senang melihatmu lagi," katanya tulus setelah melepas pelukan.

Aku mengangguk. Tentu saja aku juga senang bertemu dengan Sunny. Dia gadis yang periang seperti matahari, cocok sekali dengan namanya.

Tapi .. kenapa rambut Sunny berwarna hitam? Maksudku, dia sangat senang gonta ganti warna rambut. Jadi ..

"Hai Nana-deul,"

Sapaan itu mengalihkan perhatianku pada warna rambut baru Sunny. Itu Jaemin. Dia tersenyum. Tampan sekali. Astaga, sejak kapan dia setampan itu?

"Sebenarnya aku lihat kalian dari tadi, tapi kayaknya kalian lagi ngomong serius," kataku berusaha mencairkan suasana. Nggak bohong, tapi mereka memang terlihat nggak nyaman. "Kalian mau belanja kan?"

"Gak jadi, ini mau pulang. Soalnya lupa bawa dompet," kata Sunny.

Ah.. pantas saja. Aku mengangguk paham, menyayangkan hal itu.

"Mereka siapa?" bisik Kangjoon-Oppa di telingaku.

Oh, aku hampir lupa.

"Ngomong-ngomong," kataku sambil menoleh pada Kangjoon-Oppa yang kini berdisi di samping kursi roda. "Ini Choi Kangjoon,"

Oppa spontan tersenyum sambil menunduk. "Hai, salam kenal," sapanya.

"Oppa, ini Nana. NCT Dream. Oppa tau kan?" jelasku.

Kangjoon sebentar mengerutkan kening pada nama Nana, tapi dia cepat mengangguk. Sepertinya dia tau kalau laki-laki di depannya ini bernama Na Jaemin, biasku. Dia hanya kebingungan kenapa aku memanggilnya Nana.

Duh ..

Akan ku jelaskan nanti.

"NCT Dream yang lagunya selalu kamu putar di kamar?"

Aku meringis sebentar menatap Oppa, padahal aku berusaha keras untuk terlihat senatural mungkin. Tapi dia malah sengaja mengatakan itu untuk menggodaku. Oppa tersenyum lebar padaku, aku sangat tau apa itu maksudnya. Dasar.

"Yang ini Sunny," lanjutku tanpa menggubris godaannya.

"Halo," sapa Sunny cepat.

Kangjoon Oppa menatap mereka berdua dan mendadak kembali formal. "Aku Choi Kangjoon," katanya. "Terimakasih sudah merawat Sera saat berada di rumah sakit waktu itu. Sera banyak bercerita soal kalian,"

"Kami juga senang sekarang Sera sudah sehat," jawab Sunny.

Aku tersenyum pada Sunny. Tapi ketika mataku beralih ke Jaemin, dia tampak pucat pasi. Tubuhnya tegang dan wajahnya kaku.

Aku mengerutkan kening setelah melihatnya seperti itu. Apa dia sedang sakit?

"Ngomong-ngomong, kami harus segera pulang. Mau cari dompet," kata Sunny buru-buru. Apalagi dia juga melihat perubahan wajah Jaemin yang sama.

"Ada ongkos pulang nggak, kalau nggak ada, aku bisa—"

"Gak usah, Kangjoon ssi," potong Sunny pada Oppa yang sigap memberikan bantuan. "Kami masih ada kartu bus kok," tambah Sunny.

Aku dan Oppa bertatapan. Tidak mengatakan apapun lagi.

Setelah itu Sunny langsung pamit dengan buru-buru. Sesekali menarik Jaemin yang sekarang tampak lemah. Aku menatapnya cemas, bahkan terus melihat kepergian mereka hingga menghilang di balik tikungan.

"Mungkinkah Jaemin sedang sakit?" gumamku menyuarakan isi hatiku.

"Seperti iya," jawab Kangjoon-Oppa.

Aku menghela napas berat. Aku menempelkan tangan di dada, berdoa semoga Jaemin cepat sembuh dan baik-baik saja. Dia adalah Idol dengan pengaruh yang besar. Semua orang akan sedih kalau dia sakit.

"Dia akan baik-baik saja. Pacarnya pasti bisa merawatnya,"

Aku mengerutkan kening.

Pacar?

Siapa yang Oppa maksud dengan pacar?

"Maksud Oppa, Sunny?"

Kangjoon-Oppa menoleh padaku, mengangguk. "Memangnya bukan?"

Aku mengerutkan kening, tak mampu menjawab pertanyaan itu. Sebenarnya, aku cuma kenal sebentar dengan mereka. Aku juga tidak terlalu kenal. Jadi, aku nggak bisa bilang kalau mereka gak pacaran, soalnya, aku memang tidak tau.

Lagipula, kalau di lihat-lihat, sepertinya Oppa benar.

Mereka sering terlihat berdua-duaan. Sekilas tadi, aku juga bisa melihat kepedulian yang besar di mata Sunny. Seperti Cinta. Seperti Harapan. Jadi tidak mungkin, kalau mereka tidak pacaran. Iya kan?

"Jadi, apakah kamu tipe fangirl yang mendukung idolmu dating, atau nggak?" Goda Oppa.

Aku tertawa kecil pada godaannya. "Beneran deh. Jangan menggodaku seperti ini lagi. Yang tadi juga. Aku malu tau," kataku.

Kangjoon-Oppa tersenyum, lalu ikut tertawa kecil. "Wajahmu jadi merah. Lucu sekali. Kamu benar-benar suka Na Jaemin?"

"Aku ini cuma fans," kataku mengoreksi.

Jika Jaemin dan Sunny memang pacaran seperti yang kami lihat. Yah .. wajar sih. Mereka berdua adalah orang baik yang saling menjaga satu sama lain.

"Aku harap, semoga mereka bahagia .." gumamku pelan.

"Jadi, kenapa namanya Nana?"

Pertanyaan dari Oppa membuatku teringat masalalu. Aku yakin wajahku pasti memerah lagi karena malu.

"Semua fans Jaemin pasti memanggilnya Nana," jawabku singkat.

"Tapi dia memanggilmu Nana-deul?" kata Oppa lagi.

"Anggap aja itu seperti nama panggilan Jaemin untukku,"

"Sepertinya kamu hubungan kalian lebih spesial daripada yang kamu ceritakan," goda Kangjoon Oppa.

Aku tertawa kecil. "Ku bilang, berhenti menggodaku, Oppa,"

"Baiklah, Nana-deul,"

"Hhhhh,"














Tbc.

Hi!
Aku gabut bangetttt.

Btw, bagaimana tanggapan kalian tentang adanya side story (yang terlambat) ini?

Masih bisa di nikmati gak sih?




Udah telat sih, tapi, Happy birthday Na Jaemin ❤️

Continue Reading

You'll Also Like

9.3K 920 21
[Complete] [Reinkarnasi - Kim Doyoung✔] Kalian percaya adanya Reinkarnasi? Hal tak masuk akal itu terjadi begitu saja pada Kim Doyoung dan teman-tema...
54.4K 6.2K 16
❝teman yang ngeselin, bikin malu, sinting, tapi baik dan perhatian. cuma Huang Renjun❞ Cast : 황런쥔 x You •Dilarang Copas• •Typo Bertebaran• Start : 27...
20K 1.4K 30
[Completed] Disaat lo punya pacar yang 97% mendekati sempurna, lo malah dijodohin sama cowok yang bahkan gak lo ketahui jenis spesiesnya. Apa yang ba...
229K 34.3K 62
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...