Thinking Out Loud

By kokokikatze

40.5K 4K 779

Han yang sering merasa kesulitan karena Youn tapi juga sangat mengandalkannya setiap waktu. Kumpulan oneshot... More

The Night🔞
Date
Wild
Sorry
Fakestagram
Family
Wild🔞 (3)
Gabut
Fakestagram (2) 🔞
Wild (End)
Addicted🔞
Beautiful Mistake
Fakestagram (3)🔞
Love Story
Sesuatu yang Manis di Hari Jumat
Old Story

Wild (2)

1.8K 271 45
By kokokikatze

Warn!Mature content

BoyxBoy

slight!seungyul

Typo bertebaran

Jangan lupa vote dan comment.

.

.

.

Jemari kecil seungyoun sepenuhnya tenggelam dalam genggaman seungwoo. Lelaki itu mengeratkan pelukannya pada yang lebih muda untuk saling berbagi kehangatan di tengah dinginnya malam dengan kondisi seungyoun yang jatuh pingsan dalam pelukannya karena tak kuasa menahan rasa sakit yang menjalari tubuhnya.

Sebuah pola rumit yang sekilas terlihat seperti sebuah mahkota, tercipta di perpotongan leher seungyoun dan seungwoo. Ah, bukan. Tanda itu hanya tercipta di perpotongan leher seungyoun karena seungwoo sudah memilikinya sejak ia lahir. Tanda itu sebelumnya tak terlihat sama sekali pada seungyoun, itulah yang menyebabkan seungwoo kesulitan menemukan matenya.

Dalam pikirannya begitu banyak pertanyaan. Salah satunya adalah, bukan masalah bila kedua orang tua seungyoun sengaja melupakan identitas mereka sebagai shifter atau manusia serigala, tapi mengapa harus memberi segel sekuat itu pada sang anak?

Apa mereka lupa jika si anak bisa saja sudah memiliki mate dan hal itu sangat mempersulit pertemuan antar keduanya? Jika bukan karena kebetulan mencium aroma matenya yang tercampur dengan bau pendominasi, seungwoo mungkin tidak akan pernah bisa menemukan seungyoun seumur hidupnya.

Ia ingin bertarung dengan shifter liar yang berani mencium matenya, tapi tanpa bajingan itu, seungwoo akan kehilangan harapannya untuk hidup.

"Ugh...." lenguh seungyoun, matanya mengerjap pelan, membiasakan diri denagn cahaya dari api yang menusuk indra penglihatannya.

"Apa aku mengganggu tidurmu, mate?" tanya seungwoo, jemari panjangnya menyingkirkan poni yang menutupi sebagian manik hitam milik pasangannya.

Seungyoun menggeleng, tubuhnya meringkuk semakin rapat pada seungwoo, menghabisi setiap jarak yang masih tersisa diantara keduanya, membiarkan tubuh polosnya bersentuhan dengan tubuh setengah polos seungwoo, jarinya bergetar menyentuh sumber rasa sakitnya beberapa jam lalu.

"Disini, tadi sakit sekali," adunya, dibalas senyum simpul.

"Maaf aku menyakitimu, terima kasih sudah menahannya sampai batas terakhirmu," jawab seungwoo, mengecup singkat kening seungyoun.

"Seungwoo," panggilnya.

"Hm?"

"Apa yang kau maksud dengan mate? Dan dan kenapa setelah itu aku akan menjadi milikmu? Aku sudah punya kekasih, kami akan bertunangan," ujarnya.

Rahang seungwoo mengeras, tanpa sadar meremat kuat jari-jari seungyoun yang masih berada dalam genggamannya, membuat sang pemilik meringis pelan. Seolah tuli, seungwoo sama sekali tak melepas cengkramannya, tak peduli dengan matenya yang hampir menjerit sakit karena tulangnya serasa di remukkan.

"Kau mate-ku,"

Seungwoo melepas cengkramannya, menyentuh dagu seungyoun, menarik lelaki itu dalam bius mematikan manik kecoklatannya, menjebaknya sejauh mungkin, menguncinya dalam-dalam agar tak lagi dapat terbebas dari jeratannya.

Nafas keduanya bertabrakan, degub jantung berpacu begitu kerasnya, menikmati suara deguban aneh itu dalam perasaan asing.

Seungyoun meletakkan tangannya di dada seungwoo, memberi jarak ketika lelaki yang lebih tua darinya itu berada di atasnya, menariknya dalam panggutan mesra.

Kebingungan menghampiri seungyoun saat rasa rindu yang begitu besar menyerang hatinya, seolah segalanya telah tersampaikan melalui tautan bibir keduanya. Ia membiarkan seungwoo menginvasi rongga mulutnya, membiarkan pria yang baru saja dikenalnya beradu lidah dengannya.

"Apa itu belum cukup untuk menjawab segalanya?" seungwoo menyentuh bibir seungyoun yang memerah, sedikit bengkak karena ulahnya.

"Jelaskan padaku, buat aku mengerti," pintanya. Menatap penuh tuntutan serta permohonan pada seungwoo. Lelaki itu tersenyum tipis, mengecup kening seungyoun, mengusap pipinya menggunakan ibu jari.

"Tidurlah, fajar belum akan muncul."

Seungwoo bangkit dari tempatnya, menghilang di balik pintu, menyisakan pandangan kecewa dari seungyoun yang masih tenggelam dalam kebingungan, seolah hilang arah.

"Apa yang sebenarnya terjadi padaku?" gumamnya pada udara.

Tangannya menarik selimut ketika udara disekitarnya berubah lebih dingin. Matanya perlahan semakin memberat dan tertutup, tanpa menyadari seseorang terus memperhatikannya sejak tadi.

"Kau akan mengerti, mate. Bersabarlah," lirih orang itu, kemudian berlalu dalam wujud serigalanya, tak terlihat lagi ketika sosoknya telah tertutupi lebatnya pepohonan di dalam hutan.

Seungyoun terbangun dari tidurnya dengan rasa panik luar biasa. Matahari belum sepenuhnya terbit tapi mulai memunculkan dirinya malu-malu. Ia mengusak kasar wajahnya, menyadari mimpi buruk itu tidak mungkin terjadi padanya ataupun pada seungwoo dan ... hangyul?

Ia memukul kepalanya beberapa kali sebelum bergumam, "bagaimana bisa aku hampir melupakannya? Astaga, aku harus pulang."

TOK TOK

"Masuk," jawab seungyoun.

Dongpyo, anak lelaki yang semalam merawatnya, pagi ini kembali muncul membawa pakaiannya yang terlihat sudah bersih nan rapih ditambah sepiring makanan ditangan kirinya.

"Apa kau sudah sehat, hyung? Aku membawa pakaian dan makanan untukmu," ucapnya, matanya mengikuti pergerakan dongpyo yang saat ini duduk di sisi ranjang, meletakkan pakaian itu di atas pangkuannya.

"Sudah jauh lebih baik, demamku menghilang dengan cepat," tanggap seungyoun, meminum air mineral yang dongpyo bawa untuknya.

"Tidur telanjang bisa mengembalikan suhu tubuhmu dengan cepat, syukurlah kalau begitu,"

Pipi seungyoun memanas, lelaki itu lupa jika sejak berada disini, ia sama sekali tak mengenakan pakaian apapun untuk menghalangi tubuhnya. Pantas saja suhu panas cepat sekali keluar dari tubuhnya.

"Eum, dongpyo?" panggilnya, ragu.

"Ya"

"Dimana ... seungwoo?" tanya seungyoun, berusaha sehati-hati mungkin agar tak terlihat khawatir.

"Belum terlihat sejak tadi, apa kau perlu sesuatu?"

"Ah, tidak. Aku hanya bermimpi buruk, mungkin itu efek yang biasa terjadi ketika seseorang bangun dalam kondisi terkejut."

Dongpyo terdiam, matanya terlihat gusar saat menangkap tanda yang tercipta di leher seungyoun. Tanda yang sama dengan seungwoo, mengartikan jika lelaki yang dibawa oleh kakak angkatnya ini adalah pasangan sehidup semati sang kakak.

Apapun firasat seorang mate adalah kebenaran mutlak, dan dongpyo ketakutan dibuatnya.

"Apa yang kau lihat dalam mimpimu?" tanya dongpyo, matanya berkaca-kaca.

Seungyoun mengernyit ragu, tapi tetap memilih untuk memberi jawaban, "Serigala perak bertarung dengan serigala hitam hingga keduanya sekarat."

"A--aku, aku harus mencari seungwoo hyung, tetaplah disini hyung. Jangan pergi kemana-mana, aku akan meminta teman-temanku untuk menjagamu."

Belum sampai dongpyo beranjak dari tempatnya, sebuah suara menghancurkan kekhawatirannya.

"Tidak perlu, pyo. Aku baik-baik saja,"

Seungwoo disana, dan tidak terluka sama sekali. Dongpyo hampir menangis karena terlalu khawatir hari ini.

"Darimana?" tanyanya.

"Air terjun," jawab seungwoo, anak itu mengangguk mengerti. Seungwoo mengabaikan seungyoun yang menuntut penjelasan darinya, memberi tanda jika ia akan menjelaskannya nanti.

"Seungyoun hyung apa kau ingin mandi sekarang? Aku sudah menyiapkan air hangat,"

Menangkap tanda yang diberikan oleh seungwoo, youn memilih untuk mengikuti dongpyo. Meninggalkan seungwoo sendiri di kamarnya entah apa yang ingin dilakukan lelaki itu, tak menggubris perasaan asing yang lagi-lagi memenuhi rongga dadanya ketika seungwoo menatapnya begitu intens sampai punggungnya lenyap dalam pandangannya.

Setelah mandi, dongpyo mengajak seungyoun makan bersama para cub dan sifter. Dongpyo tau, pasangan dari kakak angkatnya belum sepenuhnya mengerti karena ia baru terbebas dari segel yang menjerat tubuhnya selama bertahun-tahun. Ini saat yang bagus untuk mengenalkan seungyoun pada kehidupan lain dalam dirinya.

"Jadi, serigala-serigala kecil ini belum bisa berubah menjadi manusia hingga usia dua tahun?"

Dongpyo mengangguk antusias. Tangannya terulur, menggelitik perut salah satu serigala kecil berbulu putih sedikit abu-abu. Membuat serigala itu tertawa, menggerakkan ekornya dan mengusak wajahnya pada tangan dongpyo.

"Ayo coba berinteraksi dengan mereka, hyung."

Seungyoun menurut, tersenyum lebar ketika respon serigala-serigala kecil itu terlihat sangat menggemaskan di matanya.

"Mereka lucu sekali, ada tidak serigala yang tidak pernah bertumbuh besar?" tanya seungyoun, dongpyo tertawa kecil.

"Mana mungkin," jawab anak itu.

"Kau benar, ada yang salah dengan otakku sampai berpikir tidak logis."

"Jangan dipikirkan, tidak lama lagi juga kau akan punya bayi-bayi serigala lucu milikmu sendiri, ah tidak, milikmu dan seungwoo hyung. Ayo kita temui shifter lain," ucap dongpyo, mendahului seungyoun yang tergagap ditempatnya.

"Apa-apaan ini?! Astaga pipiku memanas," gumam seungyoun, menepuk pelan pipinya, merengut kesal saat mendengar kekehan dongpyo di depan sana.

"Ayo kemari, hyung. Kau harus makan, bagaimana nanti kau menjadi istri yang baik jika tak menjaga kesehatanmu sendiri?" teriak dongpyo, seungyoun terbelalak.

"Dongpyo tutup mulutmu, ya Tuhan aku laki-laki jika kau lupa!"

"Hahahaha,"

Seungyoun berlari menghampiri dongpyo, menyenggol bahu anak itu sebagai tanda kekesalannya namun hanya ditanggapi tawa renyah.

Sebuah bangunan yang tampak seperti gazebo tertangkap dalam retina seungyoun. Beberapa perempuan dan laki-laki yang tadinya duduk kini membungkuk sembilan puluh derajat entah padanya atau pada dongpyo tapi sepertinya lebih masuk akal bila orang-orang itu membungkuk pada dongpyo.

"Selamat datang di desa kami."

Hampir satu hari waktunya di desa shifter ini ia habiskan untuk bersenang-senang. Kesenangan yang tidak mungkin youn dapatkan di ibu kota. Tulang pipinya terlalu lelah karena banyak tersenyum dan tertawa. Bukan masalah, hari ini tidak akan pernah seungyoun lupakan dalam hidupnya sekalipun ia sudah kembali ke rutinitas hariannya.

"Kau terlihat bahagia," ujar seungwoo.

Berjongkok di samping seungyoun yang asik bermain dengan bayi-bayi serigala. Ia suka melihat tawa seungyoun ketika bulu-bulu lembut cub menggelitik lengannya.

"Benar, hari ini aku bersenang-senang dengan penduduk desa." jawabnya, tanpa menatap seungwoo.

"Mau kutunjukkan tempat yang indah? Kau akan suka," Seungyoun mengangkat kepalanya, menoleh pada seungwoo kemudian mengangguk.

"Aku mau," setelahnya, seungwoo berdiri dan merubah dirinya menjadi serigala berbulu perak yang kemarin hampir membunuh seungyoun. Ia sempat terkejut, ingin menanyakan banyak hal namun menyimpannya terlebih dahulu, mungkin setelah ini seungwoo akan menjelaskan segalanya.

'Naiklah'

Seungwoo berbicara melalui geraman rendah serta matanya dan tanpa banyak bicara, youn menaiki punggung besar serigala itu. Sedikit takut bila seungwoo akan rubuh karena berat tubuhnya, tapi ternyata hal itu hanya ada dalam pikirannya saja.

Buktinya, saat ini seungwoo membawanya berlari dengan kecepatan sedang. Tangannya mencengkram erat bulu-bulu yang berada di punggung seungwoo, takut jatuh tentu saja.

"Tempatnya jauh?" tanya seungyoun.

'Lumayan'

"Aku jalan saja biar kau tidak keberatan," ujar seungyoun, merasa tak enak. Ia sadar ukuran tubuhnya tak semungil dongpyo, mustahil seungwoo tidak lelah setelah beberapa menit berlari membawanya di punggung.

'Kau kurus'

"Menghinaku?!" pekik seungyoun.

'Kau gemuk'

"Ini jauh lebih menghina!" seungyoun memukul punggung seungwoo, cukup keras.

'Tubuhmu bagus'

"Kau mesum," final seungyoun. Memutus perdebatan dengan seungwoo.

'Sebentar lagi sampai, bersiaplah'

Suara gemericik air tertangkap dalam pendengaran seungyoun. Ia menajamkan pendengarannya sedangkan seungwoo memperlambat kecepatannya, berjalan santai mendekati sumber suara.

Dapat seungyoun potret melalui retina sehitam jelaga miliknya, tempat ini sangat indah. Air terjun yang cukup deras terlihat begitu menyegarkan, berbatuan yang mengkilap terkena air, dedaunan rimbun, bunga beraneka warna. Ah, bahkan disana ada sebuah ayunan tali berbangku kayu.

'Suka?'

Seungyoun mengangguk, turun dari punggung seungwoo, membiarkan lelaki itu kembali mengubah dirinya menjadi manusia.

"Aku belum pernah lihat yang seperti ini," jujurnya.

"Tentu saja, tidak mungkin ada yang seperti ini di ibu kota," jawab seungwoo.

Keduanya mendudukkan diri di bebatuan kering pinggir sungai yang di aliri oleh air terjun. Keheningan menyelimuti keduanya, bukan keheningan yang menyiksa. Tapi keheningan ini terasa menyenangkan bagi keduanya.

"Kau bisa mulai bertanya." ujar seungwoo, memecah keheningan, "mengenai identitasmu, orang tuamu jauh lebih mengerti, tapi selebihnya bisa kau tanyakan padaku." sambungnya.

"Kemarin, kenapa kau menyeramkan sekali? Padahal aku menolongmu" seungyoun memberi siratan, tidak secara gamblang bertanya mengapa seungwoo seolah ingin membunuhnya, itu terlalu ... entahlah ia hanya ingin bertanya secara halus agar tidak menyinggung seungwoo.

"Pasanganku berkhianat, aku pernah memberitahu padamu," jawabnya, ringan.

"Aku belum mengerti."

"Kau mate ku, pasanganku." Pandangan keduanya bertemu, seungeoo menghela nafas, melanjutkan omongannya, "Lee Hangyul, dia ras shifter liar. Ras rendahan yang tak seharusnya merebut pasangan milik Alpha."

To Be Continue.

Kalian nungguin adegan anu anu nya ya?! Ngaku!

Gatau kenapa ya kalau nulis fic yang temanya serius atau mature gitu lebih berasa feelnya di aku drpd kalau nulis yang fluff fluff, emang dasar otak suci.

Bodoamat ah pokonya aku masih polos.

Thanks for vote and comment. Ga nyangka loh aku ternyata ada yang suka sama fic omegaverse debutku :'

—choco, 11.10.2019.

Continue Reading

You'll Also Like

407K 33K 58
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
189K 18.9K 40
Seorang ibu yang kehilangan anak semata wayang nya dan sangat rindu dengan panggilan "bunda" untuk dirinya Selengkapnya bisa kalian baca aja ya luuvv...
155K 25K 46
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
346K 6.8K 15
DON'T BE PLAGIARISM! Jangan lupa krisar, vote, dan follow ya Isinya one shoot jorok dengan pair jaeyong. (boyxboy, boyp, gs, nano-nano pokoknya) Ada...