MY KING MY ENEMY (TAMAT) ✓

By Titimois

872K 59.8K 2.6K

RAJA KU MUSUH KU "Jangan berharap lebih pada ku. Aku menjadikan mu permaisuri ku, karena aku ingin menyiksa m... More

1.Pria Misterius
2.Tawanan
3.Sang Raja
4.Pengkhianatan
5.Pernikahan
6.Malam Pertama
7.Dendam Murni
8.Penobatan
9.Trauma
10.Luka
12.Peduli
13.Rasa
SPECIAL
14.Cemburu?
NUMPANG LEWAT
15.Sayembara
16.Hilang
17.Pertempuran
18.Pertempuran Lanjutan
19.Fakta kecil
20.Kematian
21.Sebuah kisah
22.Renggang
23.Rumit
24.Tak terarah
25.Lilia
26.Ikatan
27.Erat kembali
28.Tali hubungan
ANNOUNCEMENT
NEW COVER
29. Manis
30. Tak Terbayang
31. Sakit Yang Tertoreh
32. Rasa dan Resah
33. Air Mata
34. Athes dan Pilihan
CASTING VERSI K-POPERS
35.Pertanyaan
36.Naff
37. Perjuangan
38. Akhir
DANDELION
NAFF

11.Alasan

17.4K 1.4K 10
By Titimois

Dibawah sana terlihat beberapa prajurit berlalu lalang melakukan tugas mereka dalam menjaga keamanan. Ada yang mengatur barisan prajurit gerbang, ada juga yang menginstruksikan hal-hal tertentu. Delano memindahkan pandangannya ke atas langit yang tampak begitu terang hari ini.

Seketika otaknya mengulangi ingatan perbuatannya tadi siang.

Bertindak kasar kepada Thanasa, Delano menganggap itu bukan masalah besar dan memang sepantasnya demikian. Walau dia paham Thanasa tidak terlibat dalam dendam ini. Walau dia mengerti Thanasa tidak ikut dalam semuanya. Bahkan gadis yang sudah berstatus sebagai istrinya tersebut tidak tahu menahu apa yang telah ia perbuat hingga harus menerima berbagai siksaan dan penderitaan tak beralasan.

Kerajaannya dijajah.

Ayahnya dibunuh.

Dan ia pun harus menikah dengan seorang pembunuh sang Ayah.

Sungguh tidak adil bukan?

Thanasa yang tidak bersalah malah harus berakhir dengan menyedihkan.

Tidak!

Delano memantapkan hatinya agar tidak mengasihani gadis tersebut.

Tentu saja gadis itu punya kesalahan.

Kesalahannya karena ia adalah anak dari Lucian. Keturunan seorang Lucian memang pantas diperlakukan buruk. Delano tidak akan melanggar sumpah yang telah diucapkan, lelaki tersebut akan mencipratkan darah keluarga Lucian. Tidak memandang siapapun orang itu. Bahkan istrinya sekalipun.

Sedari dulu, ia telah berjuang mati-matian untuk sampai dititik ini. Tentu ia tidak akan luluh begitu saja dan mengabaikan sumpahnya pada tanah air Altair.

Ya, tampaknya ego sudah melumpuhkan pikiran rasional Delano.

"Pangeran, hamba sudah mengobati putri Thanasa."

Berbalik, Delano menatap dingin kearah Kalva yang tengah membungkuk. "Kapan tangannya akan normal kembali?"

"Tangannya patah, butuh waktu dua minggu untuk penyembuhan, Pangeran."

"Aku akan bertamu ke Kerajaan Grey dalam waktu dekat, bantu pemulihannya segera mungkin." Pinta Delano yang kemudian berjalan ke arah mejanya memandangi berbagai kertas pekerjaan seorang Raja. Ia melanjutkan lagi. "Tidak layak jika nanti aku membawa gadis cacat. Altair perlu Ratu yang sempurna."

"Baik, Pangeran." Kalva mundur perlahan dan berangsur menghilang.

***

"Kau gila!!! Adik ku tidak ada hubungannya dengan semua ini. Kau sampai tega melakukan ini padanya!" Tristan murka saat mendengar Delano mematahkan tangan Thanasa. Pria itu memang kejam dan tidak bisa dibiarkan. Padahal Tristan baru pergi mengurus beberapa hal, tapi Delano sudah berbuat keji pada adiknya.

Delano tersenyum tipis melihat muka Tristan merah padam karena emosi. Dia begitu menikmati ekspresi Tristan yang seperti ini. Menyenangkan.

"Dia tidak mati, kau tidak perlu khawatir."

Kian pelik, Tristan langsung menodongkan pedang tepat di kening Delano lantaran emosi tak karuan. Mata Tristan melotot tajam dan mengkilat merah. "Aku tidak peduli kau adalah Raja Altair, aku bisa mengibarkan perang dengan mu, Delano. Aku sanggup membunuh mu jika kau terus menyakiti adik ku."

Delano dibikin terkekeh geli, dia mencemooh pembelaan Tristan kepada Thanasa. Pria itu menyungging bibir dengan sinis.

"Adik ya?" Delano tertawa iblis, menatap hina pada Tristan. Ia melanjutkan, "Bukannya kau lebih biadab dari aku? Saudara licik yang mengkhianati adiknya sendiri. Kau tau kalau dia hanya punya seorang Ayah. Gadis itu begitu rapuh ketika Ayahnya mati. Bahkan sempat ingin bunuh diri. Yang merencanakannya memang aku. Tapi siapa yang menghunuskan pedangnya?" Tanya Delano menyingkir pedang Tristan dengan raut sombong.

Dan benda tajam itupun terayun kebawah. Tristan merenungi beberapa saat dengan perkataan Delano barusan.

Fakta ini~  terlalu kejam.

Thanasa sangat mencintai Lucian, Ayah mereka. Tristan tahu betul akan hal itu. Mereka juga saudara yang sangat menyayangi satu sama lain. Tapi dengan teganya dia membunuh Lucian yang sangat disayangi oleh sang adik hingga menorehkan sakit mendalam kepada Thanasa.

Mata Tristan memanas dan merutuki dirinya yang begitu pengecut dan tak punya hati.

Delano benar, dirinya memang biadap dan bengis.

Orang sepertinya ini apakah pantas melindungi Thanasa sebagai adik?

Kenapa Thanasa harus menjadi saudarinya

Kenapa?

Tali persaudaraan ini begitu menusuk dan sakit.

Delano keluar dari ruangan dan menghiraukan Tristan yang berteriak tidak waras. Laki-laki itu menyalahkan diri sendiri.

Tidak berguna— pikir Delano.

Apakah temannya itu perlu dibunuh juga?

Ck.

***

Terlelap begitu damai. Titik perhatian Delano tetuju pada kain putih dengan bau obat menyengat yang tengah membalut tangan Thanasa. Kalau dipikir-pikir, istrinya ini memang cukup berani dan tidak takut mati. Belum pernah ada orang yang berani mencoba membunuh Raja Altair, terlebih seorang wanita lemah. Sekedar menatap matanya saja sudah mampu membuat bulu kuduk merinding.

"Ck, berani sekali."

Memperhatikan lagi.

Kulit seputih susu, hidung mancung, bibir delima, bulu dan alis mata tebal, rambut coklat panjang, badan semampai.

Delano tidak munafik. Wanita yang terbaring diranjangnya ini memang sangat cantik. Konon katanya banyak pria yang mengincar sang istri. Paras yang terukir diwajah gadis tersebut terbilang langka seperti dewi. Sebenarnya Delano tidak heran darimana figur seindah ini berasal. Penguasa Altair itu mengenal Ibunya Thanasa, bahkan ia memanggil Ratu Lucian dengan panggilan Ibu. Mendiang Ratu terdahulu juga menjadi incaran setiap lelaki.

Sampai tragedi mengerikan itu terjadi~

Tidak.

Delano tidak ingin mengingat masa-masa kelam dulu. Kenangan buruk harus dibuang. Semuanya sudah terbayar.

Lucian telah mati.

Apa lagi yang harus ia ingat?

Tidak ada.

Hanya tinggal putri tercinta pria tua bangka itu saja kan?

Dia menertawakan diri sendiri dan baru sadar.

Barusan dia memuji pesona cantik Thanasa?

Lenguhan mengalihkan sorot mata Delano.

Bergerak kecil dan perlahan melebarkan mata. Sayup-sayup melihat sosok bayangan diatas. Ketika melihat dengan jelas, safir coklat itu terbelalak.

"Kau bajing... arggh." Rasa ngilu mengintai lengan Thanasa. Mengarah pada lilitan kain putih ditangan kanan. Dirinya baru sadar siapa yang melakukan semua ini. Lalu, dengan pandangan menusuk, Thanasa melontarkan sumpah serapahnya.

"BAJINGAN, BIADAD, KEJAM, BENGIS, JAHAT, SADIS, TERKUTUK, HINA, BRENGSEK!!!!!"

Seisi ruangan bergema mendengar suara sang Ratu. Dayang dan pengawal yang berada diluar saling menatap satu sama lain, menerka-nerka apa yang terjadi didalam.

"Daripada mengumpat diriku, perhatikan dulu tangan mu. Menyentuh ku saja tidak bisa, masih berani memaki." Delano tertawa puas dengan ketidakberdayaan Thanasa.

Geram, Thanasa sangat geram.

"Kalau kau begitu dendam padaku, kenapa tidak bunuh saja aku? Bukankah lebih gampang?"

Terdiam.

Bibir Delano tersimpul sarkastik.

"Kau begitu ingin mati?"

Thanasa tetap dengan pandangan bencinya. Dibanding menderita perlahan, bukankah lebih baik langsung mati? Lagipula, apa itu mati? Cuma tidur dan tidak bisa bangun lagi kan? Segampang itu tentu saja dia tidak takut.

"Kau tidak ingin tau kenapa Tristan membunuh Lucian? Kenapa dia tidak ikut membunuh mu? Dan kau tidak tau kenapa aku punya dendam dengan Ayah mu? Kau tidak mau tau alasannya?!"

Hening.

Alasan?

Continue Reading

You'll Also Like

14.8K 1K 9
Seorang anak berumur 14thn yang hidup sebatang kara. Hidupnya berubah 180° ketika dirinya bertemu dengan seseorang dirumah temannya lalu mengangkat n...
369K 18K 65
[Sequel of "ECCEDENTESIAST"] GIEDENSERA #1 Cinta adalah suatu misteri yang terselubung sepanjang zaman, mengendap-endap di balik penampilan dan menja...
597K 37.6K 64
Serena memiliki hobi yang aneh, gadis itu senang menghancurkan rumah tangga orang lain. Bagi Serena, menghancurkan rumah tangga orang lain adalah sua...
999K 89.5K 58
[BUKAN NOVEL TERJEMAH] "Tiada kasta dalam cinta," .. Dewi Harnum adalah seorang pelayan di suatu Kerajaan. Ia selalu menggunakan selendang untuk menu...