Vampire

By aurelaas

209K 15.4K 1.4K

Vampir yang menyukai pemuda berparas cantik dan memiliki aroma seperti strawberry. "Bau mu enak sekali sepert... More

1
2
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
New Story!
21
22
23
Taeyong Birthday
24
25
26
27
28
29
30

3

15.6K 1.3K 184
By aurelaas

Author pov

Lee Taeyong. Pemuda yang mempunyai paras cantik. Bahkan banyak lelaki di kampus yang menyukainya. Pemuda yang mempunyai wajah cantik ini berkuliah di jurusan kedokteran.

Sifatnya ramah terhadap siapa pun. Jadi tidak salah jika banyak yang menyukai pemuda tersebut. Taeyong selalu menampilkan senyumannya kepada siapa pun.

Taeyong bukan mahasiswa dari kalangan atas. Rumahnya pun tidak besar, cukup untuk tempat dia, adik, dan ayahnya tinggal. Dia bisa masuk ke universitas ternama berkat giat belajarnya hingga mendapatkan beasiswa.

Ramah pada siapa pun dan pintar, tidak heran banyak yang mengaguminnya. Walaupun dia hanya mahasiswa yang bercukupan seadanya.

Taeyong mempunyai 2 sahabat yang selalu ada saat dia sedih maupun senang. Yang pertama namanya Ten, dia berasal dari jurus kedokteran sama seperti Taeyong. Satunya lagi bernama Winwin, dia berasal dari jurusan hukum. Awalnya Winwin sahabatan dengan Ten, lalu semenjak Ten temenan sama Taeyong. Jadi lah mereka bertiga bersahabat hingga sekarang.

***

"Apa kalian ada acara sepulang kuliah nanti?" tanya Ten.

Sekarang mereka bertiga sedang berada di taman yang berada di tempat kuliah mereka.

"Sepertinya tidak ada" ucap Winwin setelah dia mikir cukup lama. Ten menunggu jawaban dari Taeyong.

"Tidak ada, tapi aku harus masak makan malam buat adikku di rumah"

"Oke kalau gitu, kita makan malam bersama di rumah mu saja ya ya ya" Ten mengguncang lengan Taeyong.

"Iya iya, sekarang berhenti mengguncang lenganku" Ten memberhentikan aksinya sambil menunjukkan giginya yang putih bersih.

"Yeayy sayang yongie" sekarang Ten memeluk Taeyong.

Taeyong hanya bisa pasrah. Tapi dia senang bisa memiliki teman seperti Ten dan Winwin. Mau nerima dia apa adanya bukan ada apanya.

"Omong omong aku belom pernah lihat adik mu" Ten meangguki ucapan Winwin.

Selama Ten dan Winwin main ke rumah Taeyong, mereka tidak pernah liat adiknya Taeyong.

"Iya, setiap kalian main dia sedang ada tambahan belajar di sekolah"

"Dia sedang kelas akhir sekarang?" Taeyong mengangguk. "Iya, katanya dia bakal masuk sini dengan usaha kerja kerasnya"

"Woahh, aku tidak sabar ingin lihat adik mu" Winwin mengangguk, "Hem aku juga tidak sabar"

Taeyong senang jika banyak yang menyukai adiknya. Dia sangat sayang dengan adiknya. Hanya adik yang dia punya untuk sekarang, ayah nya entah kemana sejak 3 bulan yang lalu.

"Baiklah, kalian akan ku kenalkan kepada adikku nanti"

Ten dan Winwin tersenyum senang. Mereka berdua juga senang bisa bersahabat dengan Taeyong.

***

"Hyung pulang!" Taeyong melepas sepatu dan ditaruh di rak sepatu diikuti Ten dan Winwin.

Seorang remaja keluar dari kamarnya. Tinggi dan tampan dengan hanya memakai kaos oblong bewarna putih dan celana pendek selutut.

"Kenalin Jen temen Hyung, yang ini Ten dan ini Winwin" Taeyong menunjuk ke arah Ten yang warna rambut hitam dan Winwin yang berambut cokelat muda.

"Ah, annyeong hyung Lee Jeno" Jeno nunduk dan senyum sampai matanya menjadi sipit.

"Hai, tidak perlu sekaku itu sama kita" Ten mengusap rambutnya Jeno. "Iya tidak usah kaku begitu" Winwin balik senyum ke arahnya.

Jeno senang ternyata kakaknya mempunyai teman yang sangat baik kepadanya. Selama ini Jeno berpikir kalau kakaknya tidak mempunyai teman di kampusnya.

"Jen, mau makan apa untuk makan malem nanti?" tanya Taeyong dari dapur. Jeno menghampiri kakaknya dan dua temannya.

"Hmm apa saja, aku suka semua masakkan yang hyung buat"

"Ternyata kau pandai memuji orang juga Jen" ucap Ten yang sedang membersihkan sayuran.

"Ahh tidak kok. Emang masakan Taeyong hyung enak" ucapnya lalu menunjukkan giginya hingga matanya menyipit.

"Kau sudah punya pacar belom?" gantian Winwin yang nanya dan duduk di sebelah Jeno.

"Tidak. Aku sibuk tidak ada waktu untuk mengurus hal seperti itu" sejak dulu Jeno hanya fokus terhadap bukunya. Walaupun dia populer di sekolah, tapi dia tidak tertarik pada siapa pun.

"Sekali kali lah, jangan belajar mulu" Ten sang penghasut bagi orang terdekatnya.

"Yak Ten! Jangan mengajari adik ku yang tidak tidak" Ten membentuk tanda V dengan tangannya.

"Lebih baik kau balik ke kamar nanti hyung panggil saat makan malam. Daripada kau diajarkan yang tidak tidak oleh dua makhluk ini" Taeyong menatap ke arah Ten dan Winwin. Ten hanya nyengir, Winwin tidak menunjukkan ekspresi apa apa.

Tanpa menunggu perintah yang kedua, Jeno segera balik ke kamarnya dan melanjutkan kegiatannya yaitu, belajar tentu saja.

"Patuh sekali adik mu Yong langsung balik ke kamar tanpa di perintah lagi" ucap Winwin sambil makan apel yang tadi mereka beli di supermarket.

"Ya dia emang tidak nakal, tapi jahil sekali" Ten dan Winwin saling lihat lihatan. Mereka pikir tidak mungkin anak sepenurut Jeno bisa jahil.

Taeyong dan Ten melanjutkan pekerjaannya masak. Winwin hanya menonton, karena dia emang tidak bisa masak dengan baik.

***

"Jen! Ayo sini makan!" teriak Taeyong dari dapur.

Tanpa dipanggil dua kali, Jeno sudah datang. Benar kata Taeyong dia tidak nakal, tapi Jeno jahil sekali. Ada saja yang bisa bikin Taeyong marah kepadanya. Bukan marah karena kesal, tapi marah karena gemas dengan adiknya.

Jeno duduk di samping Ten dan di depan Taeyong.

"Gimana sekolah mu hari ini?" tanya Taeyong lalu menyuap makanannya.

"Tidak ada masalah" ucap Jeno.

Winwin dan Ten hanya memperhatikan interkasi antara adik dan kakak tersebut.

"Benar? Kau tidak menjahili teman mu lagi kan? Jangan sampe hyung dapat panggilan lagi dari guru mu Jen"

Winwin merasa bingung, emang sejahil apa Jeno di sekolah sampe Taeyong di panggil oleh gurunya Jeno?

"Aku menjahilinya tidak sampai dia nangis hyung. Aku gemas dengannya makanya aku seringkali menjahilinya" jelas Jeno.

"Sepertinya ada yang sedang kasmaran disini" ucap Ten tanpa melihat ke Jeno dan sibuk dengan makanannya.

"Tidak hyung, aku hanya gemas padanya saat ku jahili"

"Awalnya gemas nanti bisa jadi cinta loh" Ten terus meledeknya.

"Tidak akan hyung!" ucap Jeno yakin.

"Baiklah, jika kau tidak mau mengaku" Ten melanjutkan makanannya hingga selesai.

Mereka berempat selesai makan dan Jeno mencuci bekas piring mereka makan. Selesai cuci piring, Jeno ke ruang tamu dimana Taeyong, Winwin, dan Ten sedang duduk mengobrol.

"Tidak belajar lagi?" tanya Taeyong ketika Jeno duduk di sebelahnya dan senderan di pundaknya.

"Capek hyung. Aku kangen dengan Appa" Taeyong menghelas napas.

"Aku tidak tahu Appa kemana sejak 3 bulan yang lalu. Aku pun kangen dengannya Appa juga"

Ten dan Winwin hanya lihat lihatan.

"Emang Appa mu kemana Yong?" tanya Ten dengan hati hati.

"Sewaktu pergi dia izinnya ingin mengunjungi temannya, semenjak itu dia tidak kembali hingga sekarang" ucap Taeyong. Dia melihat Jeno yang seperti tertidur di pundaknya. Dia mengusap rambut adiknya dengan pelan agar Jeno tidak terbangun.

"Maaf soal pertanyaan ku" Ten menunduk merasa bersalah telah menanyakan keberadaan Appa nya Taeyong.

"Tak apa Ten. Kau tidak perlu merasa bersalah seperti itu" Taeyong merangkul Ten yang duduk di sebelah kanannya.

Ten senyum. Dia senang bisa memiliki teman sekaligus sahabat seperti Taeyong. Selain ramah, dia sungguh memperhatikan Ten dan Winwin.

"Yong, sebaiknya kau pindahkan Jeno ke kamar. Nanti palanya bisa pegel" Taeyong melihat ke arah Jeno yang sudah tertidur pulas.

Taeyong mengangkat adiknya dan memindahkan ke kamarnya. Saat Taeyong melihat ke arah meja belajarnya Jeno, banyak sekali buku berserakkan dimana mana. Banyak buku yang Jeno pelajari untuk bisa masuk ke universitas seperti hyungnya. Taeyong merasa kasihan melihat Jeno yang belajar dengan keras untuk bisa mewujudkan mimpinya masuk ke universitas seperti dirinya.

Taeyong balik lagi ke ruang tamu tempat Winwin sama Ten. "Udah tidur adik mu?" Taeyong ngangguk dan duduk di sebelah Ten.


"Kalian nginap apa pulang?" Taeyong melihat ke arah Winwin dan Ten.

"Aku akan menginap disini," ucap Ten. Taeyong melihat ke arah Winwin.

"Maaf Yongi, aku tidak bisa nginap untuk hari ini. Aku ada keperluan dengan keluargaku" Winwin menunduk.

"Tidak apa Win, pasti itu penting kan" Winwin mengangguk.

"Tidak apa setidaknya Tennie menginap ya kan tennie?" Taeyong mengangkat alis alisnya. Sebenarnya Ten tidak suka dipanggil Tennie.

"Yong! Jangan panggil aku seperti itu huh!" Ten pura pura ngambek.

"Utututu ada yang ngambek rupanya" Taeyong makin makin mengeledek Ten.

"Yak!" Ten memilih pergi ke dapur.

Taeyong dan Winwin hanya ketawa melihat kelakuan Ten yang ngambek seperti anak kecil. Balik dari dapur Ten membawa minum dan kue di tangannya.

"Kenapa tidak sekalian kau bawakan untuk kami?" Ten hanya membawa minum dan kue untuk dirinya sendiri.

"Ambil sendiri sana" rupanya Ten masih ngambek.

"Ayolah Ten, jangan ngambek ya ya ya. Nanti aku belikan kau makanan favorit mu" bujuk Taeyong dengan makanan kesukaan Ten.

Ten langsung menghadap Taeyong, "bener ya besok kau harus belikan aku kimbab yang ada di kampus" ucapnya dengan mata berbinar.

"Iya besok aku belikan" Ten kembali ke dapur dengan perasaan senang. Katanya kapan lagi bisa mendapatkan makanan enak yang ada di kampus itu. Enak dan murah.

Ten kembali dengan nampan di tangannya dan ada tiga gelas dan satu piring kue buatan Taeyong.

"Nah gini dong" Winwin langsung mengambil gelas yang dibawa Ten tadi.

Mereka berbincang bincang kecil sampai larut. Winwin melihat ke arah jam tangannya dan ternyata sudah jam 9 malam.

"Yong, aku pulang dulu ya sudah jam 9 ternyata" Taeyong melihat ke jam yang ada di dinding.

"Oiya bener, ya udah aku antar sampe depan jalanan ya" Taeyong mengambil jaketnya.

Ten balik dari dapur abis naro gelas dan piring. "Mau kemana?"

"Mau anter Winwin sampai depan jalanan. Kau mau ikut apa disini?"

"Aku disini saja"

"Ya udah aku anter Winwin dulu"

Taeyong keluar bersama Winwin. Taeyong anter Winwin sampai jalanan besar.

Ya seperti itulah kegiatan mereka jika tidak sibuk di kampus. Winwin dan Ten juga kadang suka menginap di rumah Taeyong. Taeyong senang punya teman seperti Ten dan Winwin. Emang temannya tidak banyak, tapi dia senang karena temannya tidak melihat Taeyong dari segi materinya.

***

Semoga suka ya!

Jangan lupa vomentnya! Makasih!

Continue Reading

You'll Also Like

101K 12.5K 62
Tentang haruto yang akhirnya mengetahui sebuah rahasia yang ditutupi oleh para sahabatnya,tentang siapa mereka sebenarnya. Dan juga karna kejadian pa...
2.8K 419 13
Ratusan tahun lalu, terdapat klan vampir yang bersumpah hidup mengabdi kepada nenek moyang mereka. Namun, ikatan sumpah itu harus putus dan menjadi m...
95.5K 10.3K 92
Cerita ini berisikan Vampir, serigala, dan juga beberapa ras lainnya. Christy adalah gadis baik hati yang tidak memiliki orang tua dia hanya tinggal...
5K 634 11
Setelah kejadian dimana Renjun akan di habisi dengan banyak pukulan, tendangan bahkan sayatan di tubuhnya oleh murid berpengaruh di sekolah. Pria kec...