AFFAIR

By bunnydialy

194K 12.8K 1.8K

Mengandalkan lekuk tubuhnya, Park Jihye sampai merelakan keperawanan dan harga dirinya sebagai selingkuhan se... More

Prologue
01
02
04
05
06
07
INFO
OPEN PO E-BOOK SUDAH DIBUKA
Bonus
Bonus| Berhasil Kabur

03

31.9K 1.6K 174
By bunnydialy

Jihye tidur menyamping di atas ranjang besar milik apartemen Jungkook.

Dengan celana dalam yang telah ditanggalkan tujuh menit yang lalu, juga dua jari panjang yang menghentak begitu dalam—membuat Jihye kewalahan mendesah dan menggigit bibir bawahnya sensual.

Hari ini, Jungkook melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa gadis nakalnya tengah berduaan dengan teman laki-lakinya di depan sekolah.

Jihye pikir mulanya yang menjemput adalah Kim Namjoon; seperti biasanya. Namun, saat masuk ke dalam mobil, yang ia lihat ialah wajah dingin dan rahang mengeras milik kekasihnya.

D-Daddy ...” Jihye tak kuasa melanjutkan ucapannya. Tangan kanan Jungkook baru saja menampar pipi bokongnya dengan jemari masih mengoyak lubangnya.

“Plis—emph, Daddy ... a-aku mau cum,” katanya susah payah.

Sayangnya, hukuman tetap saja harus dilakukan. Tidak ada alasan apa pun. Sepuluh menit, dan Jihye dibebaskan untuk klimaks berulang kali.

Dan Jungkook tak menjawab. Bibirnya terus mengatup tanpa berbicara sejak ia melihat gadisnya dengan lelaki lain.

Melalui pergerakan jemarinya yang kasar, Jihye tahu bahwa ia belum diperbolehkan untuk keluar meskipun hendak menuju puncak.

Jihye meremas seragam yang belum dilepas. Menggigit dasinya sendiri untuk menahan cairan hangat di bawah sana sebelum Jungkook memerintahnya untuk keluar. Lalu ...

“Keluar!” Jihye mengembuskan napas lega karena bisa mengeluarkan cairannya.

Setelah dua jari yang memenuhi lubangnya mendadak hilang, Jihye pikir mulanya hukuman sudah selesai waktu itu juga. Namun, ia baru ingat bahwa hukuman yang diberikan Jungkook tidak pernah ada yang singkat.

Jihye menggigit bibir bawah kembali saat Jungkook beranjak dari ranjang dan melepas jas, kemeja, hingga celana kainnya.

Miliknya sudah menantang di balik celana dalam. Dengan ekspresi dingin, Jungkook berkata, “Mulutmu.”

Jihye paham dengan perintah tersebut. Maka gadis itu lekas terbangun dan melipat kedua kaki ke belakang untuk dijadikan tumpuan tubuhnya.

Kedua tangannya melepas celana dalam Jungkook dengan perlahan, kemudian menggenggam penisnya yang besar dan panjang sebelum dipijat.

Jihye mendongak dengan wajah polosnya. Satu tangan kanannya bekerja pada penis Jungkook, sedang tangan kirinya kini mengusap dada hingga perut Jungkook.

Daddy ... maaf,” katanya. Suaranya seperti terjepit karena terlampau takut dengan ekspresi garang Jungkook. “Donghan cuma adik tingkatku, kok.”

Jungkook menyingkirkan tangan kiri Jihye sedikit kasar. Ditatapnya sang gadis tanpa merubah ekspresinya sama sekali. Tentu saja, dengan seribu rayuan manis dari Jihye, Jungkook tidak akan pernah terbuai dengan sangat mudah.

“Lepas seragammu,” titahnya yang langsung dilaksanakan oleh Jihye. Ia bergerak cepat, lalu kembali pada pekerjaannya. “Kulum.”

Satu kata yang dapat mendengungkan telinga Jihye. Akan tetapi, gadis itu menurut. Mulutnya yang kecil hanya dapat memasukkan seperempat penis Jungkook. Dan Jihye terus bekerja keras agar ia bisa memasukkan seluruhnya. Tapi yang ada, gadis itu malah tersedak dan sialnya Jungkook menahan belakang kepalanya agar tidak melepaskan penis di dalam mulut itu.

Jihye bisa mendengar sang kekasih mendesis dan melenguh manakala mulut dan tangannya bekerja bersamaan. Sekarang Jihye pun ikut melenguh karena satu tangan Jungkook memainkan payudaranya.

Sungguh, Jihye suka sekali jika Jungkook bisa mendesah karena dirinya. Itu artinya, permainan Jihye tidak bisa diremehkan begitu saja.

Jihye bahkan sempat berpikir bahwa istri Jungkook tidak bermain sepandai dirinya. Buktinya, Jungkook rutin memakai tubuhnya.

Saat ia merasakan penis di dalam mulutnya yang membesar, begitu pula dengan geraman halus yang dihasilkan dari mulut Jungkook, Jihye lekas menggerakkan kepala dengan cepat dan ketika pria itu hendak mencapai puncaknya, dengan sangaja Jihye menjauhkan mulutnya.

Jungkook langsung menatap tajam. “Oppa juga melakukannya padaku! Tidak enak, ‘kan?!” jawabnya dengan bibir mengerucut.

Pria yang baru akan marah itu berubah gemas sendiri. Didorongnya tubuh Jihye hingga telentang di atas ranjang, lalu melebarkan paha gadis itu dengan kedua tangannya.

“Oke. Kau sendiri yang mau hukumanmu ditambahkan. Sekarang ... coba nikmati betapa sakitnya kau berjalan nanti,” ujar pria tiga puluh tahun tersebut.

Jungkook memasukkan miliknya tanpa aba-aba. Menghentak dengan kasar dan dalam meskipun Jihye belum ada persiapan sama sekali.

Mengetahui gadisnya tengah mencari pelampiasan, Jungkook segera meraih kedua tangan Jihye dan dibawa di atas kepala gadis itu dengan satu tangannya.

Daddy ... ukh—jahat!” Jihye menggigit bibirnya kencang karena hentakan yang Jungkook berikan tak main-main.

Jihye bahkan sudah merasakan cairan pria itu yang membasahi miliknya, juga cairannya sendiri yang entah keluar berapa kali.

Badannya membusung tatkala satu tangan Jungkook yang bebas ikut bermain dengan menggesek klitorisnya. Pun pria itu merunduk dan mengulum putingnya dengan gemas disertai gigitan kecil saat merasakan Jihye meremas miliknya.

Tiga kenikmatan sekaligus yang Jihye dapatkan; melalui mulut, jari, serta penis gagah sang pria yang terus menghentak kasar.

Bunyi penyatuan keduanya terdengar begitu Jungkook semakin gila menumpahkan cairannya. Bahkan ia tidak peduli spermanya telah tumpah hingga mengenai seprai.

Desahan halus dari bibir Jihye serta erangan nikmat dari Jungkook menjadi perpaduan yang pas ketika keduanya sama-sama terpejam dengan bunyi pergesekan kelamin yang masih terjalin.

Jungkook tak henti-hentinya memberikan hentakan teramat dalam hingga Jihye harus mendesah kencang antara sakit dan nikmat.

Mulut pria itu pun tidak mau kalah untuk bekerja menandai leher hingga perut rata sang gadis begitu banyaknya. Jangan lupakan jari Jungkook yang terus menggesek klit hingga Jihye tersengal-sengal karena tidak dapat menahan pelepasan yang terjadi setiap menitnya.

Jihye akui, Jungkook selalu hebat di atas ranjang. Gagah dan tampan. Jihye bahkan selalu ingat bagaimana ekspresi sugar daddy-nya saat sedang menghancurkannya.

Rambut panjangnya yang basah, juga wajah yang dipenuhi keringat. Tidak lupa mata memejam, atau menatapnya intens dengan bibir menggeram rendah.

Jihye selalu suka kendatipun miliknya harus lecet dan ngilu setelah mendapat perlakuan kasar dari sang kekasih.

Oppa ... sudah, hiks. Aku lelah,” katanya serak. Jihye lemas sekali. Gadis itu juga tidak bisa menghitung berapa kali ia keluar selama Jungkook merajai miliknya.

Jungkook lekas menjauhkan mulutnya dari dada sang gadis usai memberi tanda untuk yang kesekian kalinya. Refleks, tangannya melepas kedua tangan Jihye yang sudah ia cekal lama.

Ketika tangan Jihye melingkar di lehernya, serta Jungkook yang merasa puncaknya akan segera datang kembali. Pria itu cepat-cepat mendaratkan bibirnya pada bibir Jihye dan melumat lembut.

Tiga dorongan kasar dan dalam, spermanya berhasil tumpah. Jungkook melepas ciuman dan tetap membenamkan penisnya sebab pelepasannya masih saja datang.

Melihat gadinys yang memejamkan mata dan mengatur napasnya, Jungkook lekas tersenyum dan menghadiahi kecuoan di seluruh wajah kekasihnya.

Kecupan itu berakhir di kening. Berjalan begitu lama sampai Jihye mau tak mau harus menyingkap matanya dan mengulum senyum.

I love you, Oppa.” Jihye berkata lirih, lalu dibalas ciuman singkat pada bibirnya.

Love you too, Sweetheart.” Perlahan Jungkook mengeluarkan penisnya dengan berat hati. Berguling ke samping dan menjadikan lengannya sebagai bantal untuk Jihye sebelum memeluk posesif sang gadis. “Tidurlah. Kau akan mendapat hadiahmu besok,” bisiknya.

Tangan Jungkook mengusap punggung telanjang Jihye dengan halus, disertai denhan tepukan lembut sesekali.

Ketika ia hendak memejam, suara Jihye terdengar lagi—hingga memaksanya harus membuka mata. “Oppa, besok aku libur. Tidak ingin bermalam denganku di sini?”

Jungkook lekas menenggelamkan kepala Jihye ke dadanya saat gadis itu mendongak dengan tatapan memohon.

Dikecupnya puncak kepala Jihye sambil berbisik, “Maaf. Chloe tidak bisa tidur jika aku belum pulang.”

Di dalam pelukan lengan kekar Jungkook, Jihye hanya dapat mengulum bibir dan menelan kembali keinginannya yang tidak mungkin terwujud.

Yah, memangnya apa yang bisa diharapkan dari pria berkeluarga seperti Jungkook? Pun Jihye menyadari posisinya hanyalah seorang gadis simpanan yang dibutuhkan tubuhnya. []

———

Cerita Affair ini kan sebenernya udah aku tulis outline-nya sejak Juli kemarin. Nah, kalian jangan protes ya kalo misal alurnya agak gimana gitu (maksudnya dewasa banget). Bikos aku malas rubah outline-nya.

Jadi, kalian yang gakuat atau gasuka bisa skip atau jangan disimpan di library.

Aku tau kok pengikutku di sini cerdas semua. Eh, bentar... antara cerdas sama mesum sih.

Continue Reading

You'll Also Like

491K 5.2K 87
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
77K 5.5K 25
"MOMMY?!!" "HEH! COWOK TULEN GINI DIPANGGIL MOMMY! ENAK AJA!" "MOMMY!" "OM!! INI ANAKNYA TOLONG DIBAWA BALIK YAA! MERESAHKAN BANGET!" Lapak BxB ⚠️ Ma...
50.5K 3.6K 51
"Jika ada yang harus berkorban dalam cinta ini, maka itu cintaku yang bertepuk sebelah tangan" - Dziya Idzes "Sekat-sekat ruang yang tertutup layakn...
80.7K 7.7K 21
Romance story🤍 Ada moment ada cerita GxG