Painful - YiZhan/WangXiao(Wan...

By Yi_Nao

90.8K 3.9K 1.9K

Sebagian cerita gak di publish demi kepentingan penjualan PDF-nya, jika ada yang berminat boleh hubungi akun... More

PROLOG
CHAPTER I : MENYATAKAN
CHAPTER II : MERELAKAN
CHAPTER IV : GUARDIAN EVIL
CHAPTER VI : MENYAKITKAN BAG. 2
CHAPTER XIV : ZHENGTING?
PDF PAINFUL

CHAPTER XII : EGOIS DAN MELEPASKAN

4.4K 478 356
By Yi_Nao

Keduanya kini diminta untuk menginap di rumah keluarga Wang. Yibo dan Xiao Zhan di landa kecanggungan sekarang. Dimana sepasang suami istri (?) itu duduk di tepi ranjang secara berjauhan.

Xiao Zhan yang menatap lurus kearah lemari sedangkan Yibo tengah menatap pemuda manis itu dengan tatapan yang sulit diartikan.

Kedua kaki Xiao Zhan tak bisa diam karena dia benar-benar bingung tak tahu harus apa. Kedua pipinya menggembung lucu untuk menghilangkan kegugupannya.

Karena merasa jengah dengan kecanggungan yang dirasakannya, Xiao Zhan mengubah posisi duduknya menjadi menghadap Yibo.

Pemuda manis itu terkejut ketika melihat Yibo tengah menatapnya. Dia menjadi kikuk dan menggaruk tenggukkannya sendiri.

“Ini pertama kalinya kita tidur bersama dengan status sepasang suami istri.” Lirih Xiao Zhan dengan kedua pipi yang bersemu.

“Eum... kau tidur disana!” menunjuk sisi ranjang kanannya.

“Aku tidur disini!” menunjuk sisi kiri yang tengah didudukinya bersama dengan Yibo.

“Dan ini sebagai pembatasnya.” Menyimpan guling tepat di tengah-tengah ranjang.

“Aku akan tidur sekarang.”

Yibo tak menjawab tapi ia menuruti semua permintaan Xiao Zhan dan berbaring di samping kanan pemuda manis tersebut.
Yibo memposisikan dirinya menghadap Xiao Zhan, namun Xiao Zhan memunggungi pemuda tampan tersebut.

Bukan karena Xiao Zhan membenci Yibo, namun dia tak ingin lelaki tampan itu melihat kedua pipinya yang memerah dan dia berharap jika Yibo tak mendengar suara detak jantungnya yang berdebar.

“Zhan Zhan~” Panggil Yibo.

Namun tak ada jawaban dari si empu karena pemuda manis itu tengah memejamkan matanya erat agar bisa tertidur sebab dirinya ingin menghilangkan rasa gugupnya.

“Kau sudah tidur?” Ucap pemuda tampan itu lirih.

Masih diam dan tak menjawab namun Yibo merasakan jika istrinya ini belum menyelami mimpinya.

“Maaf, aku tak bisa membatalkan acara bulan madu yang direncanakan mama. Sungguh aku tak tahu tentang hal ini.”

“Tidak apa~” lirih Xiao Zhan yang akhirnya membuka suaranya.
“Aku tahu, keputusan mama tidak bisa di ganggu gugat.” Lanjutnya dan memainkan jari lentiknya.

“Sekali lagi maafkan aku. Dan aku berharap selama disana kau tidak mengabaikanku. Meskipun kau tak membalas perasaanku dan tak mengakuiku sebagai suami, Aku ingin kau mengakuiku sebagai sahabat seperti dulu.”

Yibo bangun dari berbarinya. Dia meraih selimut yang terlipat rapi di bawah kakinya lalu menariknya untuk menyelimuti tubuh kurus Xiao Zhan.

“Selamat tidur Zhan Zhan. Semoga mimpi indah. Aku mencintaimu” Mengusap rambut Xiao Zhan lembut dan membalikkan tubuhnya untuk tidur.

Pemuda manis itu tertegun ketika mendengar perkataan Yibo. Dia merasa bersalah pada pemuda tampan yang kini berstatuskan suaminya. Dengan pelan dia membalikkan tubuhnya dan menatap punggung Yibo.

“Jika saja kau menyadarinya dari awal, mungkin tak akan seperti ini akhirnya” Lirih Xiao Zhan.

Entah kenapa dia membuang guling pembatasnya dan berbagi selimut yang ia gunakan untuk Yibo.

“Selamat malam juga Wangyi. Semoga mimpi indah. Aku menunggu kesungguhanmu jika kau benar-benar mencintaiku.”

Membalikkan tubuhnya dan tertidur mengikuti Yibo untuk menyelami mimpinya.

Yibo tersenyum saat mendengar penuturan Xiao Zhan yang begitu manis baginya. Bahkan dia merasa bahagia ketika Xiao Zhan kembali memanggilnya dengan panggilan Wangyi.

Pemuda tampan itu segera membalikkan tubuhnya dan menarik Xiao Zhan ke dalam pelukkan hangatnya. Dia tidak peduli jika istrinya ini akan memberontak meminta di lepaskan.

“Eh?” Pemuda manis itu terkejut.

Baru saja ia akan terlelap, Dia merasa tubuhnya ditarik kedalam sebuah pelukkan hangat. Ingin dia memberontak, tapi hatinya meminta untuk tidak menolak dan tiba-tiba saja dia ingat teringat perkataan Yu Chen.

‘boleh kau bersikap egois dalam hal cinta karena aku pun akan melakukan hal yang sama’.

‘Apa aku juga berhak egois?’ batin Xiao Zhan dan menatap Yibo yang kini tengah menyandarkan pipi di pucuk kepalanya.

“Aku akan mebuktikannya padamu jika aku sungguh-sungguh mencintaimu sekarang.”

Mengecup pucuk kepala Xiao Zhan dan mengeratkan pelukkannya pada tubuh kecil pemuda manis itu.

‘Maafkan aku Yu Chen.’

Xiao Zhan Mencari posisi yang aman dalam pelukkan Yibo. Dan hal itu membuat Yibo merasa senang.

“Selamat malam istriku.”

Membenamkan wajahnya di pucuk kepala istrinya.

~~~

Pagi menjelang, keduanya masih bergelung dengan selimut mereka hingga Nyonya Wang yang berniat membangunkan keduanya karena terlambat pun ia urungkan.

Siapa yang menyangkan jika kedua putra kesayangannya tengah tertidur dalam posisi saling berpelukkan.

Ingin nyonya Wang memekik senang, namun dia tak ingin mereka terbangun dan kehilangan moment manis putra bersama dengan menantunya.

Dengan langkah pelan, Nyonya Wang memotret moment manis tersebut untuk ia tunjukkan kepada suami tercintanya. Bahkan dia menjadikan wallpaper di ponselnya.

Dengan cepat beliau menghubungi pihak pesawat untuk memundurkan keberangkatan keduanya menjadi siang hari.

Setelah pintu tertutup oleh nyonya Wang, mata pemuda manis yang tengah nyaman tidur di pelukkan Yibo itu sedikit terbuka. Tubuhnya menggeliat hingga tidur nyenyak Yibo terbangun.

Pemuda tampan itu tersenyum ketika melihat Xiao Zhan malah kembali tidur di pelukkannya.

“Selamat pagi Zhan Zhan.” Ucapnya dengan serak dan mengecup kening Xiao Zhan.

“Pagi~” lirihnya masih dengan memejamkan matanya. “Jam berapa sekarang?”

Yibo melihat jam dindingnya dan terkejut seketika.

“Zhan Zhan!”
“Hmm?” membuka matanya perlahan.

“Kita terlambat!”

“APA?” Teriak pemuda manis itu dan melihat kearah jam dinding yang menunjukkna pukul sepuluh pagi.

“Astaga!!!”

Keduanya tergesa dan tak sadar masuk kedalam kamar mandi bersamaan.

Ketika keduanya akan mebuka baju, Xiao Zhan menelan ludahnya dan berbalik menatap Yibo yang kini sudah tak memakai atasan dan hendak membuka celananya. Pipinya memerah dan kepalanya menunduk agar tak melihat tubuh Yibo yang atletis.

“Se-sebaiknya aku mandi di kamar mandi lainnya.”

Cepat-cepat meraih handuknya dan membuka pintu kamar mandi dengan terburu-buru.

Hal itu membuat Yibo terkekeh geli dan kembali membuka celananya untuk berniat mandi.

~~~

“Oh astaga, sadarlah Xiao Zhan!”
Menepuk pipi nya untuk menyadarkan otaknya yang terbayang-bayang dengan tubuh Yibo saat tidak mengenakan atasan.

“Zhan Zhan!” Panggil Nyonya Wang yang berada di dapur.

“Eoh! Mama.” Terkejut karena melihat nyonya Wang memegang secangkir kopi untuk ia berikan kepada suaminya yang tengah bersantai di ruang keluarga.

“Wajahmu memerah. Apa kau sakit?” Menyimpan kembali kopinya ke meja dan menghampiri menantunya dengan tatapan khawatir.

“aku tidak apa-apa ma!” Menggelengkan kepalanya.

“Pipimu—!”

“Mama kenapa tidak membangunkan kami? Kami terlambat untuk penerbangan sekarang!” rengek Xiao Zhan pada ibu mertuanya.

Sementara Nyonya Wang terkekeh dan meraih kembali cangkir kopinya yang ia simpan tadi.

“Mama memundurkan waktunya. Kau dan Yibo akan berangkat jam satu siang nanti.”

Pemuda manis itu menghela nafas. “Kenapa mama memundurkan jadwal keberangkatan kita?”

Nonya Wang mengangkat kedua bahunya tanda ia tak ingin memberitahu menantunya dan wanita paruh baya itu terkekeh ketika Xiao Zhan memasang raut wajah kebingungan.

“Kembalilah ke kamarmu. Kau bisa istirahat kembali.”

Meninggalkan Xiao Zhan yang kini masih mematung dengan memasang wajah kebingungan.

“Oh iya, untuk bajumu dan suamimu sudah ada seseorang yang mengemas. Kau tinggal berangkat saja bersama Yibo ke bandara. Disana akan ada orang yang mengantar barang kebutuhan kalian.”

Kembali tercengan dengan sikap ibu mertuanya. Astaga niat sekali wanita paruh baya itu membuatnya dan Yibo pergi berbulan madu.

~~~

Xiao Zhan kembali ke kama Yibo dan disaat yang pas, pemuda tampan berstatus suaminya itu keluar dari kamar mandi dengan tatapan heran.

“Kenapa kau belum mandi? Apa di kamar mandi sana ada yang menempati? Cepatlah kita sudah terlambat!” Ucap Yibo panik, namun Xiao Zhan malah merebahkan tubuhnya dan memejamkan kedua mata cantiknya.

“Keberangkatannya diundur menjadi siang hari.”

Pemuda tampan itu mengerutkan alisnya dan menatap sang istri yang tengah berusaha kembali ke alam mimpinya.

“Kenapa bisa?”

“Aku tidak tahu.” Lirih Xiao Zhan yang hampir terlelap kembali.

Tiba-tiba suara ponsel Xiao Zhan berbunyi menandakan ada sebuah pesan masuk. Dia meraih ponselnya dan membuka pesan tersebut.

From : Yu Chen
Zhan Zhan, aku menunggumu dibawah!

Pemuda manis itu menepuk jidatnya. Dia lupa mengabari Yu Chen jika hari ini dia menginap di rumah mertuanya dan tidak bisa masuk kerja.

To : Yu Chen
Maaf Yu chen-ah~, aku lupa mengabarimu. Hari ini aku menginap di rumah orang tua Yibo dan sepertinya selama sebulan ini aku tak bisa pergi ke cafe.

From : Yu Chen
Ahh~ tidak apa-apa. Ada apa? Kenapa kau tak bisa ke cafe?

To : Yu Chen
Maaf, mama tiba-tiba memberiku tiket untuk berbulan madu bersama denga Yibo.

Pesan itu terkirim. Namun Xiao Zhan tak menerima balasan pesan dari Yu Chen. Pemuda manis itu jadi khawatir jika Yu Chen akan marah kepadanya. Namun tak berapa lama, ponsel yang di pegang Xiao Zhan kembali berbunyi.

From : Yu Chen
Begitu.. Bersenang-senanglah disana. Aku akan menunggumu pulang~ 😇

Xiao Zhan memasang wajah masamnya ketika mendapat balasan dari Yu Chen. Dia berfikir jika Yu Chen marah padanya dan hal itu membuatnya tak tenang.

“Pesan dari Yu Chen?”

Pemuda manis itu menatap Yibo dan menganggukkan kepalanya.

“Kau lupa mengabarinya hmm?”

Bangun dari berbaringnya dan kembali menatap Yibo lalu menganggukkan kepalanya.

“Apa dia marah?”

“Aku tak tahu. Tapi setelah aku memberi tahunya jika aku akan berbulan madu denganmu dia membalas pesanku lama.”

Yibo menghampiri Xiao Zhan dan memeluk pemuda manis itu ke dalam pelukkan hangatnya.

“Percaya padaku, jika Yu Chen tak akan marah.”

Menganggukkan kepalanya dan membalas pelukkan Yibo. “Kau tidak marah?”

Pemuda tampan itu melepaskan pelukkannya dan menatap Xiao Zhan dengan senyuman hangatnya.

“Sebenarnya aku marah. Tapi aku ingin memberimu kesempatan untuk memilih antara aku dan Yu Chen. Tapi aku berharap kau akan memilihku karena aku tak mau kehilanganmu. Dan aku percaya jika hatimu masih mencintaiku.” Mengusap kepala Istrinya.

“Cepat mandi. Aku menunggumu di bawah! Kita cari makan bersama.”

Berdiri dan meninggalkan Xiao Zhan yang tengah menatap punggung lebar itu dengan tatapan sendu. Dia kembali merasa bersalah kepada suaminya itu.

“Maaf Wangyi~”

~~~

Yu Chen tengah berdiri di depan lift untuk menunggu Xiao Zhan. Dia menatap ponselnya yang berisikan pesan dari Xiao Zhan jika pemuda manis itu akan pergi berbulan madu bersama dengan suaminya.

Hatinya bergejolak panas saat dimana dia membayangkan apa yang akan dilakukan Yibo pada Xiao Zhan disana.

Pemuda bermata sipit itu meremas ponsel yang berada di genggamannya dan berusaha mentralkan emosinya.

Dia menarik nafas dan membuangnya lalu membalas pesan untuk Xiao Zhan.

To : BunnyZhan
Begitu.. Bersenang-senanglah disana. Aku akan menunggumu pulang~ 😇

Menaruh ponsel disaku celananya dan melangkah keluar dari lantai dasar menuju parkiran.

Namun langkahnya terhenti ketika mendengar seseorang memanggil namanya.

“Yu Chen ge?”

Yu Chen mengalihkan padangannya kepada seseorang yang memanggilnya dan itu ternyata Ji Yang. Pegawai setia Xiao Zhan.

“Ji Yang, Apa yang kau lakukan disini?” Menghampiri Ji Yang tengah menenteng paper bag di tangannya.

“Ah~ aku ingin mengantarkan sweaternya Zhan ge.” Menunjuk paper bag yang ia bawa.

Yu Chen menganggukkan kepalanya lalu menarik pemuda manis berkulit putih susu itu untuk keluar dari lantai dasar apartemen Xiao Zhan.

“Ge, kenapa kau menarikku? Aku ingin bertemu dengan Zhan ge!” Protes Ji Yang yang kini meronta dari tarikan lengan Yu Chen.

“Xiao Zhan tidak ada.”

“Oh? Dia tidak ada? Kenapa tidak menghubungiku jika dia akan pergi?” Menghentikan rontaannya dan mengikuti Yu Chen pergi.

“Dia lupa, karena semalam dia menginap di rumah mertuanya bersama Yibo dan untuk sebulan kedepan, dia tak bisa masuk kerja karena akan berbulan madu bersama dengan suaminya.”

Ji Yang terkejut dan menatap Yu Chen dengan lekat. Dia ingin tahu bagaimana keadaan Yu Chen.

Namun pemuda bermata sipit itu terus memalingkan wajahnya agar Ji Yang tak melihat wajahnya yang memerah menahan amarah.

“Ge!”

Mengabaikan Ji Yang yang memanggilnya.

“Yu Chen ge!”

Lagi, Yu Chen mengabaikan pemuda manis berkulit putih susu itu.

“Cao Yu—!” Teriak Ji Yang namun mulutnya sudah di bungkam dengan kecupan dari Yu Chen.

Ji Yang membulatkan matanya dan langsung mendorong tubuh pemuda yang lebih besar darinya.

Dia mendelik pada Yu Chen dan menampar pemuda bermata sipit itu.

“Kau gila! Itu ciuman pertamaku! Dasar bajingan!” Omel Ji Yang yang memukuli tubuh Yu Chen.

Yu Chen hanya diam memandang Ji Yang yang tengah memukuli tubuhnya. Air matanya menetes dan tak sengaja membasahi punggung tangan pemuda manis dihadapannya.

“Yu Chen ge~” lirih Ji Yang.

Pemuda bermata sipit itu langsung memeluk Ji Yang dan membenamkan wajahnya di leher pemuda manis tersebut.

“Aku mengerti.. Bisakah secara perlahan gege melepaskan Zhan ge? Karena bagaimana pun Zhan ge tak bisa melupakan Yibo ge dihatinya. Karena tuhan menakdirkan keduanya bersama walaupun diawal mereka diberikan ujian sebelum bersama.”

Yu Chen mengeratkan pelukkannya pada Ji Yang. Hatinya tertohok mendengar penuturan pemuda manis itu.

Ya, dia merasa berslah sekarang karena telah membuat pasangan suami istri itu sulit untuk bersama.

“Coba gege sadarkan Xiao Zhan ge tentang perasaan dirinya yang sebenarnya. Aku akan membantu gege untuk melupakan Xiao Zhan ge.”

Yu Chen melepaskan pelukkannya dan menatap Ji Yang. Pemuda manis itu terkekeh ketika melihat wajah Yu Chen saat menangis. Dia menghapus air mata pemuda tampan di hadapannya dan kembali memeluk Yu Chen.

“Ku kira pria sepertimu tidak bisa menangis. Ternyata bisa menangis juga karena masalah cinta.” Terkekeh manis.

Dan hal itu membuat Yu Chen ikut terkekeh dan membalas pelukkan pemuda manis bertubuh mungil tersebut.

~~~

Yibo dan Xiao Zhan tengah duduk di kursi tunggu bandara. Mereka tengah menanti barang keduanya yang diantarkan oleh suruhan Nyonya Wang.

Dengan santai Xiao Zhan memainkan ponselnya untuk mencari tempat wisata yang ingin ia kunjungi di pulau Jeju Korea selatan.

Sementara suaminya sendiri tengah dilanda rasa takut karena ia akan menaiki pesawat. Wajah tampannya itu terlihat pucat pasi dan kedua tangannya begitu dingin. Dia berulang kali menatap kearah Xiao Zhan yang tengah asyik dengan ponselnya.

Hingga tiba-tiba suara notif pesan berbunyi dari ponselnya. Dia membuka pesan tersebut yang ternyata dari ibunya.

From : Mama Wang
Zhan Zhan, mama berharap kau tidak lupa dengan pobia ketinggian Yibo. Pasti dia akan sangat takut menaiki pesawat. Jaga dia ya. Mama menyayangimu.

Pemuda manis itu lupa dengan phobia Yibo dengan segera ia melirik kearah Yibo yang ternyata benar, phobianya sudah mulai menyerangnya dari sekarang.

Xiao Zhan meraih kedua tangan Yibo dan mengusapnya pelan.

“Jangan berfikiran yang aneh-aneh. Kita akan selamat sampai tujuan. Nanti, selama di pesawat kau bisa tidur dan jangan melihat kearah jendela ok.”

Yibo tersenyum dan dia menarik Xiao Zhan untuk lebih dekat dengannya. Tangan kiri pemuda tampan itu melingkar di pinggang Xiao Zhan.

“Tenang dan rilex. Aku ada disini.”
Menggenggam tangan kanan Yibo dengan kedua tangannya.

Sampai pemuda manis itu melihat barang-barang yang akan dibawanya untuk ke Jeju sudah datang.

“Barang-barang kita sudah datang.”
Yibo menganggukkan kepalanya dan membenamkan wajahnya di leher Xiao Zhan.

Tiba- tiba panggilang untuk penerbangan China ke Jeju korea selatan sudah terdengar.

“Ayo kita segera menaiki pesawat!”


TBC

Aku update cepet sekarang wkwk. Karena kalau malem gak bakal sempet ngebales komenan kalian semuanya.

Maaf ya kalau chapter ini gak sesuai dengan keinginan kalian. hehe semoga chapter depan gak mengecewakan.

Terimakasih pada semua readers yang baca ceritaku.

Tunggu chapter selanjutnya 😁😁😁

Bye Bye 😆

Continue Reading

You'll Also Like

240K 36K 65
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
467K 4.9K 85
โ€ขBerisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre โ€ขwoozi Harem โ€ขmostly soonhoon โ€ขopen request High Rank ๐Ÿ…: โ€ข1#hoshiseventeen_8/7/2...
17.8K 978 24
keyra gadis manis baik dan sangat lah sopan... yah itulah sebutannya tapi... pfftt itu adalah wajah pertamanya dan.. ini adalah wajah keduanya keyra...
195K 9.5K 31
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...