Senin pagi. Akashi dan tunagannya, Satsuki pergi bersama ke kantor. Sebelum berangkat Mereka sempat bertengkar kecil Akashi tidak ingin Satsuki datang kerja hari ini. Tapi Satsuki mengklaim dia sudah merasa baik-baik saja dan dia tidak perlu khawatir.
Dia tidak ingin orang berpikir hanya karena dia bertunangan dengan Bos, dia akan berhenti bekerja jika dia memang menginginkannya . Akashi mengizinkannya datang ke kantor karena dia berjanji bahwa jika dia merasa tidak sehat, dia harus segera pulang ke rumah.
Satsuki memasuki kantornya dan melihat sebuah amplop coklat telah dikirim ke mejanya. Dia tersenyum mendengarnya. Dia sekarang bisa menyusun rencananya untuk bertindak.
Investigator Pribadi yang dia pekerjakan telah melakukan pekerjaan yang baik. Dia mengambil amplop cokelat dari mejanya dan memasukkannya dalam ke laci. Dia akan memeriksanya nanti.
Saat istirahat makan siangnya datang dan Satsuki mengambil amplop cokelat dari laci dan membukanya. Berharap dia akan menemukan sesuatu di sana. Kertas putih di keluarkan dari dalam amplop dan mulai membaca infotmasi tentang Tetsuya.
Matanya dengan tekun menelusuri berbagai informasi yang telah dia dapatkan .
"Apa??? Dia bekerja di Niji Inc? Sebagai Sekretaris Nijimura-kun ? "
Dia bergumam pada diri sendiri dengan tak percaya.
"Bagaimana bisa? Apakah Nijimura-kun tahu tentang ini? Tentu saja dia pasti tahu. Dia adalah orang yang memberi tahu saya tentang Tetsuya bukan ? Teman penipu. "
Kata Satsuki sambil menggelengkan kepalanya.
"Aku perlu berbicara dengannya sesegera mungkin."
Dia masih terus membaca informasi yang tersisa di kertas.
"Kembar ?" Mata Satsuki melebar hampir keluar dari tempatnya.
" Tetsuya ? Kembar? bagaimana bisa? "Apakah orang ini menyelidiki orang yang benar?"
Satsuki bertanya pada dirinya sendiri bahwa mungkin ada kesalahan di suatu tempat. Mungkin orang itu pergi untuk menyelidiki Kuroko Tetsuya yang lain.
Wanita itu tampak sedikit tenang ketika dia melihat status Perkawinan Tetsuya yang lajang. Dia punya harapan bahwa rencananya masih bisa berjalan. Dia benar-benar mengagumi kekuatan Tetsuya karena menjadi orang tua tunggal dari dua anak.
"Siapa ayah si kembar?" Mungkinkah itu dia ?"
Penyelidik pribadi tidak menempatkan usia si kembar di sana sehingga dia tidak bisa memperkirakan jika ada kemungkinan bahwa mereka adalah anak-anak Akashi . Tetapi jika memang benar, itu akan menjadi Bonus bagi rencananya.
Satsuki berdiri dari mejanya dan mengambil tas dan kunci mobilnya dan keluar dari kantornya ke Kantor Seijuurou .
"Ada apa? Apakah kau merasa sakit lagi?"
Seijuurou segera bertanya segera, saat Satsuki melangkah memasuki ke kantornya. Rasa khawatir jelas dalam suaranya.
"Aku baik-baik saja ". Satsuki menjawab.
"Aku harus pergi bertemu Nijimura-kun untuk mendiskusikan beberapa hal dengannya. "
"Apakah ada masalah?" Seijuurou bertanya sambil mengangkat alis.
" Aku bisa memanggilnya untuk datang ke sini sebagai gantinya. "
"Tidak .. tidak perlu. Kau tidak perlu khawatir. Aku hanya ingin mendiskusikan beberapa hal dengannya. Aku akan segera kembali".
Akashi masih terdiam , wajahnya tampak ragu. Apakah Satsuki benar akan segera kembali atau malah itu hanya alasan agar dia bisa keluyuran ?
"Aku akan keluar untuk ke kantor Nijimura-kun Hanya sebentar " jawab Satsuki meyakinkan sambil tersenyum.
Akashi menghela nafas kekalahan.
"Baiklah, panggil aku jika kamu butuh sesuatu," katanya sambil melihat ke arah Satsuki.
"Tentu ."
Setelah mengatakan kalimat itu, pemilik rambut itu langsung melesat keluar dari kantor Akashi. Dia benar-benar tidak ingin membuang lebih banyak waktu agar segera menemui Nijimura .
.
.
Di kantor Nijimura , sang pemimpin perusahaan sedang tekun mempelajari laporan di laptopnya sebelum tiba-tiba suara seorang wanita membuatnya menegang.
"Apakah sahabat dan tunanganmu tahu bahwa kau sebenarnya menyimpan rahasia besar dari mereka?"
Satsuki berkata dengan suara yang keraa saat memasuki kantor Nijimura dan duduk di depannya.
"Hei Satsuki . Kejutan yang menyenangkan. Kau tidak memberitahuku bahwa kau akan berkunjung hari ini."
Jawab Nijimura dengan nada yang berusaha dia buat senormal mungkin namun wajahnya tidak dapat menyembunyikan perasaannya yang tegang .
Sementara satsuki masih tenang duduk dihadapannya dengan tangan yang di silangkan di dada. Bisa dilihat wanita itu masih menatapnya marah.
"Ya, aku tidak berencana untuk melakukan ini. Kalau bukan karena keadaan darurat ."
"Jadi, ada sesuatu?"
Nijimura agak Takut sekali. Berusaha menghindari pertanyaan pertama yang dibuat Satsuki ketika pertama kali memasuki kantornya.
"Aku datang ke sini karena aku tahu Kuroko Tetsuya bekerja di sini". Kata Satsuki dengan berani.
"Dan? " Nijimura bertanya. Satsuki menghela napas.
"Aku sangat menyesal jika aku terdengar seperti orang yang egois ". Kata Satsuki , menatap Nijimura meminta maaf.
"Hanya saja ................ Satsuki bersandar ke meja Nijimura dan membisikkan sesuatu padanya selama hampir 2 menit. Hingga akhirnya diakhiri dengan wajah tampan yang memperlihatkan ekspresi keterjutan.
"Ya Tuhan, Satsuki, Bagaimana kau bisa menyimpan rahasia sebesar ini seorang diri ?" Nijimura bertanya dengan banyak emosi yang merasuki perasaannya.
Satsuki hanya mengangkat bahu.
"Kurasa itu sebabnya aku begitu bertekad untuk mencari tahu tentang keberadaan Kuroko Tetsuya "
"Dan kau ? Sejak kapan kau tahu tentang Tetsuya ?"
Satsuki bertanya dengan penasaran.
"Yah... Ketika dia datang untuk wawancara, dia tampak sangat familiar dan aku merasa perlu mempekerjakannya dan melindunginya. Baru akhir pekan ini aku tahu siapa dia sebenarnya dan aku berkonfrontasi dengannya. Dia tidak pernah berniat membiarkan Akashi mengetahui keberadaan mereka."
"Aku tahu tentang keberadaannya . Dia memintaku untuk berjanji padanya bahwa aku tidak akan memberitahu siapa pun tentang rahasianya. Tapi percayalah padaku Satsuki , Dia benar-benar terluka dan aku tidak berpikir dia akan pernah ingin kembali dengan Akashi". Nijimura menjelaskan semuanya kepada Satsuki.
"Dan si kembar? Apakah dia ayahnya ?" Satsuki bertanya penuh harap.
Nijimura mengangguk . Satsuki menghela napas penuh kelegaan.
"Mungkin aku hanya akan berbicara dengannya dan melihat apakah aku bisa meyakinkannya". Kata Satsuki . Melihat Nijimura , berpikir apakah itu saran yang bagus.
"Kurasa kau bisa Satsuki . Mungkin dia akan mendengarkanmu". Ucap Nijimura berkata. Dia berdiri dari kursinya dan menghampiri Satsuki dan memeluknya.
"Aku benar-benar minta maaf, Satsuki . Aku benar-benar minta maaf." Nijimura berbisik di telinganya, mencoba yang terbaik untuk menahan kesedihan dan air matanya.
"Aku yakin semua akan baik-baik saja". Kata Satsuki meyakinkan.
"Itulah mengapa aku ingin menghabiskan hari-hari terakhirku bahagia dan memperbaiki keadaan".
Satsuki menarik diri dari pelukan dan menggenggam tangan Nijimura.
"Aku kira sudah waktunya untuk melihat Tetsuya-san . Mudah-mudahan, dia mau dapat mendengarkanku".
Kata Satsuki dan Nijimura mengangguk. Dia mengambil tasnya dan mengikuti Nijimura saat mereka menuju ruangan Tetsuya.