ONCE AGAIN I LOVE YOU [TAMAT]

Bởi BieruLiu

15.2K 1.4K 90

Joseon sekali lagi membara, perang dan pemberontakan terjadi, Istana terdesak pasukan kerajaan dipukul mundur... Xem Thêm

cast in story
Bagian 1
Bagian 2
Bagian 3
Bagian 4
Bagian 5
Bagian 6
Bagian 7
Bagian 8
Bagian 9
Bagian 10
Bagian 11
Bagian 12
Bagian 13
Bagian 15
Bagian 16
Bagian 18
Bagian 19

Bagian 17

553 64 3
Bởi BieruLiu

Disungai Han Jukyung terlihat berdiri disamping tong dengan api yang menyala dari depan berjalan Jinseok dengan angkuhnya

"kenapa kau menelponku selarut ini? Apa kau sudah mendapatkan dokumen yang kuminta?"

Jukyung menunjukkan amplop coklat tebal ditangannya

"gadis pintar...baiklah, berikan dokumen itu, aku tidak akan mengatakan apapun pada Jinsang lagi setelah itu," Jinseok mengulurkan tangannya "kau bisa pergi keluar negeri dan tinggal disana, tidak akan ada yang bisa menangkapmu disana, jadi kau bisa hidup dengan tenang,"

"kau...begitu menginginkannya?" Jukyung menimbang-nimbang dokumen tersebut

"yaa...aku tidak mau main-main...berikan saja," Jinseok mulai tak sabaran

Jukyung berjalan, ia mengayun-ayunkan dokumen tersebut dan plukkk!!!! Ia melempar dokumen itu pada api

"YAAA!!! HAN JUKYUNG!!! Apa yang kau lakukan?!!!" Jinseok terlihat panik

"kita akhiri saja semuanya, kau kalah Jinseok-ah..kau seharusnya menggunakan kekuatanmu sendiri untuk berusaha, Jinseok...berhentilah...jika tidak...kau akan berubah menjadi setan, berdamailah dengan semuanya dan itu akan membuatmu tenang,"

Haah..Jukyung tumben jadi bijak, sepertinya ceramah singkat ibu Jinsang berhasil menyadarkannya

"heeh!!!" Jinseok mendengus "berhenti bersikap bijak dan munafik, kita sama Jukyung....apa yang mengubah ambisimu? Apa kau menyerah mendapatkan Jinsang? Yaa...kau sudah mengerahkan segala cara dan kau menyerah?"

Jukyung tertawa "aku?menyerah? aku bukannya menyerah hanya saja...ini bukan takdirku, aku ingin menikmati hidupku dan berbahagia, kau juga...kau harus bahagia...kalau begitu...Geurom.." Jukyung membungkuk memberi salam kemudian berbalik pergi, ia tak lagi mengubris cacian dan makian yang dilontarkan Jinseok padanya, ia ingin bebas sekarang, membebaskan hatinya dari belenggu

"terima kasih...Nyonya..." gumamnya

Ternyata bukan ibu Jinsang yang berhasil menyadarkan Jukyung tapi nenek Jinsang, diam-diam nenek Jinsang menemui Jukyung, bicara pada gadis itu dengan baik-baik, menyadarkannya dan mengembalikan gadis itu menjadi "manusia" tentu saja

Haaahhhh.....syukurlah...

*********

Setelah beberapa hari dirawat Yoojung di ijinkan untuk pulang kerumah, ia sangat senang karena tak harus ditusuk belati kecil lagi ditangannya

"apa kau butuh sesuatu?" Tanya Jinsang seraya meletakkan gelas bekas minum Yoojung dimeja

Yoojung menggeleng

"Yoojung-ah..."

Mendengar namanya disebut, Yoojung terkesiap, nama itu.... Raja menyebut nama aslinya ketika mereka berpisah

"Yoojung-ah..." Jinsang memanggilnya sekali lagi

"haaa?" gadis itu tersadar dari lamunannya

"bagaimana kalau kita berkencan...apa kau sudah pernah melihat taman hiburan?"

"taman hiburan?" Yoojung memikirkan tempat tersebut kemudian menggeleng

Jinsang tersenyum, "taman hiburan adalah teman yang populer untuk berkencan, kau tidak tahu itu? besok sore...aku menunggumu, ditaman hiburan...jangan terlambat..kau mengerti.."

Wajah Yoojung memerah, Jinsang akan mengajaknya pergi keluar, sepertinya hubungan mereka sudah membaik sekarang

*******

Sekertaris Kang memberitahu berita yang didapatnya pada nenek Jinsang

"apa?apa yang kau katakan sekertaris Kang?" nenek Jinsang terlihat terkejut

"nyonya...kita harus segera membawanya ke kuil," raut wajah sekertaris Kang terlihat cemas

"tapi...Jinsang..." raut wajah nenek Jinsang terlihat binggung

Sementara ibu Jinsang yang duduk disamping terlihat sedih

"jinsang pasti akan terluka,"

"nyonya...."

Wajah mereka terlihat sendu, ada apa sebenarnya? Kuil ? Yoojung keluar dari dalam sumur di belakang kuil, akankah mereka akan mengembalikan Yoojung kedalam sumur kembali? Haah!! Baru saja bahagia dan sedih pun tiba

********

Keesokan harinya Yoojung terlihat memilih hanbok yang akan digunakannya, saat mengambil sisir tiba-tiba sisir itu menembus tangannya dan jatuh kelantai

"haaa?" ia binggung kemudian berusaha mengambilnya lagi dan lagi-lagi tembus

"apa yang terjadi?" pikirnya, bagaimana bisa tangannya transparan, Yoojung terlihat ketakutan

Ia memandangi tangannya yang masih tak terlihat dengan cemas, mungkinkah ini waktunya? Mungkinkah waktu Yoojung dimasa depan telah habis?

*******

Sementara itu disebuah kuil terlihat seorang biksu muda berada dihalaman kuil menatap kearah langit yang menunjukkan bulan seperempat

"dia...dia kembali lagi guru.... Kali ini...apa yang harus saya lakukan," gumamnya

********

Kembali lagi kedalam kamar Yoojung, Yoojung melihat tangannya yang transparan dan tak tahu apa yang terjadi, pintu kamarnya diketuk dan ia menyembunyikan tangannya

Ibu Jinsang masuk dengan senyum merekah diwajahnya

"apa kau bersiap untuk pergi?" Tanya Ibu Jinsang

"aah...emm..iya.."Yoojung terdengar gagap

"caahh...kemarilah..gantilah bajumu dengan ini," ibu Jinsang menyerahkan sebuah gaun pada Yoojung, Yoojung tentu ragu untuk menerimanya karena tangannya yang tembus pandang

"ambillah..."ibu Jinsang menarik tangan Yoojung dan tangan itu terlihat baik-baik saja, Yoojung sendiri bahkan terkejut

Ibu Jinsang akhirnya mendandani Yoojung, gadis itu terlihat cantik menggunakan gaun biasa dan tak menggunakan hanbok seperti biasanya

"aigguu...kau cantik sekali," puji ibu Jinsang

Yoojung tersenyum, ia melihat pantulan bayangannya dicermin

Ibu Jinsang berdiri dan memeluk Yoojung "terima kasih...terima kasih Yoojung...terima kasih karena membuat Jinsang bahagia...ibu...ibu tidak akan melupakan kebaikanmu dan akan selalu berdoa untukmu,"

"ibu..."

Ibu Jinsang melepaskan pelukannya dan menyeka airmatanya "pergilah...Jinsang pasti tak sabar menunggumu,"

Yoojung pergi dengan diantar mobil keluarga Lee

"haaah....apa kita harus melakukannya,"kata nenek Jinsang melihat yoojung yang menjauh pergi

Mobil mewah itu membawa Yoojung pergi untuk menemui Jinsang, senyumnya tak lepas dari wajahnya kini

Disana Jinsang juga menunggu Yoojung dengan cemas dan tak sabaran, lalu...sebenarnya apa yang terjadi? Apakah waktu yoojung didunia ini telah habis? Lalu...bagaimana dengan Jinsang?

Mobil mewah Yoojung tiba, gadis itu keluar dari mobil Jinsang yang telah menunggunya terlihat terkejut, Yoojung hari ini sangat cantik dengan gaun selututnya tersebut

"kau...kau..."

"ini aneh bukan...ibumu yang memberikannya, bagaimana jika aku melepasnya dan menggenakan hanbokku,"

"aah...tidak usah...ini juga tidak apa-apa,"

"benarkah...jadi...ini tidak apa-apa?"

"eemm...kau...kau...kau sangat cantik," Jinsang jadi salah tingkah

Dipuji begitu Yoojung jadi tersipu, mereka kemudian berkeliling melihat taman hiburan yang sudah tutup tersebut, hanya mereka berdua berada disana, yoojung terlihat senang sekali, ia mencoba bermacam-macam permainan yang membuatnya mual namun wajahnya tetap cerah dan berseri

Jinsang kemudian mengajak Yoojung untuk melihat Istana

"haaah...saat pertama kali saya memasuki Istana ini...rasanya seperti menyesakkan, berdiam disini seharian, membaca apa yang tak kau inginkan dan membuat kepalamu sakit," Yoojung bercerita ketika berada di "Istana"nya

"lalu...kenapa kau tidak mengatakannya? Jika kau...jengah,"

"apa anda tidak mengingatnya? Bagaimana anda tidak ingat? Bukankah anda yang mengatakannya bahwa saya hanya perlu percaya pada anda, dan semuanya akan baik-baik saja, jika saya lengah maka saya akan tersingkirkan dengan gadis-gadis yang sudah mengincar posisi saya"

"apa posisi itu sangat penting? Bukankah kau bilang bahwa keluargamu adalah keluarga yang sangat kaya, bahkan kau keluargamu punya ladang gandum di pyeongyang,"

Yoojung melirik tajam kearah Jinsang "apa anda bodoh Yang Mulia? Bukan posisi yang membuat saya bertahan disana, tapi...."

"tapi....??"

Yoojung menatap Jinsang dan sepertinya Jinsang tak mengerti yang dimaksudnya

"haah...sudahlah," Yoojung frustasi

"Yaa!! Aku benar-benar tidak tahu,"

Yoojung menatap Jinsang, memegang kedua pipi Jinsang dengan tangannya "anda... andalah alasan saya untuk bertahan, walau sesulit apapun saya berusaha untuk menahannya, jika terjadi sesuatu dan mereka melepaskan saya dari Istana maka selamanya.... selamanya saya tidak akan bertemu dengan anda lagi,"

"begitukah? Jadi... apa mereka akan membunuhmu?"

"haah..sudahlah..." Yoojung melepaskan tangannya

Jinsang menatap Yoojung "jadi..apa aku sangat mirip dengan Raja-mu?"

"mirip? Eemm...bukankah anda Raja?"

"yaa..jadi..selama ini kau menyukaiku karena aku mirip dengan Raja-mu? Aaigguuu...benar-benar," Jinsang ngambek

"tentu saja, saya sangat menyukai anda karena anda adalah Raja saya, suami saya yang selalu melindungi saya," Yoojung menjawab polos

Haaah....percuma saja ngambek pada Yoojung, gadis itu tak akan mengerti, tapi tak masalah bagi Jinsang, dimasa sekarang Jinsang yang ada dihati Yoojung walaupun hanya karena ia "mirip" Raja

"disana...anda berdiri disana," Yoojung menunjuk halaman depan Istananya

Jinsang memandang kearah yang ditunjuk Yoojung "disana?"

"eemm..."Yoojung mengangguk "anda berdiri disana, memegang botol kaca penuh dengan kunang-kunang dan memanggil nama saya Yoojung-ah...Jungjeon..."

"Yoojung-ah...Jin Yoojung..."

Yoojung terkesiap, ia seperti melihat bayangan Raja berdiri disana menatapnya memanggil namanya dan tersenyum padanya

Matanya mulai berkaca-kaca sekarang "Joenha..." gumamnya

Bayangan Raja tersenyum lebar menatapnya seraya menunjukkan puluhan kunang-kunang yang berada didalam jar kaca

"Jeonha...."

Jinsang mengenggam tangan Yoojung membuat Yoojung terkesiap dan tersadar dari lamunannya

"Jeonha...."

Jinsang kemudian memeluknya "bisakah...kita seperti ini, kau terasa begitu hangat...Jungjeon,"

Yoojung terkejut, ia melepaskan pelukannya dan menatap Jinsang, pemuda itu seperti mengenakan Pakaian Raja, benar-benar mirip dengan Raja, tersenyum padanya dengan lembut

"Jeonha..."

Jinsang kemudian mendekatkan wajahnya dan mencium Yoojung...

Tiba-tiba bayangan-bayangan berkelebatan dipikiran Yoojung, Yoojung melihat bagaimana ia seperti tenggelam didalam sumur, meronta-ronta berusaha untuk bernafas, ia merasakan paru-parunya seperti terbakar

Yoojung mendorong Jinsang tiba-tiba, ia kemudian seperti kesulitan bernafas, terbatuk-batuk dan memegangi dadanya

"Yoojung-ah...ada apa denganmu...Yoojung-ah..."

"Joenha...." Nafas Yoojung mulai tersenggal

"ada apa denganmu...Yoojung-ah...!!!"

Yoojung terlihat seperti tercekik kemudian pandangannya mulai gelap dan ia tak sadarkan diri

Đọc tiếp

Bạn Cũng Sẽ Thích

JUNOON || جنون Bởi Ira

Tiểu Thuyết Lịch Sử

23.8K 1.2K 26
An arranged marriage between two contrasting yet similar people. Will it work? Urwa Shah A nineteen year old girl filled with dreams. A strict father...
10.3M 768K 88
Marriage had always been my dream but not to a man about whom I know nothing. The moment my father fixed an alliance of me to a Prince without even t...
37K 2.9K 72
Translation Author:Dreamy Coffee Chater-575 translator by NORA
362K 67.7K 12
Everything changed the day the King ordered me to seduce his son and bring him back to the Kingdom. He was my best friend. As per the order of things...