ARSENA -Sejauh Bumi dan Matah...

By wgulla_

12.5M 854K 48.8K

Warning ⚠⚠⚠!! [FOLLOW DULU SEBELUM BACA KARENA PART DI PRIVATE] setiap orang yang baca cerita ini akan jadi S... More

Prolog
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 7
BAB 8
BAB 9
BAB 10
BAB 11
BAB 12
BAB 13
BAB 14
BAB 15
BAB 16
BAB 17
BAB 18
BAB 19
BAB 21
BAB 22
BAB 23
BAB 24
BAB 25
BAB 26
BAB 27
BAB 28
BAB 29
BAB 30
BAB 31
BAB 32
BAB 33
BAB 34
BAB 35
BAB 36
BAB 37
BAB 38
BAB 39
BAB 40
BAB 41
BAB 42
BAB 43
BAB 44
BAB 45
BAB 46
BAB 47
Bab 48
Bab 49
BAB 50
BAB 51
BAB 52
BAB 53
BAB 54
BAB 55
BAB 56
BAB 57
BAB 58
BAB 59
BAB 60
Bab 61
bab 62
Bab 63
Bab 64
Bab 65
Bab 65
Bab 66
BAB 67
Bab 68
Bab 69
Extra part Arsena 18+
extra part Arsena 21+ karya karsa
Open PO

BAB 20

177K 15.8K 917
By wgulla_

Love dulu buat part ini ♥️🥰

Jomlo apa udh pada nikah nih?

Pasti kalian bocil kan hayo ngakuuu

Di versi cetak Arsena sama Afiqah nikah pas menjelang UN beda kyk yg di WP.

****

Perasaan itu bukan tumbuh dari rasa kasihan. Bukan juga dengan rasa yang terpaksa. Namun dengan rasa cinta.
-
-
-

Afiqah menatap Arsena sebal. Pria itu sedari kemarin sibuk menggodanya dengan lagu yang tidak henti-henti dinyanyikan. Afiqah malu sekali ketika namanya disebut pria itu dalam lagu tersebut. Apalagi Arsena menyanyikan itu seakan ia tak ada di dekatnya. Seperti saat ini, ketika pria itu ingin mengantarnya ke sekolah.

"Tolong katakan pada AFIQAH
Lagu ini kutuliskan untuknya
Namanya selalu ku sebut dalam doa
Sampai aku mampu ucap, maukah denganku?"

"Mas bisa berhenti tidak sih. Afiqah malu tau dengerin itu." Bukannya berhenti Arsena semakin menjadi-jadi. Afiqah sampai tidak ingin naik motor pria itu. Mereka masih di depan gerbang rumah. Afiqah bahkan menolak helm yang sedari tadi di pegang Arsena.

"Tolong katakan pada AFIQAH
Lagu ini kutuliskan untuknya
Namanya selalu ku sebut dalam doa
Sampai aku mampu ucap, maukah denganku?"

"Yaudah kalau ngak mau berhenti Afiqah pesen gojek." Ancam Afiqah bukannya marah Arsena malah tertawa.

"Iya mas berhenti. Ayo kita berangkat nanti kamu telat." Disaat Afiqah ingin mengambil helm dari Arsena. Pria itu malah menjauhkan dari Afiqah.

"Mas!!!" Seru Afiqah kesal karena dikerjai Arsena.

"Biar mas pakaikan." Tepat saat Arsena memakaikan helm itu. Ada suara deruan motor di dekat mereka. Otomatis mereka melihat ke arah tersebut. Afiqah terkejut melihat sosok Andreas di sana. Begitu juga dengan Arsena. Pria itu menatap tajam ke arah Andreas.

Arsena kemudian menghela napas. Pasti Afiqah akan lebih memilih berangkat bersama Andreas. Bisa dilihat dari sikap Afiqah yang langsung menghampiri laki-laki itu. Arsena memejamkan mata nyatanya mengalah itu menyakitkan. Ia hanya tidak ingin Afiqah bersama dengannya hanya karena paksaan. Ia tidak ingin rasa itu tumbuh karena kasihan.

Baru saja Arsena ingin menstater motornya untuk pergi meninggalkan ke dua orang itu. Sebuah tangan yang melingkar di pinggangnya membuatnya terkejut. Ia menoleh mendapati Afiqah duduk di belakangnya. Bukannya tadi gadis itu bersama Andreas. Sedang Andreas sudah pergi dengan hati yang kesal. Karena Afiqah lebih memilih Arsena.

"Abang gojek ayo jalan nanti Afi kasih bintang satu loh..." Suara merdu itu membuat senyum Arsena berkembang. Ia bahagia akhirnya gadis ini membuka hati untuknya. Walau Afiqah tidak mengatakan apapun namun pelukan gadis itu padanya sekarang menjadi bukti jika gadis itu sudah menerimanya.

"Siap Nyonya Anggara Putra." Jawab Arsena sambil hormat kepada atasannya.

Afiqah tertawa kecil melihat itu. Ia senang, walau ada sedikit rasa bersalah pada Andreas. Anggaplah dia kekanak-kanakan tapi dia juga ingin yang terbaik. Ia tidak suka jika Andreas masih melakukan kegiatan buruknya itu. Ia tahu Andreas tidak jahat, laki-laki hanya tidak bahagia. Tapi kesabarannya sudah habis.

Disepanjang perjalanan Arsena saking senangnya tidak henti menyenandungkan lagu. Afiqah yang sudah lelah menyuruh Arsena berhenti hanya bisa diam sambil menaruh kepalanya di pundak pria itu. Menikmati angin sepoi-sepoi yang menyelimuti mereka. Untung di solo tidak semacet di Jakarta. Dan suasana sawah di pinggir jalan menambah kesan romantis untuk mereka.

Namun tiba-tiba motor Arsena berhenti mendadak. Afiqah sedikit terhuyung karena itu. Untung saja ia tadi memeluk pria itu.

"Mas sih ngeyel dibilangin kalau lagi berkendara jangan sambil nyanyi."

"Maaf.. tadi bukan itu sayang. Itu ada Cegatan polisi." Afiqah menoleh ke arah yang ditunjuk Arsena. Ia merasa tidak aneh dengan hal itu. Loh kenapa jika ada polisi, suaminya ini bukannya polisi juga.

"Terus masalahnya apa mas?" Tiba-tiba Arsena ketawa cengengesan. Afiqah menatap Arsena tidak mengerti.

"Saya lupa bawa STNK motor ini." Afiqah melotot tidak percaya dengan apa yang Arsena ucapkan. Bisa-bisanya pria itu tidak membawa barang penting seperti itu. Tapi bukannya Arsena polisi berpangkat lagi jadi untuk apa takut.

"Maskan polisi, jadi ngak mungkin di tangkap."

"Ngak boleh gitu. Kita harus jujur." Mendengar jawaban Arsena membuat Afiqah mendelik.

"Maksud mas? Jangan bilang mas mau menyerahkan diri sendiri?" Arsena mengangguk. Dan pria itu benar-benar melakukan apa yang dia bilang. Saat ini mereka di tilang. Bayangkan mana ada polisi yang menilang polisi apalagi Arsena memakai seragam. Banyak orang yang terheran-heran melihat itu. Fenomena yang aneh untuk sekelas polisi yang hobi nilang eh dia yang polisi malah menyerahkan diri untuk di tilang.

"Mas kalau kayak gini, Afiqah gimana berangkatnya." Rengek Afiqah begitu tahu motornya Arsena di bawa polisi.

"Tenang sayang."

"Mas sih aneh-aneh aja!"

"Farhan kamu naik apa kesini?" Tanya Arsena pada rekannya yang sedang melakukan operasi tertib kendaraan itu. Arsena memang sengaja menyerahkan diri, karena ia ingin orang-orang tahu bahwa hukum lalu lintas berlaku untuk semua orang bukan hanya untuk orang biasa.

"Pake mobil itu." Arsena mendelik melihat mobil patroli polisi yang terparkir dekat mereka.

"Motor ajalah bro." Pinta Arsena. Sedang Farhan hanya menggelengkan kepala dan mengusir atasannya itu karena menggangunya bertugas.

"Pinjam atau tidak sama sekali." Farhan melempar kunci mobil tersebut pada Arsena.

"Ayo." Ajak Arsena sambil menggandeng tangan Afiqah ke mobil tersebut. Afiqah mendelik melihat mobil yang mencolok itu. Bagaimana mungkin Arsena akan mengantarnya dengan ini. Pasti ia akan jadi pusat perhatian lagi.

"Mas, naik ojek aja." Celetuk Afiqah.

"Tidak apa-apa." Arsena membuka pintu mobil untuk Afiqah.

Terpaksa Afiqah masuk ke dalam. Gadis itu duduk dengan ragu. Ini kali pertama ia naik mobil patroli. Lagipula ia juga sudah mau telat. Tilang menilang tadi menghabisakan banyak waktu dan tenaga. Ia jadi berpikir apa gunanya punya suami polisi kalau kena tilang.

"Jangan cemberut gitu dong. Kapan lagi bisa naik mobil ini? Cuma sama saya saja kamu bisa merasakan naik mobil istimewa ini." Afiqah mendelik kesal ke arah Arsena.

"Kalau Afiqah jadi penjahat nanti bisa kok ngerasain naik mobil ini." Ujar Afiqah asal hal itu membuat Arsena tertawa.

"Iya nanti saya yang nangkep trus saya kurung di penjara terus saya siksa pake rindu." Goda Arsena yang membuat pipi Afiqah merah.

"Apaan sih mas.. udah jangan bikin Afiqah baper."

"Hahahaha."

Arsena melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata. Untung jalanan tidak macet. Ia bersyukur bisa sampai sekolah tepat waktu. Ia tidak ingin istrinya itu telat. Disaat mobilnya berhenti di depan gerbang banyak pasang mata yang mengamati mobilnya. Pasti mereka berpikir untuk apa polisi datang pagi-pagi ke sekolah.

"Nohkan gara-gara mas kita jadi tontonan." Sungut Afiqah dengan kesal. Ia jadi malu untuk turun. Bagaimana jika ada yang menggosipkannya dengan hal aneh-aneh. Ia juga bingung jika ada yang mengatakan aneh-aneh tentangnya.

"Sudahlah cuek aja. Kalau ada yang tanya bilang aja di anterin suami." Afiqah semakin melotot mendengar jawaban tidak berkelas Arsena. Bukannya takut Arsena malah mengecup kening Afiqah dan membukakan sabuk pengaman untuk gadis itu.

"Nanti saya jemput. Semangat belajar sayang."

Afiqah masih terpaku akibat kecupan kilat itu. Namun suara bel menyadarkannya. Gadis itu hanya mengangguk lalu keluar dari mobil seiring dengan detak jantungnya. Afiqah mulai merasa ia benar-benar telah jatuh hati dengan pria itu. Pria yang telah berhasil mengubah dunianya dalam sekejap.

***

Spam komen next di sini yaa.....

1000 koment baru lanjuttt

Gimana suka nggak part ini?

Jangan lupa Vote and coment... Dan follow author yak heheheee

Lanjut atau stop?

Atau .... Wkwkwkwk

Continue Reading

You'll Also Like

17M 753K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
7.4M 319K 71
COMPLETED Luna amat mencintai Galang, tapi Galang sangat membencinya. Luna mengharapkan Galang, tapi Galang mengharapkan gadis lain. Mampukah Luna me...
2.4M 188K 32
Selatania Belliza, itu namanya. Pemeran utama dalam cerita ini. Gadis cantik dengan sejuta pesona,-ha?oke ini berlebihan. Tapi jangan salah, seluruh...
16.8M 1.4M 70
CERITA MASIH LENGKAP✅ ❤️YUK FOLLOW DULU SEBELUM BACA❤️ ----- Berjumpa dengan Sarah Annara, mahasiswi semester tujuh di sebuah universitas elit di kot...