Me Gustas Tu (End)

By MelodyJeon_

113K 10.3K 8K

Terlalu banyak perbedaan di antara keduanya. Tapi kalau sudah cinta bisa apa? Cerita Fluffy di dalam hubungan... More

Prolog
Chocolate
Rokok
Ham Wonjin
bunga
Cemburu
Song Hyeong Jun
Batang Coklat
Awal
Kim Wooseok
Tantangan
Kim Yohan
Pembalasan
Bohong
Swag
Lebam
Sakit
Manja
Bodoh
Putus
Posesif
Jeju
Kim Minkyu
Mantan
Jeju pt 2
Pembalasan Pt 2
Jeju Pt 3 (Rated M)
Cinta
Horor
Jinwoo
Bayi
Panas
Kerja Kelompok
Bosan
6 Tahun
Minhee
Petak Umpet
Hilang (Rated - M)
Posesif 2
Rahasia
Teman
Kaka Tingkat
Marah
Sakit 2
Kubu
Gagal
Minhee 2
Awal 2
Jadian
Manis
Wonjin vs Minkyu
Hyeongjun vs Minju
Grup Chat
Hyeongjun Cemburu
Manja 2
ToT
Kacang
Mabuk
Hyungdeul
Kubu sebelah
Liburan
Fluffy
Bipolar
Pertemuan Pertama
Proses pertama
Awal Pacaran
Kencan Pertama
Pacaran
Dinner Pertama
Pertengkaran Pertama
Hari Pertunangan
Pertama Tinggal Berdua
first kiss
first making love (Rated - M)
I Will
Taehyung Bts
Prewedding
Wedding (Final Chapter)
Maze

Sabar

1.1K 125 117
By MelodyJeon_

Salah satu sifat baik Wonjin ketika dia sedang sehat adalah Sabar.




.
.
.





Minhee menatap datar Hyeongjun yang sedang menggunakan mata puppy nya untuk merayunya. Serius terkadang Minhee bingung sendiri kenapa dia bisa memiliki kaka ipar seajaib Hyeongjun?

"Minhee~ bbuing bbuing~"

Minhee menggeleng "tidak Hyung kecil" ucap Minhee. Dia memang sayang sekali pada Hyeongjun, tapi dia juga masih sayang nyawanya ngomong-ngomong.

Hyeongjun memberengut di tempatnya "Minhee jahat!"

"Memang! Sudah ayo Hyung kecil-

"Minhee-ssi biarkan saja Hyeongjun disini dulu. Nanti biar kami antar pulang" ucap Eunsang

"Eunsang benar. Nanti biar aku yang mengantar" ucap Keumdong

Minhee menghela nafasnya dan melirik Yunseong yang terlihat gugup di depan mantannya. Bangsat!

"Tidak Hyung kecil! Ayo sekarang. Barang-barang juga sudah di kemas-

"Biarkan disini dulu Yunseong-ah. Kasian Hyeongjun" ucap Minkyu akhirnya. Sedangkan Junho hanya menghela nafasnya merasa tidak tega pada Hyeongjun.

Yunseong menghela nafasnya "ka-

"Hyung kecil mau Wonjin Hyung yang menyusul kemari?"

Hyeongjun mencebikan bibirnya sedih "eung~ Minhee~"

"Ya sudah! Biar Wonjin Hyung yang menyusul-

"Minhee? Kenapa lama sekali?" tanya Yohan dan melihat Hyeongjun yang duduk di bawah dengan kakinya yang tertekuk dan tangan yang betautan persis seperti anak kecil.

"Hyeongjun kenapa di bawah? Ayo-

"Tidak mau Yohan Hyung~"

Yohan menghela nafasnya. Sudah bisa di tebak. Hyeongjun pasti tidak mau.

Wonjin hari ini benar-benar pindah dari apartemennya. Yuvin, Jinwoo dan Dongpyo sudah menghubungi pemilik gedung apartemen mereka yang baru. Sedangkan Yohan, Wooseok, Yunseong, dan Minhee membantu Wonjin membereskan baju dan barang-barang mereka.

Hyeongjun sendiri masa bodo dengan tidak membantu sama sekali dan malah kabur ke apartemen Minkyu.

Mana sudi dia membantu beres-beres barangnya. Dia kesal sekali pada Wonjin Hyungnya yang tiba-tiba pindah tanpa bicara dulu dengannya.

Di tambah ketika Minhee dan Yunseong di utus untuk menjemput Hyeongjun karena mereka sudah beres dan tinggal pindah dia melihat Donghyun mantannya Yunseong. Di tambah Yunseong yang masih terlihat gugup di depan Donghyun. Bangsat kan?

"Hyung kecil! Sayang padaku tidak?" ucap Minhee

Hyeongjun memberengut di tempatnya menatap memohon pada Eunsang dan Donghyun. membuat Eunsang membuang nafasnya. Oke Eunsang tidak takut pada siapapun saat ini.

"Kemari Hyeongjun sudah jangan dengarkan mereka. Ikut dengan Dohyun ke dalam" ucap Eunsang menarik pelan tangan Hyeongjun

"Ya! Kau-

"Apa?! Mau apa kau?! Katakan pada Wonjin Hyung mu. Hyeongjun akan kami antar tidak usah banyak tingkah dengan membatasi Hyeongjun!" ucap Donghyun menatap Minhee

Minhee menatap tajam Donghyun. Keduanya saling menatap tajam seperti ada aliran sinar leser dari keduanya.

"Bangsat!" umpat Minhee

"Sialan!" umpat Donghyun

Yunseong menarik Minhee keluar sebelum perang terjadi. Mengerti dengan kedua sifat mantannya yang sama agresifnya.

"Sudah sayang-

"Lepas sialan!" ucap Minhee menepis tangan Yunseong dan berjalan mendahului Yunseong

Yohan menghela nafasnya. "Junho-ah dengar aku tau kalian yang paling tenang disini. Tolong bujuk Hyeongjun untuk pulang sebelum Wonjin yang turun tangan"

"Dia ingin bermain dengan Eunsang dan Dohyun. Aku bersumpah Minkyu tidak akan menyentuh sedikitpun" ucap Junho

"Tapi Wonjin menyuruhnya untuk pulang. Kita akan pindah" ucap Yohan

"Lemon baby. Ayo pulang" lanjut Yohan

"Tidak mau!"




.
.
.






"Dimana Hyeongjun?" tanya Wonjin

"Lemon baby mu tidak mau di ajak pulang. Yohan Hyung sedang membujuknya" ucap Minhee terdengar kesal.

Tidak lama Yohan masuk ke dalam apartemen dan menatap tatapan Penuh harap dari Wooseok dan tatapan datar dari Wonjin.

"dia tidak mau pulang" ucap Yohan

Wonjin membuang nafasnya. Membawa jaket Hyeongjun dan keluar apartemen.





.
.
.





"Hyeongjun kenapa pindah?" tanya Dohyun

"Tidak tau"

Minkyu menatap Hyeongjun dan menghela nafasnya "pulang Hyeongjun. Nanti kita main lagi"

Hyeongjun diam.

"Minkyu sudah biarkan Hyeongjun disini?" peringkat Donghyun

"Lagi pula kenapa dia mengikat Hyeongjun sangat kuat?! Kau tidak jenuh Hyeongjun?" ucap Donghyun kesal

"Donghyung sudah" ucap Eunsang Dia hanya tidak mau keributan yang lalu terulang kembali

"Tap-

Ucapannya berhenti ketika mendengar suara bel yang dia yakini kali ini adalah Wonjin.

Minkyu berjalan membuka pintu apartemennya dengan Wonjin yang diam lalu masuk begitu saja tanpa mengucapkan sepatah katapun pada Minkyu.

"Love ayo-

"Tidak mau Hyung~"

"Love. Lemon baby ayo Hyung sudah lelah seharian ini" ucap Wonjin mengulurkan tangannya pada Hyeongjun yang sedang memberengut

"Hyung-

"Sayang. Hyeongjunie jangan membuat Hyung marah" ucap Wonjin

Hyeongjun berdiri dan jalan dengan menghentakan kakinya kesal. Sedangkan Wonjin hanya diam dan memakaikan Hyeongjun jaket.

"Pakai sepatunya" ucap Wonjin

Hyeongjun memakai asal sepatunya dan berjalan keluar apartemen dengan Wonjin yang mengikutinya. menahan tangannya ketika sudah berada di luar apartemen Minkyu.

Wonjin setengah berkutut dan memasangkan sepatu Hyeongjun dengan membenarkan tali sepatunya.

"Kalau memakainya tudak benar. Nanti kau jatuh" ucap Wonjin terdengar lembut

Hyeongjun diam membuang mukanya. Dia masih kesal.

Wonjin berdiri. membenarkan jaket dan rambut Hyeongjun. Bibirnya Tersenyum dengan tangannya menggandeng tangan Hyeongjun "ayo"





.
.
.




Hyeongjun memainkan game di ponselnya. Akhirnya mereka benar-benar pindah. Hanya saja mereka berada satu lantai dari apartemen Yohan dan Yunseong.

Awalnya Wonjin mau mengambil Unit apartemen di depan Yohan dan Yunseong tapi mengingat adiknya selalu tiba-tiba datang seenakanya jadi dia memilih apartemen yang memiliki dua kamar.

Sedikitnya Wonjin merasa bersyukur karena teman-temannya mau membantunya. Hyeongjun benar-benar tidak mau membantu. Anak itu benar-benar kesal sepertinya.

"Hyung kecil lihat View nya bagus sekali!" ucap Minhee setelah membuka pintu balkon.

Hyeongjun diam. Masa bodo. Dia masih kesal.

Wonjin membuang nafasnya dan memilih membereskan bajunya dengan Hyeongjun ke ruang ganti yang memang di khususkan untuk lemari pakaian.

"Hyeongjun"

Hyeongjun melirik Jinwoo yang sedang membawa box kecil.

"Jangan keseringan marah pada Wonjin Hyung. Kasian-

"Kasian mana denganku?"

"Wonjin Hyung" ucap Jinwoo mantap menaruh Box kecilnya dan duduk di sofa sebelah Hyeongjun

"Jinwoo teman siapa sih sebenarnya?"

Jinwoo menatap Hyeongjun "Jinwoo tidak punya teman yang cepat marah-

"Jinwoo" rengek Hyeongjun memeluk Jinwoo manja.

"Kasian Wonjin Hyung. Jangan sering marah padanya. Lihat? Tidak ada laki-laki sesabar Wonjin Hyung"

"Yang membereskan apartemen Wonjin Hyung, yang mengasuh Hyeongjun juga Wonjin Hyung, yang masak Wonjin Hyung, yang mencuci baju Wonjin Hyung"

"Hal itu di lakukan Wonjin Hyung agar tangan Hyeongjun tidak terluka"

"Wonjin Hyung juga selalu sabar menghadapi tingkah kekanankan Hyeongjun, selalu sabar menghadapi tingkah moody Hyeongjun, bahkan berkali-kali bangkit meskipun Hyeongjun jatuhkan"

"Mau sampai kapan Hyeongjun seperti itu? Hanya karna Minkyu? Hyeongjun dengar Minkyu belum tentu sebaik Wonjin Hyung. Kalau memang Hyeongjun bosan katakan saja bosan dan lepaskan Wonjin Hyung"

"Hyeongjun bisa jadian dengan Minkyu tapi jangan menyesal ketika nanti tidak sama. Jinwoo malah senang jika Wonjin Hyung mendapatkan orang yang lebih"

Hyeongjun memberengut "Jinwoo nakal"

"Memang"

"Tidak sayang Hyeongjun?"

"Justru karena Jinwoo sangat sayang pada Hyeongjun makanya Jinwoo mengatakan ini"

Hyeongjun memeluk erat Jinwoo "maaf~"

"Bukan minta maaf pada Jinwoo. Tapi minta maaf pada Wonjin Hyung"

Diam-diam Dongpyo dan Minhee tertawa di balkon. Jinwoo mengomeli Hyeongjun lucu sekali. Untung saja Hyung yang lain sedang sibuk beres-beres jadi tidak dengar.





.
.
.





Hyeongjun memainkan rubik di tangannya. Matanya melirik ke arah Wonjin yang masih menyusun makanan ke dalam kulkas. Ini sudah pukul 1 malam. Hyung yang lain sudah di suruh pulang oleh Wonjin termasuk Yohan dan Yunseong karena sudah malam.

Lagi lula mereka sudah membantu beres-beres tadi. Hanya tinggal beberapa barang saja yang harus di susun karena itu Wonjin menyuruh mereka untuk pulang dan beristirahat.

Hyeongjun sendiri mengingat apa yang di katakan Jinwoo tadi. Ingin bicara apa yang di bantu tapi Hyeongjun tidak mau bicara duluan.

"Baby tidur. Ini sudah malam" ucap Wonjin mengangkat Box yang berisi bukunya dan Hyeongjun lalu menyusunnya di rak.

Hyeongjun menatap Wonjin dan melirik Box yang masih ada 3 box.

"Baby? Tidur ini sudah malam. Besok ada kelas kan?" ucap Wonjin menoleh ke arah Hyeongjun

Hyeongjun merentangkan tangannya ke arah Wonjin "dengan Hyung~"

Wonjin tersenyum. Melihat Hyeongjun selalu membuat rasa lelahnya hilang.






.
.
.




Hyeongjun membuka matanya ketika merasakan tempat tidur di sebelahnya kosong. Matanya melirik ke arah jam. Jam 7 pagi.

Matanya mendengar suara bising dari luar membuat Hyeongjun melangkahkan kakinya malas keluar kamar.

Matanya melihat ke arah ruangan yang sudah sangat rapih. Buku-buku juga sudah tersusun rapih di rak, foto-foto juga sudah terpasang apik di dinding. Figuran mainan mereka juga sudah terpajang dengan rapih.

Membuat Hyeongjun bingung di tempatnya. Semalam mereka tidur jam setengah dua malam. Dan ini jam 7. Apa Wonjin Hyung tidak tidur?

Langkahnya dia bawa ke arah balkon dan menemukan Wonjin yang baru selesai memasang kursi gantung mereka. Balkon nya juga sudah terlihat mirip dengan balkon apartemennya yang dulu. Semua hiasan dan tanaman sudah tertata rapih.

"Wonjin Hyung?"

"Hm? Sudah bangun Baby? Mandi dulu. Hyung buatkan sarapan" ucap Wonjin membenarkan letak bantal kecil dan selimut.

"Hyung tidak tidur?"

Wonjin tersenyum menatap Hyeongjun. Membenarkan rambut Hyeongjun yang sedikit acak-acakan. "Hyung tidur-

"Bohong"

Wonjin mengecup bibir Hyeongjun dan tersenyum "mau sarapan apa?"

Hyeongjun terdiam "Hyung seharusnya tidur. Hal seperti ini bisa di lanjutkan besoknya" ucap Hyeongjun masuk ke dalam kamar meninggalkan Wonjin yang menghela nafasnya dan tersenyum.






.
.
.






Hyeongjun keluar dari kamarnya setelah mandi. Hari ini dia memutuskan untuk tidak masuk ke kampus karna itu dia hanya memakai celana training dan sweater milik pacarnya. Tidak tau kenapa Hyeongjun suka sekali memakai baju milik pacarnya.

Langkahnya ia bawa ke arah dapur tapi ketika melewati meja makan langkahnya terhenti ketika melihat Pancake dengan lukisan wajah namun garis nya melengkung tampak seperti sedang sedih menggunakan selai coklat. Di piringnya juga terdapat tulisan dari selai coklat bertuliskan 'Sorry' dan susu coklat di sampingnya.

Hyeongjun tersenyum kecil. Benar kata Jinwoo. Dia bodoh.

"Wonjin Hyung?" matanya berpendar mencari keberadaan Wonjin. Tapi tidak ada.

Hyeongjun membawa langkahnya mengililingi apartemen miliknya dan tidak ada.

"Wonjin Hyung huhu~ Hyeongjun di tinggal~"

Hyeongjun terduduk di kursi gantung balkonnya. Ini apartemen baru dan Hyeongjun masih takut di tinggal sendiri.

Selalu seperti itu dengan alasan 'hantunya belum kenal Hyeongjun'. Tapi yang membuat Hyeongjun menangis saat ini adalah bagaimana kalau 'Sorry' disana maksudnya Wonjin meminta putus dan pergi dengan gadis yang bernama Yena atau Minju.

Hyeongjun dengan Moody dan Hyeongjun dengan pemikiran Absurdnya.





.
.
.





"Terimakasih Yohan" ucap Wonjin mengangkat Box yang berisi aksesoris miliknya dan Hyeongjun. Semalam dia titipkan pada Yohan dan lupa untuk membawanya. Dia baru ingat ketika Hyeongjun sedang mandi.

Takutnya Hyeongjun mau memakai kalung atau jam nya dan tidak ada. Nanti membuatnya tambah marah.

Yohan mengangguk "kadang memanggilku dengan embel-embel 'Hyung' sekarang memanggilku dengan 'Yohan'"

"Aku memanggilmu dengan embel-embel 'Hyung' ketika ada Hyeongjun untuk membiasakannya" ucap Wonjin

"Hyeongjun masih marah?"

Wonjin tertawa pelan "tidak akan lama"

Yohan mengangguk dan tertawa pelan "setalah aku pikir-pikir kalian itu saling melengkapi. Kadang kau yang marah kadang dia yang marah. Sama-sama sabar juga ketika waras"

Wonjin tertawa pelan "kau kapan menyusul dengan Yuvin?"

Muka Yohan memerah "ya! Sudah sana pulang!"

Wonjin mengangguk "aku pulang ya. Berhenti berhubungan seperti lagu yang Yuvin suka akhir-akhir ini" ucap Wonjin keluar apartemen Yohan

"YA! WONJIN!"





.
.
.





Wonjin memasuki apartemennya dan mengerutkan keningnya ketika mendengar suara tangis. Hyeongjun menangis?

Dengan cepat Wonjin menaruh Boxnya. Langkahnya dia bawa untuk melihat Hyeongjun yang sedang menangis di balkon.

"Love?"

Hyeongjun mendongakan kepalanya setelah sebelumnya wajahnya dia sembunyikan di lututnya yang tertekuk dan tangannya.

"Huhu hiks Wonjin Hyung~ hiks Hyeongjun di tinggal"

Wonjin menghela nafasnya "Hyung habis dari apartemen Yohan Hyung baby" ucap Wonjin duduk di sebelah Hyeongjun dan membawa Hyeongjun masuk ke dalam pelukannya.

"Hiks Hantunya belum kenal Hyeongjun Hyung huhu~"

Wonjin tertawa pelan "Sudah jangan menangis baby" ucap Wonjin menghapus air mata Hyeongjun yang mendusal padanya.

Keduanya menyender ke sofa gantung dengan Hyeongjun yang menyembunyikan Wajahnya di pundak Wonjin.

Sesegukan nya sudah hilang namun Wonjin masih mengelus punggungnya.

"Hyung"

"Hm?"

"Jangan cari orang lain"

Wonjin mengerutkan keningnya bingung "mencari orang lain?"

Hyeongjun mengangguk memeluk Wonjin erat "ini punya Hyeongjun"

Wonjin diam. Dia bingung dengan maksud Hyeongjun. Pacarnya kenapa?

"Ini punya Hyeongjun"

"Iya Wonjin Hyung punya Hyeongjun. Memang punya siapa lagi?" tanya Wonjin

"Jangan cari orang lain. Susah mendapatkan yang seperti Hyeongjun"

Wonjin tertawa pelan. Percaya diri sekali. Tapi memang benar.

"Hm"

"Wonjin Hyung jangan cari orang lain. Minju nuna orangnya jahat"

Wonjin tertawa pelan "memang siapa yang mau dengan Minju?"

"Yena nuna kekurangan gula. Hyung kan butuh gula di hidup Hyung"

Wonjin tertawa memeluk gemas Hyeongjun. Serius pacarnya ini kenapa sih?

"Memang siapa yang mau dengan Yena?"

"Hyung. Hyeongjun sayang Hyung. Maaf kemarin Hyeongjun kekanakan. Tapi, Hyeongjun tidak mau mencari orang lain selain Wonjin Hyung"

Wonjin tersenyum "Hyeongjun-

"Terimakasih Hyung sudah sabar menghadapi Hyeongjun. Hyeongjun sayang Hyung"

Wonjin tersenyum "Hyeongjun"

"Hm?"

"Dengar Love. Hyung yang berterimakasih. Terimakasih karena sudah mau bertahan denganku. Terimakasih sudah mau aku ikat sebegitu kuatnya. Dengan kau yang tidak melepaskan cincin di jari manismu kau sudah menyelamatkan hidupku" ucap Wonjin mengusap kepala Hyeongjun lembut.

Hyeongjun mendongak mencium rahang Wonjin "tuh kan sudah Hyeongjun bilang. Hyung itu tergila-gila pada Hyeongjun sampai ke ubun-ubun"

Wonjin tertawa pelan. Mengecup bibir Hyeongjun.

"Loves You Wonjin Hyung"

Wonjin tersenyum. Mengecup kening Hyeongjun lalu kedua matanya, kedua pipinya, hidungnya dan yang terakhir Wonjin mengecup bibir Hyeongjun sedikit lama.

Matanya menatap teduh ke arah Hyeongjun "Loves You to baby more and more"

"Hehehe" Hyeongjun terkekeh lucu dan mendusal pada Wonjin dengan mengeratkan pelukannya membuat Wonjin tertawa karena mendengar kekehan lucu pacarnya. Gemas.














.
.
.










Haaaalooohaaaaaa 💕💕

Apa sih ya kaka juga bingung ini ide absurd :( maaf kalau ga manis malah bikin enek :(

Dannn buat yang udah nulis ulang Request an nya sama yang Request lagi di tunggu ya sayang. Nanti kaka bikinin nyempil di ide absurd kaka 💕

Continue Reading

You'll Also Like

431K 50.8K 38
Lee Minho, seorang Alpha kutu buku berkacamata yang kerap menghabiskan waktu di perpustakaan sekolah. Apa yang terjadi jika Han Jisung, siswa populer...
11K 1.4K 13
seorang gadis cantik bernama "Kynea Luna Fio" merupakan mahasiswa semester 3 di salah satu univ favorite, Kynea terkenal sebagai pribadi yang perfeks...
67.8K 10.2K 16
Tidak di endors tolak angin. Ini cuma cerita Yohan yang tiba-tiba hamil, karena minum tolak angin. [M-Preg] WARN!!! BXB. Homophobic silahkan menjauh...
459K 4.8K 85
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...