ARSENA -Sejauh Bumi dan Matah...

By wgulla_

12.5M 853K 48.8K

Warning ⚠⚠⚠!! [FOLLOW DULU SEBELUM BACA KARENA PART DI PRIVATE] setiap orang yang baca cerita ini akan jadi S... More

Prolog
BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 7
BAB 8
BAB 9
BAB 10
BAB 11
BAB 12
BAB 13
BAB 14
BAB 15
BAB 16
BAB 17
BAB 18
BAB 20
BAB 21
BAB 22
BAB 23
BAB 24
BAB 25
BAB 26
BAB 27
BAB 28
BAB 29
BAB 30
BAB 31
BAB 32
BAB 33
BAB 34
BAB 35
BAB 36
BAB 37
BAB 38
BAB 39
BAB 40
BAB 41
BAB 42
BAB 43
BAB 44
BAB 45
BAB 46
BAB 47
Bab 48
Bab 49
BAB 50
BAB 51
BAB 52
BAB 53
BAB 54
BAB 55
BAB 56
BAB 57
BAB 58
BAB 59
BAB 60
Bab 61
bab 62
Bab 63
Bab 64
Bab 65
Bab 65
Bab 66
BAB 67
Bab 68
Bab 69
Extra part Arsena 18+
Open PO

BAB 19

160K 14.2K 872
By wgulla_

Jangan lupa follow, vote and Coment 💜

Love dulu buat part ini ♥️

Andreas

afiqah

***

LOVE DULU BUAT PART INI

BTW ASAL KALIAN DARI KOTA MANA AJA NIH....

***

"Ada apa?" Tanya Afiqah ketika mengangkat panggilan tersebut.

"Aku rindu sama pacarku yang cantik ini." Balas suara di seberang. Afiqah menghela napas.

"Andreas bukannya kita tidak pernah jadian?" Dari sekian banyak pertanyaan itulah yang terlintas di benak Afiqah. Ia masih ingat jika ia dan Andreas tidak pernah jadian. Mereka hanya sekedar TTM-an saja. Karena ia merasa hubungannya dengan Andreas seperti orang pacaran malah berlebihan. Beda sekali dengan hal-hal manis yang impikan.

Ada jeda di seberang sana sebentar bahkan heluan napas panjang terdengar. Afiqah mengigit bibirnya pelan, ada sedikit rasa bersalah mengatakan itu. Namun semakin kesini ia tidak bisa menerima sisi lain Andreas. Bukan karena ia tidak mau menerima laki-laki itu apa adanya. Andreas lah yang tidak berusaha untuk berubah.

"Kamu benar."

"Apakah kamu sudah tidak menyukaiku lagi?" Tanya Andreas menyadari jika ada yang aneh dengan Afiqah. Gadis itu tidak pernah mempermasalahkan hubungan tapi akhir-akhir ini gadis itu berubah. Apakah gadis itu jatuh cinta dengan pria lain? Pria yang dia lihat kemarin yang bermesraan dengan Afiqah di taman.

Afiqah terdiam pertanyaan Andreas membuat hatinya bertanya. Apakah benar ia sudah tidak mencintai Andreas lagi? Apalagi ketika ia tahu bahwa pria yang dulu pernah ia sukai waktu kecil kini menjadi suaminya. Rasanya hatinya berubah begitu cepat. Debaran itu hanya ada ketika bersama Arsena. Hidupnya terasa bahagia penuh canda dan tawa jika bersama pria itu.

"Afiqah?" Panggil Andreas ketika ia rasa tidak ada jawaban.

"Kita bicarakan lain kali." Hanya itu yang Afiqah ucapkan. Ada hal yang ingin ia pastikan. Mengenai apa yang Andreas katakan. Apa benar hatinya sudah berpaling? Setelah menutup panggilan itu Afiqah melangkah masuk ke dalam rumah. Ia menaruh ponselnya ke dalam tas.

Afiqah mencari sosok Arsena namun ia tidak menemukan pria itu. Bahkan ketika ia menaruh tasnya di kasur batang hidung pria itu tidak terlihat. Afiqah mencari ke sudut dapur ternyata Arsena ada disana sedang memasak. Menyadari hal itu Afiqah merasa malu seharusnya ia yang melakukan hal itu. Pria itu pasti lelah habis bekerja sempat untuk mengurusinya. Pakaian dinasnya juga masih melekat di tubuhnya. Afiqah semakin terharu dengan ketulusan Arsena.

"Ayo makan dulu sayang." Afiqah melangkah mendekat duduk di meja makan.

"Maaf saya hanya masak mie rebus sama telur." Arsena menggaruk rambutnya yang tidak gatal.

"Ngak papa kok mas. Afiqah suka apapun yang mas masak." Arsena tersenyum senang mendengar itu.

"Mau pake saus?" Tawar Arsena sambil memberikan saus pada Afiqah. Gadis itu mengambilnya dengan antusias lalu mereka makan.

"Mas, mandi aja biar Afi yang cuci piring." Suapan Arsena terhenti ia menatap Afiqah ragu. Ada angin apa gadis itu bersikap seperti ini.

"Kamu saja yang mandi dulu. Biar saya yang bersihkan." Balas Arsena sambil menaruh piringnya.

"Mas aja gantian Afiqah yang bersih-bersih."

"Kamu yakin?" Afiqah mengangguk semangat.

"Kalau mas ngak setuju. Mas bisa kasih Afi uang 100 ribu buat upah." Pikir Afiqah licik sekalian ia bisa menambah uang jajan dari Arsena. Mendengar itu Arsena terkekeh.

"Baik kalau itu mau kamu. Berarti kamu juga harus kasih upah untuk saya."

"Maksudnya mas?" Tanya Afiqah bingung karena Arsena seakan ikut tidak mau kalah dari dirinya.

"Sayakan sudah memasak untuk kamu."

"Tapi Afiqah ngak punya uang." Ujar Afiqah polos. Mendengar itu Arsena tertawa kecil. Kemudian tangan Arsena menunjuk ke arah pipi kanannya. Afiqah menyipitkan matanya tidak mengerti dengan tingkah Arsena. Pria itu seakan meminta sesuatu darinya.

"Kamu tidak mengerti ya." Afiqah menggeleng tidak tahu.

"Cium." Pipi Afiqah bersemu mendengar itu. Ia menelan ludah gugup apalagi disaat Arsena memajukan wajahnya ke arah Afiqah. Seakan meminta dikabulkan.
Jantungnya tiba-tiba berdegup membayangkan bibirnya mengecup pipi pria itu. Ada rasa malu yang menyelinap di hatinya. Tapi untuk apa malu mereka sudah menikah. Lagipula pria itu tidak pernah meminta apa-apa padanya.

"Bagaimana adil bukan?" Arsena hanya bercanda, ia tidak benar-benar meminta gadis itu untuk menciumnya. Ia hanya ingin mengerjai Afiqah. Ia senang melihat wajah panik dan gugup Afiqah. Terlihat lucu di matanya dan menjadi hiburan tersendiri baginya.

"Saya menunggu ini." Lanjut Arsena.

"Afiqah malu." Hanya itu yang Afiqah ucapakan.

Arsena menghela napas, "Saya akan menutup mata saya jika kamu ma-," belum sempat Arsena menyelesaikan kalimatnya Afiqah sudah lebih dahulu mengecup bibir Arsena. Hal itu membuat Arsena terpaku. Ia tidak menyangka jika gadis itu akan melakukan hal itu. Bahkan ia hanya bercanda meminta gadis itu melakukannya tapi gadis itu malah mengecup bibirnya. Ia seperti mendapat durian runtuh. Mungkin ini bonus dari tragedi makan mie rebus. Arsena jadi merasa beruntung telah memasak itu. Ia akan menjadikan mie rebus sebagai makanan favoritnya. Tanpa pria itu sadari senyumnya mengembang seperti orang gila.

"Sana mas mandi, Afi mau cuci piring." Dengan gugup Afiqah mengangkat mangkuk kotor itu ke wastafel tanpa ingin menatap Arsena. Pipinya sudah bersemu merah merutuki kebodohannya yang main menyosor ke bibir pria itu. Ia juga tidak suka melihat senyum Arsena yang aneh itu.

Arsena tersenyum pria itu bangkit berdiri sambil bersenandung. Ia tidak pernah sebahagia ini. Arsena menyanyikan lagunya Budi yang berjudul Tolong. Bahkan tak segan mengganti liriknya dengan kata Afiqah. Pria itu menyanyikannya itu dengan suara keras sambil menuju kamar mandi. Ia menyanyikan seolah-olah Afiqah tidak mendengarnya. Padahal Afiqah sampai salah tingkah. Gadis itu hampir saja memecahkan piring disaat mendengar namanya di sebut pria itu.

"Dasar gila!" Batin Afiqah karena ulah Arsena yang begitu memalukan untuknya. Boleh sih nyanyi tapi jangan bawa-bawa namanya. Afiqahkan jadi salah tingkah. Sudah ditambah malu mencium pria itu di tambah malu lagi karena nyanyian pria itu.

Afiqah jadi menyesal telah mencium Arsena. Bagaimana tidak pria itu malah meledeknya sepanjang lagu yang pria itu nyanyikan. Jantung Afiqahpun ikut bertalu-talu dalam setiap bait yang di senandung kan Afiqah. Afiqah ingin menenggelamkan dirinya saat ini juga rasanya.

"Ku rasa ku sedang jatuh cinta
Karena rasanya ini berbeda
Oh apakah ini memang cinta
Selalu berbeda saat menatapnya"

"Mengapa aku begini
Hilang berani dekat denganmu
Ingin ku memilikimu
Tapi aku tak tahu
Bagaimana caranya?"

"Tolong katakan pada AFIQAH
Lagu ini kutuliskan untuknya
Namanya selalu ku sebut dalam doa
Sampai aku mampu ucap, maukah denganku?"

"Ku rasa ku sedang jatuh cinta
Karna rasanya ini berbeda
Oh apakah ini memang cinta
Selalu berbeda saat menatapnya"

"Di sini aku berdiri
Menanti waktu yang tepat
Hingga akhirnya ku mampu
Katakan padamu"

"Tolong katakan pada AFIQAH
Lagu ini kutuliskan untuknya
Namanya selalu ku sebut dalam doa
Mungkinkah dia tahu
Cinta yang ku mau?"

"Tolong katakan pada AFIQAH
Lagu ini kutuliskan untuknya
Namanya selalu ku sebut dalam doa
Sampai aku mampu ucap, maukah denganku?"

"Maukah AFIQAH dengan aku?"

(Budi Doremi-Tolong)

****

Semoga suka ♥️♥️

GIMANA PART INI??

SPAM NEXT DI SINI!!

1000 KOMENTAR YA BARU LANJUTTTT!!!

Follow Instagram @wgulla_ ataau @arse_fa

Bagikan ke temen-temen kalian ya cerita ini...

Love you ♥️♥️

Salam

Gulla
Istri sahnya Lee min ho

Continue Reading

You'll Also Like

2.6M 106K 23
Segera Terbit : Pertengahan Juli Penerbit : Momentous Publishers Davina Ayudia, baru saja menanda tangani kontrak exclusive menjadi sekretaris CEO ba...
14.5M 644K 52
[SUDAH TERBIT. TERSEDIA DI SELURUH GRAMEDIA INDONESIA!] Kisah Nadira Amanda yang HAMIL diusianya yang bisa dibilang muda, 17 tahun. Nadira hamil oleh...
5.2K 523 12
"Bu jangan jutek gitu dong senyum dikit napa, mau gimana pun sekarang saya suami nya ibu" ucap Raffa kepada Zahra, perempuan yang dia nikahin beberap...
478K 6.5K 7
Follow dulu sebelum membaca 🙏 Nadya Larasati Adara atau biasa dipanggil Laras merupakan salahsatu murid SMA 21 yang cukup terkenal sekaligus banyak...