I'll Give You My Heart

By Jejungtea016

59.7K 6.4K 565

"bisakah kau menyembuhkan hatiku dengan memberikanku kebahagiaan? Jika kau mampu aku akan dengan senang hati... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25

Chapter 20

1.8K 246 45
By Jejungtea016

‘kenapa disaat aku senang karena sudah sembuh, disaat itu juga, aku merasakan hatiku sakit sekali ketika melihatnya. Setelah sekian lama aku menunggu, inikah jawabannya? Tidak ada pilihan lain selain, Menyerah’ batin jaejoong.

Jaejoong yang tidak kuat menahan jatuhnya airmata, segera meninggalkan sepasang kekasih yang masih berpelukan itu. Jaejoong terus mengusap air matanya yang tak kunjung berhenti sambil berlari entah menuju kemana.

.
.
.

Sepulang dari Jeju, jaejoong menjadi sedikit pendiam karena bayangan kejadian di pantai itu terus terbayang di pikirannya.

Ketika bersama keluarganya dia biasa saja, tetap memasang senyum agar tidak ada yang khawatir. Namun, di balik itu semua, ketika Jaejoong sendiri, dia sering melamun. Seperti saat ini, jaejoong sedang sendirian di rumahnya. Orang tuanya pergi mengunjungi kerabat, sedangkan junsu dan kyuhyun pergi entah kemana.

"kenapa masih terasa sakit, padahal sudah beberapa hari yang lalu" gumam jaejoong yang berbaring memandang langit-langit kamarnya.

"mengapa perasaan ini hadir, kalau pada akhirnya kita tidak bersama"

"mengapa perasaan ini masih tetap di hati ini, walau telah beberapa kali merasakan sakit"

"apakah ini saatnya menyerah?"

"argghh mollaaaa!!"

.
.

Akhir-akhir ini yunho jarang menghubunginya karena, memang yunho sedang sibuk dengan pekerjaannya, dan yang jaejoong dengar dari changmin, yunho juga sedang sibuk dengan acara pertunangannya yang akan segera diselenggarakan.

Jaejoong sendiri sedang sibuk belajar karena akan menghadapi Suneung (ujian masuk universitas). Jaejoong lebih sering menghabiskan waktunya dengan kyuhyun dan changmin yang sering mengajarinya belajar.

Sampai pada suatu hari yang cerah, tidak ada angin badai ataupun petir melanda, tiba-tiba yunho menghubungi jaejoong setelah sekian lama tidak memberi kabar.

[joongie, kau sedang apa?]

[hanya berbaring, wae hyung?]

[joongie, bagaimana kalo nanti siang waktu hyung istirahat kita ke mall?]

[boleh hyung, joongie tunggu]

Yunho mengajak jaejoong untuk menghabiskan waktu di mall, bermaksud untuk refreshing sebelum jaejoong ujian Suneung.

.
.

Siang tiba, yunho menghentikan kerjanya, kemudian beranjak menuju tempat parkir basement kantornya. Segera memasuki mobilnya dan menginjak gas menuju rumah jaejoong untuk menjemputnya.

Sampai di rumah jaejoong, yunho melangkahkan kakinya menuju pintu rumah bak istana itu.

Tok
Tok
Tok

"joongie, hai, kau sudah siap?" tanya yunho setelah jaejoong membuka pintu rumahnya.

"eoh hyung, masuk dulu, joongie ambil tas dulu di kamar" jaejoong berlari ke kamarnya, sedangkan yunho mendudukkan diri di sofa ruang tamu.

Tak lama, setelah jaejoong mengambil tasnya, mereka berangkat menuju mall yang biasa mereka kunjungi. Keheningan selama perjalanan terjadi sampai yunho menanyakan kabar jaejoong.

"emm, joongie, sepertinya kita sudah lama tidak bertemu. Bagaimana kabarmu?" tanya yunho sambil menoleh sebentar ke arah jaejoong yang duduk di kursi penumpang sebelahnya.

"iyaa sepertinya sudah lama sejak terakhir kali kita bertemu. Aku yaa seperti ini saja hyung, ㅋㅋㅋ" kekeh jaejoong.

"kau sedang mempersiapkan untuk ujian Suneung ya?"

"ne, hyung"

"kudengar, changmin juga mengajarimu"

"ne hyung, aku belajar bersama kyuhyun juga, changmin hyung biasanya juga membantu bila aku ada kesulitan"

Percakapan mereka tetap berlanjut membicarakan apa saja selama perjalanan. Mungkin karena lama tidak bertemu, jadi banyak yang ditanyakan oleh satu sama lain.

.
.

Tidak terasa, mereka sampai di mall yang dituju. Setelah memarkirkan mobil, mereka berjalan memasuki mall itu. Yunho mengajak jaejoong ke kedai eskrim yang biasa mereka kunjungi terlebih dahulu, sebelum mereka berkeliling mall.

“jja makanlah, kau sudah bekerja keras untuk persiapan ujian Suneung, joongie” ucap yunho sambil menyuapi jaejoong eskrim.

“nn ne hyung, gomawoo” jaejoong segera melahap eskrimnya dengan malu-malu.

“kenapa wajahmu merah? Apa kau sakit?” tanya yunho yang menyadari jika wajah jaejoong berbeda dengan biasanya.

“hmmm benarkah? Mungkin aku hanya kelelahan saja hyung”

Apakah saking senangnya mendapat ajakan yunho setelah sekian lama tidak menghubungi, sampai-sampai jaejoong lupa jika tubuhnya memang kurang fit hari ini.

Yunho yang masih tidak percaya pun segera bangkit dan memegang dahi jaejoong dengan punggung tangannya.

“omoo badanmu panas joongie” ucap yunho khawatir.

“aniya gwaencana hyung, jja setelah ini kita ke toko buku ne hyung, ada beberapa buku yang ingin ku beli hyung”

“aniyo, kita pulang saja” bantah yunho.

“hyungggg, aku sudah lama ingin novel ituu” rengek jaejoong.

“hahhh, kau masih saja keras kepala, baik, setelah dari toko buku kita langsung pulang, aku tidak terima bantahan lagi joongie” yunho berbicara dengan nada bicara yang serius dan jaejoong yang mendengarnya pun hanya menganggukkan kepalanya.

.
.

Setelah menyelesaikan memakan eskrimnya, mereka segera menuju toko buku seperti kemauan jaejoong. Yunho kali ini menggenggam erat tangan jaejoong, karena dia takut jika terjadi apa-apa pada jaejoong.

Sesampainya di toko buku jaejoong melepas genggaman tangan yunho dan segera berlari mencari novel yang diinginkannya.

“ya joongie! Jangan berlari! aisshh” yunho kesal melihat jaejoong berlari menuju rak novel.

“inii hyung, joongie ingin iniii~” jaejoong menunjuk novel yang diinginkannya setelah yunho sampai di dekatnya.

“aishh kau ini bandel sekali hmmm” Yunho yang melihatnya segera mengambil novel tersebut. Juga beberapa novel serta komik yang lain. Yunho sangat tau selera jaejoong.

Setelah membayarnya, yunho menggandeng tangan jaejoong lagi, mengajaknya untuk segera pulang. Walau jaejoong merengek ingin mampir ke toko baju.

Jaejoong yang agak risih digandeng yunho, mencoba melepaskan tangannya dari genggaman yunho. Namun yunho yang sudah sangat khawatir dengan kondisi jaejoong malah mengeratkan genggaman tangannya.

Sesampainya di parkiran, jaejoong mulai merasakan jika tubuhnya mulai melemas, matanya mulai mengabur, kepalanya sangat berat.

“JAEJOONGG!!!” yunho segera menangkap jaejoong begitu melihat tubuhnya limbung. Apa yang ditakutinya pun terjadi. Jaejoong pingsan.

Tak membuang waktu, yunho langsung menggendong jaejoong dan segera membawanya ke rumah sakit keluarga jung yang kebetulan dekat dengan mall.

Yunho mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi sambil sesekali menoleh ke samping untuk melihat keadaan jaejoong.

Sesampainya di rumah sakit yunho segera menggendong jaejoong menuju IGD. Para dokter serta suster yang melihat cucu dari pemilik rumah sakit itu segera menghampiri yunho dan membawa jaejoong untuk ditangani.

“yunho” sapa seseorang setelah menepuk bahu yunho.

“oh, ahra” melihat kekasihnya yang kebetulan berjalan di ruang tunggu IGD.

“sedangkan apa kau disini? Siapa yang sakit?”

“jaejoong, dia ada didalam, tadi dia pingsan saat sedang bersamaku” berutau yunho dengan raut khawatir.

Tidak lama kemudian, dokter yang menangani jaejoong pun keluar.

“keluarga kim jaejoong” teriak dokter mencari keluarga jaejoong.

“bagaima keadaan jaejoong uisanim?” tanya yunho setelah menghampiri dokter yang segera membungkukkan badannya setelah melihat yunho. (uisanim = dokter)

“anda yang membawa kim jaejoong tuan?”

“ne, bagaimana keadaannya?”

“dia kelelahan dan kurang tidur serta sedikit stress, saya akan melakukan beberapa tes untuk penanganan selanjutnya, juga dia harus dirawat beberapa hari disini sampai hasil tes keluar”

“baik tolong berikan perawatan yang terbaik untuknya uisanim” yunho dan ahra pun segera mengurus kamar rawat jaejoong.

Yunho meminta jaejoong dipindahkan ke kamar VVIP. Terlihat saat ini yunho seorang diri duduk di sebelah ranjang jaejoong yang masih memejamkan matanya. Ahra tadi pamit untuk memeriksa pasiennya dan berjanji akan menjenguk jaejoong setelahnya.

Yunho juga sudah menghubungi keluarga jaejoong serta teman-temannya. Jaejoong masih belum sadar dan keluarga jaejoong pun belum ada yang hadir karena memang orang tua jaejoong masih berada di Jepang.

Tidak lama kemudian terdengar pintu rawat jaejoong terbuka. Junsu dan kyuhyun memasuki ruangan tersebut.

“bagaimana bisa jaejoong sampai masuk rumah sakit, hyung?” junsu bertanya kepada yunho.

“tadi tiba-tiba saja dia pingsan saat sedang bersamaku”

“dan apa kata uisa, hyung?” kali ini kyuhyun yang bertanya.

“uisa bilang dia kelelahan dan kurang tidur, dia juga membutuhkan beberapa tes untuk penanganan lebih lanjut"

“baiklah, terima kasih hyung sudah membawanya kemari, kau bisa kembali ke kantor hyung. Aku yang akan menjaganya, kau kyu pulanglah untuk mengambil beberapa pakaian jaejoong” yunho pun dengan berat hati harus meninggalkan jaejoong karena memang dia masih memiliki berkas yang harus ditandatangani.

“nanti malam biar aku yang menjaga joongie” junsu pun hanya menggangukkan kepalanya.

.
.

Malam hari tiba, seperti yang sudah yunho katakan dia kembali ke rumah sakit dengan keadaan yang lebih segar dan membawa beberapa makanan untuk kyuhyun dan junsu.

Terlihat jaejoong bersandar di kepala tempat tidur dan beberapa orang sedang duduk di sofa yang ada di kamar itu, yaitu changmin, yoochun, junsu, dan kyuhyun.

Yunho yang baru datang, meletakkan makanan yang sudah dibawanya di meja depan sofa. Langsung saja disambut pekikkan senang dari changmin.

“hai joongie, bagaimana keadaanmu?” tanya yunho setelah duduk di kursi sebelah ranjang jaejoong.

“sudah jauh lebih baik hyung, ah nee gomawo sudah membawaku kemari”

“nee, gwaenchana” yunho tersenyum dan mengusap kepala jaejoong.

“joongie, kau ingin makanan dari rumah sakit atau yang dibawa yunho hyung?” tanya junsu dari sofa sambil melihat makanan yang dibawa yunho.

“aku ingin yang dibawa yunho hyung” lirih jaejoong.

Yunho yang mendengar pun sedih karena jaejoong terlihat masih lemas. Junsu menyuruh yunho bertukar tempat agar bisa membantu menyuapi jaejoong.

Setelah jaejoong sudah selesai makan dan meminum obatnya, junsu, yoochun, dan kyuhyun serta changmin berpamitan untuk pulang.

“hyung” panggil jaejoong pada yunho yang duduk di sebelah ranjangnya memecahkan keheningan diantara mereka.

“hmm nee, wae joongie? Kau butuh sesuatu?” yunho mendekatkan kursinya.

“hyung, joongie ingin tanya, apa kau bahagia dengan ahra noona, hyung?” tanya jaejoong, sedangkan yunho yang mendengarnya pun tertegun.

“kenapa kau bertanya seperti itu joongie?”

“hyung, kau terlihat bahagia dengan ahra noona. Tapi, apa kau juga merasa sebahagia itu jika sedang bersama joongie?” yunho tidak mengerti maksud yang jaejoong katakan, maka dia hanya diam menunggu penjelasan jaejoong lebih lanjut.

“hyung, joongie ingin mengatakan sesuatu, hyung dengarkan saja ne. Joongie hanya ingin mengatakan, kalau joongie sudah lama menyukai yunho hyung, ah! aniyo, jongie sangat mencintai yunho hyung. Apa hyung tau, saat hyung pergi ke Jepang waktu itu, joongie sedih sekali, ingin rasanya menyusul ke jepang, tapi joongie tidak bisa.

Saat hyung kembali, joongie senang sekali, namun disaat yang bersamaan entah mengapa hatiku sakit melihat hyung bergandengan dengan seorang wanita. Joongie mencoba menerima dan meredam perasaan joongie pada hyung, tapi apa? Joongie tidak bisa, malah makin hari makin bertambah rasa sayang itu.

Sampai ketika saat kita di jeju, di depan joongie, hyung melamar ahra noona, hancur sudah hati joongie, joongie ingin menyerah, tapi hati ini dengan bodohnya masih saja menginginkan dirimu, hyung.

Joongie menyukai seluruh perhatian yunho hyung tapi joongie juga tau jika perhatian yang hyung berikan hanya karena menganggap joongie sebagai adik yunho hyung, seperti changmin hyung"

"joongiee~" yunho menatap jaejoong yang sudah dari tadi meneteskan air matanya.

"hyuung~ bisa, bisakah kau menganggapku lebih dari itu? dan bisakah kau menyembuhkan hatiku dengan memberikanku kebahagiaan hyung?” lanjut jaejoong menatap yunho dengan matanya yang sendu.

Sepertinya jaejoong sudah tidak kuat lagi menahan perasaannya selama ini. Jaejoong meluapkan apa yang dirasakan selama ini pada yunho. Melupakan bahwa yunho telah memiliki kekasih, bahkan akan bertunangan.

Biarlah mereka bicara dari hati ke hati.

“joongie-ah~~” yunho yang tidak tau harus berkata apa, hanya menggenggam tangan jaejoong sambil menatap mata jaejoong dan dapat dilihat jika mata itu menatapnya dengan tulus dan penuh cinta.

“maafkan joongie jika kata-kata joongie barusan membuat hyung terbebani, hyung tidak perlu membalas perkataan joongie tadi. Joongie hanya ingin mengungkapkan apa yang selama ini joongie rasakan, rasanya lega sudah menyampaikan itu. Joongie akan mencoba bahagia setelah ini, hyung.

Menurutku ahra noonna adalah orang yang sangat baik dan dia sangat cocok denganmu hyung ... emm~ hyung bolehkah joongie mendapat pelukanmu hyung? Aku merindukan pelukan hangatmu hyung”

Tanpa berkata apa-apa, yunho langsung bangkit dan segera memeluk jaejoong. Jaejoong yang mendapatkan pelukan itu tersenyum sambil menahan air matanya yang dirasa akan keluar kembali.

“maafkan hyung joongie, jika sikap hyung sudah membuatmu terluka” kata yunho pada jaejoong yang merespon dengan gelengan kepala.

“aniyo gwaenchana hyung, emm hyung, joongie mengantuk”

Yunho melepaskan pelukannya, lalu membantu jaejoong berbaring di tempat tidurnya, menaikkan selimut sampai dadanya.

Jaejoong memejamkan matanya, sedangkan yunho menggenggam tangan jaejoong dengan satu tangannya dan sebelah tangan lainnya menepuk pelan badan jaejoong.

Tak lama terdengar dengkuran halus dari jaejoong, sepertinya efek obat yang diminumnya telah bekerja. Yunho yang tidak kuat menahan rasa sesak di dadanya, tiba-tiba meneteskan air matanya.

Merasakan air matanya yang tidak kunjung berhenti, yunho beranjak dari kursinya dan melepaskan genggamannya menuju balkon yang memang tersedia untuk kamar VVIP.

Sampai di balkon, yunho memandang gemerlap lampu kota di depannya dengan derasnya air mata yang dia keluarkan. Isakan sesekali terdengar. Entah apa yang yunho rasakan saat ini.

Tanpa disadari oleh yunho, jaejoong belum tidur sedari tadi, dia hanya memejamkan matanya. Jaejoong membuka matanya perlahan bersamaan dengan jatuhnya air mata dari mata indah jaejoong. Jaejoong mendengar itu, mendengar isakan lirih yunho yang duduk di sebelah ranjangnya tdi, jaejoong tau kalau yunho menangis.

.
.

"sepertinya, aku harus mengembalikanmu kepada pemilikmu, hmm?" ucap seseorang yang sedari tadi melihat semua kejadian itu.

Orang itu tersenyum sendu dan mengusap cincin yang bertengger di jari manisnya sebelum pergi menggagalkan rencananya untuk masuk ke ruangan jaejong untuk menjenguknya.

Ternyata orang itu tadinya ingin masuk, namun terhenti di ambang pintu kamar saat mendengar percakapan jaejoong dan yunho yang terlihat serius.

Tbc.

Hayo siapa hayo yg nguping?
Wkwkwk

Siapa disini team nonton konser kemaren lewat fancam? 😂😂😂

Mas Changmin keliatan seneng banget ya :"
Semoga bisa bertemu di next concert ya :"

Makasih ya buat vote dan komennya 😘😘😘
Makasih juga buat yang baca cerita jejung yang lain 😂😂😂

Happy reading Teafriends~

Continue Reading

You'll Also Like

11K 1.2K 29
"Seberapa jauh dunia memisahkan kita, jiwa kita akan terus terpaut, dan pada akhirnya lo akan selalu jadi tempat pulang yang paling tenang." -Jovin. ...
202K 21.8K 41
Menyesal! Haechan menyesal memaksakan kehendaknya untuk bersama dengan Mark Lee, harga yang harus ia bayar untuk memperjuangkan pria itu begitu mahal...
90.4K 11.6K 37
Jake, dia adalah seorang profesional player mendadak melemah ketika mengetahui jika dirinya adalah seorang omega. Demi membuatnya bangkit, Jake harus...
787 83 5
Bagaimana rasanya dicintai oleh setter tampan nan sempurna seperti oikawa? Tanyakan saja pada Hinata Shouyo! 𝐇𝐨𝐰 𝐬𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬!