𝐥𝐚𝐛𝐲𝐫𝐢𝐧𝐭𝐡 | 𝑲.𝒕𝒉...

By queenhyerim

1.3K 174 161

○bahasa Indonesia○ ●On Going● Sederhana, Shin Taera menciptakannya untuk menyelesaikan tugas kampus dengan es... More

-Prologue-
1 - Taera's Project

2 - The Sketch and The Ring

157 28 35
By queenhyerim

Selamat Membaca💜

●●●

Langkah kaki sang Ibunda telah menjauhi pagar rumah. Berarti ini saat emas bagi Taera untuk melancarkan aksinya.

Taera pun kembali memasuki pagar rumahnya dan tidak lupa menguncinya. Tenang saja, Ibunya membawa kunci cadangan sendiri. Sesampainya di depan pintu, ia pun menutupnya perlahan hingga terdengar suara deritan kecil.

"Baiklah, Ibu sudah berangkat, tinggal aku memulai apa yang sudah direncanakan."

Ia duduk sebentar di atas sofa dan meraih ponsel ia letakkan di dalam satu. Layar kuncinya menunjukkan pukul 20.00 malam dan ia bertarget kegiatannya nanti berjalan hanya dalam estimasi empat sampai enam jam.

"Semoga saja dalam semalam bisa selesai.", ia mengela napas khawatir.

Jikalau ada sesuatu yang terjadi, kemungkinan ia akan menghubungi sahabatnya, Park Jimin untuk membantunya mengatasi kesulitan yang teramat sangat. Taera tahu benar pria Park itu pandai sekali dalam urusan satu ini, nilai mata kuliahnya saja selalu A, dan jarang mendapatkan A-. Itu urusan paling belakangan pokoknya. Selain alasan itu, Taera ingin mengidentifikasi seberapa jauh ia menguasai mata kuliah terapan yang pernah ia dapatkan dan tentunya akan lebih puas apabila menyelesaikan projeknya sendiri.

"Omong - Omong masalah itu, sepertinya ada yang terlupakan olehku, apa ya?"

"Ah, sketsa."

"Tampaknya aku sempat membuatnya. Hm, di mana aku meletakkannya, ya?", ia bertanya dengan dirinya sendiri.

"Jangan - jangan hilang?"

"Nah, Taera. Jangan panik sekarang, pikirkan secara jernih dan perlahan."

Melakukan perenggangan pernapasan adalah solusi terbaik untuk mencegah kepanikan yang semakin merangkak levelnya.

Salah satu tangannya bertopang di pipi, mencoba mengingat- ingat apa saja yang pernah ia lakukan tadi. Sampai akhirnya muncul sekilas cahaya lampu di atas kepalanya seperti yang sering terpasang di iklan televisi.

"Sekarang aku tahu itu ada di mana."

Taera segera mengayunkan kedua tungkainya untuk pergi menuju ke tempat di mana hasil goresan tangannya beberapa jam yang lalu berada.

Apabila mencoba mengingat apa yang telah ia kerjakan sebelum ke rumah. Sungguh berhasil mengembangkan senyumnya. Selain Park Jimin yang sudah tahu apa yang akan dilakukan Taera dalam projeknya tersebut, tanpa sengaja ia memberitahukannya kepada orang lain.

Semua bermula selepas kelas Dosen Jung berakhir. Andai Jimin tidak pergi ia ingin mengajak lelaki itu untuk menemaninya di kafe. Namun, nasi telah menjadi (bubur) indomie. Akhirnya, dengan berat hati ia pergi sendiri.

Sayangnya baru beberapa hitungan, langkah Taera berhenti tepat kala seseorang memanggil namanya cukup keras, "Taera! Kau mau pergi kemana sepertinya buru - buru sekali?"

Mau tidak mau Taera memalingkan tubuhnya hingga bersitatap dengan Airin dan dia tidak sendirian karena ditemani Raena.

Dengan perasaan yang bisa dibilang agak takut, Taera mengaku bahwa ia ingin membuat garis besar dari ujung rambut hingga ujung kaki kekasih sekaligus orang yang dahulu pernah ia ceritakan kepada mereka telah melamarnya.

"Sebenarnya aku ingin membuat sketsa dari KT."

"Hah?" Mereka berdua pun gagal paham.

Taera pun memejamkan mata diikuti keningnya yang berkerut, 'kode pun mereka tak tahu.'

"Kalian tidak paham? Aku pernah menceritakannya ke kalian, Kim TaeHyung, kekasihku dan tunanganku."

"Astaga, aku tidak menyangka. Maksudmu, Kim Taehyung yang merupakan mahasiswa populer dan tampan di fakultas sebelah?"

Sekarang Raena yang histeris dan langsung mendapatkan tatapan mematikan dari Airin. Bersamaan dengan itu pula, orang - orang yang berada di dalam kafe kampus lantas mengalihkan perhatian mereka ke arah Raena dan diselingi bisik - bisik.

Sadar akan hal tersebut, Airin lantas mencubit lengan Raena yang sedikit terbuka karena ia menggunakan kemeja ungu berlengan pendek.

"Hei, dasar wanita gila. Pelan sedikit, perhatikan vokalmu dan kau tahu, orang - orang sekarang melihat ke sini!"

Yang mendapatkan cubitan malah mengaduh kesakitan dan tidak lupa menatap tak kalah tajam. Jika melihat tingkah kedua sahabatnya seperti ini, rasanya Taera ingin menguburkan dirinya saja.

'Kalian sudah seperti tom and jerry, ya! Untung aku menyayangi kalian, coba kalau tidak, kalian pasti sudah kulempar ke sungai. Hm, benar - benar menguji kesabaranku, haha!'

"Ih! Sakit, bodoh! Kalau kulitku rusak karena cubitanmu bagaimana, huh? Apa kau mau untuk bertanggung jawab? Kau tau tahu kalau skincare-ku per bulan mencapai jutaan won!"

"Mana kupeduli!"

"Tenanglah kalian berdua", Taera melerai mereka yang hampir baku hantam. Untung saja bisa diatasi. Taera sedikit lega jadinya.

Setelah peristiwa tadi, Taera pun mulai menggambar dengan lihai setiap lengkuk tubuh Taehyung, amat sempurna.

Sampai membuat kedua orang yang ikut menyaksikan kegiatannya tidak mampu berkomentar. Ya. Mereka pun tak menyangka bahwa kemampuan menggambar Taera di atas rata - rata orang kebanyakan.

"Astaga aku bahkan baru tahu kau ahli dalam hal ini", puji Raena, lihat saja sikap kawannya itu yang tidak berhenti mengatakan 'daebak' dan 'jeongmalo', sementara yang dipuji hanya dapat merekahkan pipinya dalam rona kemerahan seperti habis ketumpahan saus tomat.

"Okey, dokey, yo, Shin Taera. Aku jadi tidak sabar untuk melihat hasil pekerjaanmu nanti di hadapan Dosen Jung. Kubertaruh dia pasti akan terkejut dan bangga luar biasa atas prestasi mahasiswanya yang satu ini. Bukan begitu, kan, Raena?"

"Tentu saja, sudah pasti. Hanya orang gila yang mengatakan ini biasa saja, sketsamu saja sudah sempurna, apalagi bentuk akhirnya nanti. Semangat Shin Taera."

Kedua sahabatnya tersenyum dan memancarkan raut bangga. Tidak lupa memeluk Taera dengan hangat. Mereka ingin sahabatnya berhasil dan mendapat nilai terbaik di projek penting ini.

"Terima kasih sahabatku, kalian adalah yang terbaik. Ku harap kalian tidak memberitahu apa yang kukerjakan kepada orang lain."

"Siap, Nona."

Taera merasa bahagia dan tidak lupa ia memandangi cincin berlian berwarna biru safir itu, mengingatkannya akan kenangan saat TaeHyung menyematkan benda berharga tersebut di jari manisnya.

'TaeHyung, kamu akan hidup kembali bersamaku. Aku mencintaimu.'

'Akupun mencintaimu, Taera.'

Kemudian suara yang berbisik itu hilang dari telinganya bersama angin.

●●●

written by 🖊: @queenfrista (10th January 2021)

○○○

Jelek ya guys chapter ini? LOL.🤣

Sorry for my typos are everywhere ♡

Tinggalkan votes dan komentar kalian di sini, ya! Semakin besar apresiasi aku akan rajin update^^

Stay tune and take care🥰😊😆

Bonus:

Continue Reading

You'll Also Like

742K 34.9K 38
Menjadi istri dari protagonis pria kedua? Bahkan memiliki anak dengannya? ________ Risa namanya, seorang gadis yang suka mengkhayal memasuki dunia N...
87.5K 8.9K 13
Follow dulu sebelum baca 😖 Hanya mengisahkan seorang gadis kecil berumur 10 tahun yang begitu mengharapkan kasih sayang seorang Ayah. Satu satunya k...
244K 20.6K 26
••Alethea Andhira Gadis cantik yang memiliki kehidupan sederhana memiliki sifat rendah hati dan ramah. Sosoknya yang cantik tidak membuatnya memiliki...
2.9M 283K 81
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya.