Carry Love [JohnTen]

By jjaenii_you

263K 27.9K 5.2K

Tentang Johnny Seo seorang Alpha berusaha 29 tahun yang berprofesi sebagai CEO dari brand fashion terkenal da... More

01. Pick Up?
02. Master?
03. Choice
04. Proposal?!
05. Bad Guy
06. Punisment
07. Molla..
08. Touch
09. Home
10. Our Theme
11. Omega Like You
12. Wedding
13. Damn Makgeoli
New : MarkHyuck & HyunJeong
14. New Life
15. Gotta Go
16. For You
17. Why Hyung?
19. Umpah!
20. Lovesick Boy
21. Problem Solving

18. Finally, or..?

7.9K 823 65
By jjaenii_you

Sudah terlalu lama nganggur, sudah terlalu lama work ini nganggur. sudah saat nya kembali ke realita kalau hutang ini masih ada.

masih ada yang ingat ff ini? I Comeback setelah mendapat banyak penyemangat and thank bagi kalian yang masih mau baca. Love U Zheyenk :'*








~*~

hari berlalu dengan cepat, tak terasa semenjak 2 minggu yang lalu saat Johnny dan Ten pergi berlibur kini pasangan itu telah kembali ke kegiatan mereka lagi.

Johnny kembali sibuk dengan event fashion nya dan Ten yang 'sibuk' menemani ibu mertua nya belanja dan foya-foya. Menjadi menantu kesayangan belum Tentu menjamin Ten untuk bisa bersantai. Terlebih lagi jika kau punya mertua yang begitu kaya dan sering pusing karena sudah kebanyakan uang.

"dari pada uang ku di pakai oleh suami ku yang menyebalkan itu, hanya untuk membeli benda sialan itu lebih baik aku habiskan untuk mempercantik dirimu saja Ten. Aku sudah terlalu muak melihat semua lukisan itu" dumel BoA tanpa menoleh pada Ten. Matanya wanita cantik itu terfokus pada etalase perhiasan yang memajang kalung berlian yang terlihat sangat mahal.

"apa ada yang kau suka? Aku akan membelikan nya" ujar BoA menoleh pada Ten yang terlihat agak malas menatap perhiasan itu.

"Eomma, jangan belikan aku perhiasan lagi. Kemarin Eomma sudah membelikan nya hingga puluhan kotak dan belum semua nya aku pakai. Johnny Hyung sebenarnya sudah sering mengomel karena hal ini, dia bilang Eomma agak boros.. dan terima kasih untuk tawaran nya Eomma, aku lebih suka pergi makan dan mengobrol daripada keliling mall seperti ini setiap hari"

Hari-hari Ten kebanyakan di lalui bersama ibu mertua nya, semenjak BoA yang memilih untuk menyerahkan 80% pekerjaan nya pada Jaehyun membuat wanita itu lebih banyak waktu luang dan memilih Ten sebagai partner 'pengangguran' nya.

Ten sendiri sebenarnya tak merasa keberatan. Justru ia senang karena tetap memiliki teman di saat ia dan Johnnya hanya bertemu saat malam saja.

Namun sifat ibu nya yang suka menghamburkan banyak uang membuat Ten sedikit jengah, jujur akhir-akhir ini dia jadi sering kelelahan. Ia memilih untuk lebih banyak duduk ketimbang mengikuti setiap langkah ibu mertua nya menyusuri ribuan pakaian mewah.

"Wae? Anak itu bilang apa saja padamu? Yang benar saja! Dia sendiri jarang punya waktu untukmu dan membelikan mu perhiasan, dia tipe yang sama persis dengan ayahnya. Tidak peka dengan keinginan istri mereka. Kuharap Jaehyun tak akan seperti mereka. Eh? Bicara Tentang Jaehyun apa kau sudah ada kabar baru Tentang hubungan Jaehyun dan anak manis itu?"

Dumel panjang BoA berakhir dengan pertanyaan Tentang Jaehyun yang langsung menarik perhatian Ten. Pembicaraan ini lebih baik di banding masalah bahan dan berlian jenis apa yang sejak tadi BoA tanyakan pada nya dan pada sales toko itu.

"Jaehyun dan Haechan? Entahlah Eomma.. Jaehyun seperti nya masih memberi batas antara dirinya dengan Haechan. Padahal Haechan sangat menyukai Jaehyun" jawab Ten memelas, ia juga merasa sedih mengingat bagaimana Haechan yang sering mengirimkan nya pesan kalau ia selalu sedih dengan sikap Jaehyun

"sudah lama aku ingin menemui nya, eum.. apa menurutmu lebih baik kita temui saja Haechan itu?" tawar BoA yang langsung dapat anggukan semangat dari Ten

"Eomma serius?"

"Tentu saja, aduh menantu ku yang manis ini begitu sederhana. sampai diberi berlian mahal pun masih sulit mendapat senyuman manis ini." BoA gemas dengan tangan yang langsung mencubit pelan dagu Ten

"sebentar ya" BoA beralih ke sales toko dan menunjuk sebuah kalung dan membeli nya "ini untuk Haechan, aku tak mau menemui calon menantu kedua ku dengan tangan kosong"

Ten tersenyum lebar mendengar nya, ia begitu bersyukur karena memiliki mertua yang begitu penyayang dan peduli tanpa memandang status. Meskipun dirinya dan Haechan berasal dari kalangan bawah.

BoA tetap menyambut hangat mereka.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Haechan ada disini?" tanya BoA yang sebenarnya merasa sedikit sulit karena harus melewati pasar dengan heels tinggi nya sambil menggandengan tangan kiri Ten di sisi nya.

"dia masih masa pemulihan kan? Kenapa dia ada disini? Apa Haechan sudah kembali jualan lagi?" tanya lagi BoA yang sebenarnya tak betah dan merasa jengah dengan tatapan orang-orang yang melihat dirinya.

Heol penampilan wanita setengah abad itu terlalu mencolok untuk di tempatkan di pasar. Jadi Tentu saja dia jadi Primadona dadakan di pasar itu.


"entahlah Eomma.." jawab Ten

Terus menyusuri jalan membuat Ten tak lama kembali lelah lagi, namun ketika melihat sosok yang ia cari akhirnya ia bernafas lega dan mempercepat langkah nya.


"Haechan!"

Sosok manis yang merasa terpanggil pun menoleh, mencari asal suara sampai tersadar dengan kehadiran sosok lain yang ada di gandengan Ten.

Haechan berusaha berdiri dengan kruk nya sambil menatap bingung. Apalagi dengan Seorang wanita dengan penampilan Glamour yang datang bersama Ten.

"Ten Hyung, apa kabar?" Sapa Haechan sambil membungkuk sopan kepada Ten dan juga wanita di samping Ten.

Ten hanya tersenyum "aku baik, dan Haechan kenalkan ini --

"Aku Kwon BoA. Mertua nya Ten sekaligus ibu nya Jaehyun. Salam kenal Lee Haechan. Aku sudah banyak mendengar hal Tentang mu dari Ten dan ternyata benar ya, kau memang sangat menggemaskan"

BoA gemas hingga tanpa sadar langsung melepas gandengan nya dan kedua tangan beralih mencubiti pipi Haechan lembut.

BoA juga cukup terkesan melihat deretan cupcake yang terlihat begitu lucu sehingga membuat nya tak tega untuk memakan nya. Wow! ia akan punya calon menantu yang pandai buat kue, Woah! Lengkap sudah harapan nya.

Haechan? jangan tanya lagi. Tentu saja anak itu sedang menampilkan wajah penuh kejut dan mata nya langsung melirik ke seluruh arah takut tiba-tiba sosok itu datang.

"Tenang saja, hanya ada kami berdua." ucap Ten yang sadar dengan hal yang di khawatiran Haechan

"bernarkah? Huft, syukurlah.." Akhirnya Haechan bisa bernapas lega. Haechan menggigit bibir nya ragu, tak berani menatap langsung ke arah BoA.

"Ki-Kita bi-bisa --

"santai saja Haechan, anggap aku temanmu atau mungkin ibumu? Tak akan lama lagi kan? Haha?" BoA menggandeng bahu Haechan mencoba menolong karena melihat kaki Haechan yang masih di gips. Dalam hati nya wanita itu merutuki sikap tak tanggung jawab putra bungsu nya yang malah membuat calon menantu nya ini kesulitan seperti ini.


'ayah dan anak, semua sama saja!' dengus BoA dalam hati.


Ten tersenyum melihat interaksi antara BoA dan Haechan sekaligus menahan tawa melihat Haechan yang biasa nya punya kepercayaan diri yang tinggi sekarang malah terlihat cupu kepada BoA. Manis sekali memang.

Haechan mengarah kan mereka untuk duduk di salah satu kedai ramen tak jauh dari stand tempat ia berjualan cupcake. Stand nya sendiri ia titipkan pada Ajhumma di sebelah nya membuat Haechan kini hanya perlu fokus memikirkan kenapa BoA datang sejauh ini untuk menemui nya?


Apa akan ada hal buruk?


Haechan ingin memulai namun ia cukup ragu, mata nya menatap Ten yang duduk di sebrang nya. Mencoba mengirimkan sinyal seperti 'tolong bantu aku' namun Ten yang sadar hanya terkekeh kecil lalu mengangguk pelan sambil mengarahkan dengan pelan dagu nya ke arah BoA yang ada di sebelah Haechan

"Annyeong Nyonya kwon, aku Lee Haechan. salam kenal"

BoA tersenyum lebar lagi, suara Haechan juga sama indah nya dengan Ten. Membuat nya makin gemas ingin membawa Haechan pulang dan mempercantik anak itu seperti yang biasa ia lakukan kepada Ten.

Dulu ia sangat ingin di berikan Anak Omega yang manis dan lembut. Tapi ternyata yang ia lahirkan malah 2 Alpha Pria. heol!

Syukurlah ia sekarang sudah mendapatkan 2 Omega manis untuk melengkapi harapan nya.

Ten sendiri? Saat ini ia sedang menetralkan nafas nya. Entah mengapa dirinya merasa begitu lelah sekarang, ingin berbaring namun tak mungkin. Ia ingin pulang namun masih ingin mengobrol dengan Haechan, maklum sejauh ini ia begitu jarang bertemu dengan Haechan secara langsung.

"bagaimana dengan kaki mu? Apa kau masih sering check up?" tanya BoA pada Haechan

"iya, masih nyonya" jawab Haechan berusaha agar suara nya tidak bergetar

"Haechan jangan gugup begitu, apa aku begitu menakutkan bagimu hingga kau bahkan tak mau menatapku? Jangan takut okay? Aku berbeda dengan Johnny, Jaehyun apalagi suami ku itu. Kalian bisa anggap aku teman sebaya kalian juga. Santuy" Ucap BoA

Haechan terperangah, ucapan Ten yang selama ini terus memuji BoA ternyata benar. Ibu dari pria yang ia taksir ini memang mertua idaman seluruh umat manusia.

"kakimu masih di gips, kau yakin baik-baik saja jika masih berjualan seperti ini? Apa Jaehyun tau?" tanya BoA menatap penuh selidik. Sungguh jika putra nya itu tetap membiarkan Haechan mencari makan sendiri dengan keadaan yang sudah ia perbuat BoA pastikan putra nya itu akan mengalami hal yang sama juga dengan Haechan.

"A-Aniyo, justru Jaehyun Hyung tidak tau" gumam Haechan pelan.

Haechan justru takut kalau Hal ini sampai ketahuan oleh Jaehyun.

"Mwo? Maksudmu kau jualan secara diam-diam tanpa di ketahui Jaehyun?" tanya juga Ten yang sebenarnya cukup terkejut dengan tindakan Haechan. Ini bisa di bilang cukup nekat mengingat bagaimana Haechan yang sering bercerita padanya kalau Jaehyun bisa tiba-tiba jadi over protektif padanya.

Ten nampak berfikir sebentar sampai ia sadar mengapa anak itu tampak begitu khawatir tadi melihat kehadiran BoA.

"Hyung tidak beritahu ke Jaehyun Hyung kan? Dia bisa marah besar. Sebenarnya Jaehyun Hyung sudah melarang ku udah berdagang sdan meminta ku untuk beristirahat penuh di rumah tapi aku terlalu bosan dan Jaehyun Hyung juga semakin sibuk. Pesan ku jarang di balas bahkan telfon ku jarang di angkat. Aku jadi memutuskan untuk kembali bekerja. Toh Choi Uisa bilang kalau kaki sudah bisa lepas gips minggu depan. Dan ini sudah tak terlalu sakit lagi kok." Jelas Haechan

Baik BoA dan Ten hanya bisa mendesah pelan di akhir kata Haechan. BoA paham sekali bagaimana sikap putra bungsu nya itu bila sesuatu yang sudah 'diperintah' malah di abaikan seperti ini. Jika Jaehyun tau mungkin Jaehyun bisa mengamuk dan entah apa yang akan di lakukan oleh putra nya itu.

"dan Tenang saja, aku hanya bekerja dari jam 8 Pagi sampai jam 2 siang saja. Hanya sebentar jadi aku tidak apa-apa." jelas Haechan mencoba melindungi diri

"aku tau perasaan mu, pasti sulit jika dalam keadaan seperti ini tak ada yang menemanimu. Dan Tenang saja, aku dan Ten akan tutup mulut pada Jaehyun soal ini. Tapi ini jadi yang terakhir Lee Haechan! Mulai besok telfon aku kalau kau ingin berdagang. Biar aku bantu kau menjual cupcake mu dan mana handphone mu?"

Haechan seakan terhipnotis dan hanya menurut dengan apa yang di katakan BoA hingga mereka memulai obrolan yang lebih jauh

.

.

.

.

.

.

.

Hampir 2 jam berlalu, baik BoA maupun Haechan masih semangat mengobrol sambil melempar guyonan lucu mereka. Sedangkan Ten? Entah apa yang terjadi tapi perut nya mulai terasa kram dan kelamaan sakit itu makin menjadi.

Ten ingin memotong obrolan 2 orang di depan nya itu, tapi ia tak enak melihat Haechan yang begitu senang saat ini.

Terlalu asik mengobrol sampai akhirnya mata Haechan melirik ke arah Ten dan senyuman nya mulai menurun "Ten Hyung? Gwaenchana?"

BoA ikut menoleh dan begitu terkejut melihat Ten yang tampak berkeringat dingin "Ten-ah.. kau kenapa? Sayang? Kau baik-baik saja?" BoA menghampiri Ten da berdiri di belakang pemuda thailand itu.

Melihat sosok menantu nya yang mulai memegangi bagian perut nya, reflek BoA berteriak meminta tolong untuk menelfon ambulan.

Perlahan namun pasti, kesadar Ten menghilang.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Johnny berlari sekencang mungkin ketika sudah sampai rumah sakit tempat Ten di rawat.

Johnny yang tadi sedang sibuk bersiap untuk meeting dengan klien nya menyempatkan diri untuk melihat ponsel nya dan menemukan ada 30 pangilan masuk dari ibu nya dan 20 pesan yang isi nya memberitahu Johnny kalau Ten jatuh pingsan dan di rawat di rumah sakit.

Johnny seketika kalut dan langsung menyuruh anak buah nya untuk menggantikan dirinya meeting sementara dirinya langsung menyambar jas nya dan berangkat ke rumah sakit.

Kaki panjang yang tadi berlarian itu kini berhenti di depan pintu ruang VVIP tempat istri nya berada, tanpa pikir panjang Johnny pun segera masuk dan dirinya makin down melihat keadaan istrinya yang terbaring lemah bahkan sampai memakai alat bantu nafas.

Disana ada sang ibu dan seorang namja lain yang Johnny kenal bernama Haechan. Si alpha itu langsung menghampiri Ten dan berdiri di samping sang istri. Menatap sedih wajah Ten sambil mengelus kening cantik istri nya.

"Eomma, ada apa? Kenapa Ten bisa sampai seperti ini? Apa yang kalian lakukan padanya?" tanya Johnny berusaha untuk tak emosi karena bagaimanapun ia saat ini sedang bicara dengan wanita yang melahirkan nya dan Johnny juga masih tau tata krama sebagai anak maupun pengunjung rumah sakit.

"sebelumnya ibu minta maaf karena ibu Ten jadi seperti ini, dan----

Ucapan BoA terhenti dan terganti dengan senyuman lebar di ikuti oleh Haechan yang juga ikut tersenyum "Selamat!"

Sebelas alis Johnny menaik bingung, apa maksud ibu nya ini? Dan bagaimana bisa ibu nya malah tersenyum begitu megah nya di saat istrinya terbaring tak berdaya di samping nya. Apa mungkin ibu nya sudah gila?

"bisakah ibu langsung pada inti nya? Ibu membuatku takut." ujar Johnny yang sebenarnya masih panik

"ibu berjanji ini akan jadi yang terakhir ibu membawa Ten pergi ke mall sampai kandungan nya kuat"

"A-Apa? Maksudnya?"

"Aish! anak bodoh! Ten hamil! Masa sudah di kasih banyak hint masih tak mengerti?! yakin kau lulusan S2?" BoA dengan nada jengkel berucap sambil menjitak kepala anak sulung nya tersebut.

Haechan sendiri yang melihat pembicaran ibu-anak ini hanya bisa terkekeh melihat tingkah barbar BoA yang menurut nya begitu menyenangkan.

"Ten? A-apa?? maksud ibu, Ten sedang mengandung? Ada bayi di perut nya? Begitu maksud ibu?" Johnny juga ikut gila seperti nya. Menoleh secara bergantian antara ibu nya dan istrinya. Senyum dari bibirnya tak sadar mengembang lebar begitu saja.

Merasa tak percaya bahwa dirinya ini akan jadi seorang ayah tahun ini. Padahal sebelum menikahi Ten ia sempat berspekulasi kalau ia akan menikah 5-7 tahun lagi dan mengadopsi anak.

Tapi siapa sangka ia tahun ini menikah dan langsung di karuniai anak? Luar biasa.

Johnny beralih menatap Ten namun senyuman nya kembali memudar melihat Ten yang seperti ya belum menunjukkan tanda-tanda untuk sadar. Kembali menoleh ke ibu nya menatap meminta tanggung jawab

"lalu kenapa Ten bisa pingsan begini? Ibu ajak dia keliling berapa mall? Dia pasti kelelahan." tanya Johnny yang langsung mendapat jitakan keras lagi di kepala nya oleh Nyonya besar.

"ibu kan sudah minta maaf, dan Tenang saja. Dokter bilang Ten seperti nya menahan diri untuk tak muntah dan itu membuat perut nya keram karena terus di tahan. Dokter menyarankan Ten untuk tidur dan memasangkan alat bantu nafas sekedar untuk membuat Ten lebih nyaman tertidur. Kami baru dari pasar dan Tentu kau tau suasana ramai di sana kan?"

"pasar?" mendengar hal itu langsung membuat Johnny menatap Haechan yang sedari tadi diam melihat opera mereka. "kau yang bernama Haechan ,kan?" tanya Johnny dan di balas hormat sopan oleh Haechan

"Iya. saya Lee Haechan, salam kenal" jawab Haechan

Johnny hanya mengangguk "aku Johnny, suami nya Ten. Dan kau pacar nya Jaehyun kan?"

"Mwo? Ani! Kami belum pacaran.." balas Haechan cepat dan langsung dapat tatapan bingung sekaligus dari BoA

"Jadi Jaehyun belum meresmikan hubungan kalian? Bahkan tadi nya kupikir Jaehyun sudah mau melamar mu mendengar semua cerita yang tadi kau katakan. Jadi anak itu masih belum memperjelas hubungan kalian? Kurang ajar.. " kenapa malah Boa yang ngamuk?

Harusnya Haechan yang marah, harusnya Haechan yang naik pitam dan rasa nya cukup aneh ketika ibu dari crush nya sendiri yang mendesak hubungan nya. Rasa nya seperti sudah mendapat kemenangan bahkan sebelum bertempur.

BoA bergerak mengelurkan ponsel nya dan langsung terkejut dengan kebetulan yang terjadi. Nama putra kedua nya tertera di sana dan seketika BoA menciut. Jaehyun itu jarang menelfon dirinya. Biasa nya hanya mengirim pesan singkat bahkan hanya membaca pesan Line nya.

Sedikit ragu BoA akhirnya menerima telfon itu.

"Yeoboseyo?"

"Eomma eodiseo?"

"Eomma? Aku sedang bersama Ten dan Johnny" ucap BoA berusaha untuk menutupi keberadaan Haechan dan berusahan untuk tak bohong juga.

"berikan telfon nya pada Haechan"

"Eoh? A-Apa maksudmu nak?" BoA gelagapan seketika, putra tampan nya ini memang tak
bisa di tebak.

BoA melirik khawatir pada Haechan yang hanya menatap penasaran dengan mata bulat berbinar itu. Dalam hati tak tega memberikan telfon nya, takut kalau Haechan mungkin akan kena omelan oleh Jaehyun.

Menggunakan isyarat tubuh, BoA mencoba memberi tahu Haechan kalau Jaehyun seperti nya sudah tau keberadaan Haechan disini dan meminta untuk bicara.

Haechan menghela napas pasrah dan mengulurkan tangan nya. Bersiap menerima kosekuensi dari apa yang akan terjadi karena sudah ketahuan membangkang.

"I-Ini aku Hyung" ujar Haechan ragu, suara nya seketiak memelan. Padahal Jaehyun bukan lah kekasih apalagi keluarga nya. Tapi Jaehyun untuk cukup menakutkan bagi Haechan.

"kau bersama ibuku? Kalian masih di rumah sakit?"

"Eoh? Ah.. ne, kami masih di sini menunggu Ten Hyung sadar"

"apa yang dokter katakan? Apa Ten baik-baik saja?"

"Ne, dia baik-baik saja dan kandungan nya juga baik. Hanya mengalami kram biasa dan sedang istirahat sekarang"

"tunggu aku. 10 menit lagi aku sampai."






'Tut'





Telfon itu berakhir dengan Jaehyun yang menutup secara sepihak, membuat Haechan hanya bisa menatap nanar ponsel BoA. Mencoba menenangkan diri dengan menghela napas untuk kesekian kali nya.

"apa? Apa kata Jaehyun? Apa anak itu memarahi mu?" tanya BoA

Haechan menggeleng pelan, "Jaehyun Hyung bilang akan sampai 10 menit lagi. Dan dia hanya menyuruhku menunggu"

BoA maupun Johnny hanya bisa lempar pandang pada Haechan, mereka sudah bisa menerka apa yang akan Jaehyun lakukan. Kembali di ingatkan, putra bungsu nya itu memang tau suka di lawan.

"Tenang saja, semua akan baik-baik saja. John kau bisa jaga Ten kan? Dan Haechan, sebentar lagi Jaehyun akan datang. Kau bisa jelaskan secara pelan padanya okay? Dia pasti akan mengerti, dan jangan takut. Kau punya nomor ku kan? Telfon aku jika anak itu sampai melakukan hal buruk padamu" Ucap BoA

Lalu sebuah kartu nama juga langsung terulur ke arah Haechan. Itu tangan Johnny. "ini kartu namaku dan nomor telfon ku. Kau juga bisa telfon aku sewaktu-waktu jika Jaehyun macam-macam"

Haechan menerima uluran kartu nama itu dan tersenyum kecil "terima kasih tuan"

"kau juga bisa panggil aku Hyung. Tak usah terlalu kaku" Ujar Johnny. Yang sebenarnya cukup membuat Haechan amat terkejut. Karena dari penampilan menyeramkan Johnny ternyata Alpha jangkung itu cukup perhatian.

"Eoh? Ne.. Hyung?" ucap Haechan agak grogi.

BoA tersenyum mendengar hal itu, impian nya untuk punya cucu dan menikahkan putra bungsu nya mungkin benar-benar akan terjadi tahun ini. Dan BoA akan berusaha sekuat mungkin untuk menjadikan impian nya itu terjadi. Mulai sekarang BoA tak boleh boros lagi. Karena sebentar lagi BoA sudah akan memiliki ahli waris selanjutnya.

Continue Reading

You'll Also Like

215K 19.5K 33
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
69.3K 6.4K 74
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
187K 18.5K 70
Freen G!P/Futa • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...
234K 24.9K 27
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...