Where Is My Calon Imam?

By rasamaa

20.1K 882 51

Cinta adalah Fitrah. Menikah adalah Sunnah. Jatuh cinta dan memendamnya adalah caraku menghormati rasa. Menj... More

prolog
1|Nama
2|Hari Pertama
3|Kembaran
4|Rumah Belajar
5|Jaga Sendiri Aja (1)
Jodoh
5|Jaga Sendiri Aja (2)
6|Bukan Benci
7|Jangan Lagi
8|Diam Dan Mengikhlaskan
9|Pergi
10|Rindu dan Doa
11| Move on
12|Baper
13|Rencana Allah
14|Kabar Gembira
15|Menjemput
17|Gagal Move On?
Bertemu Misha
18|Pengakuan
19. Menunggu?
20| Sakit
21|Gugup
22|Menunggu

16|Baper Jangan

220 18 0
By rasamaa


Jadikan Al-Qur'an tetap yang utama.

Jangan lupa vote dan comment! 🙏

🕊🕊🕊

Anda, Hasan, Hari dan Fauzan menyetujui dan malah girang ketika ditawarkan Agung untuk menginap dirumah Agung.

Alhamdulillah tak ada komplain dari mereka seperti yang aku khawatir kan karena tak bertanya lebih dulu

Setelah sholat isha sepulang dari masjid kompleks perumahan mereka mampir dirumah untuk makan malam seperti perjanjian karena mereka adalah tamu rumah ku dan disini lah mereka sekarang setelah makan malam.

Ruangan yang biasa nya sepi, walau berpenghuni ini sekarang penuh dengan gelak tawa dan celoteh unpaedah dari Anda yang duduk berdampingan dengan Hasan diatas ambal yang tegelar di depan antara sofa dan tv yang sedang menyala mengoceh sendiri tak ada yang perduli. Setiap orang dengan kesibukan masing-masing. Hasan yang sesekali menimpali ocehan Anda dengan canda garing yang tak mau kalah.

Dan pula ditambah Intan yang selalu heboh dan ambekan ketika mendapat bully-an dari Anda maupun Hasan.

"Alah Nda kamu mah emang pelor, nempel langsung molor."

"Yee kok aku, itu mah si Intan. Lupa kamu San?" dalih Anda sambil mengedip-ngedip kan mata pada Hasan mengajak bersekongkol. sepertinya.

"Apa-apaan bawa-bawa gua, jangan mulai deh!" sahut Intan yang paham kejailan Anda.

"Oh, iya yah betul kata kamu nda, hahaha." Hasan mulai mendrama.

Aku tak begitu paham bagaimana awal dari apa yang mereka bahas

"Enak aja ...," jeda Intan berdalih lalu melirik Agung. "Eh. gung hati-hati kamar lo bisa banjir karena numpangin nih anak dua ... Kalau gk ileran paling ngompol," ucap Intan tak mau kalah, "suruh tidur luar aja. "

Agung yang duduk bermain dengan Nino pun ikut menanggapi Intan. Agung sudah terlihat akrab dengan Hasan dan Anda juga dengan yang lain. sepertinya

"Intan sama Anda diam-diam saling perhatian yah, hati-hati loh," ucap Agung polos. Nyengir penuh arti. Sedangkan orang yang di bicara kan semakin mendumel komat kamit, cemberut. Siapa lagi kalau bukan Intan. Anda dan Intan saling bantah mengerti ucapan Agung

Cika duduk anteng disamping ku bersandar dan sesekali berbisik bercerita tentang anak-anak dikampung dan menunjukkan beberapa poto kegiatan di kampung tak memedulikan kesibukan yang lain.

Adik kecil yang menggemaskan ini, bahkan dia tak segan bercerita menunjukkan poto seseorang diantara gerombolan orang yang berpoto grupy di layar ponsel nya.

"Kak nanti aku cerita-in detailnya yah, masih panjang ceritanya," kata Cika yang aku angguki dengan senyuman. Mengingat kebiasaannya saat di kampung menyempatkan waktu datang kerumah hanya untuk bercerita atau tanya-tanya ini itu.

Fauzan duduk juga disofa yang berbeda dengan aku, Cika dan Intan. Fauzan duduk di sofa bagian L bersama Hari. Dia hanya tertawa dan tersenyum memerhatikan obrolan Anda, Hasan, Intan dan Agung tak ada suara lain selain tawa akibat ulah Anda cs.

setau ku Fauzan memang orang yang hemat bicara, terkesan cuek tapi peduli. hanya pada hal-hal tertentu dia akan mengeluarkan semua ide, argumen-argumen nya dan akan banyak bicara.

Contohinya seperti kegiatan kelas dia cukup cerdas dan bisa di andalkan dalam setiap kegiatan kelas atau organisasi.

Dia bukan ketua mungkin karena dia bukan orang yang terlalu obsesi untuk sebuah jabatan. bukan hanya sumbang sih pikiran, tapi juga kretivitas dan tindakan dalam melakukan sesuatu dengan sempurna. Yaa, bisa di bilang perfectionist gitu lah kalau kerja.

Aku melirik Hari yang melambaikan tangan dan telunjuk tangan kirinya menunjuk handphone di tangan kanan yang ada di telinga nya. Meminta izin untuk mengangkat telpon diluar dengan isyarat tanpa suara. Hari langsung keluar tanpa menunggu jawaban.

Aneh tu orang minta izin apa cuman ngasih tau.

"Gimana kabar keluarga di sana San?" tanya ayah yang baru keluar kamar dan mengambil posisi duduk di samping Fauzan di sofa membuat Fauzan sedikit bergeser memberi ruang untuk ayah duduk.

"Alhamdulillah baik om. Oh ya hampir lupa, om Didi titip salam buat om," ucap Hasan mulai memerhatikan ayah yang duduk di sofa

Masih ingat om Didi kan?. Tetangga samping rumah nenek. Teman ayah

"Wa'alaikumussalam, alhamdulillah. Gimana kabar mereka?"

"Alhamdulillah sehat semua om."

"Alhamdulillah, besok lomba jam berapa?"

"Besok ada upacara pembukaan dulu om sebelum lomba, jadi dari pagi udah standby disana."

"Yaudah besok insyaallah om anter sekalian ke kantor."

Ku lihat layar handphone ku saat aku merasakan getaran dari nya. Sebuah telpon masuk dari mba Anggun. Aku beranjak dari duduk berjalan ke arah luar mengangkat telpon mba Anggun. Menghindari suara bising ruang keluarga yang sedang ramai.

🕊🕊🕊

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam, lagi ngapain dk?" Suara dari gawai yang menempel di telingaku.

"Lagi nerima telpon dari mba, hehe."

"Hehe, iya yah dek pinter. Oya dek gimana orderan sudah berapa banyak?"

"Ehh, iya mba afwan. nanti Misha chek lagi berapa orderan yang sudah masuk. Tadi siang sih baru 5 yang order masing-masing 3 piece mb jadi udah 15 mb."

"Alhamdulillah, iya dek jangan lupa kirim data nya ya biar di chek dan di print. Biar cepet di packing terus input resi."

"Iya mba afwan ya mba agak telat mungkin agak maleman ngirim data nya, masih ada tamu dirumah. Kalau gak ntar Misha rekap sekaligus deh mba, nanti Misha kirim bentuk yang sudah siap di print aja sama data barang-barang."

"oh, iya dek gak papa jangan lupa aja yah, hehe."

"Iya mba. mba Anggun ... Hmm. Afwan mba. Ana izin, gk bisa bantu packing yah, besok. Soalnya lagi bantu dampingin yang ikut lomba."

"oh, iya dek gak papa."

"Iya mba. InsyaAllah kalau urusan itu senin Misha langsung urus kesana ya mba."

"Iya santai aja dek."

"jazakillah khair ya mba. Assalamu'alaikum"

"wa'alaikumussalam"

💕💕💕

Setelah men-senyap kan layar handphone. Sebelum aku kembali ke dalam, aku melirik seseorang yang sedang berjalan kearah ku. Bukan, maksud ku berjalan juga akan masuk kedalam rumah. Hari, sepertinya juga baru selesai dari menerima telpon.

"Abis telponan sama siapa Ri?" tanyaku berbasa-basi

"Kepo!" kata Hari malah cengengesan

"Dasar!. Masih belom tobat pacaran kamu?" candaku

"Yee, emang pernah gitu aku pacaran telpon-telponan?"

"Ya mana tau," ucap ku menggedik kan bahu. "Masih sama Rara?" lanjutku.

Hari menggaruk tengkuknya "Hehe, alhamdulillah udah gak lagi Sha. Dia udah sadar pacaran dosa."

Dasar si Hari, setau ku dia memang pacaran karena Rara yang mengajaknya pacaran. sampai-sampai mengancam dengan hal-hal aneh yang gak masuk akal. Dan yang gak kalah aneh tu ya si Hari percaya aja. Terlalu baik apa udah gk takut dosa. Gak tau juga lah urusan dia

Hari memang tak pernah cerita banyak. Dari Anda kami akhirnya tau alasan Hari dan memaklumi dengan terpaksa diam atas keputusan Hari pacaran dengan Rara. Bukan maksud untuk mengekang hanya saja saling mengingatkan itu harus apalagi ketika sudah sama-sama paham dengan ilmu nya. Khawatir terjadi zina

Atau mungkin karena itu Hari, jadi kami. Aku, Intan, Anda, Hasan, kak Putri, kak Rahman. Sering sekali menegur bahkan blak-blakan dengan Hari, kalau bukan Hari mungkin kami tidak akan seblak-blakan itu. Tapi dia tak pernah bilang apa-apa selain bilang,"kita pacaran syar'i kok." dengan alasan gak pernah ngapa-ngapain. Karena Hari memang lebih banyak menghabiskan waktu dengan kami di rohis

Dia juga gak pernah bilang alasan dia pacaran atau bilang kek kepaksa karena Rara. Salut sih, dia nyembunyiin seolah salah dia padahal dia juga kepaksa. Tapi emang salah Hari juga sih terlalu baik.

"Oh, syukur deh kalau gitu."

"Kenapa? seneng ya kamu?"

"Ya alhamdulillah kamu udah tobat, hehe. "

"Tenang aja aku setia LDR-an sama kamu aja kok, hahaha," ucap Hari terbahak, yang hanya mendapatkan pelototan dari ku

"Gak nyambung sih!" grutu ku.
Orang bilang apa dia bilang apa dasar Hari.

"Bercanda Sha. Baper jangan, yah."

"Adaan jan-."

"Pada ngapain diluar beduan? Gak takut ketiga setan?" ucap seseorang memotong ucapanku.

Sukses membuat aku dan Hari menoleh sumber suara orang yang baru akan keluar.

"Astagfirullah," ucapku sadar. Iya kami hanya berdua

"Kan ketiga kamu," jawab Hari asal

"Pada mau kemana?" lanjut Hari, saat melihat ternyata bukan hanya Hasan yang keluar ada Anda dan juga Agung yang menyusul keluar dari dalam.

"Mau pulang kerumah gue," ucap Agung datar

"Oh."

"Oh-oh-oh, buru jalan. nanti jadi temen setan lama-lama bedua." cerewet Hasan lagi.

"Orang gak sengaja ketemu doang, jeles banget sih. Cemburu ya?" goda Hari

"Siapa yang cemburu cuman ngingetin aja, Hari."

"Eh, Sha jangan-Jangan dia ngajak kamu pacaran ya? Jangan mau Sha. Inget dosa Sha," ucap Anda aneh apa becanda? Hadeh mulai deh nih orang pada.

"Apaan sih." kesal ku

"Jangan aneh-aneh dah," ucap Hari

"Tobat Ri, jangan mentang-mentang di tinggalin Rara jadi cari pacar lagi," ucap Intan yang berdiri di belakang Agung yang mulai bergeser keluar menampakkan jelas Intan dan Cika yang ada di belakangnya.

"Eh, kok kaek judul lagu kak. Hahaha," ucap Cika

"Hahaha, lo ini dek lagi serius ini."

"Udah sana balik sama Agung. Gosip itu dosa. Udah sana lama-lama gosip gak abis-abis." usir ku halus


💕💕💕


kamis, 101019
📌Rasama
🖇️IG. rasama02

Kalau ada yang salah kata, tulisan, atau penyampaian jangan sungkan buat komen yah,

Jazakumullah khair

Continue Reading

You'll Also Like

2.7M 136K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
5.7M 296K 61
Dia, gadis culun yang dibully oleh salah satu teman seangkatannya sampai hamil karena sebuah taruhan. Keluarganya yang tahu pun langsung mengusirnya...
1.8M 133K 50
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
3.5M 183K 27
Sagara Leonathan pemain basket yang ditakuti seantero sekolah. Cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Sagara selalu menganggu bahkan...