JAEYONG || SEREIN βœ”

By by_hyr

10.7K 835 34

*Just Jaeyong Fanfiction with dark romance βš˜πŸ–€* β™‘ Happy Reading β™‘ More

Main Cast
Ch. 1 : Your Tale
Ch. 2 : Warm Darkness
Ch. 3 : Dreaming Of You
Ch. 4 : Shadow
Ch. 5 : Lost & Found
Ch. 6 : Unknown
Ch. 7 : Dazed & Confused
Ch. 8 : The Crime
Ch.9 : End To Start
Ch. 10 : The Other side
Ch. 11 : Issues
Ch. 12 : Ghost Of You
Ch. 13 : Dreaming
Ch. 14 : District E50
Ch. 15 : There Is Hope
Ch. 17 : The War
Ch. 18 : Back 2 U (Final)

Ch. 16 : Between Different Skies

243 31 0
By by_hyr


"Go Go Go!! Cepat.. Cepat.." Yuta berteriak panik menyuruh kedua orang mantan polisi dan Jaehyun naik ke atap. Bersembunyi disana.

Tok. Tok.

Tak lama setelah ketiganya berhasil naik. Mereka mendengar suara ketukan pintu. Taeil yang membukanya. Yuta santai di meja seolah sibuk mengerjakan sesuatu di laptopnya.

"Ya, ada yang bisa saya bantu?" Ucap Taeil dengan membuka sedikit celah pintu.

"Selamat sore, kami dari pihak kepolisian. Kami ingin memeriksa sesuatu disini. Boleh kami masuk sebentar?" Taeil menoleh kearah Yuta sejenak menunggu jawabannya. Kemudian pria asal Jepang itu mengangguk.

Kedua polisi berbadan tinggi besar dan berotot itu mulai menelisik detail keseluruhan tempat itu. Yuta menatap gusar melihat gerak-gerik polisi. Taeil sudah berdoa dalam hati, karena dia termasuk orang yang religius. Semoga mereka tidak menyadari keanehan pada pintu atap yang belum tertutup sempurna.

"Kalian hanya berdua?"

"Ya, tentu. Ada yang bisa kami bantu, pak?"

"Kita mencari orang ini.." Ditunjukkannya sebuah foto. Taeil memperhatikan betul foto yang dibawa polisi itu. Yuta menyipit dan sedikit mendekat agar bisa melihat dengan jelas.

"Ah! Sayang sekali, saya tidak pernah melihat orangnya."

"Benar, saya juga. Kami baru saja tiba.."

"Baiklah, kalau begitu kami permisi, jika kalian melihatnya bisa hubungi kami disini." Salah satu dari mereka memberikan kartu nama. Taeil yang menerimanya.

Taeil dan Yuta mengangguk kemudian mereka pergi. Mengunci pintu dengan rapat. Memberi kode berupa ketukan meja sebagai tanda keadaan aman.

Mereka turun melalui pintu atap yang jika dibuka akan muncul sebuah tangga berbahan kayu yang cukup kokoh. Ketiganya turun bergantian.

"Jae!! Mereka mencari Johnny!"

"Mereka pasti sudah mulai penyelidikannya." Xiaojun mulai pusing. Masalah Lucas belum selesai, berganti Taeyong belum lagi Johnny.

"Jika Papa Taeyong tahu, dia akan menggunakkan segala macam cara untuk menemukan mereka. Itu berarti, kau harus siap-siap dipenjara, Jae." Kata Taeil ada benarnya juga.

"What?! Aku tidak bersalah dan tidak ada satu orangpun yang bisa memenjarakanku."

"Lebih baik kita fokus pada pencarian Taeyong dulu."

Yuta menyarankan karena waktu mereka sudah tidak banyak. Harus berkejaran dengan polisi. Mereka mau tidak mau harus menemukan Taeyong lebih dulu sebelum polisi membongkar semuanya.

Setelahnya mereka mulai menyusun rencana, mencoba mencari titik temu diantara banyak potongan clue yang ada. Jaehyun tampak berpikir keras. Menaruh satu tangannya di dagu.

"Mau?" Yuta menawarinya rokok.

"Ddankeu" (terima kasih)

Jaehyun menyalakan rokok itu di dalam ruangan. Menimbulkan kepulan asap tidak sehat itu mengudara bebas. Membuat Taeil sempat berbatuk.

"Jae, jika kisah yang ditulis Taeyong itu sungguh ada. Pasti pintu itu ada disekitar tempat Johnny ditemukan kemarin. Menurutmu, apa mungkin pintu itu bisa berganti tempat?"

"Aku tidak tahu.." Jaehyun mengangkat bahunya. Mematikan rokok yang baru saja di nyalakan dan membuangnya asal.

Ia berdiri mendekati Xiaojun yang santai di pinggir jendela membaca catatannya.

Kemudian..

BUKK

"JAE!!" Yuta menengahi. Menahan tangan Jaehyun yang hendak memukul Xiaojun lagi. Muka Jaehyun yang bringas kembali.

Xiaojun meringis kesakitan merasakan sudut bibirnya berdenyut dan berdarah. Ia kaget sekali tiba-tiba menjadi korban amarah Jaehyun.

"AKU TIDAK MAU TAHU, SEKARANG TEMUKAN TAEYONG!!!!!"

Percaya atau tidak Jaehyun menangis. Mengemis dan terus berteriak. Terus menyebut nama kekasihnya itu untuk diselamatkan. Jaehyun termasuk orang yang jarang meminta bantuan orang, kini dia menunjukkan sisi manusianya di hadapan beberapa orang disana. Membuat mereka iba.

Mereka lelah. Berhari-hari masalah bukannya terselesaikan justru bertambah. Semakin besar dan semakin busuk. Ingatkan juga jika mereka seharusnya tenang berada di sekolah, belajar untuk masa depan mereka. Mempersiapkan kuliah seperti siswa normal lainnya. Bukannya berkejaran dengan polisi, melawan sesuatu yang diluar akal manusia dan berhadapan dengan sesuatu yang gaib. Semua ini terlalu gila!

"ARGHH, F*CK!!" Jaehyun keluar dari ruangan itu. Menutup pintu dengan membanting keras. Mereka semua bergetar hebat.

Dilihat dari jendela, dirinya pergi menggunakkan mobil. Melaju cukup brutal di jalanan ketika berbelok. Hampir menabrak pengemudi lain. Hampir.

"Biarkan dia tenang dulu.." Ucap Taeil menghalangi Yuta yang ingin mengejarnya.

"Arghh, sial! Kenapa dia memukulku!?" Yangyang menenangkan Xiaojun yang ikut emosi.

"Yangyang, aku bawa P3K, kau bisa ambil ditasku." Yangyang mengangguk dan mengambil barang yang dimaksud.

Drrt..

"Halo, Doyoung?" Taeil sedang berbicara dengan Doyoung di telfon.

"Ah, Jaehyun sedang pergi dan ya.. ponselnya ditinggal." Tangannya mendapati ponsel itu tergeletak di meja. Membaliknya sekilas dan menutupnya lagi.

"Coba baca artikel yang kukirimkan di ruang obrolan kita. Cepat!!" Kata Doyoung sebelum mematikan panggilan.

Gempa yang hanya terjadi di Museum Gummet itu menelan korban 21 orang anak-anak. Tidak ada yang meninggal namun mereka mendapat masalah psikis dan perawatan cukup serius. Read more...

Taeil menekan link untuk membacanya lebih banyak. Selanjutnya matanya bergerak dari kiri ke kanan secara teratur, mulutnya menganga tak percaya dan tiba-tiba membuat kakinya lemas.

"Ini gila.." gumamnya.

****

Malam telah hadir sebagai penutup hari. Sosok pria itu dengan berani memasuki area hutan yang didepannya ada rambu dilarang masuk. Melewati pembatas yang terbuat dari besi. Jaehyun hanya berbekal senter di tangannya berjalan menembus kegelapan.

Ssrskk..

Suara langkahnya melewati dedaunan, menginjak tanaman yang tak berdosa. Matanya menyipit dengan serius. Memperhatikan jalan dan sekitarnya. Mencari jalan.

Sayangnya ia tak menemukan apapun. Hanya pohon-pohom dan rupa tanaman yang sama. Mungkin ia sudah melewati jalan itu dan kembali lagi kesini. Sebut saja ia menemui jalan buntu. Karena frustasi, ia merogoh bagian saku celana sampai jaketnya mencari sesuatu.

"Sial, kemana hapeku?"

Jaehyun dengan emosi yang masih menguasai tubuhnya semakin bersikap kasar. Merusak dedaunan yang menghalangi jalannya. Terus berjalan dan berjalan. Tidak tahu sampai kapan ia akan menemukan titik pemberhentian.

"TAEYONG!!!!!!" Teriaknya. Suaranya bergema terus menerus, perlahan mengecil dan kemudian hilang.

Ssrrssk.. Ssrsssk..

Jaehyun memutar badan. Merasakan angin berhembus di lehernya. Ia merasakan sesuatu baru saja melewatinya. Kemudian hilang.

"J ?!"

Ssrsssk.. Ssrrsskk..

"KELUAR KAU, SIALAN!! DIMANA TAEYONG??"

Ia tetap di tempatnya berdiri tapi senter itu berputar ke berbagai arah. Membuat sekitarnya lebih terang membentuk pola lingkaran.

"HAHAHAHAHAHAHAHAAHAH!!"

Jaehyun terkejut. Ada gelakan tawa bergema keras disekitarnya. Ia bisa merasakan bagaimana bulu kulitnya berdiri merinding.

"F*CK!! AKU TIDAK TAKUT! KELUAR KAU HADAPI AKU SEKARANG JUGA!!"

Kakinya masih terus berputar, badannya meringkuk sedikit merasakan betapa dingin menyusup di sela pori kulitnya.

"Hai, Jaehyun?" Ia berbalik dan mendapati seseorang. Tersenyum licik menertawai Jaehyun yang malang.

"SIALAN!!" Jaehyun ingin sekali memukul wajah yang tidak tahu diri mirip sekali dengannya. Tapi dia menghilang tepat didepan matanya. Ia semakin membenci manusia itu. Oh, mungkin juga tidak bisa disebut manusia.

"HAHAHAHAHAAHAHAA!"

"JANGAN MEMPERMAINKANKU ATAU AKU AKAN MEMBUNUHMU!!"

"Alex tidak akan bisa kembali, Jaehyun. Alex milikku."

Saat sosok J akan pergi, Jaehyun berhasil meraih pakaian yang ia kenakan. Menahan tubuhnya tidak bisa pergi. Jaehyun terlalu serius mempertahankan diri sampai tak menyadari jika kakinya perlahan melayang. Ia bisa mearasakan berat yang ditanggungnya lebih berat dari sebelumnya.

"Lepasss!!"

"Tidak akan!!"

"KAU MAU KUDORONG DARI ATAS SINI?" Baru kali ini Jaehyun melihat kebawah. Matanya melotot hampir tak percaya apa yang terjadi sekarang. Ia terbang?

"WHAT THE FU--"

Jaehyun tak akan masuk rencana J yang berupaya mengganggu fokusnya. Ia semakin merangkak naik. Berusaha keras tidak peduli bagaimana mereka naik menembus langit. Melewati awan atau kabut putih yabg semakin tebal. Masuk entah menuju ke alam mana lagi. Jaehyun sama sekali tidak mau memikirkannya.

"Sialan, lepaskan aku!!!"

Mereka bertengkar saling mempertahankan posisinya. Jaehyun tidak ingin mati sia-sia hanya karena J. Ia tidak ingin usaha yang selama ini yang ia lakukan tak menemukan hasil. Peluh keringat itu turun begitu deras. Meskipun angin dingin terasa sangat menusuk ia masih merasa kepanasan.

Coba tebak..

Mereka berdua sampai di dunia J dengan selamat. Kaki Jaehyun menapak sempurna dan ia hampir shock untuk kesekian kalinya melihat apa yang ada di depan matanya.

"Holy shit.."





Continue Reading

You'll Also Like

85.5K 8.1K 23
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
55K 5.7K 31
[Completed] Di saat yang bersamaan, akar masalah dan kisah cinta mereka akan di mulai. - [Start: 13-12-2021] [End: 21-12-2021] Β©jaemjen127
48.1K 3.2K 34
Park Jimin nama instagram; @Jiminnie🌷 Sangat menyukai berbagai jenis bunga Selebgram Cantik🌷 mampu membuat siapa saja terpana oleh auranya😍
26.4K 3.8K 32
🍁🍁🍁 Tujuannya ingin bebas, bukan malah terikat. Jika Seohyun umpan yang salah, maka Kyuhyun akan melepasnya. Jika Seohyun tidak berguna, maka Kyuh...