ARSEN (END)

By lcsv17

368K 26.3K 868

Kalau kata orang, cinta itu bagian dari hidup. Tapi, tidak bagi Arsen. Arsen Raditya Arkharega, hanya seoran... More

1 - Geng Murid Pindahan
2 - Anak Lainnya?
3 - Arsen Pintar!
4 - Hari Kesialan Arsen!
- CAST -
5 - Usaha
6 - Balas Dendam
7 - Dendam
8 - Ekskul
9 - 12 TKJ 3
11 - Malam itu
12 - Keluarga Baru?
13 - Teman Baru
14 - Adek
15 - Club Malam
16 - Elsa Ardavirisca
17 - Basket
18 - Pangeran?
19 - Telephonobia
20 - Arsen Benci Bawang!
21 - Masalah dengan Arsen
22 - Semua Tentang Ratu
23 - Suka
24 - Kecewa?
25 - Lupakan!
26 - Akhirnya!
27 - Kanaya
28 - Sayang Razel!
29 - Coklat untuk Verdo
30 - Sakit
31 - Jatuh, dan sakit
32 - Clubbing lagi
33 - Orang misterius
34 - Kejutan
35 - Kosan Narky
36 - Pembalasan
37 - Verdo Kadilon Bhaskara
38 - Rumah sakit lainnya
39 - Hari terakhir
40 - Mengenang Verdo
41 - Peninggalan
42 - Semua hanya masa lalu
43 - Tragedi tragis
44 - Setidaknya, bertahan
45. Lelah - End

10 - Sakit

8.8K 684 38
By lcsv17

Arsen POV

Pagi ini, udaranya sejuk. Gua jalan dilorong sekolah yang masih sepi itu. Beberapa orang nyapa gua, tapi gua cuma noleh dan ngangkat alis gua. Semua itu bukan tanpa alasan.

Dulu, gua murah senyum. Gua selalu ceria dan selalu senyum. Dulu, gua suka banget sama yang namanya senyum. Senyum bener-bener hal yang harus gua lakuin setiap harinya.

Tapi semua itu berubah, semenjak gua dibully karena gua murah senyum itu.

Dulu pas gua SMP. Anak-anak kelas gua beranggapan buruk tentang senyum yang sering gua pancarin. Mereka mikirnya gua gila. Sakit sih, disaat gua berusaha ramah dan murah senyum, temen-temen sekelas gua pada masa itu malah ngiranya gua gila.

Akhirnya setahun itu gua lewati dengan teman-teman sekelas gua yang selalu manggil gua dengan sebutan 'Ayan' (Gila).

Semua itu terjadi sebelum Rascal terbentuk. Dan semenjak pembullyan itu, gua berubah drastis.

Banyak orang yang bilang begitu, bukan cuma sekedar omong kosong. Gua yang dulunya murah senyum banget, sekarang berubah jadi orang yang jarang senyum.

Semenjak saat itu juga, gua terbiasa buat ga senyum. Jadi kalau disapa, gua cuma noleh dan ngangkat alis. Itu petanda bahwa gua ngejawab sapaan mereka, atau gua nyapa mereka.

Banyak sih yang ga paham dan malah ngiranya gua sombong. Tapi gua ga peduli. Kenangan pahit selama setahun di SMP itu masih nyangkut dalam diri gua. Walau gua berhasil bikin mereka yang ngebully gua itu nyesel dan minta maaf dihadapan gua.

Rasa sakit itu ga pernah hilang dalam diri gua. Jadi gua rasa, ga salah kok gua berubah jadi begini. Gua begini karena mereka juga.

Semua yang terjadi sama gua disekolahan, ga pernah gua kasih tau ke bokap atau nyokap gua. Bokap gua sibuk, gua ga mau ganggu.

Kalau nyokap gua, dia ga peduli apapun tentang gua.

Rasa sakit yang gua alamin sejak dulu, benar-benar membekas dalam diri gua. Walau gua tau, semua itu bakal bikin masa depan gua buruk dan hancur, gua ga peduli.

Semua itu terjadi juga karena masa lalu gua yang suram, kan?

Nyokap gua, Carmilla Anastasya. Nyokap gua cantik, banyak yang bilang begitu. Dari luar juga, dia keliatan kayak orang yang ramah dan baik hati. Tapi semua itu, cuma kelihatannya aja. Beda jauh dari sifat aslinya.

Dari kecil, nyokap gua selalu maksa gua ngerjain kerjaan rumah yang harusnya dia yang kerjain. Gua bagaikan babu dirumah gua sendiri.

Nyapu, ngepel, cuci baju, cuci piring, semua pekerjaan rumah selalu gua yang kerjain. Kecuali masak.

Setiap hari, nyokap gua masak sarapan itu jam 11 siang. Jadi, gua ga bisa sarapan sebelum berangkat sekolah. Nyokap gua itu beda banget dari kelihatannya.

Dia selalu bangun pagi jam 09.00 dan masak jam 11.00 WIB. Jadi, sarapan itu udah termasuk makan siang dirumah gua.

Gua juga ga pernah cerita ke bokap gua tentang semua yang gua alami sejak kecil itu. Karena bokap gua jarang dirumah. Yang bokap gua tau adalah, gua bahagia sama nyokap gua dirumah.

Padahal kenyataannya, ga gitu..

Siapa yang bahagia kalau setiap hari selalu diperlakuin kasar sama nyokapnya sendiri?

Dulu pas gua masih kecil, nyokap gua sering telponan sama satu cowok. Mesra bangettt. Karena waktu itu gua masih kecil, gua gatau apa-apa.

Dan itu berlanjut sampai sekarang. Akhirnya gua tau, nyokap gua selingkuh dibelakang bokap gua. Dan yang bisa gua lakuin? Cuma diem.

Setiap hari, nyokap gua selalu ngejelek-jelekin bokap gua didepan gua. Ngatain bokap gua ga guna, ga pantes hidup, dan lain-lain.

Jujur, gua tertekan dalam situasi ini.

Senyum adalah satu-satunya cara buat gua nutupin semua rasa sakit gua dirumah, tapi semua itu berubah jadi pembullyan. Jadi gua berhenti senyum.

Curhat? Mungkin itu yang biasa kaum perempuan lakuin kalau lagi ada masalah. Gua juga pernah disaranin buat curhat ketemen gua.

Dan gua berusaha curhat, buka-bukaan soal sifat nyokap gua ketemen deket gua. Tapi ekspektasi emang jauh dari realita.

Temen gua ga percaya dan nganggep gua bohong. Mereka begitu bukan tanpa alasan. Tapi karena setiap mereka main kerumah gua, nyokap gua selalu kelihatan ramah dan baik sama gua.

Mereka gatau kalau itu semua cuma topeng.

Semenjak itu juga, gua ga pernah curhat kesiapapun. Temen deket gua sekalipun, gatau masalah hidup gua. Gua nyembunyiin itu semua sendirian, cukup gua yang tau.

Sejak kecil gua selalu hidup dalam lingkaran kekerasan. Dulu, nyokap gua sering banget mukul gua pas gua ga salah apa-apa. Dia ngelakuin itu karena dia kesel dan gua adalah sasarannya dia saat dia emosi ataupun kesel.

Saat dia emosi, dia ngebentak-bentak gua dengan alesan yang ga jelas. Bahkan sering mukul juga.

Itu bukan hal memalukan bagi gua. Gua terbiasa dengan hal itu. Kadang pukulannya udah ga sakit lagi.

Mungkin kalian ga bakal tau rasanya difitnah sama nyokap sendiri. Dikatain murahan sama nyokap sendiri. Ditampar tanpa alasan yang jelas. Dipukul pakai gesper, sapu, tongkat pramuka, dan benda-benda lainnya.

Hal ini sebenernya bisa gua laporin karena nyokap gua yang keras sama gua pas gua masih kecil. Tapi gua diem. Karena, gua takut kalau gua ngadu, bokap gua bakal kehilangan nyokap gua.

Gua takut, bokap gua sedih. Gua cuma mau lihat bokap gua bahagia selalu.

Kadang gua suka kesel liat anak cowok maupun cewek yang ga dikasih uang, putus sama pacar atau dibentak sedikit aja langsung kabur dari rumah.

Gimana kabar gua yang hidup begini dari kecil?

Gua pernah kabur dari rumah. Tapi sorenya, nyokap gua nyuruh pulang cuma buat nyapu doang. Sakitnya tak terhingga.

Gua kira dia khawatir, ternyata nggak.

Gua jadi inget.. Nyokap gua sering nyuruh-nyuruh gua buat ngerjain ini dan itu dengan kasar. Dan gua cuma bisa nurut. Kadang kalau kerjaan gua belom selesai, gua ga boleh makan. Atau kalau salah sedikit dan ga sesuai dengan keinginan nyokap gua, gua ga bakal dikasih makan sebelum kerjaan gua bener.

Sejahat itu. Mungkin kalian mikirnya, palingan gua bohong. Tapi terserah kalian. Kalian ga percaya karena semua itu ga pernah terjadi kekalian.

Gua iri deh sama temen-temen gua yang punya keluarga harmonis. Punya nyokap yang baik dan setia. Juga punya bokap yang tegas dan baik.

Gua? Haha. Gua udah biasa dicaci maki sama nyokap gua sendiri.

Depresi? Gua pernah ngalamin itu. Sering.

Nyokap gua mulutnya jahat banget. Gua sering dikatain anak setan, bangsat dan lain-lain.

Nyokap gua sering ngatain gua pake bahasa kasar. Itu sebabnya gua belajar dari dia dan jadi sosok yang kasar kayak sekarang.

Setiap gua salah, dia selalu nyuruh gua buat mati aja karena gua ga berguna. Itu sebabnya, gua pernah 6 kali berpikiran buat bunuh diri. Tapi semua itu pupus, gagal.

Arsen yang kalian kenal, hanyalah sosok cowok biasa. Yang phobia sama segala jenis bawang, takut sama cicak, dan alergi sama minyak kayu putih.

Gua itu lemah. Percaya deh, gua ga sekuat kelihatannya..

Author POV

Arsen duduk dibangkunya, menyembunyikan wajahnya di mejanya itu. Teman-temannya tau kenapa Arsen menjadi pendiam begitu.

Arsen begitu sejak Razel dan Carmilla memutuskan untuk bercerai beberapa bulan yang lalu.

Razel pindah, tak ingin tinggal bersama Arsen. Jadi Arsen tinggal sendirian untuk saat ini. Semua itu bukan tanpa alasan.

Razel dan Carmilla berpisah karena Razel sudah tau bahwa Carmilla selingkuh. Dan yang membuat pria itu kecewa adalah, ternyata putranya juga tau soal itu, tapi putranya diam saja.

Arsen diam, membiarkan Razel pindah rumah. Menyisakan ia yang tinggal sendirian dirumah besar itu. Sedangkan Carmilla pergi menikah dengan selingkuhannya itu yang merupakan seorang duda dengan 2 anak.

Arsen anak sulung. Tidak benar-benar sulung sebenarnya. Ia adalah anak kedua dalam keluarga itu. Harusnya dia memiliki seorang kakak laki-laki, namun kakak laki-lakinya itu meninggal saat masih dikandungan.

Dia memiliki seorang adik perempuan, Acha Carmelia Arkhasya. Tapi gadis manis itu meninggal diusia yang masih belia. Meninggal karena Pneumonia, atau radang paru-paru.

Jadi, Arsen sisa sendirian. Arsen Raditya Arkharega, orang yang tampak selalu bahagia padahal tidak.

Silahkan nilai dia dari wajahnya, karena dia tak peduli dengan semua itu. Persetan dengan pendapat orang lain. Arsen tak membayar mulut-mulut orang hanya untuk memujinya.

Continue Reading

You'll Also Like

105K 9.2K 27
[2018 Ver.] Wonwoo yang secara harfiah adalah anak yang dingin dan cuek jatuh cinta pada Mingyu, apakah Mingyu peka? Lalu bagaimana kisah perjuangan...
889K 66.3K 31
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
3.9K 257 30
*cover from pinterest Valezka Hanna Anderson adalah siswi idola di SMA Pradipta, tentu saja Ia di idolai oleh para siswa di sekolah Ia adalah anak ge...
578K 27.5K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...