The Bastard's Angel

Da ameyliamd

58.6K 3.8K 632

Genre : Romance, Young Adult Rate 17+ Don't Copy My Story | DILARANG PLAGIAT! ---------- Angela Princessa Hud... Altro

The Bastard's Angel
The Bastard's Angel | Part 1 - My Angel
The Bastard's Angel | Part 3 - No Sex Before Married!
The Bastard's Angel | Part 4 - Such a Crazy BOY
The Bastard's Angel | Part 5 - Poor Jarvis
The Bastard's Angel | Part 6 - I'll Wait
The Bastard's Angel | Part 7 - Mafia
The Bastard's Angel | Part 8 - Worry
The Bastard's Angel | Part 9 - Who Are You?

The Bastard's Angel | Part 2 - Love Bird's

8.1K 548 77
Da ameyliamd

UPDATE

don't copy my story!

yang nungguin bang J sama Angel-nya Hudson ada gak nih?

pokoknya jangan lupa votes dan komentar sebanyak-banyaknya!

"Bolehkah Angel meminta satu hal?" Tanya gadisnya gelisah.

Jarvis mengangguk cepat, masih dengan mata terpejam meresapi kulit lembut Angel dan dirinya yang bersentuhan.

"Jangan terluka lagi." Lirih Angel pelan—yang artinya Jarvis harus menghindari dirinya dari pertengkaran, perkelahian dan hal lainnya—yang bisa saja membuat dirinya terluka.

"Hanya itu?" Jarvis menatap mata gadis itu lembut, sebelum mencium keningnya lembut dan penuh cinta, "Baiklah. Apapun untukmu, sayang. My Angel..."

The Bastard's Angel

Part 2 – Love Bird

_______________

"Jarvis tidak pulang? Ini sudah malam." Gumam gadis itu bergerak pelan dalam pelukan erat yang sedari tadi pria itu lakukan. Bahkan Angel yakin jika wangi pria itu menempel sempurna dengan tubuhnya sekalipun Jarvis sudah tidak bersamanya.

"Bagaimana jika Uncle Luca mencarimu?" Tukas Angel lagi yang langsung membuat Jarvis terkekeh gemas. Sedari tadi dia hanya menghabiskan waktunya untuk membagai pelukan bersama Angel di atas ranjang gadis itu dengan obrolan-obrolan ringan yang mereka bicarakan.

"Aku ini laki-laki, sayang. Daddy tidak akan mencariku sekalipun aku tidak pulang malam ini."

"Tapi besok Angel harus sekolah."

"Lalu?" Tanya Jarvis santai seakan tidak perduli dengan perkataan Angel.

"Angel harus bangun pagi!" Tukas gadis itu kesal, dia mencoba bangkit dan lepas dari pelukan itu. Namun, secepat mungkin Jarvis mencegahnya, pria itu menahan pinggang ramping gadis itu agar hingga tidak bisa bergerak sedikitpun.

Jarvis dengan cepat memposisikan tubuhnya menjadi di atas tubuh munngil itu. Memerangkap Angel yang benar-benar begitu imut dengan mata besarnya yang membulat akibat keterkejutannya.

"Sekolah itu tidak penting, sayang. Lagipula suatu saat nanti k akan menjadi istriku." Ungkapnya santai.

Angel memberenggut tidak suka, "Angel tetap harus sekolah! Angel tidak mau bodoh sepertimu!"

"Aku? Bodoh?" Jarvis membelak tak percaya saat gadis itu berbicara hal itu pada dirinya disaat jika Angel tidak mengerti akan pelajaran sulit di sekolahnya—gadis itu justru datang kepadanya.

"Kau mengatakan aku bodoh disaat kau memintaku untuk mengerjakan tugas-tugas sialanmu itu, hm?" Balas Jarvis tidak terima, "Jadi, sebenarnya siapa yang bodoh disini?"

"Angel tidak bodoh!"

"Kau memang tidak bodoh, tapi untuk seukuran gadis yang tidak bisa membedakan yang mana garam dan gula...disebut apakah gadis itu?" Goda laki-laki itu yang sukses membuat Angel semakin memberenggut dengan alis bertaut.

"Itu gara-gara Angel sedang terburu-buru. Lagipula Daddy tidak mengizinkan Angel ke dapur lagi apalagi sampai menyentuh peralatan dapur sekalipun! Padahal kan Angel ingin."

"Aku juga tidak mengizinkanmu." Gumam Jarvis pelan, pandangan jenakanya berubah serius dalam sepersekian detik.

"Kenapa, J? Itu adalah hal yang menyenangkan, memasak di dapur dan membuat eksperimen—"
"Tidak boleh, Angel." Tukas Jarvis tegas, "Aku tidak akan membiarkan kau melukai dirimu sendiri, untuk yang satu itu aku mendukung larangan Uncle padamu."

"Sudahlah! Ternyata kamu saja dengan Daddy. Angel kesal." Gadis itu menutup matanya keras, sama sekali menghiraukan binary geli yang Jarvis tunjukan pada sikap kekanakan dan polos dari gadis yang berada di bawahnya ini.

Angel, dia memang seperti malaikat. Gadis cantik yang selalu saja dapat memikat Jarvis setiap saat. Jarvis sangat gila memikirkan segala macam cara untuk menikahkan gadis kecilnya ini secepatnya, tentunya dia memikirkan cara untuk lolos dari dua penjaga gadisnya ini. Uncle Gior dan Ellard, kembarannya. Angel terlalu polos untuk dunia luar, sama seperti Faith ibunya. Setidaknya itulah yang dapat Jarvis ketahui dari cerita-cerita yang Serena—ibunya ceritakan.

Gadis ini dijaga ketat oleh penjagaan yang Uncle Gior buat, dididik sopan dan penurut adalah sikap Angel sekarang. Hidup dalam lingkup keprotektifan Gior dan keposessifan Ellard membuat Angela tidak seperti gadis kaya lainnya. Angel lebih sering menghabiskan waktunya di Mansion ketimbang berkeliaran di luar layaknya remaja-remaja kebanyakan.

"Angel, buka matamu. Kau tidak sedang memancingku untuk menciumu, kan?"

Angel langsung membuka matanya. See, gadis ini penurut—sikapnya ini sungguh membuat Jarvis gemas sekaligus khawatir.

"Angel tidak mau bicara denganmu, lebih baik kamu pulang saja." Ungkap gadis itu dengan nada gemasnya.

"Bisakah sekali saja Angel—sekali saja kau tidak membuatku gemas dan ingin memakanmu?!"

"Mau bagaimana lagi? Angel memang seperti ini." See, ini sikap polosnya yang terselip kenarsisan yang seorang Giordano Hudson turunkan pada anaknya. Bahkan gadis itu tidak mau repot-repot untuk menatap Jarvis yang masih berada di atasnya.

"Ya sudah, aku akan pulang.Tapi, ada sayaratnya..."

Angel langsung menoleh ke arah pria bermata birunya itu, ada sebuah sinar geli sekaligus aneh disana. Angel sering melihatnya dalam sorot mata pria itu selain sorot kelembutan yang selalu pria itu berikan padanya.

"Apa syaratnya?"

"Cium."

"Dasar, bisa tidak jangan mesum terus?!"

Jarvis menggeleng, "Bisa tidak, untuk tidak menggodaku?" Balik Jarvis bertanya dengan nada yang Angel katakana padanya.

"Angel tidak pernah menggoda, sudah berapa kali Angel bilang!"

"Ya, ya, ya. Angel memang tidak pernah menggoda, tapi jangan salahkan Jarvis jika wajah lucu dan sikap polos ini selalu membuatku bergairah, Angel."

Gadis itu merona, tapi dia mencoba untuk tidak luluh secepat itu.

"Jarvis, berhenti berbicara mesum atau Angel akan panggil Daddy."

"Kau tidak akan tega, Angel. Karena kau mencintaiku."

Benar, batin gadis itu. Laki-laki ini benar-benar sangat tahu dan hapal betul dengan dirinya. Lagipula, Angel tidak akan tega jika Jarvis sampai dimarah oleh Daddy-nya karena ulah kesengajaannya ini.

"Benar, Angel mencintaimu." Gumam gadis itu pelan, tangannya yang sedari tadi diam diantara tubuhnya mulai menyentuh pundak pria itu.

"Jadi, apakah ini bentuk persetujuanmu, hm?" Bisik Jarvis senang akan tindakan tangan Angel yang berpegangan pada pundaknya, matanya berbinar tatkala menatap mata cokelat Angel yang malu-malu.

"Persetujuan apa?" Tanya Angel seakan bodoh.

"Cium." Jarvis kembali berbisik, membuat wajah Angel memanas. Suara berat dengan bisikan itu membuatnya meremang. Kenapa juga mereka jadi berbisik-bisik begini. Gadis itu menggigit bibir bawahnya gugup, tangannya meremas kaos putih polos yang pria itu kenakan.

"Katakan Angel, aku menunggu persetujuanmu." Jarvis mencoba tenang. Padahal jauh di dalam lubuk hatinya dia sudah ingin menerjang gadis di bawahnya ini, Angel masih saja bisa membuat dirinya jatuh sedalam-dalamnya. Angel semakin merona, dia akhirnya mengangguk pelan akan ucapan yang Jarvis lontarkan. Setuju. Pasrah.

"Shit! I'm so down for yoy baby!"

Jarvis tidak berkata apapun lagi setalahnya, yang dia lakukan adalah menurunkan wajahnya untuk semakin dekat dengan gadis yang sangat dicintainya itu. Perlahan tapi pasti, sudut bibirnya mulai menyentuh pelan bibir lembut itu. Mereka sama-sama menutup mata. Merasakan desiran cinta diantara gelapnya malam itu.

Namun, keadaan tidak mendukung. Belum puas, bahkan itu baru permulaan. Kegiatan itu harus terusik oleh gebrakan suara pintu yang bedebum keras.

BRAK!!!

"Jarvis Leonel de Luca! Berani-beraninya kau!"

TO BE CONTINUE

buat yang nungguin, thank you so much buat kalian!

Jangan lupa follow yang belum follow aku, jangan lupa melipir ke lapak cerita aku yang lainnya ya, siapa tau aja kecantol hehe :)

Aku gatau mau publish next partnya kapan. Tapi kalau rame dan banyak yang memotivasi aku buat publish secepatnya bisa aku pertimbangkan lagu waktunya. Harapanku, semoga gak cuma kata-kata "next, lanjut, up kak' aja yang ngebanjirin part ini ya hehe #candatapiseriusiniloh!

a m e y l i a m d

B_Fortune88

Continua a leggere

Ti piacerà anche

2.3M 235K 58
Gimana jadinya lulusan santri transmigrasi ke tubuh antagonis yang terobsesi pada protagonis wanita?
3.1M 261K 62
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...
4.2M 249K 61
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...
4.9M 371K 52
❗Part terbaru akan muncul kalau kalian sudah follow ❗ Hazel Auristela, perempuan cantik yang hobi membuat kue. Dia punya impian ingin memiliki toko k...