CHANGE

By Novurieen

22.5K 3.3K 347

BlueSky International School. Sekolah swasta terfavorit di seoul. Semua siswa yang bersekolah disana mayorita... More

1. Hello
2. Friends
3. Liar
4. Sorry
5. Hate
6. She
7. Boys
8. Ong
9. Forgive
10. Same
11. Him
12. Soo
13. Close
14. Choose
16. Snap
17. Love
18. You
19. Decide
20. End
CHANGE - Epilog

15. Start

750 132 11
By Novurieen

Hai..
Remember to vote and comment yaa... 😘
Happy reading~~~

This is original story by NOVURIEEN

Taehyung duduk menatap meja Sooyoung di dalam ruang organisasi. Gadis itu belum datang, padahal mereka berencana menyerahkan proposal ke Pak Choi.

Sebuah suara langkah kaki membuat Taehyung menoleh ke arah pintu, lalu sosok Jungkook yang menggenggam pergelangan tangan Sooyoung muncul.

"Ada apa dengan tangannya?" Tanya Taehyung, berdiri dari kursi memasukan kedua tangannya kedalam saku celana.

Jungkook menatap, "bukan urusanmu"

"Kau melukainya?" Tatapan marah Taehyung teroancar jelas.

Sooyoung yang sadar akan hal itu pun menengahi mereka, "aku tidak apa-apa. Hanya tergores sedikit" ucap Sooyoung pada Taehyung

Taehyung mengeluarkan tangan dari saku celananya, "biar aku lihat. Aku akan putuskan apa itu baik-baik saja atau tidak"

Jungkook menarik lengan Sooyoung, menjauhkan gadis itu dari Taehyung. "Berhentilah ingin tahu urusan orang lain"

Taehyung menelan ludah, dengan cepat meraih kerah kemeja Jungkook. "Dia bukan orang lain. Dan jika benar itu karenamu, aku akan..."

"Hei!!" Sooyoung kembali melerai, membuat Taehyung melepaskan cengkramannya.

"Teman-teman aku baik-baik saja" Sooyoung menoleh ke Jungkook dan Taehyung bergantian.

Taehyung menatap Sooyoung lalu memegang kepalanya, "Jangan biarkan dirimu terluka Park Sooyoung. Aku tidak suka itu"

Jungkook mengerang kesal, Ia bisa saja langsung memukul Taehyung andai saja Sooyoung tidak memegang tangannya dibelakang punggung gadis itu.

Sooyoung tersenyum, "tentu saja"

"Ahh" Sooyoung berjalan ke mejanya, "Jungkook sudah menyerahkan proposalnya ke Pak Choi. Jadi kita bisa pulang" Sooyoung mengambil kunci mobil yang dia letakan di meja.

Jungkook berjalan cepat mendekat, "aku akan mengantarmu" ucapnya seraya meraih kunci di tangan Sooyoung.

"Tidak perlu"

Jungkook melirik tajam, "kau pikir kau bisa menyetir dengan tangan seperti itu?"

"Aku juga bisa mengantarmu" sela Taehyung

Sooyoung mengernyit. "Mobilku hanya muat untuk 2 orang"

Taehyung dan Jungkook saling menatap. Berharap dengan cara itu mereka bisa menentukan siapa yang akan mengantar Sooyoung, ya walau gadis itu sendiri tidak meminta.

"Tidak apa-apa. Aku akan pulang sen..."

"Tidak.." sela Taehyung, "pulanglah dengannya"

Jungkook tersenyum

Sooyoung mendekat pada Taehyung, "lain kali. Mari kita pulang bersama lagi" ucapnya sambil menepuk punggung Taehyung

***

"Kau yakin tidak ingin ke rumah sakit?" Tanya Jungkook sambil menyetir mobil

Sooyoung menggeleng, menatap tangan kirinya yang luka. "Sepertinya tidak apa-apa"

Jungkook mendesah, "mengapa kau melakukan hal yang melukai dirimu sendiri?"

"Kau merasa bersalah?"

"Tentu saja!!"

Sambil tersenyum Sooyoung menghadap ke arah Jungkook, "setidaknya, saat nanti kau berniat merokok. Kau akan ingat dengan ini" Sooyoung menaikan tangannya yang terluka.

"Kau pikir aku bisa memegang benda itu lagi setelah melihatmu seperti itu?"

"Rokok benar-benar buruk Jungkook-ah. Kau harus menyayangi tubuhmu sendiri lebih dari apapun"

"Tapi kau melukai dirimu sendiri?"

Sooyoung kembali tersenyum, "hanya sedikit. Tidak sebanding dengan luka yang nanti kau dapatkan jika terus menerus merokok"

Jungkook membelai kepala Sooyoung. "Maaf.."

Sooyoung menggeleng. "Tidak apa-apa"

***

Pekan olahraga tiba dengan sangat cepat, semua panitia sudah mempersiapkan segala lomba dan hadiah. Karena ini BlueSky tentu saja hadiahnya bukan barang yang main-main.

"Wah tim basket kelasmu akan bertanding dengan tim Taehyung" ucap seru Sooyoung pada Jungkook

Jungkook melirik, "Jika seperti ini siapa yang kau dukung?"

Sooyoung berpikir sejenak, "tentu saja yang sudah pasti menang"

"Yaak.. kau pikir aku akan kalah?" Keluh Jungkook

"Memang aku bilang nama tim nya? Aku hanya bilang...."

Ucapan Sooyoung terputus karena Jungkook membungkuk, menempatkan wajahnya sangat dekat dengan Sooyoung.

"Jika aku menang. Ayo pergi denganku"

Sooyoung mengernyit, "jika kau kalah?"

"Kau akan pergi denganku" sela Taehyung sebelum Jungkook sempat menjawab.

"Taehyung-ah.." sapa Sooyoung

Taehyung mendekat, melepaskan tanda pengenal panitianya dan memberikannya pada Sooyoung. "Ini bukan taruhan seperti sebelumnya. Aku hanya tidak suka kau pergi dengannya"

Sooyoung menelan ludahnya. Akhir-akhir ini Taehyung terlihat lebih tegas, berbeda dari awal mereka bertemu.

Taehyung mengusap kepala Sooyoung. "Aku tahu kau akan selalu mendukungku" ucapnya. Lalu berlari pergi menuju kerumunan teman kelasnya yang sedang bersiap-siap untuk bermain.

Menatap Taehyung hingga laki-laki itu bersama teman-temannya. Sooyoung berbalik menatap Jungkook yang entah sejak kapan masih menatap Sooyoung.

"Heuh.." Jungkook berbalik, namun ujung bajunya di tahan oleh Sooyoung, seketika itu pula Jungkook kembali melihat ke Sooyoung.

"Tanda pengenalmu" Sooyoung mengukurkan tangannya, "biar aku yang pegang"

Seperti mendapatkan es di musim panas, Jungkook tersenyum. "Terimakasih"

Jungkook menyerahkan tanda pengenal pada Sooyoung lalu berlari ke teman-temannya.

Pertandingan basket antar kelas 2.A dan 2.C berlangsung sangat seru. Kedua tim saling mencetak angka dan membuat pelanggaran. Tapi, karena lebih dari setengah tim basket kelas 2.C adalah tim basket inti BlueSky, mereka bermain lebih baik dan rapih. Tentu saja skor mereka lebih tinggi. Sampai akhir Tim 2.C masih unggul, kemenangan pun di raih kelas tersebut.

Taehyung menghampiri Jungkook yang masih menunduk memegang lutunya, menstabilkan nafas karena Ia bermain dari awal hingga akhir.

"Kau tahu, bahwa melawan kami sama halnya sudah siap menghadapi kekalahan"

Jungkook tak menggubris. Di seka nya keringat di kening lalu menatap Taehyung, "selamat" ucapnya seraya mengulurkan tangan.

Taehyung menjabat tangan Jungkook.

"Teman-teman!!!" Suara Sooyoung membuat kedua orang itu melepaskan tangan dan menoleh menatap Sooyoung.

"Permainan kalian berdua luar biasa"

Jungkook mengangkat sebelah alisnya, "timku kalah telak Park Sooyoung"

"Memangnya kenapa? Sebuah permainan luar biasa tetap saja luar biasa. Entah kalah atau menang, aku menikmati pertandingannya" ucap Sooyoung

Taehyung tersenyum, "wah.. Park Sooyoung yang sekarang penuh dengan kalimat positif"

Sooyoung menatap tajam, "Park Sooyoung yang sebelumnya, hanya tidak mengatakannya. Jika kalian tahu, di dalam diriku ini penuh dengan hal positif yang... yaak!!!" Ucapan Sooyoung tak berkanjut karena Taehyung dan Jungkook berbalik meninggalkannya.

"Hei!! Tunggu aku!! Tanda pengenal kalian" Sooyoung berlari seraya melambai bersama tanda pengenal kedua temannya itu.

***

Sooyoung menggunakan blouse putih dan rok mini merah bercampur biru kotak-kotak. Rambutnya digerai. Ia memegang tali clutch nya, menunggu seseorang yang akan menjemputnya.

Walau bukan janji Sooyoung, kemenangan Kim Taehyung membuatnya harus menemani laki-laki itu kemanapun. Sebenarnya, tidak harus menang, Sooyoung akan menemani temannya itu kemanapun juga.

Sebuah mobil berhenti tepat di depan gerbang rumahnya. Sooyoung yang sudah berdiri disanapun mendekat.

"Kau lama menunggu?" Tanya Taehyung sambil berlari mendekati Sooyoung

Sooyoung menggeleng, "tidak"

Taehyung menatap Sooyoung dari atas sampai bawah. "Wah bidadari ini bersedia pergi denganku. Aku adalah orang yang sangat beruntung"

"Aku sudah mulai kebal dengan semua bualanmu. Ayo cepat kita pergi" Sooyoung berjalan menuju mobil Taehyung

Taehyung mengikuti dan saat Sooyoung akan membuka pintu, tangan Taehyung lebih dulu membukakan pintu mobil untuk gadis itu.

"Hari ini kau akan menjadi tuan putri"

Sooyoung tersenyum, "kau akan menyesal mengucapkan itu. Aku akan menjadi tuan putri yang tak pernah kau bayangkan"

Taehyung mengernyit tak mengerti.

***

Jungkook merebahkan tubuhnya diatas kasur. Ia tak bersemangat untuk keluar dari kamar apalagi keluar rumah. Ia takut saat Ia keluar dari rumah Ia akan menemukan Sooyoung sedang berjalan bersama Taehyung dengan gembira.

Membayangkannya saja sudah membuat Jungkook geram. Ia bisa saja menanyakan kepada Sooyoung kemana gadis itu pergi, namun ketakutan lainnya timbul, Jungkook takut Ia akan berlari ke tempat itu dan mengacaukan segalanya.

Jungkook bangun dari tidurnya. Menatap meja komputer, dengan setengah hati berjalan kesana. Mungkim bermain game bisa membuatnya melupalan gadis itu sejenak.

Saat Jungkook akan memegang mice-nya. Ia melihat tanda pengenal panitia untuk acara pekan olahraga kemarin. Jungkook meraih itu, melihat namanya dan merasa takjub sendiri. Ia tidak menyangka bahwa Ia bisa berada dalam organisasi sekolah, siswa yang sering membuat masalah seperti dirinya.

Jungkook menggeleng, membuka laci, beniat menaruh tanda pengenal itu disana. Namun sebuah gambar dan tulisan di belakang tanda pengenal itu, membuat Jungkook mengurungkan niatnya.

Dilihatnya gambar itu, sebuah gambar karakter chibi seorang laki-laki yang memeluk bola basket. Di bawah gambar itu tertulis Jeon.

Jungkook tersenyum lalu mulai membaca tulisan yang ada.

Ini pertama kalinya aku melihatmu berolahraga di sekolah. Ini seribu kali lebih baik daripada merokok. Walau kau tak sehebat T.

Membaca huruf itu, Jungkook mengernyit dan beberapa detik kemudian sadar bahwa T itu untuk Taehyung. Jungkook melanjutkan membaca.

Kau tetap terlihat luar biasa ^^
Jangan memaksakan diri, apalagi sampai melukai dirimu sendiri. Kau hebat di hal lainnya.

Hmm, aku tahu siapa yang akan menang. Ini hanya sebuah permainan. Dan

Kau tak perlu menang untuk pergi denganku Jeon.

^^

Jungkook menghembuskan nafas seraya menyandarkan tubuhnya di kursi. Menatap ke langit-langit. Harusnya aku baca ini sejak kemarin. Untuk apa aku cemas semalaman.

***

Sooyoung menyilangkan tangannya di dada. Menatap Taehyung yang berjalan ke arahnya dengan dua piring crepes plus ice cream di atasnya.

"Kau benar-benar menjadi tuan putri" Taehyung meletakan satu piring di hadapan Sooyoung

Sooyoung mengambil satu sendok kecil, "Kau yang bilang bahwa hari ini aku menjadi tuan putri"

"Ya ya ya.. aku akan melakukan segalanya untukmu"

Sooyoung melirik tajam karena Taehyung mulai tersenyum padanya, "Tidak ku izinkan seseorang merayuku pembual"

"Hahaha... makanlah" Taehyung mengusap kepala Sooyoung.

Mereka berdua menikmati makan siang, hingga oerut keduanya benar-benar penuh. Keluar dari restaurant, Sooyoung dan Taehyung memutuskan untuk pergi ke mall, berjalan santai sambil mencerna makanan mereka tadi.

Sooyoung begitu bersemangat saat memasuki mall, Ia bahkan berjalan jauh lebih cepat sehingga Taehyung tertinggal dibelakangnya.

Taehyung berlari sedikit, berusaha menyamai langkah kakinya. "Hei, pelan-pelan nanti kau jatuh"

Mendengar ucapan Taehyung, Sooyoung spontan berhenti dan menoleh.

"Apa?" Tanya Taehyung

"Kalimatmu barusan, membuatku teringat oleh seseorang" Sooyoung mengalihkan pandangannya dan kembali berjalan, jauh lebih lambat.

Taehyung memasukan kedua tangannya kedalam saku, "Ong Seongwoo?"

Sooyoung mengangguk, "orang itu, sering mengatakan hal yang sama"

"Lalu kau menurut dengan berjalan lebih lambat?"

Sooyoung menggeleng, "tidak.."

"Lalu?"

"Aku katakan padanya. Ada kau disini, puluhan kali aku jatuh, aku tidak peduli, ada Ong Seongwoo bersamaku"

Sooyoung tersenyum getir, lalu menoleh menatap Taehyung. "Itu sangat menjijikan bukan? Ahh.. aku masih sangat muda dulu"

Taehyung maju satu langkah, memegang tangan Sooyoung. "Berjalanlah bagaimana kau mau, kau tak akan terjatuh karena tidak ada Ong Seongwoo disini"

Taehyung meghela nafas sesaat, "karena ada Aku, ada Kim Taehyung bersamamu" senyum Taehyung

Sooyoung pun ikut tersenyum lebar. "Baguslah.. kau harus menjaga tuan putri ini agar tidak terjatuh oke?" Sooyoung menepuk-nepuk kepala Taehyung

Saat Taehyung akan menjawab, Sooyoung lebih dulu menariknya dan berjalan cepat. Taehyung harus mengimbangi gadis itu dan itu membuatnya sedikit kelelahan.

"Aku memang akan menjagamu untuk tidak terjatuh. Tapi aku tak berjanji bahwa aku bisa mengimbangimu.. yaak Park Sooyoung! Berjalanlah lebih pelan!!!" Teriak Taehyung yang tak digubrik oleh Sooyoung

***

Jungkook berlari menuju ruang organisasi. Saat membuka pintu ruangan itu, Jungkook sudah menemukan Sooyoung dan Taehyung yang sedang berhadapan, melihat adanya buku di atas meja, sepertinya mereka sedang belajar.

Tanpa salam Jungkook mendekati Taehyung, "tanda pengenal panitia pekan olahrga kemarin milikmu mana?" Tanyanya dengan cepat.

Taehyung mengernyit, "ada apa?"

"Ada di rumahmu?" Tanya Jungkook dan menjawab Taehyung

Dengan malas Taehyung menunjuk mejanya, "di atas mejaku"

Tanpa izin Jungkook mengambil tanda pengenal Taehyung dan melihat sisi belakangnya yang ternyata putih, kosong tak ada apapun.

"Ada apa?" Tanya Taehyung tak mengerti

Jungkook menatap Sooyoung yang juga menatapnya. Gadis itu tersenyum tanpa mengatakan apapun.

Jungkook mendesah lega dan duduk ditempatnya. "Apa yang sedang kalian lakukan?"

"Belajar. Kau tidak lihat ada buku dihadapanku?" Jawab Taehyung

"Banyak materi yang Taehyung tak mengerti. Jadi aku mengajarinya beberapa" lanjut Sooyoung

Jungkook mengangguk lalu menyalakan komputernya.

"Kau tak ingin ikut belajar?" Tanya Taehyung

Jungkook mencibir, "kau sedang bicara pada salah satu siswa terpintar di BlueSky. Aku tak butuh itu"

"Sombong sekali" gumam Taehyung yang berbalik lagi menghadap Sooyoung dan membaca bukunya.

"Jika kau tidak punya otak memang sulit untuk sombong" ucap Jungkook

Taehyung menghembuskan nafas kesal, berdiri dari kursi dan berjalan mendekat Jungkook. Bertolak pinggang dan menatap tajam.

"Kau ingin bertaruh?"

Jungkook melirik sedikit lalu fokus lagi oada komputernya.

"Ayo bertaruh lagi. Siapa yang mendapat nilai tertinggi akan bisa pergi lagi dengan Sooyoung"

Sooyoung membelalak, "kenapa harus selalu aku?"

Taehyung tak menanggapi.

Beranjak dari kursinya Jungkook berdiri berhadapan dengan Taehyung. "Maaf.. aku tak butuh taruhan itu... awas"

"Akk" rintih Taehyung karena lagi-lagi Jungkook menendangnya.

"Yaak!! Berapa kali aku bilang untuk berhenti menendang kakinya Jeon Jungkook" Sooyoung mendekati Taehyung

Jungkook tak mendengar, Ia keluar dari ruangan.

Taehyung menatap Sooyoung dengan wajah memberengut. "Sooyoung-ah.."

Sooyoung menggeleng. "Ahh.. aku harus kembali ke kelas"

"Sooyoung-ah.." panggil Taehyung, "akh akh.. ini sakit sekali" Taehyung berpura-pura memegang kaki kanannya.

Sooyoung menoleh, "Jungkook menendang kaki kirimu"

Taehyung terdiam, lalu tangannya pindah ke kaki kirinya. "Ahh dia menendangku terlalu keras hingga kaki kananku juga sakit. Akh.. Sooyoung-ah!!"

Sooyoung menggeleng dan keluar dari ruangan.

TBC

Continue Reading

You'll Also Like

6.9M 29.8K 6
Judul sebelumnya : Bo(ss)y's Sexretary Charlotte Jackeens, sedang dalam masa keemasan karirnya bekerja di divisi creative design di sebuah perusahaan...
728K 2.5K 13
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...
1.1M 16K 23
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...
Forever By Nad

Fanfiction

25.4K 2.3K 28
Mereka saling mencintai, tapi sayangnya rasa itu harus dipisahkan oleh jarak dan waktu. Dan beberapa tahun kemudian mereka kembali dipertemukan, tapi...