She is mine || SH ✔

By czcaax

122K 10.1K 390

a SasuHina fanfiction. More

One
Two
Three
Four
Five
Six
Seven
Eight
Nine
Ten
Eleven
Twelve
thirteen
Fifteen
sixteen
Seventeen
eighteen
Nineteen
twenty
twenty-one (END)

fourteen

3.9K 406 8
By czcaax

Tokoh/karakter dalam cerita milik Masashi kishimoto
.
She is mine||SH
by: Czcaax
.
.
.
🍭Happy reading🍭

Hinata mendorong kursi yang dia duduki dan berdiri untuk bersiap pergi ke sekolah, "Aku berangkat," pamitnya sembari melambaikan tangannya dan tak lupa kebiasaan anak yang sopan adalah mencium pipi ke2 orang tuanya.

Hikari menahan bahu Hinata, "Ett, Tunggu dulu," ia mengambil dua kotak bekal berwarna putih lalu menyodorkannya kepada Hinata.

"Berikan satu untuk Sasuke, dan ini untukmu, makan bersama yahh," katanya memasang senyum hangat seorang ibu.

Hinata menatap bingung dua kotak bekal itu, "Untuk apa?" tanyanya tidak mengerti.

"Sebagai tanda terima kasih karena Sasuke sudah mau mengantar dan menjemputmu," jawab Hikari semakin mendekatkan kotak bekal yang ada di tangannya.

Hinata menerimanya dan menepuk kotak bekal itu, "Sasuke yang memintanya, kenapa Ibu yang repot?"

Hikari menatap Hinata kurang setuju dengan pendapat Putrinya itu, "Hinata, walaupun dia yang meminta tetap saja harus berterima kasih, mungkin dia punya alasan kenapa mau mengantarmu, jadi kau harus bersyukur karena tidak perlu meminta Neji atau pak supir, atau ayahmu untuk mengantar jemput," kata Hikari panjang lebar, ia menepuk bahu Hinata dan membalikkan tubuh putrinya itu.

"Sana berangkat, salam untuk Sasuke. Semoga harimu menyenangkan," kata Hikari merekah senyum lebar lalu kembali ke tempat duduknya di meja makan.

Hinata menghela nafas dan menatap dua kotak bekal itu sebelum akhirnya keluar dan mendapati Sasuke dengan mobilnya lagi.
.
.
.
Hinata keluar dari mobil Sasuke dan menatap pria itu yang menghampirinya.

"Aku baru tau kau makan sebanyak itu," kata Sasuke saat mereka berjalan di koridor, ia melirik bekal yang di bawa oleh Hinata.

Hinata bergumam pelan, "Ini satunya milikmu, aku tidak mungkin menghabiskan ini semua."

Sasuke mengernyit, "Untukku?"

"Ibuku menyuruhku untuk memberikan ini kepadaku, dan... terima kasih sudah mau mengantar dan menjemputku ke sekolah," kata Hinata tersenyum lalu memberikan salah satu kotak bekal itu untuk Sasuke.

Sasuke segera menerimanya dan menatap serbet berwarna ungu muda itu, "Merepotkan sekali, salam untuk ibumu yahh," gumam Sasuke.

Manik amethyst Hinata bergulir menatap mata Hitam Sasuke lalu mengangguk gugup, "Iyaa," ternyata Sasuke baik juga.

Naruto yang sedang duduk di kursi Sasuke la langsung pindah dan menatap tangan Sasuke, "Wow! tumben kau membawa bekal, Sasuke?" tanya Naruto dengan tangan yang akan membuka serbet itu, tapi di tepis oleh Sasuke duluan.

"Kenapa? masalah?" tanya Sasuke datar.

"Salalu salah itulah aku," gumam Naruto menpoutkan bibirnya sekilas lalu kembali melanjutkan acara berbicaranya dengan Kiba, mereka terlihat heboh saat berbicara bersama, tapi kadang juga terlihat suka bertengkar.

Beda dengan Sai yang tengah berbicara dengan Ino.
.
.
.
Bell istirahat berbunyi.

Semua siswa berhamburan keluar kelas dan memenuhi koridor sekolah, salah satu mereka ada dua anak remaja yang sedang berjalan menaiki tangga.

"Hinata!!! kalian mau kemana?!!! " Teriak Sakura dengan suara toa nya dan menatap mereka berdua yang baru saja menaiki dua anak tangga.

"Rooftop," jawab mereka bersamaan.

Sakura menatap kedua tangan Sasuke dan Hinata, Perempuan peka seperti Sakura langsung mengangguk mengerti. "Oh, baiklah. Aku ke kantin dulu yah," katanya sembari berlari menjauh dan langsung menghampiri Ino dan Tenten yang terlihat memasang wajah bertanya.

Sasuke dan Hinata pun melanjutkan langkah mereka yang sempat terhenti.

Sesampainya di rooftop yang selalu sepi, mereka mengambil tempat yang teduh dan langsung membuka kotak bekal masing-masing. "Apakah ini semua ibumu yang memasak?" tanya Sasuke melihat makanan rumahan yang terlihat lezat, apalagi dengan beberapa campuran tomat disana.

Hinata mengangguk, ia tersenyum manis, "Cobalah, masakannya adalah yang terbaik," katanya sembari tertawa pelan dan mulai menyuapkan satu sendok lauk ke dalam mulutnya.

Diikuti oleh Sasuke, ia mengecap rasa masakan di dalam mulutnya lalu mengangguk setuju. "Emhh, ini enak," gumamnya tersenyum tipis lalu mereka pun melanjutkan acara makan mereka.

Hinata menutup kotak bekalnya dan milik Sasuke, Ia melirik Sasuke dan terkikik pelan. Hinata mengambil tisu di kantong roknya dan memberikannya kepada Sasuke, "Aku baru pertama kali melihatmu makan seperti ini," kata Hinata menunjuk sudut bibir Sasuke.

Bukannya menerima tisu yang diberikan oleh Hinata, Sasuke justru mendekatkan wajahnya ke wajah Hinata seakan menyuruh gadis itu membersihkannya. Hinata merasakan pipinya memanas, Hinata pun mengelap bibir Sasuke dengan tisu di tangannya, entah kenapa d8a mau melakukan hal itu, refleks? atau karena gugup sehingga ia tidak mampu mengatakan apapun dan langsung patuh.

"Selesai," gumamnya menjauhkan tangannya dari wajah Sasuke, kini giliran tangan Sasuke yang mengusap lembut sudut bibir Hinata dengan ibu jarinya.

"Kau sendiri bagaimana?" gumam Sasuke tersenyum simpul lalu kembali memperbaiki posisi duduknya.

Hinata tersenyum, ia pun mengusap bibirnya dengan tisu dan menatap kotak bekal mereka dengan telaten. Setelah selesai dengan tugasnya, Hinata pun duduk dengan tenang.

"Cuaca hari ini Bagus, aku suka," gumam Sasuke mengambil nafas dalam-dalam.

Hinata menoleh dan mengangguk setuju.

Hening beberapa saat

"Hinata!! ternyata kau disini," Hinata dan Sasuke menoleh bersamaan dan mendapati Sasori yang menghampiri mereka.

Sasuke mendengus pelan dan Hinata yang menatap Sasori bertanya, "Ada apa?" tanya Hinata.

Sasori melirik Sasuke sekilas lalu kembali menatap gadis mungil di depannya, "Nanti berkumpul lagi, sepertinya adik kelas suka dengan cara pengajaranmu," Kata Sasori memasang senyum tipis.

Hinata balas tersenyum, "Benarkah? baiklah, terima kasih," ia mulai melupakan kehadiran seseorang.

"Iya, ngomong-ngomong catat para siswa ekskul musik yang akan mengikuti pentas seni nanti yahh," kata Sasori.

Hinata mengangguk, "Kirim saja lewat pesan, nomorku tidak di hapus lagi kan?" tanya Sasori sedikit bercanda.

Hinata menggeleng, "Aman," katanya.

Sasuke berdehem pelan membuat Hinata menoleh kepadanya, "Kenapa kau repot kesini? kau bisa mengirimnya pesan?" pertanyaan to the point Sasuke lontarkan.

Sasori menatap Hinata dan Sasuke bergantian, "Kupikir akan Bagus jika mengatakannya langsung," jawab Sasori santai, ia sekarang tau, kalau Sasuke menyukai Hinata, ternyata pria dingin memiliki type perempuan pendiam, polos dan lugu seperti Hinata ini.

"Lagipula kenapa kau protes?" tanya Sasori.

Hinata yang memang tidak tau akan berbuat apa hanya menatap mereka ber2 bingung.

"Aku pacarnya, kenapa?" jawab Sasuke datar, ia menarik tangan Hinata untuk meninggalkan rooftop.

Sasori menatap kepergian mereka lalu mendengus, "Pacar katanya?" gumamnya.

.
.
.
tbc

Part 14(o^^o)

Continue Reading

You'll Also Like

20.2K 2.7K 36
"Aku cukup tau banyak hal, termasuk tentang kamu." - Athanasia dikejutkan dengan kehadiran pria asing yang tiba-tiba muncul di balkon kamarnya. Kedat...
12.3K 1.5K 29
Sumire si gadis ungu, siap menyembuhkan siapa saja yang terluka dan memiliki cita-cita menjadi seorang Ninja Sains, lalu tiba seorang laki-laki yang...
76.3K 5.7K 14
Menceritakan tentang seorang gadis manis yang disukai banyak pria tampan.
27.3K 2.8K 10
Banyak pertanyaan yang terus-menerus muncul di benak Uchiha Sarada. Gadis yang merupakan putri dari Uchiha Sasuke dan Uchiha Sakura itu memendam bany...