Pernikahan Kontrak [TELAH TER...

De ErlianiKadoang

6.7M 126K 2.7K

Cerita Romansa [Beberapa Part Telah Dihapus] Wenda yang hanya seorang pelayan di sebuah hotel mendadak menika... Mai multe

Prolog
1. Pernikahan Yang Tak Diinginkan
2. Terlalu Mewah
3. Menjadi Nyonya Besar
4. Kewajiban Seorang Istri
5. Hukuman Wenda
6. Seratus Juta Rupiah?!
7. Wawancara Kerja
8. Wawancara Kerja 2
9. Congratulation
10. Atasan Baru
11. Makan Siang
12. Kejutan Yang Tak Terduga
13. Salah Tingkah
14. Melihatmu Dari Jauh
15. Penggoda Yang Tak Digubris
16. Kita Kencan Yuk!
17. Aku Tak Bisa Tidur
18. D-Day
19. Dikejar Fans
20. Mimpi Indah
21. Ciuman Tak Sengaja
22. Maafkan Aku
23. Tidak Adil
24. Berapa Uang Yang Kau Butuhkan?
25. Aku Bukan Orang Yang Seperti Kau Pikirkan
26. Kecaman Axton
27. Duduk dan Nikmati Saja Pertunjukannya
28. Kau Lagi!?
29. Bisa Dibilang Begitu
30. Aku Pacarnya Axton
31. Hanyalah Sebuah Debu
32. Nasehat Leo
33. Dasar Plin-Plan
34. Senyumanmu Sangat Indah
35. Datanglah Kepadaku
36. Aku Ingin Kita Pisah
37. Aku Membencimu Axton
38. Rencana Pembalasan Dendam Wenda
39. Dia Istriku
40. Axton Menghilang
41. Axton Mabuk
42. Pernikahan Kontrak
43. Seranjang Bersama
44. Hadiah Apa Yang Akan Kau Berikan Padaku?
45. Sebuah Ciuman
46. Pengganggu
47. Bulan Madu Dadakan
48. Aku Mencintaimu
49. Malam Pertama Yang Sesungguhnya
50. Tinggal Sebulan Lagi
51. Keinginan Axton
52. Bulan Madu Berakhir
53. Jangan Pernah Mengganggu Wendaku
54. Rencana Harus Berjalan Lancar
56. Selamat Tinggal Axton
57. Mereka Harus Membayarnya!
58. Terkuak
Hai Readerss!!!
Cast Pernikahan Kontrak
Extra Part "Sekuel Pernikahan Kontrak"
Open Pre Order Pernikahan Kontrak
Kabar Gembira Atau Tidak?
Kabar Lagi
Pindah Lapak

55. Kau Percaya Padaku Bukan?

97.1K 1.7K 40
De ErlianiKadoang

Wenda mengerang lemah, kepalanya mendadak pusing. Dia berusaha membuka matanya untuk melihat sekeliling. Tempat tersebut terlihat asing dan bukannya dia berada di pesta?

Wenda berangsur duduk dan mengusap kasar wajahnya. Suara erangan dari samping lantas mengejutkannya! Dia menoleh pada asal suara dan menemukan Leo terbaring di samping.

"Leo," ucap Wenda masih kaget. Leo membuka matanya pelan melihat Wenda, matanya melebar dan merubah posisi.

"Kenapa kau ada di sini?" tanya Leo bingung.

"Harusnya aku yang bertanya seperti itu dan kita sekarang ada di mana?" tanya Wenda juga heran.

"Ini pasti kamar hotel. Kenapa kita berdua bisa ada di sini ya? Apa kau ingat apa yang terjadi padamu?" Wenda menggeleng. Setahunya dia mengantuk dan tidur di sofa lalu tak ada yang dia ingat lagi.

"Kalau kau?" Leo terlihat sedang berpikir dan kemudian menggeleng.

"Aku tak ingat aku dibawa ke sini." jawab Leo.

💘💘💘💘

Di pesta, Axton terlihat gelisah. Setelah dia berbincang panjang dengan Tuan Fredikson, dia mencari Wenda di seluruh area pesta tapi istrinya tak kelihatan batang hidungnya.

Cody datang menghampiri Axton dengan raut wajah yang tak menyenangkan. "Bagaimana kau sudah menemukannya?" Cody menggeleng.

"Aku sudah mengerahkan semua bodyguard tapi aku tak bisa menemukan Nyonya." jawab Cody. Perasaan Axton semakin cemas, apa terjadi sesuatu pada wanita kesayangannya?

Brenda melihat raut kekhawatiran dari Axton, apa Wenda sepenting itukah sampai-sampai Axton terlalu mencemaskannya? dihampirinya bos besar lalu memanggilnya, "Aku lihat Presiden sedang cemas apa anda sedang berpikir tentang Wenda?"

Axton menoleh pada Brenda. "Kau tahu di mana dia?" tanya Axton penuh minat. Brenda mengangguk.

"Aku ingin bertemu dengan dia, apa boleh kau mengantarku?" Brenda mengangkat salah satu sudut bibirnya. Dia lalu berjalan menjauh dari Axton dan menyalakan tv yang sedari tadi mati.

Dia lalu merubah channel dan menonton seorang wartawan yang kini melaporkan di sebuah koridor hotel yang tak asing. Sudah pasti koridor tersebut adalah hotel yang mereka tempati sekarang.

Mendengar nama Leo disebutkan, Fredikson mendekat dan menonton tv tersebut. Wartawan tersebut mengatakan bahwa Leo saat ini tengah berduaan bersama dengan seorang karyawati di dalam kamar hotel.

Mereka berada di tempat itu karena ingin memastikan kabar tersebut benar. Wartawan terus berbicara dan akhirnya kamera menyorot sebuah pintu kamar yang dikabarkan bahwa kamar tersebutlah tempat di mana Leo dan seorang karyawati berada.

Tiba-tiba pintu terbuka, tampaklah Leo yang berjalan keluar dengan memegang kepalanya. Begitu kilatan cahaya dari kamera mengenai matanya, Leo terkejut melihat beberapa orang menyorotnya sementara beberapa orang lain sibuk memotret Leo.

Leo menoleh kearah pintu berharap bahwa Wenda tak akan keluar tapi itu hanyalah harapan semata, faktanya sekarang Wenda yang masih pening ikut keluar dari kamar.

Dia juga tampak terkejut dengan banyaknya wartawan. Axton membeku sementara Fredikson menghela napas berat. Tanpa mengatakan apa-apa, Axton berjalan meninggalkan pesta tersebut.

Diikuti dengan Cody di belakang, dia khawatir dengan bosnya itu terutama saat Cody melihat Axton sama sekali tak memiliki ekspresi. Leo diserang beribu pertanyaan yang membuatnya kalap ditambah dengan kepalanya agak pusing makin bertambah rasa sakitnya.

Tapi demi Wenda, wanita itu sama sepertinya. Tak tahu apa yang terjadi. Dia segera memakaikan jasnya pada Wenda untuk menutupi wajahnya dan berjalan cepat bersama Wenda, menjauh dari wartawan yang terus mengikuti mereka berdua.

Beruntung lift tiba begitu keduanya berjalan cepat. Mereka segera masuk dan menekan tombol menuju ke lantai bawah. Keduanya mengambil ponsel dengan tujuan yang berbeda, Leo mengambil ponsel untuk melihat berita yang hangat diperbincangkan sementara Wenda berusaha menelpon Axton.

Hasilnya nihil, Axton tak pernah mengangkat teleponnya membuat Wenda cemas, apa dia tak mengangkat teleponnya karena sudah menonton berita tentang Leo dan dirinya?

Leo terus menatap nanar layar ponselnya. Berita tentang dirinya dan Wenda tersebar sangat cepat. Suara isakan menginterupsi Leo dan menemukan Wenda meneteskan air matanya sambil terus mencoba menghubungi suaminya.

"Kenapa kau menangis?" tanya Leo bersimpati pada Wenda. Wenda menoleh pada Leo, dihapusnya air mata yang mengalir di pipinya.

"Axton, dia tak menjawab teleponku." jawab Wenda sesegukan. Belum berusaha menghibur, dia mendapat telepon dari sang Ayah dan segera diterimanya.

"Halo," sapa Leo.

"Leo, kenapa kau bisa berada satu kamar dengan Nona Wenda?! Kapan kau berada di sana?!" marah Fredikson.

"Ayah, jangan marah dulu. Jujur, aku tak tahu kenapa aku bisa sekamar dengan Nona Wenda. Aku dijebak Ayah!" sahut Leo.

"Apa maksudmu dijebak hah?!" Leo kembali menatap Wenda lalu mengatakan.

"Aku akan menjelaskan semua kesalahpahaman ini, tapi sebelum itu aku mempunyai urusan penting. Jadi sampai jumpa di rumah!" Leo menutup teleponnya tanpa peduli dengan ledakan amarah Fredikson.

"Apa dia masih belum menjawab teleponmu?" Wenda mengangguk semakin lama dia semakin cemas. Mencemaskan Axton dan mencemaskan hubungannya.

"Aku mengantarmu pulang sekarang, mungkin dia ada di sana." Wenda hanya kembali mengangguk dan pasrah saja ketika Leo membawanya ke tempat parkir.

💘💘💘💘

Sesampainya di kediaman Axton, Wenda bergegas turun dari mobil Leo masuk ke dalam rumah sementara Leo pulang menuju rumahnya menyelesaikan masalah bersama dengan keluarganya.

Wenda masuk dan menemukan Cody bersama dengan beberapa pelayan lain. Raut wajah mereka tampak cemas. "Nyonya," ucap Cody melihat Wenda menghampiri mereka terburu-buru.

"Di mana Axton?" tanya Wenda.

"Dia mengurung diri di kamar Nyonya, kami khawatir dengan keadaan Tuan." jawab Cody.

"Apa dia melihat ..." Cody diam awalnya dan mengangguk pelan. Wenda segera berjalan menuju pintu kamar Axton, dia lalu mengetuk pintu kamar Axton yang dikunci dari dalam.

"Axton, ini aku Wenda." Tak ada jawaban dari dalam kamar.

"Aku tahu kamu mendengarku dan sangat kecewa dengan apa yang terjadi di tv tentangku bersama dengan Leo tapi itu hanya kesalahpahaman..aku ... aku tak melakukan sesuatu dengan Leo. Aku tak tahu kenapa aku bisa berada di sana dan kau tahu juga kalau aku mencintaimu, Axton." Wenda terisak di depan pintu kamar Axton.

"Aku mencintaimu." lanjut Wenda dengan nada pelan. Wenda bisa merasakan kakinya lemas, hampir saja dia terjatuh jika saja Wenda tak segera menopang tubuhnya di pintu. Pelan tapi pasti, Wenda menjatuhkan tubuhnya dengan pelan tanpa merubah posisi punggungnya yang bersentuhan dengan pintu.

Dia terduduk, air matanya terus mengalir di kedua pipinya tanpa henti. "Kau percaya padaku, bukan?" lirih Wenda dalam isak tangisnya.

💘💘💘💘

See you in the next part!! Bye!!

Continuă lectura

O să-ți placă și

14M 989K 60
Dijodohkan dengan duda anak satu adalah hal yang jauh dari ekspetasi Rania. Dengan paksaan orang tua, dia harus menerima perjodohan ini dengan pria k...
201K 6.8K 25
READY STOCK @85.000 Bisa langsung WA ; 085877790464 Cover : @reghina "Tugasmu sangat mudah, cukup lahirkan pewarisku dengan selamat. Aku akan membaya...
29.6K 663 5
Keyla stainfel gadis pintar lulusan universitas ternama london yang mendapat tawaran untuk bekerja di perusahaan ternama kota new york. Dan di perusa...
2.5M 118K 54
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞