LANGIT [✔]

By dreamlaan

115K 6.4K 130

[Beberapa Part Belum di Revisi] ❝ 𝘉𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘣𝘢𝘩 𝘵𝘶𝘭𝘪𝘴𝘢𝘯 𝘵�... More

Intro : LANGIT
THANK YOU
Volume 1
Volume 2
Volume 3
Volume 4
Volume 5
Volume 6
Volume 7
volume 0.8
volume 0.9
volume 1.0
volume 1.1
volume 1.2
volume 1.3
volume 1.4
volume 1.5
VISUALISASI TOKOH - 2
volume 1.6
volume 1.7
volume 1.8
volume 1.9
volume 2.0
volume 2.1
volume 2.2
volume 2.3
volume 2.4
volume 2.5
volume 2.6
volume 2.7
volume 2.8
volume 2.9
volume 3.0
volume 3.1
volume 3.2
volume 3.3
volume 3.4
volume 3.5
volume 3.6
volume 3.7
volume 3.8
volume 3.9
volume 4.0
volume 4.2
volume 4.3
volume 4.4
volume 4.5
Volume 46
volume 4.7
valume 4.8
volume 4.9
volume 5.0
volume 5.1
volume 5.2
Volume 53
Volume 54
[END] Volume 55
Extra Chapter
SPOILER ALERT❗

volume 4.1

1.1K 84 2
By dreamlaan

" baru pertama kalinya gue dapet nilai C,astagadragon itu dosen lagi PMS apa gimana sih?!! Bikin kesel aja. " kesal Bintang

Setelah kejadian di perpustakaan tadi,untuk pertama kalinya tugasnya tidak di terima bahkan ia langsung mendapat nilai C dari sang dosen bahkan tanpa melihat hasil kerjanya membuat Bintang naik pitam. Ini semua di lakukannya untuk memberi efek jera pada Bintang agar tidak melakukan hal seenaknya di negara orang

Beberapa mahasiswa lain menatap heran Bintang yang terus menggerutu,mereka tidak bisa memahami bahasa yang Bintang ucapkan hanya bisa memandang heran bahkan tak sedikit yang menganggap Bintang sudah kehilangan akalnya

" Kesel. Kesel. Kesel. " rutuknya lagi

" kesel mulu nanti cepet tua lho. " sahut seseorang,Bintang melebarkan matanya karna terkejut dan langsung berbalik menatap heran yang ia yakini pemilik suara tadi

" kok lo disini? Bukannya lo gak ada kelas hari ini? " tanya Bintang sambil memandang Marvel intens,takut jika yang di depannya bukan Marvel sungguhan

Marvel yang mendapatkan tatapan intes dari Bintang berdehem, " emangnya gak boleh mampir ke sini? " tanyanya

" Harvard terlalu suci untuk lo yang penuh dosa " balas Bintang sambil menyipitkan matanya

Marvel tertawa kecil membuat hati jiwa dan raga Bintang kejang-kejang,pusing,mual,mimisan. Oke itu terlalu berlebian, Bintang tersentak dengan tawa Marvel ia segera mengalihkan pandangannya dan menahan agar tidak ikut senyum.

" ayo pulang nanti gue beliin ice cream buat lo " ajak Marvel,ia mengulurkan tangannya Bintang menyambutnya dengan malu-malu dugong. Kemudian mereka bergandengan sampai tempat parkir mobil dan menuju ke sebuah kedai ice cream yang tak jauh dari apartemen Bintang

Bintang melebarkan matanya,terpukau dengan suasana kedai ice cream yang di tunjukan Marvel,kedai ini memiliki desain yang sangat unik dan cocok menjadi tempat hangout bersama teman-teman atau bertemu dengan klien, Bintang menarik paksa Marvel yang baru saja keluar mobil membuat Marvel tersandung untungnya saja tidak sampai jatuh

Setelah menghabiskan duitnya untuk memesan ice cream besar untuk Bintang,Marvel sama sekali tidak merasa keberatan ataupun merasa rugi,ia sangat senang melihat senyum Bintang menurutnya jika Bintang bersedia untuk tersenyum untuknya maka ia tak butuh lagi uang atau apapun untuk membalas semua yang ia berikan

Kuncinya satu, senyuman seorang Bintang.

" huwaaaaa hari ini gue puas banget makan ice creamnya,big thanks for you my best brother forever,muachh " pekik Bintang sambil melayangkan flying kiss untuk Marvel membuatnya salah tingkah dan tersipu malu,Marvel tidak bisa menahan senyumannya pada Bintang ia sangat senang karna Bintang merasa bahagia karnanya.

Itu artinya,Bintang mungkin akan jauh bahagia jika bersamanya.

Bintang melanjutkan suapan terakhirnya dengan khidmat,ia melirik Marvel yang tengah tersenyum menatapnya,Bintang langsung sedikit menundukkan kepalanya

" kenapa? " tanya Marvel saat menyadari tingkah Bintang

Bintang tersentak,ia mendongak, " lo ngapain sih liatin gue sambil senyum-senyum gitu? Serem tau gak! " ujarnya membuat Marvel tertawa kecil

" pulang yuk,lo udah makan banyak hari ini " ajak Marvel

" gak mau "

" kenapa? "

" eh by the way,lo kenapa ngajak gue makan ice cream? Lo lagi gak ngerencanain hal yang bikin gue nyesel terima ajakan lo ini kan? " tanya Bintang yang mulai curiga dengan perlakuan Marvel padanya

Marvel tesenyum,ia tidak menjawab pertanyaan Bintang, " congratulation! " ucapnya dengan senyuman lebar

Bintang mengerutkan keningnya,Marvel mengucapkan kata itu untuk apa? Apa Bintang baru saja memenangkan give away? Sepertinya tidak,

" untuk apa? "

" nilai C pertama lo "

Satu kalimat yang mulai saat ini Bintang benci,ia benci jika harus mengingat kejadian yang membuatnya ingin membegal sang dosen

PULANG LEWAT MANA?!!

Bintang menggebrak meja kemudian berdiri,bibirnya mengerucut dan keningnya berkerut,melihatnya yang sedang cemberut membuat Marvel tak bisa menahan senyumnya Bintang terlihat sangat menggemaskan jika sedang kesal

Kemudian tanpa berkata apapun Bintang melangkahkan kakinya meninggalkan Marvel yang masih tersenyum karna tingkah menggemaskan Bintang,Marvel melebarkan matanya dan segera melesat menyusul Bintang yang pergi lebih dulu tak lupa ia mengeluarkan selembar uang kertas untuk membayar pesanan Bintang.

----

Langit mengajak Bulan menuju tempat duduk di sebuah taman,Bulan memandangi tangannya yang di genggam Langit dengan perasaan yang tak bisa ia jelaskan

" duduk,Lan. " ujar Langit

Bulan tersentak,kemudian ia mengikuti intruksi Langit untuk duduk disampingnya dan bersiap mendengarkan apa yang ingin Langit bicarakan

1 menit

5 menit

9 menit

Langit belum juga membuka suaranya sedangkan Bulan masih setia menunggu Langit membuka suaranya, " hm... Lan.. " cicit Langit,Bulan mendongak menatap Langit yang sedang mengigiti bibir bawahnya

" kenapa,Lang? " ucap Bulan yang sebenarnya sudah tidak sabar mendengar apa yang ingin Langit bicarakan

Langit melirik Bulan lalu membasahi bibirnya,ia membalikkan badannya menghadap Bulan dan menatapnya dengan perasaan gerogi

Bulan yang merasakan ketidaknyamanan Langit,jari jemarinya bergerak mengelus jemari Langit yang bergetar layaknya orang gugup

" mau ngomong apa? Ceritain aja " ujarnya lembut,Langit kembali menatap Bulan

Ini untuk pertama kalinya Langit merasa gugup jika berhadapan dengan wanita.

Langit berkali-kali memejamkan matanya kemudian membukanya lagi,berkali-kali pula ia memikirkan kalimat yang bisa membuat Bulan tidak akan menolaknya,

Dengan kesadaran penuh dan penetapan hati,Langit menarik napas panjang dengan satu hembusan ia mengucapkan sebuah kalimat yang mampu membuat Bulan termenung di tempatnya

" Bulan,will you be my girl friend? "

----

" Perkemahan tinggal beberapa hari lagi sedangkan gue masih naena sama guling " ucap Dion sambil memutar-mutar sedotannya

Aletta bergidik, " bosen nyabun pindah ke guling,Yon? " tanya Aletta membuat Dion meliriknya bengis kemudian melemparkan tisu kearahnya

" samlekom ya ahli kubur " ucap Langit sambil merangkul bahu Dion dan Aletta,Langit tersenyum manis sedangkan Dion dan Aletta menatapnya ganas

LO YANG LEBIH BAU TANAH DI BANDING KITA,LANG!!

Langit melepas rangkulannya kemudian duduk di samping Dion yang masih menatapnya bengis,
" gimana hari kalian? " tanya Langit masih dengan senyum cerianya

" kapan hujan? Kok pelanginya udah muncul duluan? " ucap Aletta sambil mendongak menatap langit yang biru sebenarnya kalimat itu mengarah pada Langit yang mendadak berubah dari Langit yang kemarin

Dion mengerutkan keningnya, " ini gue yang terlalu ganteng atau gue yang terlalu subhanallah,lo ngapain senyum-senyum ke gue? " ujar Dion bergidik

" lo gak belok kan cuma gara-gara di tinggal Bintang? " timpal Aletta yang membuat tawa Langit memudar

" yah kan mendung again,lo sih Al " sahut Dion,Aletta yang merasa di salahkan segera membela jiwa dan raganya dengan segenap hati

Langit menatap wajah Aletta dan Dion satu persatu dengan datar
" gue jadian sama Bulan " ucapnya gamblang

Dion maupun Aletta terkejut dengan ucapan Langit bahkan Dion sampai mengeluarkan kembali minuman yang baru saja ia hisap membuat Aletta merasa mual namun ia tahan karna ucapan Langit lebih membuatnya mual

" SERIOUSLY? " pekii Aletta,masih tak percaya dengan ucapan Langit

" gue gak lagi mimpi kan? " tanya Dion

" kita jadian dari 2 hari yang lalu " Langit memperjelas ucapannya

Entah apa yang harus mereka ucapkan,mereka senang jika akhirnya Langit bisa menjalin hubungan dengan Bulan namun ia juga masih tak bisa percaya jika Langit bisa melupakan Bintang dengan semudah itu,mengingat seberapa sulitnya Langit tanpa Bintang.

Aletta merasa sangat kecewa dengan Langit namun tidak dengan Dion yang sekarang sudah memberikan kata-kata mutiara untuk hubungan Langit dan Bulan,Aletta mengepalkan kedua tangannya ia merasa Langit sangatlah brengsek ia tidak memikirkan perasaan Bintang bahkan tidak mencari tahu bagaimana keadaan Bintang atau menanyakan alasan pasti perihal kepergian Bintang,dari dulu sampai sekarang sifatnya tak pernah berubah ia masih mempermainkan perasaan wanita.

Aletta menggebrak meja membuat Langit,Dion dan beberapa orang menatap ke arahnya dengan heran,

" dasar brengsek " ucapnya pelan namun Langit masih bisa menangkapnya,kemudian Aletta berdiri dan meninggalkan mereka

Langit memandang punggung Aletta dengan rasa bersalah, " gue bukan orang baik,Al. " gumamnya

Setelah beberapa hari berlalu,semenjak Langit memberitahu tentang hubungannya dengan Bulan ia dan Aletta merasa semakin menjauh bahkan Aletta tak penah mau jika di ajak hangout atau ngobrol sebentar dan Aletta jadi banyak diam membuat Dion merindukan suara emasnya tiap kali ia berbuat konyol dan ini pertama kalinya semenjak kejadian itu Aletta ikut hangout

Dion yang memperhatikan Aletta yang hanya menatap layar ponselnya mulai jengah,biasanya ia tak pernah seperti ini,
" kenapa lo diem aja sih? Bahkan sekarang udah jarang banget ngumpul bareng sama kita,lo ada masalah? " tanya Dion yang mulai jengah dengan permainan ini

Aletta menurunkan ponselnya dan menatap lurus ke arah Langit yang sedang menikmati segelas kopinya dengan Bulan yang sedang menyantap makan siangnya di sebelah Langit,ya. Hari ini mereka sedang kumpul bersama,Langit dengab pacar barunya,Dion dengan jiwa jomblonya dan Aletta dengan bendera perangnya

" kenapa? " tanya Langit yang merasa risih dengan tatapan Aletta yang tak berperasaan

Bulan hanya menatap Aletta dengan heran kemudian kembali menatap Langit yang seolah meminta penjelasan dari Aletta

Aletta tersenyum sinis, " kalo dari awal niat emang pengen main-main gak usah bersikap seolah khawatir berlebihan,muak gue liatnya! " setelah mengatakan kalimat itu Aletta melengos pergi meninggalkan mereka dengan tanda tanya besar namun tidak untuk Langit yang langsung mengerti dengan kalimat sindiran dari Aletta yang jelas-jelas terarah padanya

Kring

Sebuah getaran mengalihkan Langit,ia segera mengecek layar ponselnya yang baru saja bergetar menandakan sebuah notif yang baru muncul

[ @bintangaln memposting foto untuk pertama kalinya ]

When you miss someone whosn't missing you. 💔

❤ 59.000
Lihat semua 200 komentar.

@marvelanoabraham apaan sih caper

@bintangaln apaansih spam.

----

Marvel merebahkan tubuhnya di ranjang,beberapa hari ini Marvel selalu terbayang dengan wajah dan senyuman Bintang yang hampir membuatnya ingin melompat dari lantai 12

Marvel tak bisa menahan senyumnya,ia sangat menyukai Bintang menurutnya Bintang mempunyai sisi tersendiri yang jarang Marvel dapatkan dari beberapa wanita yang pernah Marvel dekati,Marvel merasa Bintang adalah type wanita idamannya melihat Bintang yang sangat mandiri,gigih dan selalu bekerja keras tak lupa dia orang indonesia pertama yang Marvel temukan di Amerika dan saat hari itu juga Marvel langsung merasakan kehangatan hanya dengan menikmati senyumannya

" lo terlalu sempurna buat gue " ujar Marvel sembari menatap langit-langit kamarnya

Drrt

Sebuah getaran membuat Marvel mengubah posisinya menjadi duduk,setelah meraih ponselnya yang terus bergetar dan tertampanglah sebuah deretan nama yang membuat jantungnya kembali berdetak hebat

" jika kamu sudah siap untuk kembali,pulanglah. " ujar seseorang di sebrang sana tanpa kalimat pembuka

Marver tersentak,kemudian ia menngagguk pelan, " baiklah,aku segera pulang " ujarnya dengan intonasi tegas

Setelah itu panggilan terputus sepihak,Marvel kembali membaca sederet nama yang baru saja menelponnya dengan gemetar

" Papah "

Apa ia sudah siap untuk pulang?

Sejujurnya,Marvel saat ini tengah di asingkan dari keluarganya. Kejadian beberapa tahun yang lalu membuatnya tak bisa berhenti mengingatnya,kejadian yang sama sekali tidak di harapkan oleh Marvel namun kejadian itu juga tak bisa menghindarkannya dari cemoohan orang lain mengenai dirinya yang tak sempurna, tak ada anak yang ingin di lahirkan dari seorang jalang,bukan?

Kakaknya. Seorang Abraham pula,dia adalah salah satu orang yang tak bisa menahan emosinya jika bertatap muka dengan Marvel,ia sangat membenci Marvel menurutnya kelahiran Marvel adalah sebuah kesalahan seharusnya Marvel tidak dilahirkan seharusnya Marvel tergugurkan seharusnya Marvel tidak bernapas sampai saat ini karena menurutnya Marvel hanyalah aib untuknya, dan kini Kakak tertuanya telah kembali setelah bertahun-tahun menetap di jeruji besi hanya karna dendam yang belum terbalas

Dan Papahnya hari ini menelponnya,bukan menanyakan perihal keadaannya disini namun bertanya siapkah dia untuk pulang dan bertemu dengan Kakaknya yang selama ini menganggap kelahirannya adalah sebuah kesalahan.

" aku akan kembali,Kak. Tolong,tunggu aku. "

Continue Reading

You'll Also Like

2.4M 128K 61
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
2.5M 146K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
554 69 25
Musim hujan kali ini membawa peri penyelamat. Kanvas hidup Digta seperti dilukis sedemikian rupa dengan kaya warna. Seseorang yang memanggilnya pelan...
122K 6.2K 30
[Completed] Sebelumnya, Angkasa selalu peduli terhadap wanita dan menjadikan wanita itu makhluk nomor satu yang harus dilindungi dan disayangi. Tetap...