Where Is My Calon Imam?

By rasamaa

20.1K 882 51

Cinta adalah Fitrah. Menikah adalah Sunnah. Jatuh cinta dan memendamnya adalah caraku menghormati rasa. Menj... More

prolog
1|Nama
2|Hari Pertama
3|Kembaran
4|Rumah Belajar
5|Jaga Sendiri Aja (1)
Jodoh
5|Jaga Sendiri Aja (2)
6|Bukan Benci
7|Jangan Lagi
8|Diam Dan Mengikhlaskan
9|Pergi
10|Rindu dan Doa
12|Baper
13|Rencana Allah
14|Kabar Gembira
15|Menjemput
16|Baper Jangan
17|Gagal Move On?
Bertemu Misha
18|Pengakuan
19. Menunggu?
20| Sakit
21|Gugup
22|Menunggu

11| Move on

284 19 0
By rasamaa

Hari ini bersama kamu... Bersama kalian membawa ingatan ku tentang hari kemarin bersama dia bersama mereka...
Ada banyak hal yang tak mungkin terulang tapi akan terkenang..

Aku tetap merindu tak perduli berapa waktu terlewati...
Melupakan hari kemarin akan menghilangkan sebagian ingatan ku...
Tapi semua tentang kemarin adalah kenangan rindu dimasa kini...

Bertemu bukan pengobat rindu...
Hanya saja dengan bertemu bisa membuat ku........(.........isi yuuuk😂😂)

Kalau kalian apa, jangan baper inget mantan ya,,, ini cerita tentang si dia... Bukan mantan

💕💕💕

Dari balik kaca riben masjid aku masih bisa melihat Agung tertawa heboh bersama teman-teman nya diteras masjid ntah lah apa yang sedang mereka bahas.

Melat nya selalu membawa ingatan ku pada mereka yang jauh disana, setahun aku belum juga bisa move on - bahkan terkadang aku masih sering terkejut karena ketahuan melamun, saat aku sedang memikirkan teman-teman ku di lampung, entah lah kapan aku bisa kembali kesana walau hanya sekedar menyapa.

Rindu?? ... Iya selalu rindu. Kalau aku di beri pilihan aku ingin tetap disana bersama nenek dan kehidupan disana.

Namun takdir tak bisa ku lawan, atau aku - lebih tepat, aku menyerah untuk melawan ayah.

Bukan!!, Bukan! ... Aku ralat, aku tak punya pilihan lain selain mengikuti keinginan ayah ada disini.

Bahkan aku masih sering merasa dejavu dengan keadaan sekolah, seolah aku merasa bersama dengan Intan, Hasan dan yang lain, bahkan aku kadang mencari-cari mereka saat sedang ada di mushola sekolah.

Entah lah aku selalu rindu Intan yang kemana-mana selalu sama-sama ke toilet, perpus, kantin, mushola, bahkan yang paling aku rindu adalah suara murojaah nya yg merdu selalu terngiang ingat saat menyimak hapalan nya atau sekedar menemani nya hapalan atau saling simak hapalan.

Aku rindu Hasan laki-laki jail yang paling tau cara bercanda yang baik dengan sopan yang masih terkontrol dengan ke sholehannya. Berbeda sekali dengan keadaan kota yang sangat mudah berkata kasar, membuat ku terkadang berdelik ngeri.

Aku rindu suasana kelas ada sari yang hobby ganggu godain Hasan, ada ketua kelas nama nya dian pratama panggilan dian nama nya kaek perempuan tapi orang nya laki banget, tegas berwibawa penenang sekaligus kadang jadi perusuh kelas. Siska yang hobby nya bagi-bagi makanan. Angga, Hari, Anda pelengkap Hasan yang suka teriak-triak gak jelas dikelas. Dan semua tentang kelas dan sekolah.

Juga suasana kampung saat kumpul bersama kak Putri, kak Rahman, Hasan, Husen, Intan, Hari, Anda, dan si imut Cika. Rindu kumpul dimushola sholat Berjamaah, rapat kegiatan keislaman kampung dan mengajar anak-anak kampung yang semangat belajar.

"Sha..!" Suara Samar ku dengar
"Sha...! "sekali lagi panggilan Samar menyebut nama ku namun kali ini dengan sedikit tepukan di pundak kiri ku, membuat ku menoleh menatap seseorang itu

"Lagi bengong apa sih?" tanyanya sembari duduk disamping menatap ku.

"Amba kok gak ngucap salam tiba-tiba masuk ada disini sih mba?" alih ku dengan bertanya kembali tak menjawab, dengan gerakan tangan yang mulai sibuk melipat mukena yang baru saja ku gunakan untuk sholat zuhur.

Ku lihat mba Anggun menghela nafas berat sebelum menjawab.

"Hmm- mba udah salam dua kali tapi gak di sawut," gerutu mba Anggun.

"Lipat mukena sambil bengong gimana mau beres dek," ucap nya lagi dengan penekanan ada kelembutan.

Aku nyengir tak berniat menjawab, aku bergerak bangun meletakkan mukena di lemari bagian belakang sebelum kembali lagi menghampiri mba Anggun yang masih terduduk ditempat nya sambil menatap pergerakan ku.

"Mba tumben kesekolah hari kamis?" pasalnya mba Anggun biasanya berkeliaran disekolah saat mengisi liqo saja atau syuro' di hari jumat

"Biasanya kan hari jumat," ucapku sambil mendudukan diri kembali ketempat semula

"Astagfirullah Sha kamu gk baca grup apa Sha? mba chat kamu juga dari semalam cheklist tau gak!

"WA lagi gak aktif apa?"

"Hehe, afwan mba lagi off. Quota habis, belum beli." cengir ku sedikit bersalah karena susah dihubungi

Mba Anggun hanya berdecak geleng-geleng kepala

"Iya hari ini kita mau evaluasi bulanan perkembangan kegiatan sebulan Liqo adek-adek ini Sha," jelas mba Anggun, aku hanya menggeleng pasalnya tak ada yang memberi tahu ku bahkan Rere juga tak mengatakan apa-apa tadi.

Oh ya perkenalkan mba Anggun wakil ketua rohis ku dulu sebelum lulus, dan jangan tanya kenapa beliau sekarang masih disekolah.

Rohis adalah satu-satunya organisasi yang ku pilih saat sebulan setelah sekolah di Bandung sampai sekarang.

Saat itu hampir setiap sholat dzuhur aku sering sekali bertemu mba Anggun ntah ketika berwudu, sebelum atau sesudah sholat bahkan atau saat sedang melepas juga memakai sepatu di serambi masjid yang membuat kami mengobrol sebentar atau hanya saling sapa.

Iyah beliau lah yang lebih dulu menuggur ku. wanita ramah, tersenyum manis dengan gingsul yang menghiasi deretan gigi sebelah kiri mba Anggun, bulu mata lentik dengan jilbab lebar yang membuat mba Anggun terlihat Anggun seperti namanya.

hingga setelah cukup mengenal, mba Anggun mengajak ku untuk aktif dalam kegiatan-kegiatan rohis disekolah mulai dari Liqo/pengajian atau membantu dalam kegiatan-kegiatan rohis.

Mba Anggun juga lah yang dulu membujukku untuk mengganti kan mba Anggun sebagai wakil setelah aku aktif dirohis.

Tentu saja aku menolak. Siapa aku sampai berani mengambil tanggung jawab berat itu, selain aku siswa baru disekolah aku juga tidak bisa memimpin bahkan bisa dikatakan belum layak lagian banyak teman-teman yang lain yang menurutku lebih sangat pantas di banding aku, bahkan aku meminta untuk hanya di jadikan anggota, alasan ku- aku hanya ingin bebas membantu dibilang apapun, sebenarnya- agar aku tak terikat beban tanggung jawab.

Karena aku lebih suka membantu, aku tak bisa melakukan sesuatu yang berhubungan dengan kata -harus -iya.. - harus berpikir berat memikirkan ini dan itu dalam organisasi.

Walaupun malah setiap ada kegiatan aku selalu ikut dan siap kapan saja.

"Assalamu'alaikum mba Anggun," ucap lembut Vika, Andria dan Tiani kompak membuat kami juga tak kalah kompak menoleh ke ambang pintu melihat mereka yang tersenyum merekah melihat mba Anggun menjulurkan tangan bersalaman ukhwah dengan mba Anggun dan aku bergantian

"Wa'alaikumsalam," jawab aku dan mba Anggun berbarengan menyambut uluran tangan dan membalas senyum

"Mba Anggun sendiri?" tanya Tiani

"Iya dek mba Hana sama Fitri lagi ada jam kuliah judu gak bisa datang," jawab mba Anggun

Kami ber oh ria.
Vika, Andria dan Tiani pun duduk merapat, dan disusul dengan kedatangan risa dan Syifa yang tadi duduk diluar masjid, tak lama rere yang hobi mampir2 pun selesai sholat menghampiri kami setelah meletakkan mukena, padahal tadi tadi ke masjid bersama ku. Sedangkan masih ada beberapa yang absen tak bisa hadir dan beberapa tak ada kabar jelas Tiani saat mba Anggun menanyakan yang lain

Kami duduk di pojokan paling depan merapat ke arah Hijab pembatas antara shaf laki-laki dan perempuan.

Di seberang hijab sudah mulai terdengar suara beberapa ikhwan membuka agenda syuro' dengan salam, tilawah Alquran, dan pembahasan yang memang selagi ada ikhwan maka mereka lah yang akan mengisi runtutan syuro'. Syuro' tentang evaluasi kegiatan serta progja-progja yang akan dilakukan kedepan nya akan dibahas bersama-sama.

Syuro' selesai sebelum bel masuk kelas memanggil, setelah salam penutup kami membubarkan diri berpamitan pada mba Anggun dan yang lain. aku dan rere memisahkan diri menuju kelas. Kelas ku dan rere bersebelahan, Rere teman sekelas ku saat kelas dua yang juga aktif rohis sekolah.
Sampai sekarang aku dan Rere masih sering sama-sama walaupun sudah tak sesering dulu lagi.

💕💕💕

Don't forget to vote and comment..

🙏🙏

#1100 #260719

Continue Reading

You'll Also Like

1.8M 129K 49
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
1.5M 132K 61
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
2.6M 142K 62
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
300K 13.8K 18
Level tertinggi dalam cinta adalah ketika kamu melihat seseorang dengan keadaan terburuknya dan tetap memutuskan untuk mencintainya. -𝓽𝓾𝓵𝓲𝓼𝓪𝓷�...