-Prasangka Hati-
Pagi ini seperti biasa,
Secangkir kopi hangat dan sedikit hiasan lelehan coklat diatasnya.
Kamu memberiku ruang untuk aku masuki
Semakin aku masuk ke dalam,
Semakin aku menemukan.
Bahwa memang kamulah yang selama ini aku cari.
Hatiku berkata untuk tinggal saja.
Siapa tahu memang tangan Tuhanlah yang mempertemukan kita
Aku mencoba untuk memendam rasa egois untuk jatuh hati pada seseorang.
Mencoba tidak ingin ambisi untuk mencari.
Dengan kalimat, jalani aja dulu.
Aku mecoba berpikir.
Bahwa kamu telah mempersilahkan aku masuk dalam duniamu. Padahal aku orang asing yang baru kamu kenal.
Hingga tak tersadar aku sudah berada jauh disana.
Dan hingga aku percaya, kamulah orangnya.
Jalan Tuhan memang unik.
Kita yang tidak pernah saling kenal.
Bahkan aku tidak berpikir untuk bisa mengenalmu.
Ternyata Tuhan mempertemukan kita.
Di waktu yang tepat.
Apa bisa aku sebut ini dengan takdir?