Irony of Love (PerthSaint) [E...

By ireneadler816

4.1K 405 86

Hati-hati dalam mengambil keputusan hal itu hanya akan menyebabkan 2 hal menyempurnakan kebahagiaan atau... m... More

First Heart Beat
Last Heart Beat

Second Heart Beat

945 120 16
By ireneadler816

Setelah menunggu selama 1 bulan, akhirnya pihak TV tersebut merespon e-mail yang dikirim oleh Perth.

Ring.. Ring... Ring...

Suara telepon genggam Perth berbunyi, buru-buru Perth mengangkat telepon tersebut meskipun nomer yg tertera tidak ia kenali dan benar saja, telepon tersebut berasal dari acara TV yang akan membantunya menemukan Saint.

"Halo selamat siang dengan Khun Perth?" kata sebuah suara diballik telepon itu.

"Ya betul dengan saya sendiri. Maaf, dengan siapa saya bicara?" jawab Perth.

"Khun Perth, kami dari kru GMM TV dalam acara 'Finding People'. Kami sudah menerima e-mail dari anda dan anda terpilih untuk menjadi peserta dalam acara kami. Kami akan membantu Khun Perth untuk menemukan seseorang. Kalau tidak merepotkan, besok siang kita bisa ketemu untuk technical meeting?"

Senyum langsung mengembang di wajah Perth. Apakah ini adalah jalan untuk menemukan Saint? Tanpa basa basi, Perth langsung menyetujui pertemuan mereka besok siang.

"Oke baik. Kita bertemu besok siang. Untuk waktu dan tempatnya kirimkan lewat pesan singkat saja. Terimakasih banyak"

Perth menutup telepon genggamnya. Tangannya gemetaran. Rasanya Perth ingin sekali menangis. Semoga ini adalah jalan baginya dalam menemukan Saint. Penyesalan baru dirasakan olehnya setelah setahun ini menyia-nyiakan pria manis yg selalu menemani hidupnya selama 8 tahun. Perth berjanji, kali ini ia tidak akan pernah lagi menyakiti hati Saint, apapun yang terjadi.

.

.

.

Perth dan kru acara 'Finding People' bertemu di sebuah restoran yang sudah tidak asing lagi untuk Perth. Langkahnya terasa berat memasuki sebuah tempat yg di penuhi oleh hawa penyesalan di dalamnya. Bagi Perth, restoran ini adalah saksi hidup dimana ia telah membuang Saint dan segala impiannya. Sungguh terasa berat bagi Perth untuk kembali menginjakkan kakinya di restoran ini. Bahkan wanginya masih sama seperti setahun lalu, wangi kepedihan dan kekecewaan Saint kepadanya.

Ada sebanyak 3 orang kru datang untuk melakukan technical meeting bersama Perth. Perth dan ke 3 kru tersebut duduk melingkar. Setelah saling menjabat tangan dan memperkenalkan nama masing-masing, Perth sudah siap untuk menceritakan semua kejadian yang terjadi kepada kru acara yang akan membantunya menemukan Saint itu.

"...Jadi begitulah ceritanya. Saat tinggal sebulan lagi kami menikah, saya memutuskan hubungan kami dengan alasan konyol. Sekarang setelah satu tahun kami berpisah, saya ingin kembali merajut hubungan kami. Tapi selama dua bulan ini saya mencari Saint, dia hilang entah kemana. Saya sendiri juga tidak mengetahui keberadaannya" jelas Perth secara singkat dan padat kepada produser acara tersebut yang bernama Plan.

"Baiklah, sepertinya saya sudah sedikit mengerti permasalahan Khun Perth. Kalau boleh tau, apa saja usaha yang sudah Khun Perth lakukan untuk menemukan Saint?" tanya Plan sambil terus mencatat bagian-bagian penting dari cerita Perth.

Sambil merebahkan tubuhnya ke sandaran kursi, Perth menghembuskan nafas panjangnya. Matanya terpejam lelah menampakkan keputus asaannya, dahinya berkerut sedikit membuat alisnya hampir bertautan. Tangannya mengepal kuat.

"Saya sudah mencoba segala cara yang saya bisa. Saya datangi rumah semua saudara yang saya kenal. Saya juga mendatangi teman-teman SMA dan kuliahnya yang terdekat. Saya coba menghubungi kakak nya, tapi hasilnya nihil. Tidak ada satupun yang mau memberitahu saya keberadaan Saint sekarang. Saya harap kalian bisa membantu saya. Saya sudah hampir frustasi!"

"Saya harap Khun Perth bisa tenang dulu. Kita akan mencoba semaksimal mungkin. Bagaimana kalau kita mulai melakukan pencarian besok pagi? Akan ada seorang pembawa acara pria yang akan menemani Khun Perth, namanya Title. Seharusnya hari ini dia ikut technical meeting bersama kita, namun Title sedang ada kesibukan lain" jelas Plan sambil menawarkan.

"Baik, saya setuju. Kita langsung saja lakukan pencarian besok"

.

.

Esoknya, Perth dan seluruh kru acara 'Finding People' mulai melakukan pencarian. Hari demi hari Perth mulai dengan mencari ke semua teman-teman terdekat Saint dari SMP, SMA, bahkan kuliah. Hal ini sudah pernah dilakukan oleh Perth sebelumnya, tapi kali ini Perth akan lebih memaksa teman-teman Saint untuk bicara.

Pencarian selama 2 minggu bersama tim GMM TV masih belum menghasilkan apapun. Sampai akhirnya Perth memberanikan diri untuk mendatangi lagi rumah salah satu sahabat baik Saint semasa kuliah yg juga di kenalnya dekat, Earth. Earth merupakan salah satu sahabat Saint yg juga turut marah pada Perth ketika ia memutuskan hubungan dengan Saint. Earth sempat meneror Perth beberapa waktu lalu agar pria tan itu mau mengakui alasan yg sebenarnya. Earth sempat curiga kalau Perth memiliki orang lain saat itu makanya dengan sepihak memutuskan Saint begitu saja.

Tapi sungguh, Perth berani bersumpah kalau tidak ada orang lain di hatinya selain Saint, dan keputusan untuk berpisah saat itu murni karena hatinya yg belum siap untuk menikah. Akhirnya Earth berhenti menghubungi Perth dan hubungan mereka pun terputus sejak saat itu.

Sesampainya di depan rumah Earth, Perth dan Title langsung mengetuk pintu itu.


Tok tok tok


"Sebentar" sebuah sahutan dari dalam rumah.

Ketika pintu rumah terbuka, pria mungil berambut hitam kecoklatan itu terkejut seketika melihat banyaknya orang yang ada di depan rumahnya serta berbagai peralatan TV yang dibawanya.

"Earth, kumohon bantu aku untuk menemukan Saint!" sergap Perth langsung tanpa basa-basi.

"Perth!! apa-apaan kau ini?! Kau pikir rumahku tempat syuting?!" jawab Earth marah. "Maaf, ini ada apa sebenarnya?! Kenapa ada kamera di sini? Perth, kau harus menyingkirkan ini semua dari rumahku. Matikan kameranya!!"

"Khun Earth, saya harap anda tenang dulu. Kami dari GMM TV, kami disini berusaha untuk membantu Perth menemukan Saint. Kami harap anda koperative" Title berusaha memberikan penjelasan pada Earth agar pria mungil itu tenang.

"Masa bodoh! Aku tidak peduli!"

Tangan Earth mengibas sembari mengusir Title dan kameramen serta mendorong beberapa kru yang berada di dekatnya. Saat ini ia sungguh kalap dengan situasi yg terjadi.

"Earth, tidak usah mempedulikan mereka. Sekarang aku mohon kau mengatakan yg sebenarnya. Kau tau kan keberadaan Saint sekarang ada dimana? Beritahu aku Earth!" tanya Perth untuk kedua kalinya sambil mencengkram kedua bahu Earth dengan keras.

Mata Earth seketika menatap mata Perth dengan penuh kebencian. Mata Earth bergetar lalu dengan keras menampik kedua tangan Perth yang bertumpu di pundakknya.

"Dengar, Perth!! Untuk apa lagi kau mencari Saint? Bukankah kau sudah meninggalkan Saint denggan alasan konyol itu? sudahlah Perth, sekarang biarkan Saint bahagia dengan kehidupan barunya!" Bentak Earth dengan sangat keras.

Mata Perth seketika membola sempurna mendengar jawaban Earth. Title menatap ke arah Perth yg mulai gelisah.

"Kehidupan baru? Apa maksudmu?"

Seketika perasaan ngeri merasuk kedalam tubuh Perth. Ia tak mungkin bisa membayangkan jika Saint telah bersama dengan orang lain dan itu bukan dirinya. Wajahnya seketika memucat, Perth mengigit bibir bawahnya keras. Berharap telinganya salah mendengar ucapan Earth barusan.

Mungkin karena mendengar keributan yang terjadi di luar rumah, Mark, Gun, dan James pun menghambur keluar untuk melihat apa yang terjadi. Mereka bertiga adalah sahabat Saint yang lain selain Earth.

"Earth, apa yg terjadi, kenapa sangat ribut?" tanya Mark seketika melihat Earth berdiri dari dalam rumah.

Langkah ketiganya langsung terhenti begitu melihat ada banyak sekali orang lengkap dengan kamera dan peralatan TV di luar rumah.

"Apa-apaan ini?" tanya Gun dengan heran, lalu matanya berkeliling dan menemukan pemandangan ganjil.

"Apa yg terjadi? Kenapa ada kru TV disini?" tanya James yang juga sama terkejut dengan suasana rumah Earth yang seketika penuh oleh tumpukan orang.

"Saya Title, kami dari GMM TV untuk membantu Perth menemukan Saint" Title sekali lagi memperkenalkan dirinya pada teman-teman Saint yg lain.

Melihat teman-teman Saint berada di satu tempat yang sama, perhatian Perth langsung buyar dan akhirnya mencari mangsa baru untuk di tanya.

"Gun, aku tau kau menyayangi Saint, aku juga. Aku menyayangi Saint. Karena itu kau harus memberitahuku dimana dia sekarang" sergap Perth langsung kepada Gun.

"Perth, bukannya aku tidak mau memberitahumu, tapi aku memang tidak tau. Terakhir kali kami semua berkomunikasi dengan Saint itu setengah tahun yang lalu. Setelah itu Saint menghilang, aku bahkan tak bisa menghubungi ponselnya" jawab Gun jujur sambil sedikit gemetar.

"Benar Perth, Gun tidak berbohong. Terakhir itu setengah tahun yang lalu. Saint menghubungi kami semua untuk berkumpul dan dia menceritakan semuanya. Semuanya Perth. Saint menangis hampir semalaman. Kita semua tidak ada yg bisa menenangkan Saint. Itu terakhir kalinya kami bertemu dengan Saint. Jika sekarang Saint menghilang, seharusnya kau yang paling tau keberadaan Saint" Mark menjelaskan secara detail apa yang terjadi antara mereka dan Saint.

Earth hanya menatap ketiga temannya dan Perth dengan pandangan tajam dan acuh. Earth masih tidak terima dan sangat membenci Perth atas sikap Perth terhadap Saint. Ia tak mau menanggapi Perth.

Perth langsung terdiam seketika. Pandangannya yang semula menggebu-gebu dan penuh nafsu seketika lemas dan layu. Muka Perth sedikit menelungkup, raut wajahnya muram, seakan harapan untuk menemukan Saint kembali sirna.

"Perth, apa alasan sebenarnya kau meninggalkan Saint? Jika memang ada orang lain di antara kalian, katakan jujur padanya, jangan membuat Saint berasumsi sendiri karena itu perlahan membunuhnya. Malam itu, Saint sungguh kasihan. Bahkan aku belum pernah melihat Saint seperti kehilangan jiwanya seperti itu" James pun menyambung perkataan kedua temannya.

"Tidak-" Perth langsung memotong, "-Demi Tuhan tidak ada orang lain diantara kami. Aku hanya mencintai Saint. Tidak ada orang lain"

Suaranya mulai serak, sepertinya ada kesalahpahaman diantara mereka.

"Tapi, Saint bilang-"

"Lalu kenapa Perth?! Kenapa kau meninggalkannya?!" Earth langsung berteriak kearah Perth.

Pertanyaan Earth seperti busur panah yg menusuk tepat di hati dan jantung Perth. Kata-kata yang tajam namun memang kenyataan. Pertanyaan yang hanya akan di jawab oleh jawaban konyol Perth. Pertanyaan yg hanya Perth sendiri yg bisa menjawabnya.

"Dengar Perth, kami bertiga tidak tau Saint ada dimana. Lebih baik kau sekarang pergi dari sini! Bawa juga teman-teman TV-mu!" kata Earth kasar sambil mendorong tubuh Perth.

Seketika, Perth menahan tangan Earth sambil bergetar dan tertunduk lesu, Perth masih sempat memohon pada Earth. Memohon dengan sangat penuh dengan harapan.

"Earth, aku mau membayar semuanya. Semua kesalahan yg sudah kuperbuat pada Saint. Tidak ada satu orangpun yg mau membantuku menemukan Saint. Kau harus mebantuku Earth, kalian semua harus membantuku! Kalau kalian menyayangi Saint, kalian harus membantuku untuk menyembuhkan sakit hati Saint. Please Earth.."

Earth masih dengan amarah memandangi wajah Perth yg kini mulai memerah karena depresi. Sedangkan Mark, Gun dan James yg melihat kesungguhan Perth merasa terenyuh dan yakin jika Perth memang benar-benar ingin memperbaiki semuanya.

"Earth, Perth benar. Kita harus membantu Perth menemukan Saint, dengan begitu Saint mungkin bisa bangkit dari keterpurukannya. Saint harus tau kalau Perth tidak mengkhianatinya. Kita harus membantu Saint, Earth... Kita harus memberitahu keberadaan Saint" timpal Mark yang akhirnya memecah kebuntuan Perth selama ini.

Earth menatap dalam Mark dan secara bergantian mata Earth bergilir menatap Gun dan James. Ketiganya terlihat mengangguk tanda sepakat. Terakhir Earth akhirnya menatap Perth, ia menghembuskan nafas beratnya.

"Aku hanya akan memberitahumu satu kali ini saja, terakhir P'Mean bilang kalau keluarga mereka akan pindah ke Trat. Tapi persisnya aku tidak tau, kau bisa mencarinya disana. Sekarang lebih baik kalian pergi dari rumahku, kau dan teman-teman kru TV-mu!" kata Earth masih dengan sinisnya lalu mengajak ketiga sahabat Saint yang lain untuk masuk ke dalam rumah dan membanting pintu dengan kencang.

Seperti mendapatkan angin segar, Perth langsung tampak bersemangat. Namun ada sedikit keraguan dalam benaknya.

"Bagaimana Perth, apakah kita akan langsung ke Trat atau kau masih mau mencari ke rumah teman Saint yang lain untuk memastikan?" tanya Title.

Tangan Perth memegang dagu sembari berfikir. Hening dalam beberapa saat sampai akhirnya Perth memutuskan. "Kita cari dulu ke rumah teman Saint yang lain. Aku ingin mendapatkan lebih banyak bukti untuk memastika keberadaan Saint. Aku takut Earth membohongiku"

Title lalu memandangi seluruh kru acara. Sambil memberikan isyarat mata, Title pun mengangguk.

"Baiklah teman-teman, kita lanjutkan pencarian"

.

Hari-hari selanjutnya, Perth dan seluruh kru acara 'Finding People' berkeliling mendatangi masing-masing sahabat baik Saint. Reaksi yang diterima oleh Perth tidak jauh berbeda dengan reaksi yang di terimanya ketika bertemu dengan Earth. Bahkan teman SMP Saint yang sudah seperti keluarga dengan Saint sempat menampar, memukul dan mencaci maki Perth. Perth menerima semua perlakuan itu dengan sabar dan lapang dada. Perth memang menyadari kesalahannya terlalu besar untuk dimaafkan.

Meskipun begitu, sedikit titik terang di temukan oleh Perth. Informasi yang didapatkan oleh Perth sama dengan informasi yang diberikan Earth. Saint sudah pindah ke Trat, dan ini akan sangat mempermudah Perth dan seluruh kru tim dalam menemukan Saint.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Gimana ges? Maafin ya kalo ceritanya seolah buru-buru dan ujug-ujug, dan juga si Title nya ga terlalu ngaruh wkwkwk dan juga kalo alasan Perth ninggalin Saint seolah "gitu doang alesannya?" tapi itu bener, ada loh yg kaya gitu. Meskipun ini berdasarkan kisah nyata, tapi untungnya alesan aku dan suami putus dlu bukan hanya karena perasaan belum siap aja, tapi ada alesan yg lebih dalam dari itu *ciieee curhat* *secara kehidupan percintaan gue mah REAL no drama dan no halu*

Yaudah ges, ini cerita angst ringan aja yah, ga usah di ambil hati ya ceritanya buat seru2an aja soalnya sayang kalo ga di publish ceritanya, daripada nge bangke di leptop ye khaaann...

Ceritanya tamat di chapter 3, besok aku publish selamat membaca yaaahhh.. doakan aku ga males buat ngetik Complicated Heart chap 13, sedang mengumpulkan puing materi angst nih aku bwahahaha

Udah ahh, see you next chapter!!

Continue Reading

You'll Also Like

966K 22K 49
In wich a one night stand turns out to be a lot more than that.
673K 33.8K 61
A Story of a cute naughty prince who called himself Mr Taetae got Married to a Handsome yet Cold King Jeon Jungkook. The Union of Two totally differe...
11.6K 540 7
They were both alphas. So why do they feel like they were bound together? Warning: Improper/'Not nice' language used, read at your own risk and this...
470K 31.7K 47
♮Idol au ♮"I don't think I can do it." "Of course you can, I believe in you. Don't worry, okay? I'll be right here backstage fo...