true love

By AsniCan

1 0 0

seorang perempuan biasa mencari cinta sejati, tiba-tiba saja ada 3 cowok yang memberikan cinta nya. si cewek... More

Bag.1

1 0 0
By AsniCan

Di salah satu kamar kos seorang cewek yang mondar mandir di kamar nya dan sesekali ia melemparkan benda ke arah koper yang terbuka, dan menata nya masuk dan ia juga sesekali melirik ke arah jam yang terdapat di dinding kamar tersebut. "Ah masih ada waktu banyak lagi, check aja dulu"ujar nya dan mulai mengecheck pada koper nya.

Tak lama pintu kamar nya diketuk dan ada panggilan untuk nya "Din, ini udah kakak masakin sarapan untuk mu"ujar pelaku pengetukan kamar nya.

Dinda namanya tokoh utama pada cerita ini.

Dinda keluar dan menatap pada orang yang di luar kamar nya yang sedang memegang piring makan, "makasih kak"ujar nya dan mengambil piring tersebut, "kak"tahan Dinda sambil memegang lengan kakak tadi. Sehingga si kakak itu berhenti dan menatap Dinda

"Bisa cepolin nggak rambut ku?"tanya Dinda menatap kakak tersebut "tentu aja, untuk adik imut ini"jawab nya "makasih kakak. Aku mandi dulu dan meletakkan piring tersebut di atas lemari dan mengambil handuk untuk benda mandi nya.

Setelah mandi Dinda langsung menuju kamar kakak yang sering dipanggil oleh anak kos disana 'kakak Retno'tersebut.

Retno adalah penghuni kost yang paling lama dan saking lama Retno di angkat oleh penghuni kost sebagai leader, ketua disana, dan ia juga dianggap oleh ibu kost kaki tangan kost disini, Retno juga menjaga keamanan kost disini.

Dinda duduk anteng membelakangi Retno yang sibuk mencepol kan rambut indah adik kost nya, Dinda sibuk memakan sarapan yang di masakin oleh Retno, Fika teman sekamar Retno asyik memain kan hp nya dan sesekali memperhatikan Retno yang mencepolkan rambut adik kost nya yang akan pergi, "udah adik ku"ujar Retno dan memandangi wajah adik nya.

Fika juga melihat wajah adik nya dan berujar pada kelemahan Dinda "make up mu kok pada nggak nampak sih, kamu pandai dandan sih"ujar Fika sambil mengambil tas peralatan make up nya, "kak aku hanya dandan bedak ama lipgloss aja"ujar Dinda memperhatikan Fika yang mengambil alat make up nya.

"Cuci wajah mu yang bersih dan kembali kesini"suruh Fika sambil membersihkan sabun pembersih yang sama Dinda pakai, Dinda menuruti apa yang disuruh Fika dan kembali ke kamar Fika. "Duduk sini"suruh nya yang didepan cermin dan memutar badan Dinda karena gelap.

Fika pun larut mendandani adik sayang nya dan terus mengomeli adik nya itu, Retno pun menegur Fika yang mengganggu pikiran Dinda yang akan pergi. Bermenit-menit Fika mendandani Dinda dan Dinda terlihat berbeda. Fika mendandani Dinda tidak menor cocok untuk wajah Dinda yang imut dan baby face nya.

"Gimana? Beda kan dengan yang tadi, terlihat cantik dengan yang ini dari pada yang tadi"

"Emang iya sih kak, lebih terlihat segar dengan yang ini dari pada yang tadi" kali ini lain orang yang menjawab "kak dandani aku nanti ya"lanjut yang membenarkan ucapan Fika tadi

"Ayo kalian yang ingin terlihat berbeda, kesini biar aku dandani kalian dengan tangan profesional ini"jawab nya

"Kak kenapa nggak ambil jurusan seni aja kemarin?"tanya Dinda

"Aku juga heran kenapa ambil jurusan ekonomi dan aku terdampar di kantor industri mobil"ujar Fika

"Mungkin kamu sewaktu mendaftar tangan mu terkilir dan mencontreng jurusan ekonomi, tapi kamu nggak nyadar"canda Retno

"Mungkin"jawab Fika singkat dan mengeluarkan sesuatu yang baru dari alat make up nya dan memberikan pada Dinda "ini ambil, aku sengaja membelinya untuk mu kemarin"ujar nya

Dinda mengambil kemudian memperhatikan dan bertanya "ini apa kak?"tanya Dinda mengacungkan liptint tersebut "liptint, buat mu"jawab nya "aku nggak tau cara pakai nya"ujar Dinda.

Fika mengambil liptint dan memakai kan pada bibir Dinda "makai nya jangan terlalu banyak ya adikku"ujar nya dan memasukkan ke dalam jas adik nya

Dinda melihat jam di dinding kamar Retno dan keluar waktunya kumpul di kampus. Retno mengeluarkan motor nya dan menyuruh Dinda menaikan koper nya ke atas motor nya. Dinda menuruti dan juga naik ke motor Retno yang mengantarkan ke kampus nya, sebelum naik Dinda berpelukan ama penghuni kost yang tinggal dan pergi.

Dinda turun dan langsung menurunkan koper nya dan meletakkan disamping nya, "kak aku minta maaf jika salah ya"pamit Dinda dan Retno menganggukkan kepalanya.

Retno turun juga dari motor nya kemudian memeluk Dinda dan menyuruh Dnuda sering menghubunginya, Dinda menyanggupi dan pergi ke dalam kampus sambil menarik koper nya.

Dinda mencari sahabat nya bernama Nanda yang saat ini duduk di depan di lapangan untuk mendengar pengarahan dari rektor kampus, "Dinda sini"panggil Susi teman satu kelas nya dan langsung saja Dinda duduk di kursi kosong tersebut.

Dinda menghubungi Nanda saat pertemuan nya berakhir dan Nanda pun menghampiri Dinda, "kenapa datang nya lambat?"tanya Nanda dan menarik tangan Dinda yang Dinda julurkan untuk Nanda tarik untuk berdiri.

"Tunggu wajah mu berubah? Kamu dah pandai dandan ya? Cepolanmu juga rapi"ujar Nanda yang memperhatikan wajah dan rambut temannya

"Kak Fika yang dandani, dan kak Retno yang cepolin rambutku"jawab Dinda yang berdiri di dekat koper nya saat mereka sampai di kumpul koper.

"Aku khawatir sampai di Jakarta nanti"

"Kenapa?"

"Aku kan nggak jago dalam dandan dan cepol rambut masih acak-acak an"

"Kamu tenang aja aku Nanda pahlawan mu, kalau penilaian aku sih tentang dandananmu itu sih lumayan sih, dan juga tentang cepolan mu juga lumayan cuma rambut mu masih ada yang keluar dari jalur cepolanmu"ujar Nanda dan sedangkan Dinda menatap sahabat nya
"Aku akan mengajarimu tentang dandan dan cepolan yang rapi"lanjut Nanda yang sukses membuat Dinda tersenyum lebar.

Dinda mengobrol santai dengan Dinda sambil menunggu berangkat ke bandara, tiba-tiba saja Tio menyolek bahu Dinda yang membelakangi Tio. Dinda langsung menoleh dan mendapati Tio di depannya yang tersenyum lebar, Dinda membalas senyum Tio dengan senyum juga tapi tak lebar.

Nanda malas menatap Tio yang ada di depannya, "hah ngapain aja kamu kesini?"tanya Nanda dengan nada malas "aku mau melihat Dinda sebelum pergi"jawab Tio tanpa menatap Nanda sama sekali. Nanda hanya menatap sinis Tio kemudian pergi dari sana menuju tempat lain.

Dinda sangat heran pada Tio dan Dinda yang tak bisa akur jika mereka bertemu satu sama lain, jika Dinda bertanya pada Nanda kenapa bisa Nanda benci jika bertemu dengan Tio, Nanda menjawab malas melihat muka bacot nya Tio yang sok ganteng, trus playboy cap mangkok bangau, Nanda sangat benci dengan laki-laki playboy yang sering mainin hati cewek.

Dinda pun menatap Nanda yang pergi melenggang pergi dan akhirnya Dinda pun mengikuti Nanda, Tio pun masuk dalam kampus menemui orang lain.

2 menit pun tim magang ke Jakarta pun berangkat ke bandara dan menunggu untuk pergi.

Sewaktu dalam pesawat. Dinda dan Nanda duduk di pisah Nanda duduk di belakang dan di depan Dinda duduk dengan Fida, dan disamping kiri penumpang yang lain laki-laki yang terus menatap nya.

"Fida bisa ganti kursi nggak?"tanya Dinda
"Kenapa?"Fida malah balik bertanya
"Aku merasa nggak nyaman duduk disini, karena dia terus liat aku"bisik Nanda

Fida pun berdiri sebelum pesawat jalan Fida menemui pramugari dan mengatakan alasan untuk pindah, sebelum nya Fida meminta bantuan Wendy untuk menolong Dinda dan Wendy karena cowok pun menyetujui nya.

Pramugari pun membolehkannya dan dengan cepat Dinda pindah yang notabene nya di kelompok Wendy cewek semua, Dinda pun duduk nyaman dan mengucapkan terima kasih pada Wendy sewaktu Wendy mengambil btas nya yang ada di atas kepala Dinda.

Sesampai di bandara kelompok Dinda pun turun dan langsung menuju pengambilan barang masing-masing, "duuuh... din, perut ku mau buang air kecil nih"ujar Nanda pada Dinda yang lagi menunggu orang lain selesai, "ya udah pergi ke toilet"jawab Dinda enteng "temani aku"bujuk Nanda "kamu minta izin sana sama kakak pengawas nya"suruh Dinda dan Nanda pun pergi untuk minta izin.

Sesudah itu mereka pergi ke kamar mandi diikuti 2 mahasiswa yang lain juga ada urusan sama toilet, Dinda berkaca dan memperbaiki sedikit dengan make up nya dan menambah sedikit liptint pada bibir nya, Dinda menunggu di luar toilet sambil memeriksa sosial media nya sesekali tampak ia mengetik di hp andro nya.

Nanda selesai dan dengan girang ia berlari keluar tapi karena licin ia pun tidak bisa menghentikan lari nya, Nanda pun menabrak Dinda yang sedang berdiri membelakangi Nanda dengan sangat kuat.
Dinda pun jatuh tersungkur dan hp nya pun juga terlempar pada kaki seseorang, posisi Dinda yang jatuh menelungkup dan Nanda yang disamping nya juga jatuh menelungkup juga, semua pandangan orang yang ada disana pada dua anak manusia yang seperti tidur di lantai.

Dinda pun mendongakkan kepalanya untuk melihat siapa yang ada di depannya ini, sewaktu orang itu menatap Dinda berusaha berdiri sedangkan Nanda dibantu oleh temannya yang berdiri di samping nya.

Dinda orang tersebut menatap mata satu sama lain begitu lama.

TBC
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.



Sampai segini dulu ya

Oh ya aku menerima semua komen dan saran kalian ya

Dan makasih udah mau menyempatkan membaca ff saya yang nggak jelas ini

MAKASIH YA

BYE BYE BYE😊😊😊

Continue Reading

You'll Also Like

736K 66.6K 47
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
247K 25.9K 28
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...
854K 38K 97
Highrank 🥇 #1 Literasi (24 November 2023) #1 Literasi (30 Januari 2024) #3 Artis (31 Januari 2024) #1 Literasi (14 Februari 2024) #3 Artis (14 Fe...
120K 16.8K 85
Di suatu semesta lain, Adel dan Oniel adalah Kakak Beradik yang dibesarkan di panti asuhan, sampai suatu kejadian memaksa mereka untuk menjadi pelind...