KissMark|| Jaeyong ⚠️🔞

By Milouniverse724

2.4M 153K 60.1K

Taeyong dengan segala imagine mengenai sang Jung tampan menjadikannya tak bisa menolak sentuhan manis yang su... More

Let Me Know You
Dare Me
.... .
Gak jadi
hemmm
F************
Ujian Hidup
Dear FF,
UpDate😘
What?!
Save.
BRoKe uP
Broke Up (no tipu-tipu)
New❗
Pamit
Ron
Hap
L
Share
So Hot
Werewolf(?)
What Do You Mean?
For Some Reason
Rise
Miss Me?
Papa?
I Won't Let U Go like, Let It Go
Disappear
RUSUH ASTOFIRULOHHH :V
Eh Duntak :v
Stupid Stalker
That Day....
"Channie Is Mine!"
After We Bare Our Choice
Daddy's Activites
Beauty Inside
Hello Btch
No One Asking
Because
Sparkling
Never Say Never
Celebration
Beach Mada-
My Daddy's Love
Affairs
If I Die Young
Level 17
Starry Night ( Level 17 Part 2 )
Bonus Chap : A New Year
The War
Bukan Notif Ayank mu
After War ( Level 17 Part 3 )
DUKUNG AKU DI NOVELME!
Spread My Legs For U

Fifty Shades Of Jay

45K 2.7K 583
By Milouniverse724

Nahkann

Ketahuan siders??

Hayolhooo timbilen entarrr..

Gimana judul kali ini? Bagus bukan?

Kalah ama kadal:")

Jaehyun terbangun dengan tubuh bagian bawah sempit. Dan basah.

Ia mengucek matanya perlahan, di depannya sudah ada Taeyong, istri sekaligus orang tercintanya. Dan, jangan lupakan anak mereka yang manis dan masih polos. Mark Jung. Tertidur dengan posisi masih nenen ke nipple Taeyong.

Jaehyun tersenyum, memindahkan kedua orang tersebut dari pangkuannya perlahan. Menyelimuti tubuh keduanya dan segera mandi.

•••••••

Jaehyun memutuskan untuk membuat sarapan untuk keduanya. Karena, Jaehyun tahu jika Taeyong pasti kelelahan karena semalam. Tidak apa-apa ia sedikit terlambat ke ka kantor. Ia punya tanggung jawab yang lebih besar dari itu.

Yaitu, mengurus kedua bayinya.

Hugo sudah ada di bangku untuk meminta makanan. Mulutnya bersenandung. Kakinya ia goyangkan. Senyumnya merekah.

"Boleh aku makan ini?" tunjuk Hugo ke arah nasi goreng yang baru saja matang. Jaehyun mengangguk. "Lakukan sesukamu. Kau pasti bosan selalu memakan makanan anjing." Hugo hanya terkekeh. "Yah, bisa dibilang begitu. Walau sebenarnya makanan itu enak juga." Jaehyun meletakkan udang asam manis di meja. Hugo menghirup aroma makanan yang sangat lezat.

"Apa ini? Ulat goreng? Kenapa warnanya merah?" Jaehyun memutar bola matanya malas. "Itu udang. Sejenis binatang air. Kau bisa mencobanya." Hugo mengangguk. Ia mengendusnya terlebih dahulu. Mengambil sendok, dan mencicipi satu.

Matanya membulat sempurna. "Ini enak!" Jaehyun hanya tertawa melihat reaksi bocah itu. Hugo bukanlah sebuah ancaman. Ia hanya sedang melaksanakan tugasnya. Menurutnya.

Jaehyun mengambil semangka di kulkas. Ia memotongnya menjadi segitiga. Seperti biasa, mereka punya pasokan semangka yang sangat banyak. Ini untuk Mark. Ia sangat menyukai semangka.

Ia meletakkannya di piring lalu, menyajikannnya di meja makan. "Apa ini? Tidak ada bau nya." endus Hugo. "Itu semangka. Buah kesukaan Mark. Ini khusus supaya ia mau makan." sekali lagi, Hugo mengangguk.

"Hemm, aku harus lebih banyak belajar tentang kehidupan manusia." Jaehyun pikir itu adalah ide yang bagus. "Oh, iya apa Mark sudah tau penyamaranmu?" Hugo menggeleng.

"Tentu tidak, tidak sekarang Tuan. Ia masih terlalu kecil dan polos. Aku tak mau merenggut masa-masa kecilnya dengan dipenuhi oleh pembahasan mengenai perang. Bisa-bisa, Tuan Mark stress. Dan, sang bunda juga sangat menyayangi Tuan Mark."

Jaehyun menghembuskan napas lega. Memang benar apa yang dikatakan oleh Hugo. Setidaknya, ia mau berbaik hati menunggu usia matang Mark. Tapi, apa yang bakal terjadi jika waktu itu tiba?

Seakan tahu apa yang dpikirkan Jaehyun, Hugo hanya memandangnya. Membalas semua kegundahannya. "Tidak usah khawatir. Tuan Mark adalah pria yang hebat! Ia akan menghentikan peperangan itu segera. Tidak akan ada lagi pertumpahan darah." jelasnya. Namun, Jaehyun semakin tidak paham akan apa yang dibilang oleh Hugo.

~~~~~

Sudah jam 10 pagi tapi, kedua orang tersebut masih belum bangun juga. Jaehyun perlahan membangunkan Mark. Ia mendusel-duselkan kepalanya. "Bangun jagoan daddy. Sarapan sudah menanti." Jaehyun juga harus pergi ke kantornya secepatnya. Ia sudah ditelpon oleh sekretarisnya. Bahwa ada rapat penting kali ini. Namun, Mark masih tidak mau bangun.

Jaehyun beralih untuk membangunkan Taeyong dengan cara mengurut penisnya. Taeyong melenguh di tengah tidurnya. Sontak, ia membuka matanya perlahan. "Iyahh, Papahh. Aku bangun." lirihnya. Jaehyun mencium bibir Taeyong.

"Morning kiss, babe. It's time to wake up." Taeyong merangkul leher pria itu. "Iya, papa. Muach!" balas Taeyong. "Jam berapa papa?" Jaehyun pura-pura melihat tangannya. Berpura-pura jika ada jam tangan disana.

"Sudah jam 12 sayang." Taeyong langsung melonjak. "Hah?! Jam 12?! Ahh, aku harus menyiapkan sarapan dan keperluan papa!"

Taeyong baru saja mau beranjak dari kasur dan Aghhh!

Taeyong merintih kesakitan. Tubuh bagian bawah seolah habis sobek. Perih mendera. Jaehyun sudah sigap menangkap tubuh yang hampir jatuh itu. "Kau tidak apa-apa, sayang? Masih sakit? Biar kuambilkan salep." Jaehyun segera pergi mencari salep nya. Taeyong masih merintih kesakitan.

Jaehyun kembali dengan salep di tangannya. Ia menitah pada Taeyong agar menungging ke arahnya.

"Sayang, hadap belakang. Naikkan pantatmu ke atas." Taeyong dengan malu-malu menyodorkan pantatnya. Terlihat jika Hole Taeyong kemerah-merahan. Dan sedikit berdenyut. Seakan menggoda Jaehyun untuk memasukinya.

Tapi Jaehyun masih mengontrol hormonnya agar tidak kembali memperkosanya. Kasian. Bisa-bisa Taeyong tidak bisa poop! Eh, tapikan dia seorang Peach Blossom!

"Ahhh! Perih Papah!!" teriak Taeyong saat Jaehyun mulai mengoleskannya ke arah Hole nya. Tangan Jaehyun membelai nipple pinknya. "Shhhh... Sayang. Tahan ya, tahan." Jaehyun memunggunginya. Mengecupi belakang leher Taeyong. Sambil tangannya secara lembut mengoleskan salepnya.

"Nah, sudah sayang." Jaehyun mengecup pipi Taeyong. "Jangan menangis lagi. Aku tuh jadi terangsang."

DUAKKK!!!

"MASIH SAKIT, PAPA!! HUWEEE!!"

Jaehyun mengelus-ngelus pipi Taeyong sebelum mengelus kepalanya sendiri. "Udah, udah. Ayo, kita sarapan."

~~~

Jaehyun menyuapi bayi besar kesayangannya. Taeyong senantiasa membuka mulutnya lebar-lebar.

"Sayang, kayaknya aku bakal pulang cepet deh. Jadi bisa nemenin kamu!" Taeyong udah sorak sorai.

"Yeyyy!! Nonton kuy Dad!" seru Taeyong. Jaehyun mah iyain aja. Toh, uang dia banyak. Buat apa nyimpen kertas yang gak guna? Mending buat manjain istri sendiri. Erererererererre!

"Mau yang apa?" Taeyong mengingat-ingat. "Frozen 2, Pa! Kayaknya bagus!"

"Maksud Papa mau yang kelas ekonomi, VIP, atau yang VVIP?"

Taeyong mendatarkan mukanya. "Kek naik pesawat aja, Pa."

"Ini Papa mau pesen. Enaknya jam brapa yah?" Taeyong berpikir keras. "Malem bisa ngga?" Jaehyun mengangguk. "Ambil jam 19.00 aja ya?"

"HOREEE!! KITA LIAT FILM, KITA LIAT FILLMM!! YEYYY!!!"

Jaehyun hanya tersenyum tipis. Namun, senyum itu seakan mengisyaratkan sesuatu.

"Pa, bangunin Mark juga! Sarapan bareng-bareng!" Jaehyun mengangguk. Lantas, pergi ke kamar dan membangunkan Mark.

~~~~

Jaehyun sudah ada di kantornya 15 menit yang lalu. Ia mengecek beberapa dokumen untuk keperluan perusahaannya.

Ia terus fokus sampai ia tidak sadar. Jam sudah menunjukkan 18.30 p.m.

Bukankah, dia sudah ada janji?

Teleponnya bergetar.

"Yeobosseo?"

"Papa dimana? Baby udah siap nih! Mark juga!"

"Ahh, anuu... Gini sayang. Papa kan udah pesen, gimana kalo kamu kesana aja dulu. Nanti, Papa nyusul oke? Ink masih banyak sayang. Dan, ini penting sekali sampai aku harus menghandlenya sendiri. Kau bisa pesan taksi, kan? Nanti, aku akan kesana oke? Sampai jumpa, sayang. Papa mencintaimu."

Tututututut...

Teleponnya terputus. Jaehyun benar-benar frustasi! Masih banyak dokumen yang harus ia tanda tangani. Dan, ini bersifat penting!

Tidak, ia harus berjuang! Demi Taeyong!

~~~

Sejak awal mulai film, Taeyong merasa resah. Ini kenapa yang nonton dia doang?! Kemana perginya semua orang?! Taeyong gak salah masuk ruangan kan?!

Mark itu kalo di dalam bioskop bawaannya tidur mulu! Taeyong jadi harus memindahkan Mark ke bangku sebelah. Supaya enak tidurnya. Toh, disini gak ada siapa-siapa!

Dan, yang lebih anehnya lagi.... Ini kenapa pilem biru kesukaan Jaehyun di puter di bioskop dah?!

Dari judulnya aja, Taeyong tahu kalo ini pilem bedesem. Alias ena-ena pake aturan dominant-submissive.

Dan Jaehyun menerapkan aturan itu.

"Lama kaga?"

Taeyong menoleh ke arah Jaehyun. Mukanya masih cengo, alias lola dulu. Mengerjapkan matanya terlebih dahulu.

"Eh ayam sapi kudanil anjing!" Taeyong langsung kaget coy! Tangannya ada di depan dadanya yang naik turun.

"Kagetmu nanggung sayang." jawab Jaehyun. "Kok udah dateng? Emang, urusannya udah selesai?"

Jaehyun melipat tangannya, mau nyombong dia. "Udah dong, sayang. Cuma gitu doang. Mark kemana?"

Taeyong menunjuk bangku luas disebelahnya. "Itu, lagi tidur. Mark emang sukak gitu kalo di bioskop."

"Ah, bagus! Jadi leluasa deh perkosa kamu disini!" tawa Jaehyun, Taeyong sudah menduganya. Dari awal emang gak ada yang bener. Masak iya, di dalem bioskop gak ada siapapun disini. Dan lebih parahnya lagi....





Fifty Shades di tayangin di layar bioskop ini.

Mantep gak tuh? :v

Tangan Jaehyun udah menelusup masuk ke gaun yang dipakai Taeyong. Taeyong mendesah aja gitu pas tangan-tangan Jaehyun bergerak sensual menggodanya. Taeyong bisa merasakan tangan Jaehyun sudah menelusup ke bawah celananya.

"Kau menyukainya, sayang?" Taeyong menoleh ke arah Jaehyun. Dengan tatapan sensual. Matanya sayu, agak terpejam. Tangan Taeyong membelai ujung belakang rambut Jaehyun.

"Lakukan yang kamu suka, Papa." Jaehyun menyeringai. Ia mengangkat tubuh Taeyong dengan entengnya. "Aku seperti memperkosa anak kecil. Kau begitu mempesona." Jaehyun mencium leher Taeyong. Memghisap dan meninggalkan bekas baru di leher Taeyong.

"Ahhhhh, Shhhhhh! Papahhh!" Jaehyun semakin gencar menciumi ceruk leher Taeyong. "Ahh, yang ini sudah pudar." kata Jaehyun. Taeyong mencium pucuk kepala Jaehyun. "Anghhhhh, kalau begitu pertebal kissmark-nhnyah!"

"Kau benar-benar nakal, ya?" Jaehyun sudah melepas dress Taeyong. Jaehyun mulai menghisap nipplenya dan memilinnya, Taeyong semakin mendorong kepala Jaehyun untuk terus menghisapnya. Jaehyun mah suka-suka saja menyusu pada Taeyong. Karena nipple itu mengeluarkan air susu! Secara, dia seorang Peach Blossom.


"Sayang, holemu masih sakit?" Taeyong menggeleng, "Tidak papa. Masukan saja!" Taeyong menunduk, membuka resleting celana Jaehyun. Membuka separuh celana Jaehyun, mengeluarkan penisnya yang masih terbungkus celana. "Mau Papa!"

Jaehyun mengelus kepala Taeyong. "Hisap sayang." Taeyong turun dari pangkuannya. Lalu, mulai menghadapkan wajahnya di depan penis Jaehyun. Ia meneguk ludah terlebih dahulu, membayangkan penis sebesar ini masuk ke dalam tenggorokannya.

Taeyong mengurut dan memijat-mijat penisnya. Jaehyun langsung mendongak, Taeyong semakin cepat mengatur temponya. Saat penisnya mengeluarkan precum, ia langsung memasukkan penisnya ke dalam mulutnya. Taeyong berusaha, penis itu sungguh besar! Tidak muat di mulutnya.

Jaehyun agak kesal, ia mendorong kepala Taeyong agar penisnya bisa masuk seutuhnya. "Hmmmmnpphh! Shhhh!" Taeyong agak tersedak. Penis Jaehyun seakan merobek tenggorokannya. Jaehyun menarik rambut Taeyong. Maju dan mundur. Taeyong agak ingin menangis, Jaehyun semakin gencar dan meremat surai-surai rambut Taeyong. Jaehyun merasakan pelepasannya.

"Hmmmmphhh!!!" Taeyong merasakan penis Jaehyun membesar, seketika cairan Jaehyun sudah keluar dari dalam mulutnya. Memenuhi rongga-rongganya, masuk tertelan di kerongkongannya. Taeyong berusaha menelan semua cairan sperma Jaehyun.

"Mmmmpphhh!! Ahhhhhh!!" Taeyong berhasil menelan semuanya, Jaehyun mengangkat tubuh Taeyong kembali. Melepas celana dalamnya. Menjilati sisa sperma nya yang meluber dari mulut Taeyong.

Jaehyun menindih tubuh Taeyong, memasukkan jari tengahnya ke dalam Hole Taeyong. "Nyahhh! Ahhh!" Taeyong mencengkram bahu Jaehyun.

Memasuk-keluarkan jarinya. Mencari titik terlemah Taeyong. "Ahh! Papah! Itu, itu!"

Jaehyun malah mencabut jarinya, Taeyong mencebik. "Kuganti dengan lidahku, boleh?" Taeyong dengan malu-malu mengangguk.

Jaehyun menunduk ke arah Hole nya. Membuat tanda di bawah pahanya. Dan memasukkan lidahnya ke Hole Taeyong.

Lidah Jaehyun seakan diapit oleh dinding Hole Taeyong yang sempit.

Jaehyun lantas mengeluarkan lidahnya dari sana.

"Ah, gak asyik pake lidah. Penisku juga pengen maen!" Jaehyun mencebik. Taeyong tertawa melihat ekspresi Jaehyun yang seperti anak kecil ngambek saja! Pen ngeremes jantungnya deh!

"Sini, masukin dedek JJ ke Holeku! Punyaku juga kangen sama JJ!"

Jaehyun sumringah, "Kau yang terbaik, sayang."

Seraya Jaehyun menghentakkan penisnya dengan sekali hentakan, seketika Taeyong menangis. Haru bercampur sakit. Ia sangat bahagia ada orang yang mencintainya dengan sangat.


Dan sesi itu masih terus berlanjut.

Hingga mereka tidak sadar, bioskop akan di tutup 5 menit lagi.





Tapi karena Jaehyun membayar harga penuh......




Bisa ditunda lah ya... 🤣





~~~~


Jaehyun membopong tubuh manis Jung Taeyong beserta Mark dipelukan Taeyong. Ia menggendong keduanya sekaligus.




Ia membuka pintu rumahnya dengan cara menendangnya.


Jaehyun agak terkejut ternyata ia sedang kedatangan tamu.




Hugo yang masih bertransformasi menjadi anjing pun langsung menggonggong ke arah orang tersebut. Menunjukkan ekspresi tidak sukanya.



"Wah, wah, wah... Lihat apa yang kutemukan disini!"







Yeyyyyy


Akhirnya



Maafkan dagu yang jarang apdet ini


Daku ini orang penting

Wkwkwkwkwkwk

.g




Semoga kalian enjoy2 teruss sama ceritakuu

Makasih udh mau nunggu nih FF tampil kembali




Thankss Youu

Mungkin ada saran, kritik buat FF ini bisa coment dibawah inii


Yang sopan ya ama jodohnya Nana

Hahahhaha

.g


Oke, GOD BLESS U! 😘



























Continue Reading

You'll Also Like

470K 30.5K 33
Delissa Lois adalah seorang gadis cantik yang terkenal barbar, suka mencari perhatian para abang kelas, centil, dan orangnya kepo. tapi meskipun begi...
101K 10.9K 47
FREEN G!P/FUTA • peringatan, banyak mengandung unsur dewasa (21+) harap bijak dalam memilih bacaan. Becky Armstrong, wanita berusia 23 tahun bekerja...
177K 19.4K 23
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...
42.7K 4.6K 11
Bagaimana jadinya jika dua orang yang dulunya mencoba untuk saling membunuh kini justru dipertemukan dengan takdir yang sangat berbeda?