Pernikahan Kontrak [TELAH TER...

By ErlianiKadoang

6.7M 126K 2.7K

Cerita Romansa [Beberapa Part Telah Dihapus] Wenda yang hanya seorang pelayan di sebuah hotel mendadak menika... More

Prolog
1. Pernikahan Yang Tak Diinginkan
2. Terlalu Mewah
3. Menjadi Nyonya Besar
4. Kewajiban Seorang Istri
5. Hukuman Wenda
6. Seratus Juta Rupiah?!
7. Wawancara Kerja
8. Wawancara Kerja 2
9. Congratulation
10. Atasan Baru
11. Makan Siang
12. Kejutan Yang Tak Terduga
13. Salah Tingkah
14. Melihatmu Dari Jauh
15. Penggoda Yang Tak Digubris
16. Kita Kencan Yuk!
17. Aku Tak Bisa Tidur
18. D-Day
19. Dikejar Fans
20. Mimpi Indah
21. Ciuman Tak Sengaja
22. Maafkan Aku
23. Tidak Adil
24. Berapa Uang Yang Kau Butuhkan?
25. Aku Bukan Orang Yang Seperti Kau Pikirkan
26. Kecaman Axton
27. Duduk dan Nikmati Saja Pertunjukannya
28. Kau Lagi!?
29. Bisa Dibilang Begitu
30. Aku Pacarnya Axton
31. Hanyalah Sebuah Debu
32. Nasehat Leo
33. Dasar Plin-Plan
34. Senyumanmu Sangat Indah
35. Datanglah Kepadaku
36. Aku Ingin Kita Pisah
37. Aku Membencimu Axton
38. Rencana Pembalasan Dendam Wenda
39. Dia Istriku
40. Axton Menghilang
41. Axton Mabuk
42. Pernikahan Kontrak
44. Hadiah Apa Yang Akan Kau Berikan Padaku?
45. Sebuah Ciuman
46. Pengganggu
47. Bulan Madu Dadakan
48. Aku Mencintaimu
49. Malam Pertama Yang Sesungguhnya
50. Tinggal Sebulan Lagi
51. Keinginan Axton
52. Bulan Madu Berakhir
53. Jangan Pernah Mengganggu Wendaku
54. Rencana Harus Berjalan Lancar
55. Kau Percaya Padaku Bukan?
56. Selamat Tinggal Axton
57. Mereka Harus Membayarnya!
58. Terkuak
Hai Readerss!!!
Cast Pernikahan Kontrak
Extra Part "Sekuel Pernikahan Kontrak"
Open Pre Order Pernikahan Kontrak
Kabar Gembira Atau Tidak?
Kabar Lagi
Pindah Lapak

43. Seranjang Bersama

119K 2.1K 42
By ErlianiKadoang

Wenda sepenuhnya sadar tiba-tiba mendengar perkataan Axton. "K-kau mau kita sekamar begitu?" tanya Wenda gugup. Dia menarik dirinya menjauh dari Axton dan memandangnya.

"Tentu, apa ada masalah? Lagi pula kita sudah sah." Wenda menggigit bibirnya. Dia belum siap untuk melakukan hal yang ... memikirkan kejadian yang akan terjadi membuat wajahnya memerah sempurna.

"Tenang saja, aku hanya akan tidur bersamamu. Aku tak akan mengapa-apakanmu kok." kata Axton seakan tahu kegundahan Wenda.

"Mm, b-baiklah. Hanya tidur saja ya!" jawab Wenda menyetujui walau hatinya deg degan sekarang menunggu malam tiba. Axton tersenyum dan mengacak rambut Wenda.

Kali ini dia tak akan membiarkan Wenda kabur lagi. Belajar dari pengalaman kemarin, Axton tak mau istrinya itu pergi darinya apalagi pergi ke rumah Leo. Dia tak suka! sangat tak suka!

"Zarina ke mana? Kok aku tak melihat dia?" tanya Wenda berusaha menenangkan detak jantungnya. Pertanyaan tersebut hanya sekadar basa-basi.

"Dia sudah pulang ke rumah orangtuanya." jawab Axton tenang.

Jlebb! Ya ampun. Wenda awalnya berharap ada seseorang yang akan mendukungnya tapi mendengar kabar bahwa Zarina telah pulang makin membuatnya gelisah.

"Thomas!" panggil Axton.

"Ya Tuan." jawab Thomas setelah mendekati Axton.

"Bawa baju dan keperluan Wenda ke kamarku. Dia akan pindah di kamarku." Thomas memandang Wenda dan menampakkan senyum, menggoda Wenda.

Wenda malu dan kembali memeluk erat Axton. Wajahnya yang memerah seperti kepiting rebus diletakkan ke dada Axton berharap menyembunyikan wajahnya itu.

Axton tertawa geli dan merangkul Wenda membalas pelukannya. Thomas-si kepala pelayan, bergegas meninggalkan mereka berdua untuk melakukan pekerjaan yang diberikan oleh Axton padanya.

💘💘💘💘

Malam tiba, Wenda berjalan pelan menuju kamar Axton di mana Axton telah menunggunya. Jantung Wenda makin berpacu dengan hebat namun Wenda berusaha mengatur napasnya. Jika tidak mungkin dia akan pingsan.

Wenda mengumpulkan keberaniannya dan membuka pintu kamar Axton. Entah karena apa, Wenda merasa cahaya terang benderang menyilaukan matanya begitu dia membuka. Ini kamar Axton atau surga hah? Atau pikiran Wenda yang ... Ah sudahlah lebih baik dia masuk.

Wenda menahan napasnya melihat Axton sedang membaca dokumen. Kacamata yang bertengger tanpa bingkai membuat penampilannya makin sempurna.

"Wenda, jangan berdiri terus disitu masuklah." Wenda melangkah masuk dengan ragu mendekati Axton.

"Kenapa kau bekerja di sini? Bukankah akan lebih baik jika kau bekerja di ruang kerjamu?" tanya Wenda.

"Hanya sedikit kok, dan sebenarnya aku memang sengaja bekerja di sini untuk melihatmu." Wenda yakin wajahnya memerah sekarang. Kenapa Axton sering membuat dia tersipu malu dengan kata-katanya?

Walau bukan godaan melainkan hanya kata-kata sederhana tapi sukses sekali membuat wajah Wenda memanas. "A-aku pergi tidur dulu. Aku lelah sekali." ujar Wenda cepat.

Dia dengan berjalan cepat menuju ranjang dan membaringkan tubuhnya dengan posisi menyamping membelakangi Axton. Wenda menutup matanya berusaha untuk tidur.

Tak lama Wenda kembali membuka matanya dan menghela napas panjang. Percuma saja, dia tak akan bisa tidur di kamar ini apalagi ada Axton dibelakangnya.

Wenda yakin saat ini Axton terus memperhatikannya. Wenda berpikir sesaat agar dia tak terus-terusan deg degan. Dia baru ingat kalau tak ada jarak, Wenda segera menaruh bantal guling yang awalnya ada di depannya menjadi di belakang sehingga ada jarak diantara keduanya saat mereka berada di ranjang yang sama. "Kenapa kau menaruh guling dibelakangmu? Kau tak takut jatuh?"

Wenda tak menjawab pertanyaan suaminya dan membenarkan posisi nyaman untuk tidur. Tapi sekeras apapun usaha Wenda, dia tak bisa tidur. Sudah sepuluh menit, Wenda masih belum bisa tidur.

Lampu dimatikan tiba-tiba, jantung Wenda makin berdetak kencang saat merasakan ranjang yang dia tempati bertambah beban. "Wenda, kau belum tidur?" tanya Axton dengan nada pelan nyaris berbisik.

Bantal guling yang awalnya Wenda tempatkan dibelakang berubah saat Axton memindahkan bantal itu di depannya. Dia kembali menahan napasnya begitu merasakan lengan Axton mendekapnya dari belakang. "Aku tahu kau belum tidur. Balikkan tubuhmu ada sesuatu yang ingin kubicarakan denganmu."

Wenda ragu apa dia harus menuruti perintah Axton atau tidak? Tapi Axton suaminya, tidak menjalankan perintah suaminya sama saja berdosa pada suami. Dia membalikkan tubuhnya dan mendapati wajah Axton tinggal secenti lagi.

"Kenapa kau tak bisa tidur? Apa kau tak suka tidur di sini bersamaku?" Sensasi gelitik dirasakan oleh Wenda tapi bukan karena napas Axton. Ada hal lain di dalam perutnya. Aneh, tapi membuatnya nyaman.

"Ti-tidak hanya saja a-aku ..." kata-kata Wenda terhenti saat merasakan kecupan kening dari Axton.

"Aku ada di sini, jangan gelisah lagi. Tidurlah." Axton membawa Wenda ke dalam pelukan hangatnya. Sama seperti Wenda, Axton bisa merasakan detak jantung satu sama lain. Muncul satu pertanyaan dibenak Wenda, apa Axton juga mempunyai perasaan yang sama padanya seperti perasaannya pada Axton?

💘💘💘💘

Untuk readers setia menunggu! Nih saya tambah updatenya ya!!

See you in the next part!! Bye!!

Continue Reading

You'll Also Like

9.5K 727 18
The Last Love adalah sequel dari We Got Merried. Jangan lupa baca We Got Merried untuk tau cerita mereka sebelumnya.
200K 6.8K 25
READY STOCK @85.000 Bisa langsung WA ; 085877790464 Cover : @reghina "Tugasmu sangat mudah, cukup lahirkan pewarisku dengan selamat. Aku akan membaya...
4.8M 178K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...
19.9K 783 43
"Liat tuh zi. Gibah tuh. Ga pernah banget liat orang ganteng nyanyi. Katrok" ujar Daru ngedumel. "Ya mereka pengen kali di gituin. Ga pernah mungkin...