Me Gustas Tu (End)

By MelodyJeon_

115K 10.4K 8K

Terlalu banyak perbedaan di antara keduanya. Tapi kalau sudah cinta bisa apa? Cerita Fluffy di dalam hubungan... More

Prolog
Chocolate
Rokok
Ham Wonjin
bunga
Cemburu
Song Hyeong Jun
Batang Coklat
Awal
Kim Wooseok
Tantangan
Kim Yohan
Pembalasan
Bohong
Swag
Lebam
Manja
Bodoh
Putus
Posesif
Jeju
Kim Minkyu
Mantan
Jeju pt 2
Pembalasan Pt 2
Jeju Pt 3 (Rated M)
Cinta
Horor
Jinwoo
Bayi
Panas
Kerja Kelompok
Bosan
6 Tahun
Minhee
Petak Umpet
Hilang (Rated - M)
Posesif 2
Rahasia
Teman
Kaka Tingkat
Marah
Sakit 2
Kubu
Gagal
Minhee 2
Awal 2
Jadian
Manis
Wonjin vs Minkyu
Hyeongjun vs Minju
Grup Chat
Hyeongjun Cemburu
Manja 2
ToT
Sabar
Kacang
Mabuk
Hyungdeul
Kubu sebelah
Liburan
Fluffy
Bipolar
Pertemuan Pertama
Proses pertama
Awal Pacaran
Kencan Pertama
Pacaran
Dinner Pertama
Pertengkaran Pertama
Hari Pertunangan
Pertama Tinggal Berdua
first kiss
first making love (Rated - M)
I Will
Taehyung Bts
Prewedding
Wedding (Final Chapter)
Maze

Sakit

2K 174 164
By MelodyJeon_

Hari ini Hyeongjun terlihat sangat sensitif dan mukanya pucat juga keringat yang keluar dari pelipisnya. Sejak tadi badanya sakit semua. Hari ini dia tidak bareng Wonjin karena pagi-pagi sekali Wonjin sudah berangkat karena ada persentasi.

Mungkin juga ini faktor karena ketika berangkat tadi sempat Hujan dan Hyeongjun lebih memilih jalan dari halte ke kampus dalam kondisi sedang gerimis.

Minkyu menatap Hyeongjun dan melepaskan jaketnya guna memakaikan pada Hyeongjun "agar hangat" ucapnya pelan.

Dan Hyeongjun hanya mengangguk mungkin jika dia sehat akan memilih menolak, tapi sekarang posisinya dia sedang benar-benar pusing.

Prof Kim keluar dari kelas setelah menyelesaikan penutupan perkuliahan hari ini. "Hyeongjun mau aku antar?" tanya Minkyu

Hyeongjun menggeleng.

"Aku mau menyusul Wonjin hyung saja dan meminta untuk mengantarku"

Minkyu mengangguk. "Ayo aku dan Jinwoo antar ke fakuktasnya" ucap Dongpyo

Wonjinie Hyung
Hyung. Aku ke fakultasmu ya.
16:00 pm

"Ayo"







.
.
.








"Yohan itu Hyeongjun kan?" tanya Junho

Yohan melihat Hyeongjun dan mengangguk "em" dan kembali melanjutkan langkahnya. Tapi, baru 3 langkah dia kembali Mundur ketika sadar tadi Junho mengatakan 'Hyungjun'

"SONG HYEONGJUN?!" ucap Yohan syok dan berlari setelahnya.

"Dimana Wonjin?!" tanya Yohan ketika berpaspasan dengan Yuvin

Yuvin mengerutkan keningnya "kenapa?"

"Dia sedang bersama siapa?!"

"Kenapa?"

"Dengan Yena kan?!"

"Kenapa sih?!"

"Jawab Bodoh jangan hanya 'kenapa'! Ada Hyeongjun datang!"

"Hah?! Hyeongjun?! SONG HYEONGJUN?"

Yohan mengangguk "dimana mereka?"

"Tentu saja perpus"

"Kau panggil Wooseok Hyung. aku menyusul Wonjin!" ucap Yohan kembali berlari.






.
.
.








Hyeongjun melihatnya Wonjin dan wanita lain yang duduk di sebelahnya.

"Hyeongjun ayo" ucap Dongpyo bisik-bisik karena mereka sedang di perpus sekarang.

"Dongpyo"

"Hm?"

"Ayo pulang saja"

"Hah?"

Hyeongjun melangkah keluar di ikuti Dongpyo dan Jinwoo yang masih belum mengerti. Ketika mereka keluar perpus berpapasan dengan Yohan yang terlihat sedang mengatur nafas karena berlari "H..Hyeongjun-ah? Sudah masuk?"

Hyeongjun hanya diam dan berjalan meninggalkan Yohan.

Wooseok melihat Hyeongjun dia juga berlari tadi dengan Yuvin.

"Hyeongjun.. Kenapa tidak jadi masuk?" tanya Wooseok mencoba tersenyum "Wonjin di dalam sedang kerja kelompok dengan Yena. Maaf ya. Harusnya ada Hyung juga tapi Hyung tadi sedang mengurus sesuatu di sekretariat mahasiswa" Wooseok mencoba menjelaskan.

Hyeongjun masih diam. Tidak mau bicara.

"Hyung.. Hyeongjun sakit" ucap Jinwoo

"Hah? Kau bisa sakit juga?" tanya Yuvin yang langsung mendapat pukulan di kelapanya oleh Yohan.

"Kau kira Hyeongjun apa tidak bisa sakit?!"

Wooseok mengerutkan keningnya dan mencoba memeriksa kening Hyeongjun. Iya benar. Suhunya lumayan tinggi. "Tunggu disini Hyung panggilkan Wonjin"

"Tidak usah!" ketus Hyeongjun dan pergi begitu saja.

Jinwoo dan Dongpyo berlari mengejar Hyeongjun di Ikuti Wooseok.

Hyeongjun dan segala sikap Sesitive nya ketika sakit adalah hal yang tidak bisa di pisahkan.






.
.
.






Wonjin berlari seperti orang kesetanan ketika tau Hyeongjun sakit dari Yohan. Dan merutuki dirinya yang bodoh karena bisa-bisanya tidak mengecek Handphonenya.

"Wooseok Hyung" teriak Wonjin dan menghampiri Wooseok "Hyeongjun kemana Hyung?"

Wooseok diam dia bingung mau mengatakan apa. Pasalnya dia tau sekali sesensitive apa Hyeongjun ketika sakit. Dan dia tau jika Wonjin tau ini dia akan marah besar.

"Hyung! Dimana Hyeongjun?"

"Dia-

"Sudah di antar Minkyu, Wonjin Hyung"

Wooseok melirik Jinwoo horor 'Ya tuhan mana tega aku memukul adikku yang lucu ini' jerit Wooseok dalam hati beda jika Yohan atau Yuvin yang bicara dia mungkin akan tewas detik itu juga Oleh Wooseok.

Tanpa menunggu selanjutnya Wonjin berlari ke parkiran untuk menyusul pacaranya.






.
.
.






Hyeongjun baru akan membuka pintu kamar sebelum dia mendengar seseorang membuka Pintu apartemen nya.

"Hyeongjun!"

Hyeongjun melihat Wonjin dengan muka datar dan pipinya yang memerah karena demam dan masuk ke dalam kamar tanpa mengatakan apapun.

"Di antar siapa?" tanya Wonjin mengikuti Hyeongjun

Hyeongjun hanya diam dan menaruh tasnya.

"Itu jaket siapa?"

Hyeongjun melepaskan jaketnya dan duduk di tempat tidur.

"Hyeongjun aku sedang berbicara denganmu! Gunakan mulutmu untuk menjawab!"

"Akhirnya hyung pulang hanya untuk mengajak bertengkar? Jika iya kembali ke kampus"

"Tidak begitu aku ha-

"Aku pulang dengan Minkyu dan itu Jaket Minkyu"

"Kenapa tidak mengatakan padaku kau sakit? Kenapa harus tau dari Yo-

"Karena Hyung sedang sibuk dengan gadis yang bernama Yena!"

"Kalau kau mengabari aku-

"Aku mengabarimu hyung! Kau punya Handphone kan? Untuk apa punya Handphone kalau tidak digunakan?!"

"Sayan-

"Aku tidak tau dan tidak mau tau! Mau hyung kerja kelompok mau tidak itu urusanmu! Mau kau selingkuh juga itu urusanmu!"

"Jaga mulutmu!"

"Hyung lebih baik keluar aku mau tidur"

"Jangan tidur sebelum masalah selesai"

"Hyung hanya tinggalkan aku dulu. Nanti setelah aku sudah mendingan kita bicara lagi"

Wonjin menggeleng "kau menuduhku selingkuh padahal disini kau yang pulang dengan Minkyu"

"LALU KAU MAUNYA APA?! AKU BERJALAN SENDIRI KETIKA AKU SAKIT BEGITU?!! KAU BISA PERGI DENGAN WANITA LAIN DAN LELAKI LAIN TAPI AKU TIDAK BEGITU?!! BUKAN HANYA KAU! AKU JUGA CEMBURU KETIKA MELIHATMU SEDANG DENGAN YANG LAIN!! TAPI AKU MENCOBA MENGERTI!! LALU KAU MAU APA SEKARANG?!! PUTUS?!!"

Habis sudah kesabaran Hyeongjun. Dia sedang lelah dan sakit tapi Wonjin terus memancingnya.

Wonjin memeluk Hyeongjun erat "tidak.. Bukan. Aku mohon jangan bicara begitu. Buka itu maksudku" jantungnya berdetak cepat. Dia tidak akan sanggup kalau benar itu terjadi.

Hyeongjun menangis kencang "aku hiks sakit hiks dan kau sedang bersama hiks yang lain"

"Iya.. Aku Minta maaf aku yang salah. Aku yang salah" harusnya Wonjin tau tabiat pacarnya ketika sakit. Salahnya yang mengikuti egonya.

"aku juga hiks kesal hiks kau dengan yang lain!" ucap Hyeongjun menangis keras.

"Sayang.. Love tenang aku mohon jangan menangis" ucap Wonjin menangkup muka Hyeongjun dan benar suhu tubuhnya semakin panas sekarang.

"Hyung hiks nakal hiks"

Wonjin mengangguk "hyung nakal.. Aku mohon jangan menangis kau sedang sakit"

"Aku hiks sakit hiks tapi hyung hiks hyung marah-

Wonjin menggeleng "hyung tidak marah.. Love dengar jangan menangis kau sedang demam" ucap Hyeongjun memeluk pacarnya erat.







.
.
.







Wonjin masuk ke dalam kamarnya dan melihat Hyeongjun yang tertidur dengan Bye Bye fever di keningnya. Pipinya memerah seperti tomat.

Akhirnya tadi Wonjin bisa menenangkan pacarnya itu dan membuatnya tertidur selagi dia membuat bubur untuk pacarnya.

Wonjin menaruh nampan di nakas samping tempat tidur dan mendudukan dirinya di samping Hyeongjun.

Mengusap rambutnya yang terkena keringat dan mengusap pipi merah pacarnya yang memerah karena demam.

"Sayang.."

"..."

"Love.."

Hyeongjun membuka matanya dan merengek seperti anak kecil.

"Makan dulu dan mnum obat setelah itu tidur lagi. Hm?"

"Tidak mau~"

"Sayang pada hyung tidak?"

Hyeongjun bangun di bantu oleh Wonjin dan duduk menyeder pada bantal. Matanya sayu tidak berbinar seperti biasanya, mukanya pucat kecuali pipinya yang menjadi merah karena demamnya"

Wonjin meniup buburnya dan menyuapi Hyeongjun secara perlahan dan Hyeongjun hanya diam sambil menerima suapan dari Wonjin.

"Hyung"

"Hm?"

"Hyeongjun nakal ya hyung?"

Wonjin terdiam dan meniup buburnya sebelum menyuapkan pada Hyeongjun.

"Kenapa baby nakal?"

"Aku pulang dengan Minkyu tanpa bilang pada hyung"

Wonjin seperti di tampar detik itu. Bagaimana bisa pacarnya memikirkan hal itu selagi yang salah sebenarnya adalah Wonjin.

"Tidak.. Baby tidak nakal"

Hyeongjun menggeleng "aku memarahi hyung tadi dan mengatakan putus. Padahal aku pulang dengan Minkyu"

Wonjin tersenyum matanya memanas. Namun, dia mencoba untuk tidak menangis saat ini.

"Minum obat ya? Setelah itu tidur lagi" ucap Wonjin membuka obat dan menyuapkannya pada Hyeongjun.

Hyeongjun meminum obatnya dan Bye Bye Fever nya juga sudah di ganti oleh Wonjin.

"Istirahat ya.." ucap Wonjin mengambil nampan dan akan mencucinya sebelum tangannya di tahan oleh Hyeongjun.

Wonjin melihatnya bagaimana bibir Hyeongjun melengkung ke bawah "hyung benar marah ya? Tidak mau menemaniku?" matanya berkaca-kaca siap untuk menangis.

Wonjin menggeleng dan menaruh nampan nya kembali "hyung hanya mau mencuci bekas bubur tid-

"Temani aku hyung~"

Wonjin tersenyum dan duduk di sebelah Hyeongjun "araseo"

Hyeongjun mengatur posisinya dan merengtangkan tangannya yang di sambut hangat oleh Wonjin yang memeluknya dengan erat.

Saat ini posisi mereka berbaring dengan Hyeongjun yang menyembunyikan wajahnya di leher Wonjin dan Wonjin yang mengelusi rambut pacarnya yang sudah mulai kembali terlelap.

Wonjin semakin mengeratkan pelukannya ketika mengingat pertengkaran mereka akibat ke egoisannya.

Dia hampir saja kehilangan Hyeongjun di hidupnya dan Wonjin tidak bisa membayangkan itu.
















Dan untuk kesekian kaliannya Wonjin tau bahwa dia benar-benar tidak bisa hidup tanpa Hyeongjun di sisinya.









.
.
.



Lagi tugas dan tiba-tiba kepikiran ini huhu. Sehari ga manis gpp ya?

Jangan lupa Vote+comment ya sayang 💕

Continue Reading

You'll Also Like

24.4K 4.2K 76
Dudah tangpan,dengan ketujuh kurcacihnya Just dailylife Keluarga CRAVITY yang absurd dan retjeh🤗 Gak berenti baca---gak tanggung jawab 😂 Highest Ra...
1.1M 68.6K 66
Baby&Daddy one shot/two shot/more/ BxB!!! Hyunjin•Bot Chan•Top
769K 57.2K 52
"Seharusnya aku mati di tangannya, bukan terjerat dengannya." Nasib seorang gadis yang jiwanya berpindah ke tubuh seorang tokoh figuran di novel, ter...
65.3K 6.9K 45
Zhang Hao, seorang pemuda yang selama ini tinggal di Panti Asuhan yang hidupnya biasa saja. Dia mendapatkan beasiswa yang sangat berarti bagi dirinya...