Hectic Family | Discontinue

By svdeey

2.9K 403 44

Cerita tentang sebuah keluarga harmonis ??? Orang tua JB, Seungkwan & Yena tinggal di luar Negeri (Afrika), s... More

Part 0 - Anggota Keluarga dan Kawanannya
Part 2 - Harinya Yena
Part 3 - Si Udah Biasa
Part 4 - Kalo Temen Kumpul
Part 5 - Sleepover
Part 6 - Picnic
Part 7 - Ada Apa Dengan Oppas ?
Part 8 - Satu Kapal Berlayar
Part 09 - Seungkwan's Bad Day Good Day
Part 10 - Malam Minggu Kali Ini
Pengumuman

Part 1 - Keributan Pagi Ini

454 45 4
By svdeey

Yena masih tampak mlungker / tidur tengkurap di kasurnya, dalam posisi berantakan, kaki di kepala, kepala di kaki.

Rambut menutupi wajahnya, bahkan air liurnya membasahi bantal.

Seungkwan masuk ke kamar Yena tanpa ketok pintu dan langsung mengguncang-guncang bahu Yena.
Seungkwan sendiri masih tampak ngantuk, mengerjap-ngerjapkan matanya sambil nguap.
"Yen, bangun Yen.. Lo hari ini kan pertama masuk ospek. Telat dikit bisa jadi diinget dan dikerjain mulu lo ntar"

Tak ada reaksi dari Yena, Seungkwan yang masih ngantuk berat malah ikutan rebahan di samping Yena.

Sesaat kemudian, datang JB yang sudah menyampirkan handuk di bahunya. Bukan abis mandi, tapi masih rencana mau mandi. Sebelum dia melaksanakan niatnya, terlebih dulu mau bangunin Yena.

"Yen, bangun Yen.. Jangan sampe telat, ntar nasib lo kayak Seungkwan loh.." JB mengusap-usap kepala Yena, Yena cuma berdehem.

"Auk ah.." JB berniat keluar dan melihat Seungkwan yang malah ikutan tidur.
"Ni lagi kebo malah ikut tidur. Bangun woy! Dasar kakak gak berguna lo !" JB mengibas-ngibaskan handuknya ke tubuh Seungkwan, membuatnya mulai membuka mata dan terduduk, lalu keluar kamar.

JB memandangi dari belakang, sesaat kemudian dia menyadari sesuatu dan berlari mengejar Seungkwan.
"Woy ! Gue duluan ya yang mandi, awas lo !"

Seungkwan yang merasa dikejar segera lari dan masuk kamar mandi, lalu menguncinya beberapa detik sebelum JB datang. Kini JB mulai menggedor-gedor pintu.
"Ah sialan lo, tau gitu tadi nggak gue bangunin. Buruan !!!"

"Gue mules, mo boker dulu ! Pake kamar mandi Sangyeob hyung aja deh!" Teriak Seungkwan dari dalam kamar mandi.

"Ogah turun naek gue!"

"Dasar pemales lo hyung."

"Diem lo kebo! Buruan!"

"Ajuuu nice !!!!! 🎤🎶" Seungkwan malah menyanyi dengan lantang.

"Pagi-pagi dah pada ribut siiih!" Sangyeob datang ikutan bawa handuk.

"Hyung napa bawa handuk ke atas?" Tanya JB.

"Mau mandi lah, masak mau macul?!"

"Lhah kamar mandi hyung kenapa?"

"Airnya gak kluar, gue dah manggil tukang sih, tapi datengnya ntar gue pulang kerja bisanya."

"Lhah, antre dong, gue duluan."

"Gue mau ngantor, entar telat gaji gue dipotong, gue gak bisa beli cucu tobeli dong. Gue duluan."

"Lah gue juga ada kuliah hyung. Gak mau telat juga."

"Ah lu kan gak potong gaji kalo telat. Ngalah napa sama yang lebih tua."

"Udah tua, seenaknya lagi nih. Nih lagi satu, buruan.. antre nih!" JB mulai gedor-gedor pintu lagi.

"Berisik banget sih jadi orang. Makanya yang rajin. Jadi kakak tu mestinya bisa kasih contoh yang bener buat adeknya. Untung gue gak kayak kalian." Seungkwan emang gak tau diri nih.

"Lo kluar, gue timpukin lo!" Ancam JB dari depan pintu.

"Yaudah, gua nggak kluar-kluar aja. Yang butuh siapa?!"

"Uang jajan sebulan nggak gue kasih ya!" Ancam Sangyeob.

"Saya hampir selesai wahai kakak Sangyeob tampan yang terhormat"

Terdengar suara Seungkwan seperti mandi dengan buru-buru, masih dengan bersenandung. Ni orang kalo nggak pake nyanyi, bisa rabies kayaknya.

"Ya nggak usah pake nyanyi!"

"Baiklah saudaraku"
Seungkwan mematikan shower, lalu nampak celingak celinguk kebingungan. Wajahnya mulai gelisah dan khawatir.

"Wahai kakakku yang sungguh dermawan. Ternyata adikmu yang imut ini lupa bawa handuk. Bolehlah kiranya diambilkan handuk adik itu wahai kakakku." Ujar Seungkwan merayu sambil mengintip dari pintunya yang sedikit dibuka.

Sangyeob dan JB tampak geram dan membuka paksa pintunya, tak peduli kalau Seungkwan saat itu tak memakai sehelai benang pun. Bahkan dia ditarik keluar dari kamar mandi dan kini bersimpuh di depan pintu, sementara Sangyeob segera mengunci pintu untuk mandi.

JB tertawa melihat Seungkwan yang mulai mewek. Kini Yena telah keluar dari kamarnya sambil menguap dan mengucek matanya.
"Ada apa sih ribut banget pagi-pagi."

Seungkwan dan JB tampak kaget. Matanya terbelalak dan mulutnya menganga melihat kedatangan Yena.
Seungkwan sesegara mungkin berusaha menutupi tubuhnya dengan tangannya sendiri dan membelakangi Yena. Sedangkan JB berlari ke arah Seungkwan untuk menutupinya.
Namun semua itu terlambat, Yena mulai melongo melihat Seungkwan oppa yang masih bersimpuh gelesotan di depan pintu kamar mandi dalam kondisi telanjang.

"Aaaarrrggghhhh !!!" Teriak Yena sambil berbalik dan menutupi matanya dengan kedua tangannya.
"Mata gue ternodaaa!!!" Yena meraung-raung.

JB kini melemparkan handuknya pada Seungkwan, lalu berlari ke arah Yena.

"Udah lo masuk kamar dulu Yen. Kasian mata lo bisa katarak ntar." JB mulai menuntun Yena ke kamar.

Seungkwan segera membelit tubuhnya dengan handuk dan berlari ke kamarnya.

"Oppa.. Mata gue udah berdosa oppa." Yena tampak bengong menerawang ke langit-langit meratapi nasibnya.

"Udah, bukan lo yang dosa, dia yang dosanya banyak." JB berusaha menenangkan dengan mengusap punggung Yena.

"Ngomong-ngomong ini udah jam berapa ya?"

"Jam 7 nih, gara-gara Seungkwan nyerobot kamar mandi, Sangyeob juga, gue jadi telat nih. Gak usah berangkat sekalian deh gue." JB duduk di samping Yena sambil merengut.

"GUE JUGA TELAT DOOOONK !!! Bisa kena hukuman dan diapalin nih gueee !!!" Yena tampak galau dan mondar-mandir sambil mewek-mewek.

"Oh my God! Jangan sampe nasib lo kayak Seungkwan Yen!"

Yena dan JB saling pandang dan berlari ke kamar mandi, mau menggedor-gedor pintu, tapi pintu keburu kebuka. Mereka udah terlanjur membabi buta dan akhirnya muka dan dada Sangyeob yang kena tonjokan mereka berdua.

"Aduuuuh.. Woy napa gue ditonjokin anjir!" Sangyeob berusaha mengelak.

"Udah Yen, lu buruan mandi sono. Masih bisa kekejar kalo lo mandi bebek."

Yena segera ngeloyor masuk ke kamar mandi. Sedangkan JB berlari dan kembali lagi untuk memberikan handuk ke Yena.

"Handuk gue gantungin di pegangan pintu ya Yen. Gue gak usah mandi deh. Gue siap-siap dulu sekalian anter lo ke kampus. Untung gue ganteng, gak mandi juga tetep ganteng. Gak kayak Seungkwan, dah mandi susu juga sama aja." JB menggerutu sambil berjalan menuju kamarnya untuk bersiap.

"Makasih JB oppaku yang ganteng dan baik." Teriak Yena dari dalam.

Beberapa menit kemudian Sangyeob pergi berangkat kerja duluan. Seungkwan sama aja ternyata juga bakal berangkat bareng JB dan Yena, malah masih belum selesai juga, masih dandan dong.

"Buruan oppaaaa !!! Lo laki napa dandan segala sih?! Mana nggak tambah cakep juga. Mubazir tuh make up mahal-mahal." Yena tampak kesal.

"Tau nih. Tinggal aja yuk Yen, biar kapok dia." JB berjalan menuju mobilnya, bersiap berangkat.

"Iya yok oppa. Dia lama banget anjir.."

Seungkwan akhirnya keluar dari kamar dan berlari mengejar mereka yang mau meninggalkannya.

"Tungguuu.. Gue udah kelar niiih.. Bareng woooy!!!"

Yena dan JB segera mengunci pintu mobil dan menjulurkan lidah ke arah Seungkwan yang masih berusaha membuka pintu.
Tapi JB malah mulai menjalankan mobilnya. Seungkwan tetap mengejar, sementara kedua saudaranya itu tertawa di dalam mobil.
Setelah puas mengerjai Seungkwan, JB menghentikan mobilnya dan membiarkan Seungkwan masuk ke mobil dalam keadaan terengah-engah keringetan.

"Yah, luntur dah tuh bedaknya.. Hahaha.." Yena tertawa puas diikuti oleh tawa JB.

"Puas lo pada?! Puas?!" Seungkwan cuma bisa protes sambil mengelap keringatnya.

Kini mereka bertiga melaju ke kampus.
Kebetulan mereka kuliah di kampus yang sama.

🎶 AJU NICE 👍🏻

Continue Reading

You'll Also Like

469K 46.9K 37
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...
96.8K 17.7K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
1M 84.5K 29
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
88.7K 13.5K 18
Yang publik ketahui, kedua pemimpin perusahaan ini sudah menjadi musuh bebuyutan selama bertahun-tahun lamanya, bahkan sebelum orang tua mereka pensi...