I'll Give You My Heart

By Jejungtea016

59.1K 6.4K 565

"bisakah kau menyembuhkan hatiku dengan memberikanku kebahagiaan? Jika kau mampu aku akan dengan senang hati... More

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25

Chapter 15

1.6K 218 19
By Jejungtea016

Makan malam diiringi dengan dentingan piring dan sendok yang beradu. Tidak ada percakapan seperti biasanya, sampai ketika hangeng mengambil gelas minumnya yang ada di sebelah kirinya. Tanpa sengaja tangan hangeng menyenggol tangan jaejoong yang berada di atas meja.

"NOO!!! KUMOHON HENTIKAN HIKS HIKS HIKS KUMOHON LEPASKAN AKU!!" jaejoong kembali berteriak histeris meringkuk ketakutan di sebelah kursi yang tadi diduduki.

.
.
.

Mendengar jaejoong berteriak, maid di mansion kim tergopoh-gopoh melihat tuan mudanya. Sedangkan hangeng dan heechul langsung mendekat ke jaejoong yang sekarang duduk di atas lantai.

"joongie!! Joongie! Ini eomma nak. Joongie~" heechul berusaha menyadarkan jaejoong dan memeluknya.

Heechul kebingungan melihat anaknya kembali histeris. Begitu pun hangeng, dia tidak tau mengapa jaejoong kembali histeris. Hangeng yang khawatir, ikut mencoba menenangkan jaejoong dengan mengelus lengan jaejoong. Namun...

"LEPASKAN AKU!! HIKS KUMOHON HIKS HIKS" jaejoong kembali berteriak melihat hangeng yang baru menyentuh lengan jaejoong.

"joongie. Tidak apa-apa. Itu appa joongie. Hangeng appa" heechul menenangkan jaejoong, dirinya tidak paham mengapa jaejoong semakin histeris saat hangeng menyentuhnya.

"ini appa joongie, gwaenchana" kata hangeng sambil mengelus rambut jaejoong.

"HENTIKAN!!! HIKS HIKS HIKS" seperti sebelumnya, baru saja tangan hangeng menyentuh kepala jaejoong, namun sudah kembali berteriak histeris.

Heechul menyuruh hangeng untuk menjauh sementara. Hangeng hanya bisa mengiyakan dan agak menjauh melihat anaknya menangis terisak dipelukan istrinya. Hangeng makin bingung mengapa jaejoong seperti itu, memikirkan berbagai kemungkinan penyebab jaejoong histeris seperti itu.

Tak lama, isakan jaejoong tidak terdengar. Heechul melepaskan pelukannya untuk melihat jaejoong.

"joongie~ jongie!!" heechul menepuk-nepuk pipi jaejoong pelan. Namun tidak kunjung ada tanggapan.

Melihat jaejoong pingsan, hangeng segera membawa ke kamar jaejoong. Sedangkan heechul menelepon dokter keluarga untuk memeriksa jaejoong.

Tak berapa lama, dokter Song In Jung* datang, segera memeriksa jaejoong yang masih tak sadarkan diri. Hangeng dan heechul menunggu di luar kamar jaejoong. (*dokter yeoja)

"Bagaimana keadaan joongie, dokter Song?" tanya hangeng melihat dokter Song keluar kamar jaejoong setelah lama memeriksa jaejoong.

"Jaejoong sudah sadar. Dia terkena dehidrasi ringan. Namun, mendengar cerita Anda tadi sebelum saya memeriksa, sepertinya jaejoong telah mengalami hal buruk. Dia terlihat stress akibat kejadian itu. Sebaiknya diperiksakan kepada yang lebih ahli. Ini kartu nama rekan kerja saya, Anda bisa menghubunginya untuk memeriksakan jaejoong" ucap dokter dengan menyodorkan kartu nama rekannya yaitu dokter psikiater.

"omoo~~ yeoboo uri joongie eottoke" heechul khawatir akan apa yang terjadi pada anaknya

"psikiater?" Hangeng bingung mengapa dokter Song memberikan kartu nama dokter psikiater.

"ne~ untuk lebih jelasnya Anda lebih baik memeriksakan jaejoong pada dokter psikiater rekan saya untuk mengetahui lebih lanjut akan keadaan jaejoong" jelas jaejoong.

Dokter Song pamit pulang. Heechul masuk ke dalam kamar jaejoong. Hangeng langsung menelepon dokter psikiater yang direkomendasikan dokter Song.

Beberapa menit kemudian, dokter psikiater, dokter Jang* datang. Segera memeriksa jaejoong ditemani heechul di dalam kamar tidur jaejoong. Sedangkan hangeng yang masih takut anaknya kembali histeris hanya bisa menunggu di sofa depan televisi. (*dokter yeoja)

Setelah pemeriksaan yang memakan waktu lumayan lama, dokter Jang keluar kamar tidur jaejoong. Heechul mengikuti keluar kamar jaejoong setelah memastikan jaejoong istirahat di balik selimut hangatnya.

"bagaimana keadaan joongie dokter Jang? Oh, silahkan duduk terlebih dahulu" tanya hangeng setelah melihat dokter Jang turun tangga dan heechul di belakangnya.

"ne~ tuan kim. Dari pemeriksaan yang saya lakukan tadi dan cerita Anda sebelum saya memeriksa tuan jaejoong, tuan jaejoong mengalami Post Traumatic Stress Disorder (PTSD). Sepertinya tuan jaejoong mengalami hal yang buruk sebelumnya, sehingga dia mengalami PTSD. Berdasarkan apa yang terjadi sebelumnya, jaejoong akan berteriak histeris kalau disentuh namja, apalagi kalau sentuhan itu terjadi tiba-tiba" jelas dokter Jang.

"tapi dokter. Jaejoong tidak histeris ketika saya sentuh" tanya heechul.

"kemungkinan jaejoong hanya akan histeris bila disentuh oleh namja seme, dan dia bisa nyaman dengan anda karena anda adalah ibunya"

"kalau begitu, bagaimana agar jaejoong bisa sembuh dokter Jang?" tanya hangeng khawatir dengan keadaan anaknya.

"ada terapi yang harus dijalani. Untuk sementara jangan ada kontak fisik antara jaejoong dan namja seme" jelas dokter Jang

"emm ne~"

"kalau begitu saya pamit undur diri. Besok bisa langsung dimulai terapinya. Besok saya hubungi lebih lanjut. Permisi tuan kim nyonya kim" pamit dokter Jang.

Setelah dokter Jang pergi, heechul memeluk hangeng.

"han~ eottoke?! Uri joongie..." air mata heechul tumpah dipelukan hangeng setelah mendengar keadaan jaejoong.

"sabar~ ini ujian untuk keluarga kita. Kita harus mendampingi joongie. Mendukungnya agar lekas sembuh" hangeng menenangkan heechul yang sedih, walaupun dirinya juga merasa sedih melihat putra kesayangannya mengalami hal seperti ini, namun dia mencoba terlihat tegar.

.
.

Keesokan harinya, jaejoong mulai menjalani terapi psikologi agar jaejoong sembuh dari PTSD yang dialaminya. Heechul menemani jaejoong menjalani terapi tersebut, sedangkan hangeng masih harus menahan diri untuk tidak mendekati anaknya.

Berminggu-minggu jaejoong menjalani terapi psikologi, melewatkan pengumuman kelulusan yang pastinya jaejoong merupakan salah satu siswa lulusan terbaik.

Jaejoong tidak melanjutkan ke jenjang selanjutnya di tahun ini, karena terapi psikologi yang dijalaninya. Namun, terapi psikologi itu tidak sia-sia, setelah beberapa bulan, jaejoong sudah kembali kesedia kala, walau harus check up tiap bulannya.

Melihat jaejoong kembali ceria, hangeng dan heechul juga senang melihat putra kesayangannya itu. Heechul menelepon sepupunya jaejoong untuk datang ke mansion kim menemani jaejoong.

"suie~ minggu depan kan kau sedang liburan. Pergilah ke jepang, temani joongie di sini. Ajak juga kyunie" kata heechul sumringah.

"nee~~ eommaa" kata junsu senang.

"baiklaah. Hati-hati nee~"

.
.

Liburan tiba, junsu dan kyuhyun bertolak ke jepang menemui saudara kesayangannya. Mereka berencana menginap lama di mansion kim, menghabiskan waktu di jepang.

Sampai di jepang ketika langit sudah gelap, junsu dan kyuhyun di jemput sopir keluarga kim. Mereka menanatap jendela mobil untuk melihat jepang di malam hari.

Tak lama perjalanan, mereka sampai di mansion kim. Jam sudah menunjukkan hampir tengah malam. Heechul dan hangeng menyambut junsu dan kyuhyun di depan pintu mansion kim.

"suie~ kyunnie~ lamaa tidak bertemu. Bagaimana kabar kalian?" tanya hangeng.

"baik appa~" jawab junsu dan kyuhyun kompak.

"masuk masuk" ajak heechul.

Mereka semua masuk, heechul mengajak mereka duduk di sofa depan televisi.

"joongie mana eomma? Sudah tidur?" tanya junsu karena tidak melihat jaejoong dari tadi.

"iya, biarkan joongie tidur. Kalian besok saja bertemu joongie. Eomma ingin mengatakan sesuatu pada kalian." kata heechul.

"nee eomma" jawab junsu dan kyuhyun.

Heechul menceritakan apa yang dialami jaejoong belakangan ini, sedangkan hangeng memperhatikan istrinya bercerita dengan sesekali menimpali. Junsu dan kyuhyun yang mendengarkan dengan seksama, menanggapinya dengan ekspresi yang berubah-ubah kadang terkejut lalu berubah khawatir berubah sedih.

"omoo~~ eommaa uri joongie kenapa kok bisa seperti itu?" tanya junsu setelah mendengar cerita heechul.

"ne eommaa, kenapa? Joongie hyung sampai seperti itu?" tanya kyuhyun yang juga terlihat sedih mendengar apa yang dialami jaejoong.

"kami masih belum tau, kenapa jaejong seperti itu" hangeng yang menjawab pertanyaan junsu dan kyuhyun.

"eomma sudah menunggu jaejoong mengatakan sesuatu tentang kejadian itu, tapi sampai sekarang joongie belum cerita" ucap heechul murung.

"jadi kalian jangan menyinggung apapun tentang ini pada joongie ne" hangeng memperingatkan junsu dan kyuhyun.

"nee~ appa" jawab junsu dan kyuhyun.

"ya sudah. Kalian istirahatlah. Kalian pasti capek" heechul mengantarkan junsu dan kyuhyun ke kamar tamu untuk mereka menginap di sini.

.
.

Hari sudah berganti, pagi hari di musim semi disinari matahari yang terik di sebelah timur. Jaejoong mengerjapkan matanya dan segera bangun dari tempat tidur.

"emm masih pagi ternyata" gumam jaejoong setelah melihat jam di nakas menunjukkan pukul 7 pagi.

Jaejoong beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi yang ada di kamarnya. Membasuh mukanya dan gosok gigi. Setelah itu, kembali ke dalam kamar untuk merapikan tempat tidurnya. Lalu turun tangga menuju tempat makan melihat tidak hanya orang tuanya saja di sana.

"joongiee hyuung~~~" kyuhyun berteriak dan berlari menuju jaejoong ketika melihat jaejoong turun tangga.

"omoo~ kyunniee" kata jaejoong yang dipeluk erat oleh kyuhyun.

"joongie~ bogosipooo~" sekarang junsu ikut memeluk jaejoong.

"nado bogosipoo~"

"anak-anak. Ayo duduk, makanan sudah siap" kata hangeng yang mengganggu junsu, kyuhyun, dan jaejoong berpelukan. Dibalas dengan wajah cemberut jaejoong karena dianggap mengganggu acara temu kangen dengan saudara tersayangnya.

"kapan kalian datang? Aku kok tidak mengetahuinya?" tanya jaejoong setelah mendudukkan diri di salah satu kursi makan.

"kemarin malam. Kau sudah tidur" jawab junsu santai.

"eomma appa! Kenapa tidak membangunkanku?" teriak jaejoong kesal

"kau sudah tertidur joongie, eomma tidak tega membangunkanmu" ucap heechul sambil menaruh makanan untuk sarapan.

"ugh~" jaejoong cemberut mengerucutkan bibirnya.

Mereka sarapan pagi dengan suasana hangat karena diselingi celetukan yang membuat mereka tertawa.

.
.

Junsu dan kyuhyun mengajak jaejoong untuk menemani keliling tokyo. Sudah lama mereka tidak ke tokyo. Jaejoong hanya mengiyakan, hitung-hitung melepas penatnya.

Berhari-hari junsu dan kyuhyun menginap di mansion kim. Liburannya diisi dengan menemani jaejoong. Tidak hanya di mansion saja, namun juga pergi ke tokyo tower, disneyland, mall, taman bermain, dan masih banyak lagi.

Sampai ketika malam, entah sudah hari ke-berapa junsu dan kyuhyun menginap di mansion kim. Malam itu, jaejoong, junsu, dan kyuhyun tidur bertiga di kamar jaejoong. Mereka berbaring di tempat tidur menatatap langit-langit kamar tidur jaejoong yang posisinya diantara junsu dan kyuhyun.

Tiba-tiba jaejoong menceritakan apa yang dialaminya ketika perayaan anniversary satu bulan jadian dengan yuu sekaligus perayaan telah usainya ujian kelulusan, kejadian di apartemen yuu, sampai dia pulang ke mansion kim dengan menangis dan ketakutan.

Junsu dan kyuhyun menggabungkan apa yang diceritakan jaejoong dan heechul sebelumnya. Akhirnya mereka mengetahui penyebab jaejoong mengalami trauma.

"omoo~ apa yuu sudah gila!! Berani-beraninya dia seperti itu. Kukira dia anak baik-baik waktu kau cerita kalau kau suka seseorang dulu, ternyata aslinya busuk sekali. Ingin kutonjok wajah yang sok polos itu" cerocos junsu meluapkan kemarahan.

"hyungiee~ kau tidak apa-apa waktu itu?" tanya kyuhyun khawatir.

"sepertinya aku trauma. Aku selalu berteriak histeris dan menangis ketika namja seme menyentuhku, bahkan appaku sendiri. Mengingat hal itu membuatku merasa bersalah pada orang tuaku, terutama appaku" ujar jaejoong murung mengingat dia histeris ketika hangeng menyentuh jaejoong.

"sudahlah. Gwaenchana~ appa eomma paati mengerti keadaanmu, hyung. Pokoknya sekarang hyung sudah tidak trauma lagi kan. Jadi, hyung harus melupakan kejadian itu dan ceria lagi" kata kyuhyun menyemangati jaejoong.

"nee~ itu benar joongie. Eomma appa sangat menyayangi dan mencintaimu. Mereka pasti memaklumi itu. Dan jangan lupa, ada kami yang juga menyayangimu" junsu memeluk jaejoong yang diikuti oleh kyuhyun. Seketika gelak tawa menggema di kamar jaejoong.

.
.

Pagi harinya, junsu berniat menceritakan apa yang diceritakan jaejoong semalam. Junsu yang bangun lebih dahulu, langsung turun ke bawah menghampiri heechul dan hangeng yang sudah duduk santai di kursi belakang rumah.

"pagi~ eomma appa" sapa junsu.

"pagi sekali kau bangunnya junsu. Sepertinya kemarin tidurnya larut sekali kalau mendengar tawa kalian" kata heechul yang mendengar suara tawa mereka semalam ketika sudah tengah malam.

"kami banyak bercerita eomma" kata junsu diiringi tawa khasnya.

"cerita apa sepertinya seru" hangeng ikut menimpali perkataan junsu.

"emm banyak sekali yang kami ceritakan. Tapi ada yang lebih penting. Emm~ Aku ingin mengatakan sesuatu pada eomma appa. Kemarin joongie tiba-tiba menceritakan apa yang dialaminya sampai dia trauma" perkataan junsu membuat hangeng dan heechul menegang mengingat jaejoong yang histeris ketika trauma yang dialaminya.

Junsu menceritakan apa penyebab jaejoong menjadi trauma. Bahkan ketika hangeng menyentuh jaejoong, jaejoong berteriak histeris dan terisak.

Heechul dan hangeng mendengar dengan seksama apa yang diceritakan oleh junsu. Seketika amarah menguasai hangeng dan heechul ketika junau menyebutkan siapa yang telah membuat jaejoong trauma.

"jadi yuu itu yang menyebabkan uri joongie seperti itu?" heechul memastikan pada junsu yang dijawab dengan anggukan.

"anak itu, berani-beraninya dia memperlakukan joongie seperti itu. Sampai-sampai joongie trauma setelah kejadian itu" geram hangeng mendengar nama yang menyebabkan jaejoong trauma.

"emm eomma appa. Aku harus kembali ke kamar dulu. Takut jaejoong sudah terbangun"

"ne~ kau tidurlah lagi, ini masih terlalu pagi" kata heechul pada junsu yang berjalan kembali ke kamar jaejoong.

"yeobo~ ternyata uri joongie~ seperti itu karena shirota yuu. Benar seperti dugaanku sebelumnya" kata heechul mengingat dia pernah berprasangka pada yuu.

"emm nee. Aku tidak menyangka yuu melakukan itu pada jaejoong. Kupikir dia anak baik. Kita harus sebisa mungkin agar jaejoong tidak bertemu lagi dengan yuu itu"

Tbc.

Makasih ya buat teafriends yang sudah vote dan komen 🙏🙏🙏
Makasih banyakk yaa 😣😣😣

Ahh iyaa siapa nih yang tadi sempet liat uri jongie ngelive?

Cuman bisa liat sebentar banget
😭😭😭, gatau kenapa dari sisi itu aku kok merasa melihat masa depannya lee taeyong ya 😂😂😂

Ahh iya di tunggu ya komen komenan yang lain~

Happy Reading Teafriends~

Continue Reading

You'll Also Like

81.9K 9.2K 41
Ini cerita tentang dua kubu keluarga #1 taehyun [16-12-2021] #1 ribut [01-02-2022] #1 jungwon [19-02-2022] #1 sungchan [09-03-2022] #2 jaehyun [09-05...
105K 18K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
5.2K 356 6
Sheila Laurencia Admaja Gadis cantik dari jurusan seni, seorang playgirl yang mampu membuat pria manapun takluk kepadanya. Dengan pesonanya Sheila...
53K 5.7K 10
Bagaimana cara agar membuatmu bahagia? Bagaimana cara agar kau bisa mencintaiku?