Sweet Passionate Obsession [O...

By AlfNaNa13

58.9K 865 30

"Argghhhh, lepaskan aku" jerit Rose disertai deru napasnya yang memburu. " No, Rose you're Mine and always be... More

PROLOG
CAST 1
CAST 2
CHAPTER 1
CHAPTER 2
CHAPTER 4
CHAPTER 5
CHAPTER 6
CHAPTER 8
CHAPTER 9
CHAPTER 10
BUKAN UPDATEAN

CHAPTER 7

2.5K 37 1
By AlfNaNa13

Aku Lelah....
Aku Letih....
Aku mulai tak sanggup....
Aku Lupa....
Aku Terlena....
Aku Kecewa....

Hidup adalah anugerah yang terindah dalam dunia ini. Tanpa adanya kehidupan, manusia tak akan bisa melangkah membebaskan asa, rasa dan cita mereka. Mungkin aku lupa bagaimana caranya bersyukur. Hingga Tuhan mengingatkanku dengan cara seperti ini. Aku tak marah, aku juga tak mau protes, mungkin dengan begini aku bisa beristirahat sejenak dari bisingnya dunia ini.

Ada satu hal yang kusesali, aku tak bisa menatap wajah orang-orang terkasihku. Satu pintaku, buat mereka bahagia menjalani lika-liku hidup ini.

Terimakasih Tuhan atas segala anugerah yang telah kau berikan.

~Rose Sherawali~

*****

2 minggu kemudian

At John Hopkins Hospital 9 am.

Waktu terus berputar pada porosnya tanpa mempedulikan segelintir orang yang sedang bersedih menghadapi hal-hal mengejutkan yang menghampiri kehidupan ini. Bukankah dunia itu terlampau sangat indah? hingga banyak orang lupa bagaimana rasanya bahagia. Hanya kesedihan yang mereka rasakan, meratapi nasib yang tak kunjung usai.

Rasanya detik-demi detik terlampau sangat lama bagi keluarga Rose. Anne, James dan Zayn hanya bisa berdoa dan terus berharap pada keajaiban agar Rose terbangun dari komanya. Keadaan Rose masih sama, Ia masih terbaring lemah diranjangnya dengan mata yang terpejam erat. Monitor masih menunjukkan detak jantungnya yang stabil. Anna yang melihat kondisi putrinya yang tak kunjung sadar dari komanya, sedih. Ia kecewa pada dirinya sendiri yang tak bisa menjaga putrinya dengan baik.

"Cepatlah sadar honey, mom merindukanmu. Tidakkah kau bosan menutup matamu terus? Kau bilang banyak hal yang belum kau lakukan bersama Angel dan Chloe. Mereka menghawatirkanmu" ucap Anna diiringi dengan tangis kepiluan.

Angel keluar dari rumah sakit tepat seminggu yang lalu. Setelah keluar dari rumah sakit ia shock mendapat kabar dari Chloe bahwa Rose kecelakaan dan terbaring koma. Angel yang baru keluar dari rumah sakit langsung mengajak Chloe menjenguk sahabatnya itu.

Mereka berdua rutin menjenguk Angel walaupun hanya sekedar untuk bertegur sapa atau mengucapkan kata-kata semangat agar Rose cepat bangun dari tidurnya.

Zayn juga turut andil dalam menjaga adiknya. Ia bergantian menjaga Rose dengan orang tuanya. Zayn khawatir melihat keadaan mommynya. Ia berusaha menenangkan mommynya dan berpesan untuk menjaga kesehatannya agar tak ikut sakit juga.

Saat ini hanya ada Zayn di kamar rawat Rose.

"Hey adik kecil. Kenapa kau hobi sekali membuat kami khawatir dari dulu. Cepatlah bangun, rasanya aku ingin berkelahi denganmu sekarang juga. Tidakkah kau merindukan kenakalanku?
Ayolah, setidaknya temani aku untuk membeli kaset favoritku. Aku janji saat kau bangun nanti, aku akan membelikan satu barang yang sangat kau suka."

Tapi hanya suara monitor detak jantung dan helaan nafas teratur yang membalas perkataan Zayn.
Zayn menunduk meremas kasar rambutnya.

Ia merindukan adiknya, ia jadi teringat tiada hari tanpa pertengkaran mereka. Selalu saja ada  keributan kecil yang mewarnai hubungan kakak beradik itu. Zayn teringat dengan tingkah manja adik satu-satunya ini. Ia suka sekali mengerjai Rose, bertengkar dengan Rose hingga tak jarang membuat gadis cantik itu menangis. Zayn tersenyum tipis memikirkannya. Walaupun dia sibuk dengan urusannya terkesan mengabaikan adiknya itu tapi jauh di dalam lubuk hatinya Zayn sangat menyayangi Rose. Ia akan melindungi Rose dengan sepenuh hati jika terjadi sesuatu pada gadis itu tanpa sepengetahuan Rose.

Setelah insiden yang menimpa Rose kali ini, ia merasa gagal menjadi seorang kakak. Seharusnya ia bisa melindungi Rose dalam situasi dan kondisi apapun.

Ia hidup hanya untuk keluarganya. Zayn frustasi melihat keadaan Rose yang hanya bisa berbaring di kasurnya yang hanya bisa bernafas normal. Ia memilih keluar dari ruangan adiknya, menghirup udara bebas.

Zayn menghirup dalam-dalam udara segar di taman, menetralkan detak jantungnya yang terasa sakit kala mengingat adiknya. Tak terasa air mata luruh dari pelupuk matanya membasahi pipinya yang putih. Ia mendudukkan diri di bangku taman yang dipenuhi oleh beberapa pasien dan sanak familinya.

Andaikan saat itu ia tidak nongkrong dengan teman-temannya, andaikan saat itu ia mengesampingkan egonya untuk menanyakan keberadaan Angel yang belum pulang hingga larut malam, andaikan saat itu ia tidak mementingkan dirinya sendiri.... Hanya pengandaian yang ada didalam benak Zayn saat ini. Semakin lama tangisnya luruh semakin deras tanpa disertai isakan. Ia ingin menyalahkan Alvaro yang menabrak adiknya, menghajar lelaki itu hingga lebam, menyumpah serapahi Alvaro agar dirinya puas, tapi ia tak sanggup. Zayn tahu bahwa insiden ini murni kecelakaan yang tidak disengaja. Tapi tetap saja dalam hatinya Zayn tidak terima, ia mengepalkan tangannya menahan seluruh emosi di dadanya.

Hatinya sakit teriris melihat penderitaan Rose terutama ibunya yang tidak berhenti menitikkan air matanya melihat keadaan putrinya yang memprihatinkan. Ia hanya mencoba menenangkan ibunya, tapi semakin hari justru dirinya terkesan menghindar. Ia tidak sanggup mendengar semuanya.

Tanpa sengaja pandangannya terarah pada dua orang anak kecil laki-laki dan perempuan yang sedang bermain boneka. Zayn rasa anak laki-laki itu adalah kakak dari gadis kecil itu. Mereka asyik bermain boneka tanpa mempedulikan orang lain disekitar mereka. Sesekali mereka berlarian kesana kemari saling mengejar satu sama lain. Tanpa disangka gadis kecil manis itu jatuh, lututnya terluka ditambah dengan noda lumpur disana.

"Kakak, kakiku sakit hiks hiks hiks. Rumputnya jahat ia melukai kakiku.. hiks hiks." gadis itu menangis tergugu disertai isakannya yang lucu dan menggemaskan.

Melihat adiknya terluka, laki-laki tampan kecil itu langsung menghampiri adiknya, menenangkan adiknya yang menangis dengan merayunya.

"Jangan menangis Keisha, kakak tidak suka melihatmu menangis. Cup cup cup, hey rumput nakal jangan ganggu adikku." Laki-laki cilik itu memukul rumput di bawahnya kemudian mengusap pipi chubby adiknya.

Setelah melihat itu, gadis kecil yang ternyata bernama Keisha itu langsung menghentikan tangisnya. Memanyunkan bibirnya sambil berkata "Kakak aku mau permen kapas disana" telunjuk mungilnya menunjuk gerobak permen kapas yang terletak tidak jauh diujung sana.

"Baiklah, kakak akan membelikannya tapi Keisha harus janji jangan menangis lagi dan harus tersenyum ceria "

Sambil mengusap pipi chubbynya gadis itu menurut dan mulai menampilkan senyum cantiknya. Mereka bangun dan saling bergandengan tangan menghampiri gerobak permen kapas di ujung jalan.

Zayn tersenyum haru melihat sikap mereka, Ia jadi merindukan masa kecilnya bersama Rose. Masih segar dalam ingatannya mereka tertawa riang saat bermain sepeda dulu. Berebut perhatian dan kasih sayang Anne dan James. Saling mengadu jika salah satu diantara mereka membuat masalah yang tak urung membuat Anne dan James geleng-geleng kepala.

Zayn berjanji tidak akan meninggalkan Rose akan selalu melindunginya sekuat tenaga dan tidak akan lengah lagi. Ia melangkahkan kakinya meninggalkan taman yang semakin ramai itu.

*****

Alvaro duduk di bangku santai di halaman belakang rumahnya. Jaden dan Mario sedang berkumpul dirumahnya. Jaden dan Mario memainkan billiard yang terdapat di dalam sebuah ruangan. Sedangkan Alvaro memilih duduk di teras belakang rumahnya merenung disana.

Halaman belakang yang dipenuhi dengan bermacam-macam bunga dari berbagai jenis seperti bunga anemone, bunga garbera, bunga camelia, bunga lily, bunga soka, bunga matahari, bunga bakung, bunga hydrangea, bunga magnolia putih, dan bunga fuchsia.

Diantara semua itu Liora menyukai bunga fuchsia. Liora merupakan salah satu wanita yang sangat mencintai bunga. Dia hobi menanam beraneka ragam jenis bunga dari berbagai negara untuk dijadikan koleksi di halaman rumahnya. Kecintaannya terhadap bunga itu sudah tumbuh dari ia kecil. Ibunya dulu membuka toko bunga, dan Liora sering membantu ibunya merangkai pesanan bunga.

Alvaro memandangi hamparan tanaman dihadapannya. Menatap sendu seakan pikirannya melayang jauh entah kemana, hatinya kosong seakan ada ruang yang menganga mengharapkan seseorang yang berarti di hidupnya.

Lambat laun tanpa disadari, bayangan Rose secara perlahan menyusup ke dalam sanubarinya. Membayang-bayangi kehidupannya. Ia dihantui rasa bersalah karena dirinya Rose jadi terluka dan hingga kini masih terbaring lemah di rumah sakit.

Upayanya melarikan diri ke Melbourne tidak membuahkan hasil. Justru semakin Alvaro berusaha mencoba melupakan Rose, ia malah merindukan gadis itu. Terutama senyumnya, lesung pipinya, gingsul di giginya, kulitnya yang manis dan eksotis, serta matanya yang menyipit saat tersenyum.

Membayangkan Rose membuat senyuman hadir di wajah Alvaro. Tanpa sadar jarinya mengetuk-ngetuk meja di sampingnya. Menandakan hatinya yang sedang gusar hanya karena seorang gadis. Ia harus mencari cara agar Rose segera enyah dari hati dan pikirannya.

Mario dan Jaden baru saja selesai bermain billiard. Keduanya menggenggam botol di tangan mereka meminum air di dalamnya, dan setelah mereka sampai di halaman belakang Mario membasahi wajahnya dengan sisa air yang dia bawa.

Jaden menatap lama ke arah Alvaro. Ia menelisik sesuatu, ia tahu apa yang menyebabkan sahabatnya itu merenung tidak jelas di siang bolong. Jaden berjalan mendekati Alvaro dan menepuk pundaknya.

"Hey bro, sedang apa kau? Apa ada masalah?" Jaden menyugar rambutnya sambil duduk disebelah Alvaro memancingnya bercerita tentang gadis yang diam-diam mulai disukai lelaki itu.

Alvaro yang merasa ditanya oleh Jaden hanya membalas dengan menatap sebentar Jaden menggelengkan kepalanya. Lalu memalingkan wajahnya menatap ke arah tanaman di depannya.

Jaden bersahabat dengan Alvaro sejak mereka masih duduk di bangku SMP. Ia tau sejak dulu bagaimana sikap Alvaro terhadap wanita disekelilingnya. Dulu saat ia masih SMP, ia yakin bahwa hampir separuh gadis di sekolahnya menyukai Alvaro, mereka berbondong-bondong menarik perhatian Alvaro dan menciptakan fansclub pecinta Alvaro. Mengingat hal itu sontak membuat Jaden bergidik ngeri.

Tapi Alvaro yang digila-gilai gadis disekolah mereka tak ambil pusing, justru terkesan cuek, dingin, dan angkuh. Ia tau Alvaro tidak pernah tertarik dengan gadis manapun. Tapi kali ini berbeda, ada satu gadis yang berhasil menarik perhatian sahabatnya itu. "Hebat sekali dia, berhasil menaklukan harimau satu ini" batin jaden dalam hati.

Jaden tau gelagat aneh Alvaro saat diam-diam memperhatikannya. Alvaro tersenyum sedikit yang langsung dimengerti Jaden saat tatapannya tertuju pada gadis yang diketahui bernama Rose itu. Ia penasaran hal apa yang terdapat dalam diri gadis itu sampai membuat Alvaro gelisah dan fokusnya terpecah saat mereka mendiskusikan masalah pribadi mereka.

Hal ini tidak boleh terjadi, Jaden tidak ingin karena seorang gadis bisnisnya bersama Alvaro menjadi kacau dan hilang kendali. Sebelum hal-hal buruk terjadi, dia harus berbuat sesuatu. Tanpa sadar Jaden menampilkan smirk di wajahnya.

*****

15 Juli 2019

1 month later🐦🐦🐦

Maafkan dakuh guys yang baru bisa up. Aku tuh orangnya moody, jadi nunggu ide mengalir lancar baru nulis. Kalo gak ada ide terpaksa deh jadi pembaca, haha. Oh iya aku cuma mau bilang kalo tulisan recehku ini updatenya gak menentu ya. 🙏🙏🙏😏😏🙃🙃.

Nyempil dikit yak wkwkwk (sejujurnya dari semua chapter ini termasuk chapter favorit aku. Soalnya gambar bunganya lucu sih bikin gemesh gitu). Ingin rasanya ku tanam bunga di rumah tapi sayang lahannya gk ada 😅😅😅.

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 2.9K 18
πŸ”ž Bluesy area, mengandung 21+ πŸ”ž - oneshoot ! ranked; #1 Karina 24/6/2023 #1 Bluesy 25/6/2023 #1 Karinajeno 7/9/2023
190K 18.6K 22
[HIATUS] [Content warning!] Kemungkinan akan ada beberapa chapter yang membuat kalian para pembaca tidak nyaman. Jadi saya harap kalian benar-benar m...
1.2M 12.4K 7
1st Stone Books WARNING! TERDAPAT KATA-KATA KASAR DAN ADEGAN TIDAK PATUT DICONTOH! HARAP BIJAK DALAM MEMBACA! ●DILARANG KERAS MENCURI SECUIL PUN IDE...
956 71 2
Kisah Kasih Jade pun dimulai saat dia mulai masuk SMA