Mylovelly

By chihamusen

503K 6.6K 189

Ini kisah tentang Alyra yang selalu sabar dan tetap tegar mencintai Axello yang mempunyai hati sekeras batu h... More

Pacar lama?!
Mantan temannya
Berusaha buat Lo?!
Siapa itu cewek?!
Ingat dia gak?!
Rela kotor deminya
Sahabat cowok terbaiknya
Iseng Pembalasan
Kacamata Hitam
Bukan selera gue!
Perasaan lebih
Masih Kangen
Sama yang Baru
Niat busuknya?!
Berhati malaikat?!
Sekalian Kencan.
Terbayang gemas
Ambigu aturannya?!
Latihan praktek anu?!
Dibuat tak betah?!
Si mesum gila?!
Takdir atau nasib?!
Guru Privatenya
Benci atau suka?
Simpanan temannya sendiri?!
Apa maunya?!
Perintah Tuan?!
Kena jebakannya
Benda terlarang
Merasa kehilangan?!
Kekasih sebenarnya?!
Menipu perasaannya
Teman masa kecilnya.
Terasingkan perasaan
Sentuh atau Injak?!
Teman barunya
Saingannya
Pindah sebangku
Hukuman bersamanya.
Jawaban Cinta!!
Mengejar hati?!
Mewujudkan buktinya!!
Gebetan Baru
Permainan gila!!
Pasangan Resmi!!
Calon Mertua Idaman
Tak mengakuinya
Kencan serius!?
Masa lalunya?!
Terasa Berat Baginya
Bahaya mengancam?!

Mimpi mustahil

12.6K 274 8
By chihamusen

"Ra gue mau nanya sama Lo." ucap Syella pada cewek berambut merah panjang berkuncir itu. Kini hanya tinggal mereka berdua setelah Molly dijemput duluan ketika dipinggir jalan.

"Lo serius masih ngejar Axel?" tatap Syella tidak yakin.

"Iya lah, emang kenapa. Masa nyerah gitu aja. Dia harus mengakui kalau gue itu pacarnya bukan musuhnya." jawab Alyra antusias. Mereka berjalan bersama dimalam hari. Alyra tidak masalah jika ada yang menemaninya pulang. Kalau dia sendirian mungkin Alyra harus meminta tumpangan gratis dengan temannya yang lain besok-besok.

"Lo sebenarnya tau kan kalau Rendra sama Mea itu mempunyai hubungan. Buat apa Lo ngebelain Mea tadi kalau Lo sendiri lebih dekat sama cowoknya? Gue bingung Lo itu mengejar Axel tapi dekatnya sama cowok orang. Gimana sih?!" tanya  Syella yang tidak habis pikir.

"Gue harap Lo harus tau batasan Ra, jangan sampai Rendra berpaling dan Axel membunuhnya, mungkin Lo juga kena akan meregang nyawa didetik terakhir lo." Lebih tepatnya sih Kevan sendiri yang akan melenyapkan hidup orang itu. Batin Syella meralatnya dalam hati. Saat memberitahu Alyra tentang hal ini. Syella lebih dulu berbisik tidak ingin suaranya terdengar oleh siapapun kecuali Alyra yang berada didekatnya.

"Gue sama Rendra gak ngapa-ngapain kok, jadi tenang aja,," jelas Alyra sedikit gugup mengatakan. Syella berdecih.

"Ta-tapi gue mohon Lo jangan kasih tau Axel ya kalau Rendra sering datang ke tempat gue sih. Eh, Kita cuma melakukan bisnis doang kok gak lebih,," sela Alyra terbata pelan sambil menahan malunya yang telah mulai diketahui oleh Syella.

"Bisnis gelap 'kan maksudnya?" cibir Syella bersidekap dada. Alyra melotot sambil meneguk ludahnya. "Ih kecilin suara Lo!!" Alyra langsung menutup mulut Syella sebentar.

"Iya-iya gue gak akan bilang apa-apa." sahut Syella malas. Cewek berambut bergelombang terurai panjang itu mengibaskannya sebentar. Alyra hanya tersenyum kikuk memilin sisi rok panjangnya dibawah.

"Kita berpisah disini ya. Rumah Lo masih jauh ya? Atau perlu sekalian gue anterin juga deh sambil nunggu mobil gue datang mau?" tawar Syella kemudian celingak-celinguk melihat sekitarnya sebentar.

"Gak usah, gue bisa pulang sendiri kok. Lagian gue juga udah terbiasa." tolak Alyra yang tidak ingin Syella lebih mengetahui keberadaan tempat tinggalnya.

"Eh, beneran Lo gak takut pulang malam-malam gini mana sepi lagi. Ih gue aja gak berani." Syella ingin mengajak cewek itu ketika mobilnya sudah tiba dihadapan mereka. Namun tetap sama Alyra menggelengkan kepalanya enggan.

***

"Rendra?! Kok lo malah disini sih?" Sengit Alyra saat melihatnya berada didepan rumah kecilnya itu. Ia sempat kaget, ia pikir ada orang lain ternyata cowok itu yang dikenalinya.

"Gue sengaja nungguin Lo pulang dari tadi." ucap Rendra menatap lama cewek itu dari motornya tempat dia bersandar sambil menghisap rokoknya dengan santai.

"Seharusnya Lo jagain cewek Lo Mea." ujar Alyra dengan nada suara yang terdengar berbeda kali ini. Rendra mengangkat sebelah alisnya. "Tumben Lo bahas dia?" cowok itu langsung membuang puntung rokoknya yang masih banyak sembarangan.

"Mulai sekarang Lo gak boleh lagi nyari gue! Atau perlu kita gak usah berteman lagi." Alyra melayangkan tamparan yang cukup keras ke wajah tampan Rendra hingga cowok itu meringis tertahan dan menatap tak percaya.

"Kok Lo tiba-tiba gitu sih? Emangnya Mea ada ngomong sesuatu sama Lo. Biar nanti gue yang jelasin." dengus Rendra berusaha untuk tenang walau ia tidak terima dengan perubahan Alyra yang mendadak marah padanya tanpa alasan yang jelas.

"Mending kamu lebih baik pergi aja deh Ren! Gue lagi capek!!" kata Alyra sedikit dingin sambil berlalu dari hadapan Rendra yang masih terpaku. Cewek merah itu langsung memasuki rumah kecilnya begitu saja tanpa mempedulikan Rendra yang masih membutuhkan dirinya.

"Ra dengarin gue dulu! Gue belum selesai ngomong!!" panggil Rendra namun tak mendapat jawaban dari cewek itu. Rendra menarik gusar rambutnya.

"Kalau gue bareng Mea bukannya dia selamat malah bahaya kalau dia ikut gue!!" gumam Rendra sambil menendang kesal motornya. Lalu beranjak untuk pergi menjauh dari halaman rumah itu.

Alyra yang masih bersandar di pintu itu hanya melihat diam dari dalam ke arah cowok itu. "Gue gak habis pikir bisa-bisanya Lo lebih mentingin buat ketemu gue daripada harus nolongin pacar Lo sendiri?!" batin Alyra menggelengkan kepalanya.

Akhir-akhir ini Rendra menemaninya disaat Alyra hidup sendirian dirumah sewaan kecilnya itu. Tapi Alyra juga tidak mau kalau Rendra mulai bergantung padanya. Walau kadang Alyra sendiri menginginkan Rendra untuk selalu ada bersamanya kala itu.

****

Setelah beberapa hari berlalu Alyra masih enggan melihat wajah Rendra. Ketika ketemu pun Rendra juga lebih memilih bersama Mea. Walau sebelumnya juga Rendra sempat kena damprat si Kevan yang menyalah dirinya yang tidak tahu menahu tentang keadaan Mea yang waktu itu.

Saat pulang sekolah Alyra bersama Syella dan Molly baru saja keluar dari kelas mereka usai mengerjakan paket kebersihan yang tentu saja menyuruh anak lain yang bertugas sedangkan mereka hanya duduk santai sambil menunggunya dengan selesai. kali ini Ia tak sengaja melihat Axel yang sedang berdua dengan cewek lain. Alyra langsung menyipitkan matanya.

"Lihat tuh Axel-Lo dia lagi didekatin sama manusia setan terindah didunia alias mantannya sih,," bisik salah satu temannya yang juga sama menyaksikan hal pemandangan itu dari kejauhan lorong yang sudah mulai sepi jauh dari keramaian sekitar.

"What?!" kejut Alra melotot tajam seketika. Menoleh pada Syella yang berada disampingnya saat ini.

"Satu-satunya bikin dia bungkam adalah dengan cara mengunci mulutnya pake mulut lo! Cepetan sana! Buruan sebelum Axel menjawab ajakan kata balikan dari perjanjian si laknat setan terkutuk itu!!" tunjuk temannya mendesak agar cewek itu segera menghampiri Axel. Syella mendorong-dorong tubuh Alyra agar bergerak lebih cepat. Padahal Alyra masih belum bisa berpikir untuk mencernanya. Ia bingung harus bersiap melakukan apa seperti yang dimaksud oleh Syella barusan tadi padanya, hal itu terlalu mendadak untuknya beraksi tiba-tiba dan masa Alyra berakting kesurupan pura-pura gila didepan sang kekasih yang sedang ketahuan lagi asik main sama simpanannya itu. Alyra pun berdecak saat membayangkannya.

"Ra Lo kayaknya harus cepat-cepat deh samperin tuh Axello sebelum dia kena pengaruhnya si Karinna." ucap Molly memberikan dukungan penuh pada cewek merah itu. Alyra pun meangguk mantap dan bergegas mendatanginya ke arah sana.

Syella pun bersidekap didepan dada dan Molly yang gemas melihatnya terlihat tertarik sekali entah apa yang akan dilakukan oleh cewek merah itu dihadapan Axel yang tengah bersama Karinna.

"Sayang maaf ya kamu jadi kelamaan nunggunya." Alyra langsung berdiri tepat didepan muka Axel dan langsung mengecup bibirnya lalu menciumnya begitu lama. Axel terkejut saat mendapatkan buah bibir manis itu mendarat di mulutnya begitu saja.

"Loh?! Kamu beneran pacar barunya Axel?!" Karinna terbelalak tidak terima melihat Alyra yang bermesraan dengan Axel didepannya begitu saja.

"Engh... I-ya dia pacar gue." jawab Axel tersenyum palsu sambil merangkul pundak Alyra dengan begitu eratnya bahkan seperti sengaja mencengkeramnnya dengan kuku. Sambil berbisik sekilas ditelinga Alyra. "Ingat ini hanya pura-pura."

"Gue harap Lo tahu diri gak perlu lagi gangguin my baby Axel! atau nggak gue gak segan-segan cakar muka badut Lo itu heh !!" tekan Alyra malah mengancam Karinna tanpa menghiraukan Axel yang kini melotot marah padanya. Alyra pun hanya beralih memeluk tubuh Axel dan mengabaikan rasa sakit sebentar dibahunya tadi. Membuat Axel harus terpaksa bersandiwara untuk membalas dekapannya juga.

Karinna terbelalak bahkan hampir ingin pingsan ditempatnya untungnya ada Syella dan Molly yang langsung ingin membawanya pergi entah kemana. "Yaudah kita mau siapin dulu nih, makam buat manusia setan satu ini. Biar gak gentayangan lagi!!" ujar Molly cengengesan. Syella langsung melotot pada cewek itu, mereka berdua pun segera memapah Karinna yang mendadak lemas.

"Sialan Lo! Dikira gue cowok murahan apa tadi hah?!" sengit Axel begitu tersadar kembali sembari menyeka kasar bekas bibirnya. Wajah Alyra terlihat masih memerah tersipu malu. Akhirnya ia bisa mencium bibir tipis Axel dengan mudahnya saat Axel sendiri juga khilaf sedikit membalas lumatan darinya dengan halus.

"Boleh gak sekali lagi kita ulangi?" tanya Alyra pelan sembari menggigit bibirnya sendiri. Axel menelan ludahnya. Dia tak bisa berkata banyak ketika Alyra berhasil membuat lidahnya menjadi kelu sesaat.

Alyra pun tersenyum menang dalam hati, benar saja saat Karinna ingin mengutarakan penjelasannya pada Axel namun hal itu tidak sempat terjadi, karena Alyra lebih dulu menggagalkannya diwaktu yang tepat. Walau Alyra tahu Axel sedikit melampiaskan emosinya tadi padamya diam-diam namun hal itu tak berlangsung lama. Sekarang Axel lah yang dibuat bingung olehnya.

"Dalam mimpi dongeng Lo, semua yang mustahil bisa terjadi begitu saja, terserah Lo mau bikin anak sendirian juga bisa tanpa harus melakukannya sama gue!!" dengus Axel sinis kemudian berlalu pergi meninggalkan Alyra yang terdiam sejenak mematung. Lalu mengejar langkah Axel yang lumayan menjauh darinya.

"Ih Mylovello tungguin! Gue ingin keturunannya berasal dari Lo, mari kita buat jadi kenyataan." ucap Alyra  penuh nafsu yang terdengar masih bersemangat meneriaki cowok impiannya itu yang berusaha mencoba kabur darinya.

Continue Reading

You'll Also Like

1.7M 121K 48
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
1.1M 44.2K 51
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
289K 13.2K 18
Level tertinggi dalam cinta adalah ketika kamu melihat seseorang dengan keadaan terburuknya dan tetap memutuskan untuk mencintainya. -𝓽𝓾𝓡𝓲𝓼π“ͺ𝓷�...
2.7M 133K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...