I Like U [COMPLETE]

By Ayako_Hiranata23

29.1K 1.3K 35

~I Like U~ Rate: T Genre: Romance/Drama/Comedy/Family Main Character: Uchiha Sasuke x Haruno Sakura Other Cha... More

I Like U pt.1
I Like U pt.2
I Like U pt.3
I Like U pt.4
I Like U pt.5
I Like U pt.6
I Like U pt. 8
I Like U pt. 9
I Like U pt. 10
I Like U pt. 11
I Like U pt.12 (LAST)

I Like U pt.7

1.3K 90 1
By Ayako_Hiranata23

Cerita Sebelumnya~

"Hei, kau ini mencari kesempatan ya?" Kata Sasuke gugup.

Sakura melepaskan pelukannya. "Si..siapa juga yang mencari kesempatan? Aku cuma refleks saja memelukmu karena kau duduk di samping ku." Bantah Sakura dengan gugup.

Sasuke pun menatap Sakura. Sakura yang merasa ditatap pun memalingkan wajahnya ketempat lain. Sasuke pun perlahan mendekatkan wajahnya ke wajah Sakura.

Sakura pun semakin memundurkan wajahnya karena malu. Namun Sasuke semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Sakura.

Semakin dekat...

Dan sampai jarak wajah mereka hanya tersisa 5 cm saja....

~I Like U pt.7~

Wajah mereka semakin dekat. Sakura pun menutup matanya. Namun tiba-tiba...

Pintu rumah Sakura terbuka. "AKU PULAAANG~" Teriak Sasori dari depan pintu.

Sasuke dan Sakura langsung panik. Wajah mereka memerah. Mereka langsung menjauhkan diri.

"Eh, kau disini, Sasuke." Kata Sasori.

Sasuke mengangguk dengan canggung. "A...aku baru saja mau pulang kok."

Sasuke pun bangkit dari tempat duduk nya dan berjalan kearah pintu depan.

"Eits, tunggu dulu!"

Glek!

"Kalian berdua..."

Sasuke dan Sakura menatap panik kearah Sasori.

"Hanya kalian berdua dirumah?" Tanya Sasori dengan nada introgasi.

"Ta..tadi Gaara dan Matsuri kesini kok." Kata Sakura gugup.

"Oh begitu."

Sasuke dan Sakura pun menghela nafas panjang.

"Kalau begitu aku.."

"Eits! Tunggu!"

Mereka pun kembali mematung.

"Kemana ayah dan ibu?"

Sasuke menghela nafas panjang.

"Oh mereka belum pulang sejak kemaren. Katanya ayah ada keperluan lain, jadi ibu pergi bersamanya." Jelas Sakura.

"Oh begitu.."

Sasuke pun melanjutkan jalannya menuju pintu depan.

"Oii, Sasuke. Kenapa kau cepat sekali pulang? Suruh kakakmu juga kesini. Aku membawakan oleh-oleh."

Sasuke menoleh sebentar kearah Sasori. "Sebaiknya aku pulang. Nanti akan aku akan bilang ke Itachi-nii untuk kesini." Ujar Sasuke.

"Yaah,, yasudah deh."

"Kau dari mana sampai bawa oleh-oleh?" Celetuk Sakura dengan suara kecil namun masih dapat terdengar oleh Sasori.

"Oi, kau ini! Itu cuma kalimat pengganti." Ketus Sasori kesal.

"Kalimat pengganti apanya?"

Sasuke pun pamit dan langsung keluar rumah. Seperginya Sasuke, Sasori menjitak kepala adiknya itu.

"Aww, sakit baka!"

"Kau ini! Menyebalkan!"

"Kenapa kau yang marah-marah? Harusnya aku yang marah padamu, kau itu, Sa-So-Ri-Nii??" Ketus Sakura seraya berdiri dengan berkacak pinggang.

Sasori langsung memasang tampang memelas.

"Adikku yang paling manis di dunia, Kakakmu ini baru pulang dari rumah sakit."

"Ck, untuk luka kecil begitu?"

"Oi, kau tak tau rasanya!! Ini sangat menyakitkan, baka!!"

"Bla bla bla... Anda tunggu soulmate anda disini sendiri!"

Sakura langsung naik menuju kamarnya. Sasori menatap kesal adiknya itu.

"Untung kau adikku. Kalau bukan mungkin udah aku slepet (?) dengan sendal!"

.................

"Aku pulang."

Lily menghampiri Sasuke yang baru pulang. Sasuke langsung mengangkat Lily ke gendongannya.

"Oh kau sudah pulang." Ujar Itachi tanpa menoleh kearah Sasuke.

Itachi hanya sibuk bermain PlayStation miliknya..

"Hn..."

Sasuke pun berjalan menuju Itachi dan duduk disampingnya.

"Kenapa kau tampak seperti murung seperti itu?" Tanya Itachi tanpa menoleh.

"Hn, tak ada apa-apa.."

"Oh iya, Sasori-nii menyuruhmu ke rumahnya.." kata Sasuke.

"Untuk apa?"

"Mana kutahu. Katanya dia membawa oleh-oleh."

Itachi langsung menoleh kearah Sasuke. "Oleh-oleh?"

Sasuke mengangguk. "Tadinya aku mau bertanya dia dari mana sampai membawa oleh-oleh... Tapi, sudahlah..."

"Apa yang bisa dia bawa dari rumah sakit?"

Sasuke hanya mengangkat bahunya cuek.

...................

Sasuke merebahkan tubuhnya di kasur seraya menatap langit-langit kamarnya.

Tiba-tiba dia teringat dengan kejadian di rumah Sakura tadi.

Wajahnya langsung saja memerah. "Oi, baka! Apa yang sudah kau lakukan?" Ketus Sasuke pada dirinya sendiri.

Sasuke pun langsung mengutak-atik handphone nya. Mencari sesuatu yang menarik.

1 panggilan tak terjawab, 1 pesan baru

Sasuke menatap bingung. Siapa yang menghubunginya?

Nomor tak dikenal...

Sasuke pun membuka pesan yang di terima dari nomor yang sama. Nomor tak dikenal...

"From: 070-009-***-***
Oi, Uchiha Sasuke?"

Sasuke menatap bingung ke pesan yang di terima nya. "Siapa ini?" Gumamnya pelan.

Sasuke pun membalas pesan tersebut. Dan tak lama kemudian, pesan itu pun dibalas.

"From: 070-009-***-***
Oh syukurlah. Kupikir aku salah kirim. Ini aku Naruto. Simpan nomorku ya."

Sasuke menghela nafas panjang. "Kenapa semua orang ingin tahu nomorku?" Gumam Sasuke seraya melempar handphone nya kesisi lain tempat tidur.

🎶🎶🎶

Handphone Sasuke kembali berbunyi. Sasuke dengan malas memgambil dan melihat siapa yang yang menghubunginya.

"Halo?"

"...."

...............

Sakura menghela nafas panjang. Kemudian dia teringat dengan kejadian sebelum Sasori pulang. Wajahnya pun langsung memerah.

"Ah, gak mungkin lah."

Sakura mengambil handphone nya dan langsung memasangkan earphone di telinga nya.

Dia pun keluar rumah untuk berjalan-jalan.

Sambil mendengarkan musik, Sakura berjalan menuju taman. Setelah sesampainya di taman, dia langsung duduk di bangku taman yang berada persis di depan sebuah kolam kecil.

Tanpa sadar, seseorang duduk disampingnya. Sakura yang belum sadar akan kehadiran orang tersebut langsung mengeluarkan handphone nya.

Namun, orang tersebut langsung menyenggol handphone Sakura sehingga terjatuh ke tanah.

Sakura terkejut dan segera mengambil handphone nya yang jatuh. Sakura pun langsung menengok kesampingnya untuk melihat siapa orang tersebut.

"Hai..."

Sakura menatap kaget orang tersebut yang ternyata adalah Suigetsu.

"Ngapain kau disini??"

"Haha, ternyata rumahmu di daerah sini juga..." Kata Suigetsu seraya tertawa mengejek.

Sakura sedikit menggeram. "Apa maumu?"

Suigetsu bersandar pada bangku taman seraya melipat tangan di dada. "Haha, kau terlalu negative thinking padaku."

Suigetsu langsung menarik rambut Sakura dengan keras sehingga Sakura langsung menatap keatas.

"Ini untuk tendanganmu kemarin. Memangnya siapa kau sampai berani kepadaku? Kau mencari masalah dengan orang yang salah."

Sakura menahan sakit yang mendera kepalanya itu. "Memangnya kau siapa?" Sahut Sakura seraya menahan sakit.

Suigetsu semakin menarik kuat rambut Sakura. "Haha, ini belum seberapa. Walaupun kau ini perempuan, aku takkan segan-segan melakukan sesuatu yang buruk kepadamu."

Suigetsu pun langsung melepaskan tarikannya seraya mendorong kepala Sakura.

"Kau pikir ini sudah selesai? Aku masih akan terus melakukan sesuatu padamu sampai aku puas. Berani-berani nya kau menendangku kemarin. Heh.."

Sakura menunduk kesal. Dia hanya diam. Saat hendak beranjak pergi dari sana, Suigetsu pun jongkok untuk menyamakan posisi nya dengan Sakura yang masih duduk. Kemudian dia mengangkat kepala Sakura.

Suigetsu mendekatkan bibirnya ke telinga Sakura. "Sebaiknya kau jaga dirimu dari sekarang. Aku bahkan takkan segan-segan untuk membunuhmu." Bisik Suigetsu.

Sakura terdiam. Suigetsu pun pergi meninggalkan taman. Setelah Suigetsu pergi, tanpa sadar air mata Sakura mengalir deras.

Badannya bergetar karena takut. "Di..dia hanya mengancamku. Tenanglah, Sakura." Ujarnya dengan terisak seraya menenangkab dirinya sendiri.

.......Keesokkan Harinya........

Sakura berjalan dengan lesu menuju sekolahnya. Sasuke melihat Sakura yang terlesu itu dari jauh. Sasuke pun mengejar Sakura.

Setelah dekat, Sasuke pun menepuk pundak Sakura pelan.

Sakura terkejut dan sontak menjauh. Sasuke menatap bingung kearah Sakura.

"Ada apa? Kenapa kau kaget begitu?" Tanya Sasuke bingung.

Sakura pun menghela nafas lega. Dia pun menggeleng pelan. "Tidak ada."

Selama perjalanan menuju sekolah, mereka hanya diam. Tidak ada yang memulai percakapan. Hingga mereka tiba disekolah pun, mereka masih tidak ngobrol.

Tiba-tiba, seseorang berlari dengan kencang dan menabrak Sakura dengan sengaja. Karenanya, Sakura pun terjatuh dengan posisi berlutut.

Sasuke kaget dan langsung membantu Sakura berdiri.

"Kau tidak apa-apa, Sakura?" Tanya Sasuke.

"Oops. Maafkan aku. Aku sedang buru-buru. Hahaha!"

Ternyata yang menabrak Sakura adalah Karin.

"Hn, memangnya fungsi matamu itu buat apa?" Ketus Sasuke.

Sakura langsung memegang tangan Sakura dengan maksud melerai mereka.

Sakura pun langsung menarik tangan Sasuke menuju kelas.

Suigetsu kebetulan juga melintas disana dan melihat Sakura dan Sasuke yang sedang berjalan menuju kelas hanya tertawa mengejek.

"Kerja bagus, Karin."

.............

Sasuke menatap Sakura sedikit khawatir. "Kau yakin baik-baik saja?"

Sakura mengangguk. Sasuke pun langsung duduk di kursinya.

'tak biasanya dia begini. Ada apa?'

Sasuke menatap punggung Sakura yang tampak seperti sedang menahan sesuatu.

Tak tahan melihat tingkahnya yang tidak biasa, Sasuke pun kembali menghampiri Sakura.

"Hei."

Sakura menatap Sasuke yang berdiri di sampingnya.

"Sebenarnya kau ini kenapa?"

Sakura memalingkan wajahnya kearah lain. Sasuke menghela nafas panjang.

"Kemaren kau ini dengan beraninya melawan Suigetsu dan pacarnya itu. Tapi sekarang kau terlihat seperti mengalah dari mereka."

Sasuke menghentikan perkataannya kemudian duduk di bangku didepan Sakura seraya menatap wajah Sakura.

"Kau bertingkah aneh. Apa ada sesuatu yang terjadi antara kau dan mereka?"

Sakura menggeleng pelan. Sasuke menghela nafas panjang. "Aku tau pasti ada sesuatu yang terjadi."

Sakura langsung menoleh kearah Sasuke dengan tatapan kesal.

"Kau mengangguku dengan ucapan itu!"

"Setidaknya ceritakan padaku apa yang terjadi!"

"Apa yang akan berubah jika aku menceritakannya padamu?!!"

Sakura langsung berlari keluar kelas. Sasuke menatap kepergian Sakura seraya menghela nafas panjang.

"Apa yang terjadi sebenarnya?"

.....................

Sakura duduk di bawah pohon yang terlihat cukup rindang di dekat halaman sekolahnya.

"Kenapa aku malah membentaknya?! Kau bodoh, Sakura!" Ujarnya pada diri sendiri.

Sakura menghela nafas panjang. "Waktu itu seandainya aku tidak menendangnya, apa yang akan terjadi?"

Sakura menggeleng pelan. "Tidak, Sakura. Yang kau lakukan itu benar! Angkat kepalamu! Beranikan dirimu!" Ucapnya.

"Dia mengancammu?"

Sakura langsung menoleh ke sumber suara. Ternyata Sasuke.

Dia tak menyangka Sasuke akan mengejarnya.

"Ke..kenapa kau disini?"

"Dia mengancammu?"

Sakura terdiam seraya menunduk. Sasuke menghela nafas. Entah sudah berapa kali dia menghela nafas dengan panjang.

Sasuke pun menghampiri Sakura dan duduk disampingnya.

"Kau tau? Orang-orang seperti mereka itu mungkin bisa mengancam dan menyakitimu. Tapi kalau kau percaya diri dan memberanikan dirimu, kurasa mereka takkan mau mencari masalah."

"Entahlah..."

"Hei! Kemana Sakura yang kukenal? Beranikan dirimu!"

"Mereka mungkin bisa menyakiti mu atau orang-orang disekitarku. Atau mungkin mereka akan menyakitiku juga. Aah, tidak. Mungkin mereka akan melakukan lebih dari itu."

"Tenanglah. Mereka takkan berani menyakitimu.."

Sakura menatap Sasuke sebentar. "Kau takkan tau apa yang mereka rencanakan."

Sasuke menghela nafas. "Sekarang, kau cukup beranikan dirimu! Lawan mereka seperti kau yang kau lakukan kemarin kalau mereka berani macam-macam."

Hati Sakura sedikit lebih tenang daripada sebelumnya. Sakura tersenyum.

"Terimakasih..."

"Hn? Untuk apa?"

Sakura hanya menggeleng. "Terimakasih..."

T.B.C

Haaii>∆<
Terimakasih sudah membaca ff ini >~<
Jangan lupa vote dan comment:*
Karena masih ada cerita menarik di chapter selanjutnyaa
Sampai jumpaaa

Continue Reading

You'll Also Like

719K 69.2K 32
Lily, itu nama akrabnya. Lily Orelia Kenzie adalah seorang fashion designer muda yang sukses di negaranya. Hasil karyanya bahkan sudah menjadi langga...
2.7M 291K 49
Bertunangan karena hutang nyawa. Athena terjerat perjanjian dengan keluarga pesohor sebab kesalahan sang Ibu. Han Jean Atmaja, lelaki minim ekspresi...
16.7M 724K 42
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
4.9M 182K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...