"Cinderella dan pangeran hidup bahagia selamanya. Mereka menjadi penguasa terbaik dan paling adil yang pernah hidup. .. "
"Mimpi memang bisa menjadi kenyataan, hanya jika kau memiliki keberanian dan bersikap baik. Dan juga dengan sedikit sihir. .... "
Tetsuya telah selesai membacakan Ai sebuah cerita pengantar tidur. Menutup buku itu, Dia melihat anak perempuannya sudah tertidur lelap. Dia kemudian menyimpan buku itu kembali di rak kecil tempat dia menaruh semua cerita pengantar tidurnya. Setelah itu Tetsuya menutupinya dengan selimut dan memberinya ciuman selamat malam.
Dia berdiri di sana sebentar, memperhatikan putri kecilnya tidur. Anak-anaknya membuatnya sangat bahagia. Mereka adalah dunianya. Anugrah terbesar yang pernah terjadi padanya.
Hanya jika sang ayah ada disini, mereka akan menjadi keluarga yang sangat bahagia.
Tetsuya menatap pedih. Sejujurnya, Tetsuya masih merindukan Seijuurou dan dia bahkan sering menangis di tempat tidur sendirian ketika malam . Berkali-kali dia selalu mengingatkan dirinya sendiri bahwa dia harus kuat untuk anak-anaknya. Dia tahu mereka membutuhkan sosok ayah, dan dia takut datang hari mereka bertanya tentang ayah mereka dan dia tidak tahu harus berkata apa.
Tetsuya kemudian pergi untuk memeriksa Hiro di kamarnya. Dilihatnya anak itu telah tertidur juga. Dia lalu memberinya ciuman selamat malam, mematikan televisi yang dia tonton sebelum dia tertidur, mematikan lampu dan keluar dari kamarnya. Melirik jam dinding di ruang tamu dan melihat bahwa pukul delapan malam baru beberapa menit yang lalu. Dia sedang menunggu bosnya.
Nijimura berkata untuk datang mengunjunginya malam ini untuk melihat untuk memastikan bahwa dia telah tinggal dan nyaman di rumah barunya . Sambil menunggu Nijimura, Tetsuya terus mengatur barang dan pakaian mereka yang masih dibongkar dan belum sempat dimasukkan ke dalam lemari karena anak -anak terus mengajaknya bermain .
35 menit kemudian, Dia telah selesai dengan semua urusan mengatur barang dirumahnya . Dia melihat sekeliling dan tersenyum. Puas dengan penampilan rumahnya yang baru. Meskipun Dia yakin dia tidak akan bekerja dengan Niji Inc selamanya, Namun Tetsuya telah memiliki rencana .
Dia akan menghemat lebih banyak uang dari gajinya dan dia tersenyum ketika berpikir bahwa anak-anaknya akan memiliki masa depan yang lebih baik. Dia benar-benar tidak ingin mereka melalui apa yang dia lalui.
Tetsuya bersama anak-anaknya telah kembali dari kota asalnya pada hari Sabtu Pagi. Dia ditemani oleh Asisten Pribadi Nijimura , Mibuchi.
Mibuchi tampaknya sangat baik dan mereka bisa langsung akrab. Tetsuya senang Mibuchi pergi bersamanya karena sejujurnya, dia tidak menyukai apa pun yang berhubungan dengan ketinggian dan yang terpenting, ini adalah pertama kalinya dia naik pesawat. Bahkan Ai dan Hiro tampak kagum dan antusias. Saat itu juga pertama kalinya mereka bepergian dengan pesawat. Tetsuya sangat bahagia dan bersyukur dapat menyaksikan salah satu moment terpenting untuk anak-anaknya.
Sebelumya pengasuh si kembar juga mengunjungi mereka hari ini. Dia ingin mengenal mereka dengan baik sebelum dia mulai bekerja besok pagi . Tetsuya megajak pengasuh itu berkeliling sekitar rumah dan menjelaskan kebutuhan si kembar mereka semua juga pergi ke Sekolah yang akan dihadiri si kembar.
Tak lama kemudian suara bel terdengar. Tetsuya segera pergi untuk membuka pintu. Dia berpikir itu pasti Nijimura dan benar saja tepat seperti yang dia pikirkan .
Beberapa saat sebelumya.
"Bye Hana, aku akan sangat merindukanmu '". Ucap Nijimura memberi wanita cantik itu ciuman untuk kesekian kali.
"Aku akan merindukanmu juga cintaku". Kata Hana di sela-sela ciuman itu.
"Sudah cukup! kalian terlalu lama bermesraan ." Teriak Seijuurou , pura-pura marah pada dua sejoli yang masih sibuk menikmati waktu mereka berdua, seolah tidak ada orang lain di dunia ini selain mereka.
"Tenang kawan. Beri kami 5 menit lagi" .
Nijimura menjawab lalu kembali mencium tunangannya. Hana saat ini telah menjadi model super model yang terkenal baik di dalam maupun luar negri dan dia pergi besok pagi untuk sesi Potho Shoot di eropa dan tidak akan kembali sampai minggu berikutnya.
Jadi Nijimura datang untuk makan malam dengan keluarga Akashi dan dia juga mengambil kesempatan itu untuk bertemu tunangannya sebelum kepergiannya besok.
Mereka memiliki janji pertemuan di Club yang direncanakan oleh Satsuki . Tunangan Seijuurou .
Dia mengatakan dia memiliki kejutan untuk semua orang sehingga mereka semua harus berada di klub pada pukul 21:30.
Hanya teman dekat yang diundang ke pertemuan mereka. Tentu saja Hana tidak bisa pergi karena dia memiliki jadwal penerbangan paling pagi.
"Kita akan terlambat Shuuzou. Ingat ! kau bilang kau masih punya tempat untuk dikunjungi sebelum kita pergi ke klub".
Seijuurou mengingatkan Nijimura yang sering lupa waktu kapan pun dia datang ke rumah keluarga Akashi terutama ketika tunangannya ada di sana.
Dengan berat hati Nijimura harus mau merelakan diri berpisah dengan kekasihnya.
Seijuurou dan Nijimura diantar ke mobil mereka oleh Hana, dan kedua orang tua Akashi .
Seijuurou tinggal di Apartemennya yang jauh dari Mansion, Dekat dengan Perusahaan Keluarga mereka. Tapi Hana masih tinggal bersama orang tuanya di rumah. Masaomi dan Shiori senang bahwa anak-anak mereka baik-baik saja dan keduanya telah bertunangan dengan pasangan masing-masing .
Mereka tidak sabar untuk memiliki cucu pertama mereka. Itu akan menjadi mimpi indah yang menjadi kenyataan.
Shiori dan Masomi memeluk Seijuurou dan Nijimura. Kemudian Seijuurou memeluk adik perempuannya dan Nijimura melakukan hal yang sama, menutup pelukan dengan ciuman singkat . Mereka berjanji untuk sering saling menelepon dan kemudian, kedua pria itu pergi.
Saat Tetsuya berhenti bekerja untuk keluarga Akashi . Seijuurou dan Hana tidak dalam kondisi yang baik. Dia menyalahkan kakaknya pada beberapa kesempatan, bahwa dia adalah alasan mengapa Tetsuya pergi. Jika dia tidak bertindak seperti orang brengsek dan mau menemui Tetsuya walau hanya berbicara tentang apa yang telah mereka lalui bersama..
Selama kuliah master mereka, Nijimura memperhatikan bagaimana pria berambut merah itu terlihat sangat sedih dan begitu rapuh. Dia memaksa Akashi untuk memberitahunya apa yang sedang terjadi.
Setelah Akashi mengaku, Nijimura menasihatinya bahwa satu-satunya cara dia bisa memiliki kedamaian adalah dengan menghadapi masalah-masalahnya dan tidak melarikan diri dari mereka.
Akashi menerima saran Nijimura dan berniat untuk memperbaikinya. Malang baginya, Tetsuya telah pergi sebelum dia bisa memperbaiki.
Seijuurou juga sangat terkejut ketika dia kembali dari kuliah masternya dan mendengar bahwa Tetsuya telah pergi.
Sangat jarang bagi seorang pria untuk menangis, tetapi Seijuurou sebenarnya menangis malam itu. Ketika dia berencana untuk meminta maaf kepada Tetsuya dan membicarakan berbagai hal dengannya saat dia tiba.
Akashi merasa sangat sulit untuk move on , tetapi dengan bantuan Nijimura, dia dapat melakukannya. Nijimura juga membantunya menyelesaikan perselisihannya dengan saudara perempuannya, Hana dan sekarang mereka begitu tak terpisahkan. Mereka menolak untuk diganggu oleh masa lalu dan hanya memutuskan untuk melihat apa masa depan bagi mereka.
.
.
"Kau yakin tidak mau masuk?"
Nijimura bertanya pada Akashi sambil membuka sabuk pengamannya. Mereka sudah di depan Apartemen Tetsuya . Mereka memutuskan untuk membawa Mobil Nijimura ke klub sebagai antisipasi kalau-kalau salah satu dari mereka mabuk, orang lain akan menyetir.
"Tidak, aku baik-baik saja". Kata Akashi, menegaskan ucapannya .
"Hanya saja, jangan terlalu lama". Dia menambahkan.
"Baik". Nijimura menjawab. Kemudian keluar dari mobil untuk menemui Tetsuya yang berada di lantai dua.
Tetsuya membuka pintu untuk Nijimura dan menyapanya dengan hangat .
"Selamat malam Tetsuya." Sapanya dengan ramah.
"Selamat malam Nijimura-kun. Silahkan masuk."
Tetsuya membimbing atasannya itu masuk kedalam rumahnya .
"Apakah kau nyaman dengan rumah barumu ?"
"Yah.. rumah ini luas dan ideal untuk anak-anak ."
Nijimura benar-benar terkesan dengan apartemen Tetsuya. Bangunan dengan cat warna putih yang mendominasi diisi dengan perlengkapan pastel pada interior dining room dan yang lainnya. Membuatnya terkesan hangat.
"Apa kau ingin minum ?"
Tanya Tetsuya pada bosnya setelah mempersilahkan duduk di sofa.
Nijimura hanya mengibaskan tangannya.
"Tidak Tetsuya, kau tidak perlu repot - repot. Lagipula aku akan segera pergi, temanku sedang menungguku di bawah ."
"Oh, Baiklah kalau begitu."
Nijimura mengamati sekeliling ruangan. Tidak tampak tanda-tanda keberadaan dua orang anak kecil. Meskipun hanya suara .
"Ngomong -ngomong bagaimana dengan anak kembarmu ?"
"Mereka sudah tidur ." Jawab Tetsuya .
"Apa mereka senang di sini ?"
"Ya, untungnya mereka cepat beradaptasi dengan lingkungan baru ."
"Sekolah mereka ?"
"Mereka akan mulai sekolah besok pagi."
"Apakah mereka memiliki pengasuh ? Mengingat kau akan bekerja saat siang hari , jika belum aku bisa mencarikannya untukmu ."
Tetsuya tertawa kecil mengetahui sikap bosnya.
"Tenang saja, mereka sudah memiliki pengasuh ."
"Kalau begitu aku bisa merasa lega karena semuanya sudah beres."
"Ya, kau benar."
"Kalau begitu aku pergi dulu. Masih ada satu acara yang harus kami datangi."
Ucap Nijimura seraya bangkit dari sofa. Tetsuyapun mengikutinya .
"Baiklah Nijimura-kun . Terimakasih banyak untuk semuanya."
Tetsuya mengucapkan terima kasih sekali lagi. Dengan membungkuk sopan.
Dari bawah tangga Akashi melihat Nijimura memeluk seseorang yang tidak dikenal karena tubuhnya tertutupi oleh badan Tinggi pria bersurai hitam.
Dia tidak terkejut dengan gesture itu. Begitulah cara dia memperlakukan stafnya. Dia memastikan mereka sangat nyaman. Seperti yang sering dikatakan Nijimura bahwa jika stafnya nyaman, mereka akan bekerja secara efisien yang merupakan bonus bagi perusahaan.
Akashi sangat mengagumi Nijimura untuk itu. Mengingat dia tidak punya kemampuan untuk mudah akrab dengan orang lain .
.
.
Akashi dan Nijimura telah sampai di klub, kemudian langsung menuju ruang VIP mereka yang biasa. Ini adalah klub langganan mereka karena dikelola oleh teman dekat mereka, Aomine Daiki.
"Sayang.." Satsuki segera menyambut tunangannya dengan ciuman panjang dan penuh gairah. Mereka telah berkencan selama dua tahun dan baru saja bertunangan dua bulan lalu.
Satsuki, Seijuurou, Nijimura , dan Aomine mereka berbaur dengan teman dekat mereka yang lain.
Mereka berbicara tentang hal-hal yang berbeda, menikmati waktu untuk diri mereka sendiri, menari dan membuat banyak percakapan lucu.
Nijimura merasa sangat kesepian karena hanya dia sendiri yang tidak membawa pasangan. Dia tiba-tiba merindukan cinta dalam hidupnya. Seandainya Hana belum berangkat , dia pasti tidak akan merasa seperti bocah yang tersesat seperti ini. Dia mengeluarkan teleponnya dan mulai mengirim pesan pada kekasihnya.
Kemudian, Satsuki menarik perhatian semua orang dengan memukul gelas dengan pembuka anggur.
"Perhatian semuanya !!!" Satsuki berkata sambil tersenyum,
"Aku memanggil kalian di sini karena aku punya kejutan untuk kalian semua".
Kata Satsuki sambil meletakkan gelas yang baru dia gunakan.
Semua orang berbisik-bisik tentu penasaran dengan apa yang akan Satsuki katakan.
"Kalau begitu cepat katakan Satsuki !"
Ucap salah satu teman wanita di sana. Dia hanya tersenyum misterius .
"Aku hamil".
Dia berkata tiba-tiba saat dia meletakkan tangan kanannya di perutnya yang masih rata dan memberikan senyum lebar di dalam wajah bahagianya .
Tbc.
Author's note :
Tempat dan waktu Mengamuk di persilahkan .
Selamat hari raya Idul Fitri bagi yang merayakan. 🙏🙏