Ada tiga hal yang harus Béatrice pastikan sendiri pagi ini.
Pertama, Béatrice menatap cerminan dirinya dan memastikan semuanya terlihat sempurna. Ia mengambil sebuah tisu kemudian mengecap lipstick di bibirnya. Lalu, Béatrice melihat apa yang dikenakannya pagi ini, 'Rona' dress oleh Erdem dengan sepatu dan clutch berwarna senada. Sangat sempurna, pikir Béatrice.
Ia menyentuh jari manisnya yang tadinya terpasang cincin cushion-cut diamond micropavé dari Harry Winston. Béatrice membiarkan jari itu tetap kosong. Ia merasa puas dengan apa yang dilihatnya di cermin.
"Béatrice, apa kamu sudah siap?"
"I'm coming." Ia membuka pintu kamar apartemen barunya dan menatap seseorang yang sudah menunggunya. "Apa kita bisa pergi sekarang?" Tanya Béatrice.
"Tentu saja." Jawab pria itu yang kemudian pria itu membawanya masuk ke dalam Porche 718 Boxter miliknya yang terparkir di basement apartemen milik Béatrice.
"Aku tidak menyangka kamu akan menghubungi aku untuk hal ini," Logan, pria yang duduk di samping Béatrice membuka pembicaraan.
Wanita itu hanya tersenyum kecil, "Aku juga. Siapa yang menyangka akan seperti ini?" Balasnya.
"Ada apa dengan kamu dan Pryce? Apa kalian benar-benar sudah.."
"Tidak ada apapun antara kami berdua, Logan. Memulai segalanya adalah hal yang salah. Jadi mengakhiri semuanya adalah tindakan yang benar menurutku."
"So, you're run after Chavalier now?"
"Benar," Jawab Béatrice. "Apakah aku terlambat?"
Logan tersenyum kemudian membalasnya. "Sedikit. Tapi siapa yang tahu? Mungkin pikirannya bisa berubah. Aku menyukai ide itu, Béatrice. Mengacaukan pernikahan Chavalier dan membawa kabur pengantin prianya." Ia menghentikan mobilnya di halaman depan mansion milik keluarga Orlando. "Ayo, kita masuk. Georgio dan Hugo sudah menunggu di dalam. Aku yakin mereka juga akan menyukai ide untuk mengacaukan pernikahan ini. Kamu tahu? Mereka berdua sangat tidak menyukai Miranda Hudson."
Béatrice tertawa kecil sebelum mengikuti langkah Logan memasuki mansion. Ia melangkahkan kakinya menuju taman. Beberapa orang mengenali dirinya, namun Béatrice terus berjalan.
"Isn't that Béatrice Velasco?" Salah seorang di ruangan berkata.
"Benar." Orang lainnya menanggapi. "Aku tidak mengira ia akan datang. Bukankah hubungan suaminya dan Chavalier tidak baik?"
"Entah. Tapi Béatrice terlihat sangat cantik, bukan begitu?"
"So beautiful. Erdem terlihat sangat elegan dikenakan olehnya."
"Miranda tidak sebanding dengan dirinya."
"Touché."
Dua pria yang berdiri tak jauh dari para wanita yang sedang berbicang itu, tersenyum mendengar perkataan mereka. Di saat yang sama, kedua pria itu melihat orang yang dibicarakan para wanita tersebut berjalan menuju arah mereka.
"Look, who is here? How are you, Béatrice?" Georgio menyapa Béatrice terlebih dahulu.
Wanita itu menjawab, "Baik, terima kasih. Aku mendengar kalau kamu melakukan pekerjaan yang sangat baik dalam launching bank terbaru di Russia. Selamat atas keberhasilanmu."
"Aku tidak pernah mengira akan bertemu dengan kamu di sini, Béatrice." Kali ini Hugo yang berbicara kepadanya. "Apa Pryce tidak akan datang hari ini?"
Perkataan Hugo dibalas dengan tatapan tajam dari Logan dan Georgio. Sedangkan Béatrice hanya tertawa kecil. "Tidak. Pryce sudah mengetahui kalau aku akan datang hari ini. Kami sudah mengakhiri semuanya. Pengacara aku sudah mengirimkan surat perceraian dan Pryce telah menandatangani surat itu. We're finished."
"Jadi, apa tujuan kamu datang ke sini kalau begitu? Apa yang ingin kamu lakukan?"
Logan menjawab pertanyaan itu, "Béatrice ingin berbicara dengan Val. She needs our help."
Hugo dan Georgio saling berpandangan. "Kamu tidak sedang menginginkan Chavalier kembali bukan?"
"Aku menginginkannya." Béatrice menjawab.
Hugo tersenyum. "Well, aku sangat senang mendengarnya. Lagipula aku sangat tidak menyukai Miranda. Bisa bayangkan betapa menyedihkannya hidup Val jika berakhir dengan wanita seperti itu? Kalau begitu, ayo. Kita harus bertemu dengan pengantin pria dan menyelamatkannya."
Béatrice ikut tersenyum lalu ia mengikuti ketiga pria itu menuju sisi lain mansion. Bagian itu terlihat sepi, namun dijaga oleh beberapa orang.
"Signore, maaf. Anda tidak dapat memasuki area ini." Kata seorang penjaga.
"Kami adalah sahabat dari Chavalier. Ia menginginkan kami untuk datang." Logan membalas.
"Tapi kami tidak menerima perintah apapun dari Signor Orlando."
"Hugo Brian Morreti. Katakan pada Chavalier bawa kami datang. Ia pasti akan memberikan akses."
"Kami menerima perintah untuk..."
"Biarkan mereka masuk. Ini perintah," Dion datang menghampiri mereka dan berkata kepada penjaga. "Kalian bisa membiarkan mereka masuk. Mereka bersamaku."
Penjaga membiarkan mereka masuk ke dalam sisi barat mansion dimana ruangan Chavalier berada. Dion memimpin jalan menuju kamar pribadi milik Chavalier. "Apa Val mengetahui kalau kami akan datang? Sebenarnya kami tidak memberikan kabar kalau kami akan mendatanginya langsung." Tanya Georgio.
"Sesuatu terjadi pada Signor Orlando, Signore."
Béatrice yang mendengar perkataan Dion, dengan khawatir bertanya, "Apa yang terjadi padanya, Dion?"
"Signora(1) Velasco," Dion menyapanya. "Saya tidak tahu kalau anda akan datang hari ini."
"Cepat katakan, Dion. Ada apa?"
Dion menghela napas, kemudian tangannya membuka pintu kamar pribadi milik Chavalier. Béatrice masuk ke dalam kamar itu dengan tergesa.
Tidak ada siapapun disana.
"Dimana Chavalier?" Logan bertanya.
"Signor Orlando meninggalkan mansion, entah bagaimana caranya."
Georgio ikut menambahkan, "Apa ponselnya tidak bisa dihubungi? Bagaimana dengan CCTV?"
"Ponselnya tidak bisa dihubungi, dan CCTV menunjukkan bahwa ia meninggalkan mansion dengan menyamar sebagai salah satu petugas mansion dan meninggalkan mansion menggunakan mobil yang biasa digunakan untuk petugas mansion membeli barang-barang."
Tatapan Dion terarah pada tempat tidur milik Chavalier. "Signor Orlando meninggalkan semua barang-barangnya."
Béatrice duduk di atas tempat tidur pria itu dan menyentuh tuksedo hitam, lengkap dengan kemeja putih serta celana panjang yang seharusnya digunakan Chavalier untuk pernikahannya. "Apa tidak ada petunjuk kemana pria itu pergi?"
"Saya sudah mencari dan berusaha melacaknya. Tidak ditemukan apapun, Signora."
Dion berjalan ke arah nakas di samping tempat tidur dan mengambil remote televisi. Ia kemudian menyalakannya. "Hanya ini pesan yang ditinggalkan olehnya. Saya rasa semua orang di mansion ini juga sedang menyaksikan hal yang sama."
Mereka menyaksikan tayangan yang ada di televisi. Georgio, Logan, dan Hugo menatap tidak mengerti rekaman CCTV percakapan antara Chavalier dan Miranda. "Apa yang sebenarnya dilakukan Chavalier?" Tanya Hugo tidak mengerti.
"Aku adalah solusi yang tepat, Chavalier. Aku. Dan hanya aku. Menikahlah denganku maka aku akan memperbaiki semua hal yang rusak tentang Béatrice. Bersamaku maka keluargamu, perusahaanmu, bahkan kekasihmu akan aman." Ucapan Miranda terdengar.
"Kehamilanmu. Apakah kau benar-benar tengah mengandung sekarang—entah siapapun ayah bayi itu, atau kau sedang memainkan sandiwaramu sekarang?" Chavalier bertanya di dalam rekaman CCTV tersebut.
"Tentu saja ini semua hanya sandiwara. Aku hanya menginginkanmu Chavalier. Aku tentu saja tidak akan memberikan tubuhku kepada pria lain yang bukan kau apalagi tidur dengannya. Bukankah aku istri yang baik?"
"Oh my, selama ini Miranda berbohong mengenai kehamilannya?" Georgio terkejut.
"Jadi ini adalah cara Chavalier memberi tahu kepada dunia tentang kebenarannya. Ini adalah cara pria itu untuk menyelesaikan semuanya." Logan berkata.
Béatrice hanya mendesah. Ia bertanya kepada Dion, "Apa kita tidak bisa melakukan apapun untuk mencari keberadaan Chavalier? Kita harus menemukannya."
"Saya sudah mengerahkan semua hal untuk menemukannya. Tentu saja, saya akan terus mencarinya. Tapi, Signora. Bagaimana jika saya tidak bisa menemukannya? Bagaimana jika mungkin saja, Signor Orlando sendiri yang tidak ingin ditemukan oleh siapapun?"
Ia kemudian melanjutkan, "Karena entah mengapa saya memiliki perasaan. Kita tidak akan melihatnya kembali."
(1): Nyonya, sebutan untuk untuk Mrs dalam bahasa Italia.