Mylovelly

By chihamusen

504K 6.6K 189

Ini kisah tentang Alyra yang selalu sabar dan tetap tegar mencintai Axello yang mempunyai hati sekeras batu h... More

Pacar lama?!
Mantan temannya
Berusaha buat Lo?!
Siapa itu cewek?!
Ingat dia gak?!
Rela kotor deminya
Sahabat cowok terbaiknya
Iseng Pembalasan
Kacamata Hitam
Perasaan lebih
Masih Kangen
Sama yang Baru
Niat busuknya?!
Mimpi mustahil
Berhati malaikat?!
Sekalian Kencan.
Terbayang gemas
Ambigu aturannya?!
Latihan praktek anu?!
Dibuat tak betah?!
Si mesum gila?!
Takdir atau nasib?!
Guru Privatenya
Benci atau suka?
Simpanan temannya sendiri?!
Apa maunya?!
Perintah Tuan?!
Kena jebakannya
Benda terlarang
Merasa kehilangan?!
Kekasih sebenarnya?!
Menipu perasaannya
Teman masa kecilnya.
Terasingkan perasaan
Sentuh atau Injak?!
Teman barunya
Saingannya
Pindah sebangku
Hukuman bersamanya.
Jawaban Cinta!!
Mengejar hati?!
Mewujudkan buktinya!!
Gebetan Baru
Permainan gila!!
Pasangan Resmi!!
Calon Mertua Idaman
Tak mengakuinya
Kencan serius!?
Masa lalunya?!
Terasa Berat Baginya
Bahaya mengancam?!

Bukan selera gue!

32.4K 317 4
By chihamusen

Hari-hari menyenangkan Axel mulai sekarang tidak bisa setenang yang dulu. Ia tidak dapat menikmati acara bersantainya ketika Alyra terus datang menempeli dirinya. Axel bisa saja menjauhkan cewek berambut merah cantik itu dari dunianya. Tapi kali ini rasanya tidak mungkin dan itu cukup terasa sulit dibandingkan para cewek-cewek lain sebelumnya yang pernah mendekatinya dirinya.

Sebenarnya Axel tidak keberatan jika Alyra terus mengejarnya tapi yang membuat Axel malas adalah penampilan Alyra sangat tidak cocok untuk dirinya. Axel tentu saja tidak menyukainya dan bosan setiap kali melihatnya sama seperti biasanya.

Mengingat bagaimana seragam yang dipakai oleh cewek itu membuat Axel jenuh memandanginya. Wajahnya bisa dibilang lumayan menarik hanya saja Axel begitu benci jika sebenarnya Alyra itu munafik menutupi dirinya dibalik pakaiannya besar itu.

"Sayang kok kamu melamun sih?" tanya Alyra yang sudah duduk disamping Axel sambil menepuk pipi cowok itu.

"Apaan sih lu?!" kaget Axel sedikit tersentak lalu langsung mengubah mimik wajahnya datar seperti biasanya tanpa ekspresi. Lihat penampilannya berbeda jauh banget sama kelakuannya yang agresif ini. Axel heran kok bisa sih cewek ini tidak malu. Setidaknya sopan sedikit sebagai cewek pemalu itu yang Axel inginkan. Sesuai tipe yang sempat ia bandingkan dengan para cewek lain.

"Ya, aku kan gak mau sampai kamu sakit jiwa gara-gara mikirin cewek lain." dengus Alyra duduk berhadapan dengan Axel dimeja kantin. Axel memutar jengah bola matanya malas menatap wajah cewek yang di didepannya ini. Selalu membuat harinya menjadi buruk.

Semua para mata yang ada disana juga tidak bisa berhenti lepas memandangi ke arah mereka yang memang menarik perhatian.

"Cewek lu jangan dianggurin bos, ntar ada yang gigit." kata Eboy.

Ale mengabaikan keberadaannya walau rasa benci masih membara dihatinya. Sedangkan Kevan mulai terganggu tidak suka tempat duduknya jadi terasa penuh. Ia menatap sinis sebentar namun tak dipedulikan oleh Alyra.

"Diem lu gak usah bacot." kata Axel.

"Kamu kenapa sih cemberut mulu?" kata Alyra agak sedih melihatnya. Wajah Axel tidak pernah menunjukkan senyum untuknya.

"Jangan boong lu Xel. Lu pasti udah jadian kan? Cuma gak mau ngakuin bilang aja Lo malu." cibir Savero melihat kedekatan Axel dengan cewek itu cukup unik.

"Gak lah! Enak aja gue mau sama dia. Ogah!" sungut Axel memalingkan mukanya ke arah.

"Aduh sayang daripada kamu ngomel lebih baik senyum dong sini." kata Alyra sambil tersipu malu sebentar karena ucapan Savero tadi.

Kevan pun berdecak kasar melihatnya, mereka selalu berisik pikir Kevan, ia mencoba tetap tenang ditempatnya.

Alyra berusaha mencari segala cara agar bisa mendapatkan perhatian dari Axel cowok gondrong itu. Tapi ternyata lebih sulit dari ia bayangkan. Axel selalu saja memusuhinya bukannya menghargai dirinya sedikitpun. Tapi ia tidak mau menyerah begitu saja. Ia yakin pasti bisa membuat cowok yang disukainya itu akan membalasnya dengan baik. Meski Alyra caranya dengan memaksakan.

Axel masih bersikeras enggan untuk menanggapinya. Tapi Alyra yang juga sama nekat mencari masalah dengannya selalu saja memancing emosi Axel. Cewek itu menangkup kedua pipi wajah tampan Axel menghadap ke arahnya lagi dengan menggunakan dua jari lentiknya pada bagian bawah sisi bibir tipisnya hingga Alyra pun menariknya dengan gemas membuat lengkungan indah diwajah tampan datarnya itu dan Axel harus dibuat tersenyum paksa atas ulah tangan usil dari cewek itu.

Axel menepisnya kasar lalu meremas kuat seakan ingin sekali meremukan tulang tangan gadis itu saat ini juga. Ia sudah cukup geram menahan kesabarannya dan hal itu juga membuat Alyra benar-benar kaget dengan rasa sakit yang luar biasa ditangannya oleh Axel.

"Gue udah muak! Lo datang cuma ngehancurin ketenangan gue!!" desis Axel tajam sambil berdiri membuat Alyra juga ikut berdiri karena dicengkeram cowok gondrong itu.

"Ah! Sa-sakit sayang!" kata Alyra meringis tertahan. Ia berusaha menyeimbangkan rasa sakitnya dengan tetap menghadapi kemarahan cowok itu.

"Xel Lo jangan keterlaluan dia gak salah." tegur Savero mengingatkan. Ia juga panik saat Axel benar-benar serius.

"Xel udah tenang jangan emosian, ingat Xel dia cewek Lo. Kalau mau ngehajar orang lu lawan aja simpanan bokap gue!!" ucap Eboy.

"Diam lu pada! Sekali gue gak suka, orang itu harus menyingkir dari hidup gue!!" bentaknya.

Axel tidak perduli jika dirinya sudah terlalu kasar, dan semua pandangan mata yang mengarah padanya hanya bisa diam tanpa menolong cewek itu. Ada beberapa yang merasa kasihan pada Alyra diperlakukan kasar. Sedang Axel menatap penuh tajam hingga membuat mereka tak ada lagi yang berani melemparkan tatapannya.

"Xel lepasin, kamu jangan jahat sama dia!!" kata Mea. Axel terdiam sebentar. Rendra hanya bisa meneguk ludahnya pelan.

"Tapi, udah bikin gue kesal." kata Axel menahan napasnya kesal.

"Aku gak suka liat kamu kasar kayak gitu." jelas Mea sedikit memicing tajam. "Ayo Rendra kita pergi aja!!" ajak Mea berlalu sambil memegang tangan Rendra, sebenarnya ia sudah tidak tahan menyaksikannya dari tadi apalagi melihat perlakuan Axel.

"Ma-maaf Axel sayang, aku gak bermaksud bikin kamu marah. Aku cuma mau liat senyum kamu doang itu udah lebih dari cukup berarti buat aku." cicit Alyra kemudian yang sempat dibuat tertegun. Membuat pikiran Alyra kemana-mana saat melihat Axel seperti sedikit tersadar oleh perkataan gadis itu.

"Ah sialan!!" Axel langsung menghempaskan kasar tangan Alyra dimejanya hingga membuat tangan cewek merah itu juga sedikit terluka, Axel pun mulai mengamuk dan membanting meja itu sampai terbalik. Makanan yang sebelumnya sempat Alyra bawakan khusus untuk Axel jadi tumpah berantakan dibawah sana. Alyra terperanjat dan memegangi tangannya sendiri yang sudah terlepas dari cengkeraman Axel.

"Ini semua gara-gara Lo!!" Maki Axel melotot tajam.

"Xel ini gak seberapa dibandingkan dengan sakitnya cewek Lo." Eboy tidak setuju melihat apa yang telah Axel lakukan pada Alyra.

Axel berdecih sinis.

"Beb Lo gapapa kan?" tanya Eboy khawatir sambil memegangi tangan Alyra dengan lembut. Ale terkekeh sinis memperhatikannya. Sedang Kevan hampir saja habis kesabarannya namun Axel lebih dulu berulah sebelum Kevan sendiri yang lepas kendali. Jadinya Kevan hanya terdiam sesaat tidak habis pikir juga dengan tingkah Axel yang satu itu bukannya memperbaiki keadaan malah semakin buruk.

Alyra melotot tajam sambil menarik tangannya kembali dari teman Axel. Ia tidak suka cowok lain ikut menyentuhnya. "Jangan pegang-pegang! Atau nyawa Lo yang akan melayang." ancam Alyra masih bisa galak walau dalam keadaan seperti ini terlihat lemah.

Eboy terkekeh lucu, "Tangan Lo wangi juga ya," kata cowok itu sambil mencium tangannya sendiri yang tertinggal sisa bau harum yang sempat menempel di telapak tangannya dari khas gadis itu tadi sebelumnya sempat ia sentuh.

"Ada apa Lyra? Lo baik-baik aja kan?!" heboh Molly yang baru saja langsung mendatanginya dari jauh dimeja seberang. Ia membiarkan Alyra seorang diri di warung pojok sebelah sana yang cukup ramai ditempati oleh gengnya Axel. Tentu saja Syella dan Molly menolak ikut bersama temannya itu. Mereka tidak mau berurusan, tapi karena Alyra orangnya susah dibilangin jadi Syella dan Molly hanya bisa terdiam mengalah.

"Astaga tangan Lo berdarah?!" panik Syella. Alyra menggelengkan kepalanya dan bergumam "Gue baik-baik aja kok, gak masalah."

"Makanya jadi orang jangan terlalu berharap!!" sinis Kevan berdiri dihadapan mereka berdua sambil melirik samar ke arah samping cewek merah itu walau tatapannya memang masih terfokus lurus ke depan. Alyra hanya menatap tidak terima sedangkan Syella tertunduk pelan. Ia tahu kata Kevan bermaksud untuk dirinya bukan pada Alyra yang tidak mengerti apa-apa.

"Apa?! Gue gak dengar Lo ngomong apaan barusan, dan Lo gak usah ikut campur urusan gue !!" sengit Alyra pada Kevan. Ia masih teringat yang waktu pagi itu tangan Kevan lancang sekali berada di atas dadanya.

"Lo berani sama gue?!" Kevan jadi mulai ikutan terpancing emosi mendengar nada bicara Alyra yang tidak sopan padanya.

"Kenapa sih kalian semua nyebelin banget?!" kesal Alyra akhirnya. Ia pun beranjak pergi jauh sambil menghentakkan kakinya. Sebelum pergi Alyra menatap Axel yang selalu tak acuh pada dirinya.

Alyra menatap sedih dan nanar Axel masih sama terlalu keras padanya. Memang Alyra punya salah apa? Padahal niatnya ia ingin menghibur dan diperhatikan oleh cowok itu. Bukannya diabaikan lalu disakiti seperti ini apalagi didepan semua orang. Lama-lama Alyra juga tidak tahan dirinya dipermalukan dengan kasar.

Mau tidak mau Syellla dan Molly harus mengejar Alyra yang berlari meninggalkan mereka.

"Sialan Lo Xel! Anak orang Lo bikin nangis, ntar Lo tiba-tiba dijodohin gimana?!" kata Savero.

"Gue gak bakalan sudi! Lagian dia juga bukan selera gue!!" ucap Axel sambil mengatur napasnya. Lalu kembali duduk walau rasa kesalnya yang masih belum reda.

"Kualat sama hati Lo entar!!" ujar temannya. Axel terdiam sejenak lalu mengusap wajahnya, kalau diingat-ingat Alyra selalu saja berhasil memancing emosi terbesar dari dalam sisi gelap dirinya. Ia bingung dengan perasaan anehnya kenapa juga ia tidak bisa mengendalikannya malah semakin membuat pikirannya sendiri kacau.

"Udahlah biarin! Cewek Lo buat gue aja kalau Lo gak mau! Lagian tuh cewek tadi nantangin gue." sungut Kevan terlihat santai, walau masih teringat jelas bagaimana wajah angkuh Alyra padanya.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENT

FLLW IG @amimlk

TBC....

Continue Reading

You'll Also Like

219K 26.7K 24
⚠️ BL Gimana sih rasanya pacaran tapi harus sembunyi-sembunyi? Tanya aja sama Ega Effendito yang harus pacaran sama kebanggaan sekolah, yang prestas...
938K 86K 32
Louise Wang -- Bocah manja nan polos berusia 13 tahun. Si bungsu pecinta susu strawberry, dan akan mengaum layaknya bayi beruang saat ia sedang marah...
3.3M 208K 45
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...
671K 19.6K 40
Ivander Argantara Alaska, lelaki yang terkenal dingin tak tersentuh, memiliki wajah begitu rupawan namun tanpa ekspresi, berbicara seperlunya saja, k...