ONCE AGAIN I LOVE YOU [TAMAT]

By BieruLiu

15.2K 1.4K 90

Joseon sekali lagi membara, perang dan pemberontakan terjadi, Istana terdesak pasukan kerajaan dipukul mundur... More

cast in story
Bagian 1
Bagian 3
Bagian 4
Bagian 5
Bagian 6
Bagian 7
Bagian 8
Bagian 9
Bagian 10
Bagian 11
Bagian 12
Bagian 13
Bagian 15
Bagian 16
Bagian 17
Bagian 18
Bagian 19

Bagian 2

1.1K 97 5
By BieruLiu

Disebuah kuil dikota Seoul, beberapa mobil mewah terlihat terparkir dengan rapi, orang-orang berpakaian hitam terlihat keluar dari dalamnya, mereka kemudian masuk kedalam kuil dan disambut ramah oleh pengurus kuil disana

Orang-orang itu duduk dengan rapi berjajar, biksu didepan mulai memejamkan mata dan memulai ritual doa

"dimana Jinsang?" seorang wanita paruh baya terlihat berbisik ditelinga seorang wanita yang duduk disebelahnya

"itu..tuan muda sepertinya ada dikantornya nyonya, tuan muda sedang rapat," wanita itu menjawab takut-takut

"aeehh.. anak itu..."ucapnya seraya melirik kearah wanita tua yang duduk dengan hikmat tak jauh darinya "dia akan kehilangan warisannya jika terus seperti ini, bagaimana dia bisa melupakan upacara kematian kakeknya sendiri," gumamnya

Wanita tua yang tengah dibicarakan tadi membuka matanya, melihat sekeliling dan menghembuskan nafas, ia seperti kecewa terhadap sesuatu, mungkinkah ada hubungannya dengan nama "Jinsang"

Sementara itu disebuah ruang rapat, seorang pemuda tengah memejamkan matanya, tangan kanannya terlihat memegangi batang hidung yang berada diantara kedua matanya

Huuh..hembusan berat sesekali terdengar, sementara seorang pria yang sejak tadi berdiri didepan menyampaikan presentasi nampak berhenti sejenak dan menatap pemuda itu

"dae pyo-nim (CEO Muda).. a—apa..apa ada penjelasan saya.. yang..kurang berkenan?" lelaki tersebut tergagap, keringat dingin keluar dari keningnya

Haaah...pemuda itu menghembuskan nafas, menegakkan duduknya dan membuka matanya, tatapannya tajam membuat lelaki itu menciut

"Busan..."

"nae?"

"sebaiknya kau menuliskan laporanmu kembali di Busan, haah..."pemuda itu berdiri dengan kesal dan meninggalkan ruang rapat diikuti seorang gadis cantik yang sejak tadi membawa Ipad digenggamannya

"tapi...Dae pyo-nim ...."

Haah.. tamat sudah karir lelaki tersebut, Lee Jinsang, Pemuda yang menakutkan, Ceo muda, angkuh, dingin, kasar dan keras kepala, saat sekolah dulu Jinsang sering disebut sebagai The Killing Prince karena sifatnya, tak ada yang bisa menjinakkannya keangkuhan sikapnya mungkin butuh ratusan tahun pertapaan baru bisa melawannya,

Dibalik sikap dinginnya tentu saja ada alasan tersendiri, dididikan keras dari sang kakek, membuatnya seperti itu, apalagi ditambah sikap ayahnya yang selalu membawa istri baru kerumah dan menyakiti sang ibu membuatnya semakin terluka dan itu membuatnya tumbuh sebagi pemuda dengan hati yang beku, secara perlahan ia mulai melindungi hatinya dengan membekukannya, haaah...

"masih sempat jika kau pergi sekarang, bukankah hari ini hari kematian kakekmu?" perempuan yang berjalan dibelakangnya tersebut memberi tahu

"haah---" Jinsang melonggarkan dasinya "aku sibuk, pekerjaanku masih banyak."

"pergilah.. atau nenekmu akan marah lagi padamu nanti,"

Jinsang berhenti berjalan, menatap gadis itu

"luangkan waktu... aku ingin makan malam denganmu nanti,"

"heehh?"

Tanpa berkata apapun lagi, Jinsang langsung berlalu begitu saja, gadis itu masih disana menatap punggung Jinsang

"haaah.. kau selalu seperti ini," gumamnya

Han Jukyung, Gadis ini adalah teman Jinsang sejak sekolah dan sekarang menjadi sekertarisnya, emm hubungan diantara keduanya? Emm? Apa ya..? ahh... hanya sekedar teman yang saling membutuhkan itu saja, Jinsang tidak pernah mengatakan aku cinta kamu atau jadilah pacarku pada Jukyung, walaupun Jukyung sangat berharap itu, namun dengan hubungan seperti ini saja Jukyung sudah senang, hubungan yang mungkin akan membawa kesalahpahaman, penyakit hati kronis dan baper berkepanjangan.

********

Sementara itu.......disebuah sumur tua dibelakang Kuil, didalam sumur air tibaa-tiba bergelembung seperti ada yang bernafas, lalu... Brrraaaahhhh.... Hah... haah... haah... seorang gadis muncul kepermukaan, dialah sang Ratu kita.......Ratu keluar dari dalam air dengan nafas yang terengah, diusapnya wajahnya dan didongakkannya kepalanya, sinar-sinar kecil menerobos masuk dari cela-cela penutup sumur

"apa..apa sudah berakhir?" gumamnya

Tidak ada suara apapun yang didengarnya dari luar, dentingan suara pedang, derap langkah ataupun teriakan tak ada sepi... ia berpikir bahwa mungkin perang sudah berakhir

"jeonha..!!!" Ratu mencoba untuk berteriak memanggil suaminya tersebut, namun tak ada jawaban dari luar sumur

"JEONHA!!!!!" Ratu memanngil agar keras, namun tetap saja tak ada jawaban

Dadanya mulai berdebar cemas, ia mulai berpikir yang tidak-tidak sekarang, diraihnya tali dan dipanjatnya sumur tersebut, Ratu muda itu naik dengan susah payah walau sesekali ia harus terpelesat karena lumut sumur yang licin

Akhirnya sang Ratu sampai dibibir sumur, di dorongnya sedikit penutup sumur tersebut, diraihnya bibir sumur dan happp!!! Ratu meletakkan pantatnya dibibir sumur, betapa tercenggangnya ia melihat sekelilingnya,

"di—di—dimana ini?!!!!" matanya terbelalak melihat sekeliling yang begitu asing baginya

Disekelilingnya hanya ada Hutan dan bangun-bangunan yang sudah rusak parah

"apa...apa ini Istana?" pikirnya

Gadis itu segera turun dari bibir sumur, hanboknya yang basah terlihat meneteskan air, kepangan rambutnya kini sudah lepas dan rambut panjangnya terurai begitu saja dengan Binyeo yang masih menancap di sedikit Bun rambut belakangnya

"aku dimana? Apa... apa Istana.. Istana telah hancur? Jeonha..."

Digenggamnya keduanya tangannya, ekspresi kecemasan terlihat jelas diwajah pucatnya, gadis itu kemudian berlari, berusaha menepis semua pikiran negatifnya, ia berlari sambil berteriak memanggil suaminya

"haah.... Haah..." ia terduduk lemas, memandang sekeliling dengan linangan airmata "Jeonha...."

Gadis itu mulai memegangi kepalanya, mencoba mengingat kejadian tadi malam, ia masih berada di Istana, bersembunyi dalam sumur di belakang Istana dan sekarang entah dimana dia sekarang ini, dia binggung.......

Tin...Tin... Ratu terkejut tiba-tiba sebuah suara terdengar begitu keras, emm..sebetulnya itu klakson mobil sih, mendengar ada suara Ratu segera berdiri, ia bergegas mencari sumber suara tersebut dan melihat beberapa mobil mewah berderet disana,

"itu... itu apa?" gumam Ratu,

begitu melihat ada kumpulan orang disana Ia mulai mencari-cari jalan turun dari bukit tersebut, siapa tahu deretan benda hitam yang baru saja ditemuinya itu bisa membantunya bertemu dengan suaminya atau pulang ke Istana

Ratu berlari menuruni bukit dengan terburu-buru, ia berharap orang-orang dibawah akan membawanya pada Istana

"permisi!!!! Tuan!!!" Ratu berteriak sambil berlari

Orang-orang berpakaian setelan tersebut nampak memperhatikan, mereka saling berpandangan, melihat dari penampilan Ratu mereka menganggap bahwa gadis itu sudah tidak waras

"tolong tuan, bisakah anda menunjukkan dimana Istana pada saya? Atau.. atau kalau tidak.. hanyang...saya harus ke ibukota, mereka... mereka.. para pemberontak itu... " Ratu berbicara seperti orang gila sambil sesekali menangis,

"Yaa!!!" salah satu dari lelaki tersebut menyergahnya "Apa kau sudah gila.. pergi sana, jangan ganggu," lelaki itu mendorong Ratu hingga terjatuh ketanah

Ratu terkejut, baru pertama kali ini ia diperlakukan tidak sopan oleh rakyat biasa

Ratu berdiri dan menatap lelaki itu "aku.. jika kau mengantarku ke Istana, akan kuberikan beberapa Nyang untukmu ah tidak.. beberapa emas untukmu, aku... adalah Ratu Joseon,"

Mereka kini saling berpandangannya dan Fix gadis ini gila dipikiran mereka, tawa pecah dan itu malam membuat Ratu kesal, hingga akhirnya Ratu terus memaksa dan membuat keributan

"ada apa itu?" seorang wanita tua terlihat melihat keributan itu dari jauh

"sepertinya hanya seorang yang ingin mencari perhatian saja, Hoe Jang-nim," sekertarisnya memberitahunya

Dibelakang sepertinya wanita paruh baya yang menyebut nama Jinsang tadi terus saja berusaha menelpon

"aehh... anak itu," ia mulai frustasi karena telponnya terus diabaikan Jinsang

Orang-orang dengan deretan mobil mewah ini adalah keluar Lee, Konglomerat kaya Asia, pemilik JinSeong grup, banyak sekali anak perusahaan dari JinSeong Grup, salah satunya bisnis property dan industry yang dipegang oleh Jinsang, ya..mereka adalah keluarga Lee Jinsang, nama Jinsang sendiri diberikan oleh kakeknya karena saat lahir saju Jinsang sama seperti Saju milik Moyang mereka dahulu.

Keluarga yang tidak akan kehabisan uang hanya karena krisis ekonomi karena banyaknya usaha mereka, hahahaha... berlebihan ya.. hehehe

Continue Reading

You'll Also Like

5.9M 385K 74
Losing this war means captured by the enemy empire and considered as their prostitutes and servants. Dreaming that situation made my heart race even...
55.3K 7.4K 21
This is the sequel of RRR, so new readers please read it before starting this book. Agneya, the soon to be crown prince of Rakshatra, was bounded by...
12.4K 999 32
Disclaimer: this is a work of fiction. Every characters (beside my OCs) belongs to Maharishi Ved Vyas. "RAGHUKUL REET SADA CHALI AAYI, PRAN JAYE PAR...
10M 754K 88
Marriage had always been my dream but not to a man about whom I know nothing. The moment my father fixed an alliance of me to a Prince without even t...