Eutopheim

By rotappel

18.2K 453 54

Ketika Yggdrassil dalam keadaan tidak stabil, Midgard sedang dalam 300 tahun kekacauannya. Dan Elle yang seir... More

Prologue
Pecahan Mimpi
Perjalanan Menuju Ruggord
Desa Terkutuk Rudggord
Glazura Si Mata Merah
Rudggord Yang Membeku
The Fusjoner
Nymph Yang Tersisa
Asgald Pasukan Elite Kerajaan
Tujuan Yang Sebenarnya
Peperangan Berdarah Di Lembah Whispelheim
Pengorbanan Mysia
Gosnard Yang Menyesatkan
Labirin
Leon Sang Hybrid
Selamat Datang Di Symlon
Requiem of Sorrow
Goa Tulang Belulang
Carlo & Tupell
Elle Yang Menghilang
Guerisseur Sang Penyembuh
Bulan dan Mata Merah
Para Necromancer
Ramalan
Topeng
Festival Kota Symlon
Pesta Dansa
Kembang Api Itu
Diantara Mimpi & Kenyataan
Lari Dari Kematian
Miduoy Sang Apostoleas

Dalam Pelarian

14 0 1
By rotappel

"Hmm, aku merasa cukup terhina kau samakan kami dengan kuda", seorang Centaur muncul dari balik semak-semak, setengah berbadan manusia, dengan 4 kaki kudanya yang berwarna hitam, rambutnya hitam panjang dikepang lurus kebelakang, tubuhnya kekar tanpa terbalut busan, dan dia tidak sendiri. Ada 2 Centaur lain datang beriringan dengannya.

"Situasi yang sangat gawat.", kata Centaur itu, berbeda dengan 2 Centaur yang baru datang itu, centaur yang ini terlihat lebih berumur dan berwibawa.

"Ah, kau datang.", sapa Miduoy.

"Ya, kami berpatroli setelah melihat langit merah itu.", sambil mengarahkan jempolnya kearah Kota Symlon yang sudah padam, "... semua sesuai seperti kata-katamu."

"Apa kau bisa menolong kami?", Tanya Miduoy.

"Kami sudah membawa gerobak untuk mengangkut kalian semua.", tak lama kemudian serombongan centaur datang membawa 4 gerobak penuh dengan jerami.

"Terima kasih banyak, Groll."

Para Centaur itu membantu mengangkat kami keatas gerobak jerami tersebut. Semua terkulai lemas tidak bertenaga, kecuali Gerald, Leon dan Elise, serta kucing angkuhnya, Theis. Chronos dan Levi menghilang begitu Centaur itu muncul tampaknya mereka kembali ke dalam batu. Mereka mengumpulkan yang terluka dalam satu kereta kuda, Marquin, Reefa, Elise dan Celti yang menjaga mereka dalam satu kereta kuda. Gerald, Sour, dan Joaquin dalam gerobak lain. Elle, Leon, dan 2 centaur dalam gerobak lainnya. Miduoy dan Groll menarik gerobak berisi Gerald dan Sour.

"Kau basah kuyup, Nona.", sapa seorang Centaur wanita, berbeda dengan Groll yang gagah, Centaur ini sangat cantik, rambutnya berkilauan berwarna abu-abu keperakkan disanggul kasar, tubuhnya dibalut dengan kain sutera berwarna hijau, kaki kudanya berwarna putih, "ini ada pakaian untuk kau berganti, kau bisa berganti dibalik jerami itu. Dan kau, buang pandanganmu kearah lain.", tegurnya pada Leon. Di Gerobak ini, isinya wanita semua kecuali Leon. Seorang Centaur remaja yang cantik membantu Elle mengganti pakaian.

"Kemana kita akan pergi?", Tanya Gerald dengan suara yang cukup keras pada Miduoy yang di kusir.

"Kita akan berpencar.", Jawab Miduoy.

"Yang terluka akan kami kirim ke kerajaan Kerajaan Goyd." Jawab Groll yang kebetulan ada diantara mereka, "Mereka akan aman disana. Ada Dr Volvo yang akan merawat mereka."

"Sisanya akan mampir ke Desa Centaur sebelum ke Kam'mari.", lanjut Miduoy sambil terus menatap tajam ke arah Kota Symlon yang jauh di belakang, "Kita dalam pelarian. Kita harus segera ke Kam'mari, mereka dapat melacak Elle. Dia akan dalam bahaya lagi."

Gerobak terus melaju dengan kencang, meninggalkan Kota Symlon jauh di belakang.

"Apa kalian lapar? Ini ada kentang rebus jika kalian mau.", muncul seorang Centaur remaja wanita, seumuran dengan Elise. Menggenggam 5 buah kentang dalam balutan kain, terlihat hangat karena masih ada kebulan asap dari kentang itu.

"Tentu, terima kasih banyak.", kata Elle seraya mengambil kentang-kentang itu dari tangan Centaur remaja itu, "Siapa namamu?"

"Aku Loiye, dan itu Kroiya.", jawabnya sambil menunjuk kearah centaur cantik berbalut sutera hijau, "Kamu Ti.. ehem, Elle kan? Kami sudah dengar tentang kalian dari Miduoy."

"Kau mirip sekali dengan ibumu." Kata Kroiya melihat wajah Elle terlihat kebingungan.

"Kau kenal Ibu ku?", Tanya Elle.

"Aku pernah bertemu dengannya saat masi kecil sekali." Jawabnya, "Istirahatlah, wajahmu sangat pucat. Loiye, ambilkan kentang rebus lagi untuk menghangatkan tubuhnya."

"Kita akan langsung ke kerajaan Goyd?", Tanya Elle.

"Tidak, yang akan langsung ke Goyd, hanya temanmu yang terluka parah karena harus segera dirawat, Goyd punya teknologi pengobatan terbaik.", wajah Elle terlihat seperti banyak pertanyaan, dahi nya mengerut, tapi dia diam, "Akan kuceritakan soal Ibumu nanti setelah kau beristirahat. Waktu kita masih banyak."

Elle tertidur tak lama setelahnya, seluruh tubuhnya terasa sakit. Leon masih duduk dipinggir kereta kuda, memandang keluar, tidak terasa pagi sudah datang, hutan dipenuhi dengan kabut.

Di gerobak lain.
"Kita akan berpisah dengan mereka di ujung jalan bercabang itu.", Kata Groll pada Miduoy. Dalam sekejap Miduoy menghampiri Celti yang ada di gerobak lain.

"Celti beristirahat lah.", katanya melihat Celti berusaha menyembuhkan Reefa, "Kondisimu juga tidak baik. Kita akan berpisah di ujung jalan itu, kalian akan ke Goyd untuk menetap beberapa saat sambil memulihkan diri. Nanti setelah semua sudah membaik, aku akan datang menjemput kalian.", Celti tidak banyak berkata-kata, dia hanya menggangguk, "Dr Volvo akan merawat kalian, banyak yang bisa dipelajari dari Dr. Volvo, sambil menunggu mereka pulih, kau bisa berguru padanya."

"Wah cepat juga ya, hanya 1 malam dari Symlon ke Goyd?", tanya Gerald

"Bicara apa Tuan, kita sudah 3 hari ini.", ejek Groll

"Heh, kau bercanda kan.", Gerald terkejut.

"Padahal akan lebih cepat kalau kau teleport kami saja langsung ke Goyd.", sindir Groll.

"Kau tahu aku tidak bs lakukan itu. Aku sudah tua." Miduoy sudah kembali ke kursi kusir. "Sourgeth masi belum siuman?", Gerald hanya menggelengkan kepalanya.

"Tapi kurasa belum 3 hari.", sela Leon dari gerobak lain.

"Tentu saja dia hanya bercanda, kalo sampai 3 hari untuk apa aku minta tolong padamu."

"Bahahaha.", Groll tertawa.

"Kecepatan Centaur lebih cepat daripada kuda, jadi tentu 1 malam cukup untuk ke Goyd.", tambah Kroiya

"Hah, padahal jika mengunakan kuda biasa tanpa mampir bisa 3-4 hari. Kalau ditambah istirahat di jalan bias 6-7 hari.", Sela Gerald.

"Itu lah hebatnya kami." Groll bangga.

"Tapi bukankah Centaur itu hybrid?", Tanya Elle pada Kroiya. Elle telah terbangun karena percakapan mereka.

"Bukan. Mereka adalah Divine, sama seperti para nymph itu."

"Divine?"

"Semacam makhluk suci yang diberkahi dapat berubah wujud sesuka hati mereka.", jelas Leon.

"Hoo, karena itukah Reefa dan Celti bisa membesar dan mengecil kapanpun ya." , Kroiya hanya tersenyum.

"Fusjoner juga begitu kan?", sela Loiye,

"Aku tidak bisa berubah sesuka hati, aku sering berubah disaat-saat tidak tepat.", jawab Elle.

"Semua butuh proses, kau perlu ke Kam'mari untuk membuat itu ya."

"Itu?"

"Leon memakainya tuh.", Loiye menunjuk ke Armlet yg dipakai di lengan kirinya, sebuah lempengan logam berukir yangg melilit lengan bagian atas.

"Ini?", Leon menoleh, "Ah, Professor Fill yang memberikannya padaku."

"Itu adalah Armlet, semacam segel.", jelas Kroiya.

"Kalian tidak menggunakannya?", Tanya Elle.

"Itu lah bedanya kami dengan Fusjoner, kami lebih menguasai perubahan, sehingga tidak membutuhkan Armlet. Tapi khusus Loiye, dia harus pakai."

"Hehe.", tawa Loiye.

"Kenapa?", Tanya Elle heran

"Dia impulsive. Kalo dia marah dia bisa..."

"Ahhh, hentikan Kroiya!!", seru Loiye seraya menutup mulut Kroiya.

"Apa kalian bisa berubah menjadi 2 kaki juga?", Tanya Elle penasaran.

"Bisa, hanya saja kami tidak terlalu terbiasa.", jawab Kroiya.

"Wujud ini lebih nyaman.", sambung Loiye.

Akhirnya Gerobak yang berisi penumpang terluka sudah tiba di Istana Goyd saat menjelang siang. Celti dan Elise disambut oleh pengawal kerajaan langsung dibawa ke ruang perawatan di dalam Istana. Kata sang pengawal, Raja sedang keluar kota.

Istana begitu sepi, tidak seperti yang Celti bayangkan, istana akan sangat ramai dengan banyak ksatria, prajurit, dayang-dayang dan pelayan istana.

"Selamat datang, saya Volvo, dokter dan kepala perawat disini.", sambut seorang pria dengan tubuh penuh dengan balutan kain putih berlapis2 dari kepala sampai ujung kaki, yang terlihat hanya matanya saja dan kacamatanya. "Maaf wujud saya begini jika dalam tugas. Tolong baringkan mereka disana."

Ruangan dipenuhi banyak perawat lain yang berpakaian jubah putih, Orang bernama Volvo itu langsung mendekati Marquin yang terlihat paling parah, kehilangan kaki kirinya.

"Apakah potongan kakinya ada?", Tanya Volvo, Celti menggelengkan kepalanya. "Dia terkena meteor, kakinya hangus.".

"Kalau begitu kita rawat dulu luka bakarnya.", Volvo memanggil perawat dan mengarahkan.

"Tuan, tolong selamatkan dia dulu. Dia tidak sadarkan diri dari kemarin.", Marquin menggenggam lengan Dr. Volvo.

"Baik.", katanya seraya tersenyum dan menepuk tangan Marquin perlahan, "Kau sudah kehilangan kakimu dan masih memikirkan orang lain."

Volvo langsung menghampiri Reefa di ranjang sebelah, membuka matanya untuk mengecek pupilnya, pupilnya abu-abu pucat tanpa pergerakan, "Energinya habis?"

"Mati?", seru Celti panik,

"Tidak, tidak, bukan mati. Dia belum saatnya mati, tapi roh nya tidak ada dalam tubuhnya. Aku tidak bisa merasakan energinya"

"Roh nya meninggalkan tubuhnya, aku menangkapnya dan menyimpannya disini." , Elise muncul memapah Theis, kucingnya.

"Elise!!", Volvo terlihat terkejut melihat wujud Elise yang penuh dengan jahitan disetiap persendiannya, wajahnya menyiratkan kesedihan. "Kerja yang bagus.", lanjutnya seraya menepuk kepalanya.

"Tapi dengan kondisi tubuhnya ini, rohnya tidak akan bisa masuk. Terlalu dingin. Tolong hangatkan dia.", kata Volvo pada perawatanya yang lain.

Seorang perawat masuk dan membisikkan kata-kata ditelinga Dr. Volvo, 

"Baiklah kalian makanlah dan beristirahatlah dulu, hidangan dan kamar sudah disiapkan. Raja Jenosean akan menjamu kalian saat dia kembali."

Continue Reading