"Woah coba lihat, siapa ini yang datang." ujar seorang pria berkacamata saat mendapati sosok pria lain, berambut abu-abu, dua piercing di telinga kanan serta kemeja hitam kebesarannya berjalan mendekat ke arah mejanya. Dan perkataan pria itu tentu membuat si pria yang baru datang itu menjadi pusat perhatian.
Beberapa pasang mata terlihat menatap takjub pada si pria berambut abu-abu. Tak jarang juga saling berbisik, membicarakannya. Maklum saja, dari beberapa pertemuan, pria itu tampak baru saja hadir kali ini. Alasan sebelumnya sih karena sibuk, sedang ada urusan di luar kota dan lainnya. Maklum saja, pekerjaannya sebagai seorang model memang cukup menyita waktu santainya.
"Ohh Kim Taehyung si mantan berandal sekolah yang kini beralih jadi supermodel sudah datang!" ujar sosok pria lainnya, yang bermata sipit dengan senyuman merekah.
"Aku kira kau tidak akan datang di acara reuni yang katamu 'kolot' kali ini." ujar si kacamata, Hoseok sambil menyesap cola, setengah menyindir sebenarnya.
Saat ini mereka memang sedang ada di acara reuni angkatan sekolah SMA nya dulu. Sebenarnya tak bisa dibilang pesta reuni yang besar juga sih karena memang bukan pesta yang resmi. Tapi belakangan ini, hampir beberapa kali mereka kerap mengadakan pertemuan semacam ini yang mungkin sudah berlangsung hampir hmm 3 tahun dan selama itupula Taehyung biasanya selalu absen untuk datang.
"Aku pikir kau tidak akan datang seperti sebelum-sebelumnya, Tae. Ya kami taulah sesibuk apa jadwal si supermodel kebanggaan Korea Selatan ini." ujar Jimin, setengah menggoda buat Taehyung hanya bisa mendecih.
"Hah, berhenti membual, sialan!" balas Taehyung sambil mengumpat dan mengambil paksa segelas minuman dari tangan Hoseok dan meminumnya hingga habis. Ya, Kim Taehyung dan mulut bengisnya tampaknya masih tak berubah.
Bisa dibilang, Hoseok dan Jimin ini adalah dua sekawanan yang akrab dengan Kim Taehyung saat di sekolah dulu. Bahkan walau sudah terpisah hampir 10 tahun lamanya, ada beberapa kali juga mereka mencoba untuk saling berkirim kabar lewat akun sosial media mereka yang aktif.
Meski bisa dibilang bidang pekerjaan mereka juga berbeda sih. Taehyung dengan dunia permodelannya, Jimin dengan dunia medisnya dan Hoseok dengan dunia hukumnya. Ketiga sekawan yang dulu terkenal sebagai geng brandal, dengan Taehyung sebagai ketuanya memang sudah bisa dianggap bagian dari orang-orang sukses. Terlebih Kim Taehyung itu sendiri. Siapa yang menyangka, Kim Taehyung yang dulunya urakan, tukang bolos, biang rusuh serta dianggap sebagai murid paling buruk di sekolah kini malah berbalik dianggap sebagai salah satu aset terbaik bagi Korea Selatan berkat karier modelling nya.
"Ku dengar, kali ini dia juga akan datang." ujar Jimin pada Hoseok yang sedang menggulirkan pandangan ke sekitar, sesekali balik menyapa beberapa mantan teman SMA nya dulu yang lebih banyak datang membawa pasangan bahkan anak mereka. Hahh ya namanya juga reuni, mau mengharap apa? Wanita berpakaian seksi, begitu? Itu sih mudah di dapatkan di club.
Sementara Taehyung sejak tadi hanya diam sambil sok sibuk dengan ponsel ditangannya, tak menghiraukan pembicaraan antara Jimin dan Hoseok. Bukan sibuk berbalas chat atau apa. Hanya sedang asik saja memainkan games yang ada. Sifatnya yang lain yang tak berubah jika memang sedang bosan. Dan sebagai kawan lama yang baik, Jimin dan Hoseok juga hanya membiarkan saja. Toh yang penting kali ini mereka bisa bertatap muka lagi setelah mungkin hampir 10 tahun tak bertemu.
"Dia maksudmu ini dia yang itu?" balas Hoseok sambil menunjuk ke arah seorang pria lain yang baru saja masuk. Seorang pria tampan nan gagah yang mencoba menyunggingkan senyum sambil sesekali membalas sapaan beberapa orang yang menyapanya disana.
"Oh yeah benar sekali, dia, Jeon Jungkook." dan perkataan Jimin itu sukses membuat games yang dimainkan Taehyung berakhir dan membuat layar ponselnya dipenuhi dengan kata ''Game Over'.
...
"Oh hai, lama tidak bertemu, Kim Taehyung." ujar si pria yang tadi menjadi bahan pembicaraan antara Jimin-Hoseok, Jeon Jungkook.
"Ya, lama tidak bertemu juga, Jeon Jungkook." hanya itu respon yang bisa diberikan oleh Taehyung untuk pria yang kini menyalaminya.
"Well, aku tak menyangka jika pewaris Jeon Corp akan datang kemari." ujar Hoseok sambil merangkul bahu Jungkook, sok akrab, sekaligus melepas kecanggungan.
"Maaf, aku baru sempat datang. Dan ternyata ramai juga ya." balas Jungkook sekenanya, tak enak juga kan pada Hoseok yang mengajaknya berbicara begitu.
Dan setelahnya, Jungkook yang kini bergabung di meja tiga sekawan itupun hanya bisa menanggapi segala pertanyaan yang diberikan oleh Hoseok, maupun Jimin. Sementara Taehyung, ya seperti tadi, hanya diam dan kembali sibuk dengan ponselnya, tanpa ada niatan ingin bergabung.
Taehyung baru saja keluar dari dalam salah satu bilik toilet yang ada di dalam restoran tersebut. Dirinya tadi memang sempat ijin pada Jimin-Hoseok untuk ke toilet. Saat dirinya berniat untuk mencuci tangan di washtafel, ia dikejutkan dengan kehadiran Jungkook yang langsung memojokkannya ke dinding toilet.
"Bisa kau menyingkir?" ujar Taehyung dengan datarnya. Sungguh, ia hanya terlalu malas untuk berurusan dengan pria tersebut.
"Kenapa harus, hm?" balas Jungkook, menantang. Bahkan dirinya sekarang terlihat semakin mengikis jarak antar mereka.
"Aku rasa karena aku memang tak ada urusan denganmu. Jadi, bisa menyingkir sekarang?" ujar Taehyung lagi yang menatap balik Jungkook, seolah menantang.
"Tapi aku yang ada urusannya denganmu, Kim. Bagaimana, kau suka?" balas Jungkook yang langsung mendapat pelototan mata dari Taehyung saat dengan tiba-tiba Jungkook mengelus miliknya yang masih terbalut celana dengan seenaknya. Sialan sekali!
"Jauhkan tanganmu, sialan!" umpat Taehyung, mencoba memberontak namun tak bisa bergerak karena kungkungan kuat dari Jungkook.
"Kau menyukainya, jadi kenapa harus dihentikan, hm?" balas Jungkook dengan santainya lalu mulai kembali mencoba memasukan tangannya ke cela celana yang dikenakan oleh Taehyung.
"Apa maumu, hah sialan?!" umpat Taehyung lagi sambil mencoba sekuat tenaga menahan desahannya dan terus menyadarkan dirinya. Ia tidak boleh terbuai! Ia tidak boleh mende-
"Ughh" tapi akhirnya Taehyung kalah juga. Dan itu membuat Jungkook langsung tersenyum bangga.
...
"Akkhhhh" teriak Taehyung kesakitan saat merasakan sesuatu yang asing mulai memasuki rektum nya secara tiba-tiba. Entah bagaimana caranya, kini ia bahkan sudah hampir nyaris tak berbusana di pojok toilet tempat dimana acara reuni sekolahnya diadakan.
Seluruh kancing kemejanya sudah terlepas, meninggalkan kemeja hitam berbahan satin itu menggantung di sebelah bahunya. Sementara celananya sendiri sudah jatuh teronggok di lantai. Ini semua berkat Jungkook yang mulai bermain kasar padanya. Bahkan dirinya sendiri masih berpakaian lengkap. Jeon Jungkook sialan, memang!
"Akkhhh Junghhhh-kookkhhh ohhh" desah Taehyung saat Jungkook mulai menggerakan jarinya di dalam sana, buat Taehyung menjadi lemas. Beruntung Jungkook masih terlalu kuat untuk menahan tubuh kurus itu dengan satu tangannya yang lain, bahkan tak segan untuk menggendongnya. Sengaja mengangkat pinggul ramping itu dan melingkarkan kedua kakinya pada pinggangnya, mempermudahnya untuk menghujani Taehyung dengan kenikmatan duniawi.
"Calm, baby. Ini baru permulaan." ujar Jungkook yang tiba-tiba langsung menghentikan gerakannya saat merasakan tubuh Taehyung yang mulai bergetar, bersiap untuk cum, namun sayang tertahan. Taehyung langsung mengumpat dengan keras saat harus gagal cum.
Dan akhirnya Taehyung pun hanya bisa menungging sambil menahan dengan kedua tangan menahan tubuhnya diatas wastafel dan meneriakan segala kenikmatan yang didapatkannya saat kejantanan itu menembus masuk dan dalam rektumnya. Jungkook, dengan kasarnya terus menghujani kejantannya tersebut untuk masuk semakin dalam ke dalam rektum Taehyung tanpa adanya break sejak setengah jam yang lalu bahkan sampai Taehyung mencapai puncaknya hingga dua kali.
"Akhhhh" dan geraman kuat Jungkook pun terjadi seiring dengan keluarnya cairan putih itu dari sela rektum Taehyung, mengalir dari belahan bokong hingga pangkal pahanya.
Jungkook kembali meruap bibir merah nan bengkak Taehyung setelah pelepasannya tadi, mengecupnya cukup lama tanpa adanya lumatan. Taehyung yang kembali mendapat pucaknya lagi pun hanya bisa pasrah karena sudah terlalu lelah.
"Jadi, pulang ya, Tae?" bisik Jungkook di sebelah telinga Taehyung yang sudah terlalu lelah dan hanya bisa menganggukkan kepalanya, pasrah.
...
"Taehyung belum kembali?" tanya Jimin yang baru saja kembali ke meja, menyusul Hoseok setelah tadi harus ijin pergi mengangkat telepon penting dulu dari calon tunangannya.
"Belum. Mungkin harus pergi karena ada jadwal? Kau tau sendiri dia sesibuk apa." balas Hoseok sekenanya. Ia hanya tak mau terlalu ikut campur urusan pribadi temannya itu.
"Ahh lalu dimana Jungkook?"
Sementara Jimin-Hoseok membicarakan Taehyung-Jungkook yang menghilang tiba-tiba tak kembali ke acara, yang dibicarakan sendiri justru kini sudah berada di dalam mobil sport mewah miliknya yang ada di parkiran.
Setelah kegiatan panas mereka di toilet tadi -yang beruntung sudah dikunci oleh Jungkook agar tak menimbulkan masalah-, ia pun memutuskan untuk segera kembali. Sebelumnya ia juga sudah menghubungi tangan kanannya untuk membereskan kekacauan di dalam toilet sana. Tak lupa menelpon salah seorang staff lainnya untuk membawa kembali mobil milik Taehyung yang kini sudah tampak terlelap di kursi samping kemudi Jungkook.
"Mencoba kembali berulah, hm kucing nakal?" ujar Jungkook sambil mengusap pelan surai abu-abu itu dan mencuri satu kecupan panjang di bibir merahnya.
"Have a nice sleep, ma fiancé" bisiknya sebelum memilih untuk menghidupkan mesin mobil dan membawa keduanya untuk kembali ke rumah mereka.
...
Drrttt Drrrttt Drrttt
Taehyung melenguh terganggu saat mendapati ponselnya yang bergetar. Ia benar-benar sedang merasa mengantuk dan lelah sekarang ini. Bahkan ia sedang merasa sangat malas bahkan hanya untuk membuka mata karena sudah terlalu nyaman tertidur dalam dekapan seseorang.
Drrttt Drrrttt Drrrttt
Kesal, akhirnya mau tak mau Taehyung pun bangun dan mengambil ponselnya, menerima secara kasar panggilan itu. Hanya takut saja jika yang menelponnya tersebut adalah managernya ataupun staff dari agensinya.
'Ya Kim Taehyung!' teriak orang itu tiba-tiba membuat Taehyung terkejut, bahkan sampai hampir membanting ponselnya. Saat melihat nama yang tertera di layar ponselnya, ia hanya bisa menghela nafasnya. Park Jimin.
"Ada apa sih? Mengganggu pagiku saja!" balas Taehyung tak kalah kesalnya.
'Ya jelaskan padaku! Apa berita itu benar? Kau- kau bertunangan dengan Jeon Jungkook?! Jadi kemarin itu kalian-' Taehyung hanya mendengus, meski dirinya tak mendengar lagi kelanjutan dari pembicaraan Jimin. Ia hanya menelungkupkan tubuh polosnya, sedikit menimpa tubuh tegap di sampingnya yang masih terlelap.
"Ya, lalu apa masalahnya?" balas Taehyung dengan santainya sambil usil mulai memberikan beberapa kecupan di pipi, bibir, leher hingga dada polos pria disampingnya.
'Bagaimana bisa? Kau, si berandal Kim dengan Ketua OSIS culun Jeon musuhmu itu?' ujar Jimin masih tak percaya.
"Hahh itu kan cerita SMA dulu, Park. Lagipula kau kan juga sudah tau Jeon Jungkook itu sekarang seperti apa" lagi, Taehyung hanya membalas santai saja sambil masih meninggalkan beberapa kecupan basah pada dada Jungkook yang mulai sedikit terganggu dalam tidurnya.
"Menggodaku, hm? Dasar kucing nakal!" ujar Jungkook dengan suara seraknya, sambil mencuri satu kecupan di bibir tunangannya itu.
"Emmphhh"
'Ya Kim Taehyung sialan! Kau tidak sedang berbuat mesum kan, sekarang?!' ujar Jimin dari balik sambungan. Mendengar sambungan telepon yang masih tersambung itu, membuat Jungkook langsung meraih ponsel Taehyung.
"Maaf, Jimin-ssi. Tapi sepertinya kami akan sibuk." dan setelahnya ia pun memutuskan sambungan tersebut dan beralih pada tunangannya.
"Kau benar-benar sudah menggoda singa lapar, baby. Jadi, jangan harap kau bisa lepas saat ini, hm?" ujar Jungkook lalu segera memerangkap Taehyung ke dalam kungkunganya.
"Akhh Jungkook! Ka-kau yang melakukan itu kan?" tanya Taehyung sambil mencoba menahan desahannya.
"Hmm? Melakukan apa?" Jungkook balik bertanya disela kecupan basahnya yang ia lakukan disepanjang leher hingga bahu Taehyung.
"Soal itu, berita tentang akhhhh ki-kita hmmph" balas Taehyung.
"Ya. Bukankah sejak awal kita memang ingin memberikan kejutan ke yang lain?" ujar Jungkook dengan santainya sebelum mulai mengulum nipple Taehyung yang mulai menegang.
Sebelumnya, keduanya memang berencana untuk memberikan kejutan kepada para mantan teman SMA mereka. Ya, sengaja untuk datang bersama dengan status baru mereka. Hanya ingin menggoda dan melihat reaksi terkejut teman-teman mereka itu. Tapi, hal itu tak terealisasikan karena satu kesalahpahaman sebelumnya yang membuat Taehyung kabur dan Jungkook yang kewalahan mencarinya. Taehyung sengaja memutus komunikasi dengan Jungkook hingga membuat pria itu memilih cara lain untuk membawanya pulang dan juga menyiapkan kejutan besar?
"Sialan Kim Taehyung! Kau terang-terangan minta dihukum, eoh?" ujar Jungkook setengah tertahan karena Taehyung yang mulai dengan sengaja menggesekkan milik mereka di bawah selimut sana.
"Aku tak akan melepaskanmu dan membuatmu tidak akan bisa berjalan sampai seminggu ke depan!" ancam Jungkook lalu kembali menyerang sang tunangan.
"Y-ya! Jeon Jungkook ba-bagaimana dengan jad-walku? Ughh!" keluh Taehyung saat Jungkook yang kembali menyerang bagian bawahnya.
"Mudah saja, aku akan meminta untuk mengatur ulang jadwalmu, kontrakmu dan mengosongkannya hingga seminggu ke depan. Kau masih ingat kan aku siapamu, hm?" ujar Jungkook dengan mudahnya. Lagipula siapa yang tak tau dia? Jeon Jungkook, CEO Jeon Corp, label utama dari agensi modelling terbesar di Korea Selatan J-Force yang menangani karier modelling sang supermodel.
"Jadi, persiapkan dirimu, ma fiancé." bisik seduktif Jungkook di telinga sang tunangan.
Sementara itu..
"Gila! Ini gila! Aku sampai lupa jik-"
"Kenapa, hm?" tanya seorang pria manis berambut blonde yang baru saja keluar dari kamar mandi.
Jimin hanya bisa mengangkat kepalanya, menatap pria blonde tersebut sebelum merentangkan tangan hingga membuat si pria blonde itu menghampirinya dan duduk dipangkuannya masih dengan bathrobe putihnya.
"Ada apa? Berita soal Kim Taehyung dan Jeon Jungkook?" tanya Yoongi, pria berambut blonde itu saat mendapati judul artikel yang tadi sempat dibaca oleh Jimin.
"Apa ini Kim Taehyung yang itu?" tanya Yoongi yang diangguki oleh Jimin. Yoongi memang cukup tau soal Kim Taehyung supermodel itu karena ya Jimin beberapa kali memang sering bercerita padanya apalagi cerita soal masa SMA mereka dulu.
Sudah bukan hal yang baru lagi bagi Yoongi untuk mengetahui siapa itu Kim Taehyung. Wajar karena Jimin memang kerap berbagi cerita padanya tentang Kim Taehyung beginilah, Kim Taehyung begitulah, bahkan sejak awal mereka mengenal, seolah ada rasa bangga saat mengetahui jika teman SMA nya dulu mempunyai karier yang amat bagus sebagai supermodel kenamaan.
"Ughh ya Park Jimin! Aku harus ke stu-studioh ughh" lenguh Yoongi saat Jimin yang mulai meninggalkan kecupan basah di bahu putihnya yang agak terekspos.
"Aku janji, aku akan cepat." balas Jimin lalu kembali menyerang Min Yoongi, tunangannya.
'Sialan Kim Taehyung, karena kau aku jadi high. Baby Yoon, mian' batin Jimin.
-------
'Supermodel Kim Taehyung dan Pemilik Jeon Corp Mengonfirmasi Pertunangan Mereka'
Seoul (21/06) - Supermodel kenamaan Korea Selatan, Kim Taehyung (28) dikabarkan telah bertunangan dengan seorang konglomerat. Korean Harland sendiri telah mencoba mengonfirmasi kabar ini kepada agensi sang supermodel.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh perwakilan agensi yang menyatakan jika kabar pertunangan sang supermodel memang benar adanya. Bahkan perwakilan itu menjelaskan jika pertunangan tersebut sudah berlangsung selama tiga tahun lamanya.
Sementara itu, juru bicara Jeon Corp sendiri juga turut memberikan keterangannya dan mengonfirmasi kebenaran akan pemberitaan tersebut. Ia menjelaskan jika sang pemilik generasi ketiga, Jeon Jungkook (27) juga akan segera menggelar konferensi pers terkait hal ini.
Reporter: Kim Hyoshin
Editor: Kim Hyoshin
--------
.
.
.
END
.
.
.
A/n: hiya hiya hiya aku kangen nulis artikel berita masa huhu
Btw aku gak bisa mastiin kapan lagi aku bisa lanjut book ini karena ya itu tergantung ide juga sih :")