CLOSER_

By losteulatae

209K 8.1K 325

KookV/KookTae Jungkook!Top Taehyung!Bottom Warning: YAOI. NC-18 More

I'm Yours
The Game
Treat You Better
Double Trouble
Boss' Secret
Soulmate
Our Forbidden Relation
One More Time
Reunion
The Real Him

At That Moment

10.5K 551 36
By losteulatae

Jungkook tidak pernah tau sejak kapan dan kemana kucing lucu nan polosnya itu pergi karena yang ia lihat didepannya saat ini adalah seorang Kim Taehyung yang terlihat begitu eksotis, meliuk-liukan tubuhnya diatas panggung, melepaskan dan melemparkan secara asal satu persatu kain yang menutupi tubuhnya membuat tubuh tan nan ramping itu mendapat tatapan lapar dari berbagai pria hidung belang yang ada didalam Gay Club ini. Jungkook meneguk kembali martini nya untuk yang kesekian kali, menikmati cairan itu secara cepat, mencoba mengatur segala emosi serta umpatannya yang beberapa kali tertahan ditenggorokannya.

"Ah sialan Kim Taehyung kenapa begitu menggoda!" gumamnya gusar bahkan seorang pria manis yang sejak tadi sibuk memberikan service pada miliknya sama sekali tak ia gubris. Ia terangsang bukan karena service dari si jalang, melainkan karena melihat tubuh polos sosok Taehyung yang kini mulai turun dan kembali ke masuk ke dalam ruangan, dibelakang panggung, diikuti oleh beberapa pria yang cepat-cepat ditahan oleh beberapa penjaga. Maklum, Kim Taehyung kan memang bintangnya disana.

"Sialan! Pergi kemana dia?" ujar Jungkook lalu buru-buru segera menjauhkan pria yang tadi mulai melumat sedikit miliknya begitu saja, menyia-nyiakan kesempatan itu hanya untuk mengejar seorang Kim Taehyung? Hah padahal miliknya sudah lumayan sesak dibawah sana. Ah masa bodo!

Jungkook menyunggingkan senyumnya sambil memegang satu kartu akses di tangan kanannya. Dengan segepok uang, ia sudah bisa mendapatkan apa yang dia mau. Ya, itu bukanlah sebuah masalah bagi Jungkook apalagi uang yang ia keluarkan tadi itu sama sekali tak berarti apa-apa jika dibandingkan dengan segala kekayaan miliknya. Maklum, Jungkook kan masuk ke dalam salah satu mafia terkaya yang ada di Korea atau mungkin Asia? Hmm ya meski semua itu ditutupi dengan berbagai bisnis dan perusahaan yang ia kelola dengan baik hingga menjadikannya menjadi salah satu pengusaha muda yang banyak memiliki pengaruh.

Klikk

Pintu besi itu terbuka saat kartu akses berwarna putih itu ditempelkan pada sebuah alat yang ada didekat pintu buat pintu itu terbuka secara otomatis. Jungkook langsung mengambil langkah untuk masuk ke dalam ruangan itu tanpa berpikir lagi. Ia sudah sangat tak sabar dan sudah sangat sesak dibawah sana!

"Bokong yang indah." ujar Jungkook saat mendapati sosok Taehyung yang sedang menungging, mencoba memuaskan dirinya diatas sebuah ranjang besar dalam ruangan yang ada.

Taehyung sedikit tersentak dan menghentikan permainannya saat mendengar suara itu. Rasanya Taehyung ingin langsung mengumpat saja saat ujung matanya menangkap sosok tampan Jungkook yang berdiri dengan pandangan lapar terhadapnya.

"Sepertinya kau butuh bantuan, hmm?" ujar Jungkook sambil meraih satu dildo yang sudah bersarang dalam lubang kemerahan milik Taehyung.

"Bagaimana bisa kau disini, eoh?" balas Taehyung galak sambil mencoba menjauhkan tangan Jungkook yang berniat menyentuhnya.

"Satu amplop untuk satu akses kesini. Mudah kan?" balas Jungkook santai lalu segera menarik paksa dildo itu buat Taehyung memekik keras.

"Apa enaknya main dengan benda menjijikan itu? Lebih baik main-main dengan milikku." ujar Jungkook sambil menarik sebelah tangan Taehyung dan menuntunnya untuk menyentuh miliknya yang sudah sangat terasa sesak dalam celananya.

"Dalam mimpimu saja, sana!" balas Taehyung sambil mencoba menarik tangannya menjauh dan melepaskan cengkraman kuat Jungkook. Sumpah, ingin rasanya Taehyung mengumpat dan mendorong pria brengsek itu keras-keras kalau saja tenaganya lebih besar dibandingkan dengan Jungkook.

"Sejak kapan kucing polos ku ini jadi begitu liar dan suka melawan, hmm?" ungkap Jungkook sambil mencoba untuk mencengkram kuat pinggul ramping Taehyung hingga berhasil mendudukkan pria manis itu ke atas pahanya, membuat belahan bokong polos nan sintal itu bersentuhan dengan miliknya yang sudah mulai keras dan sesak di dalam celana.

"Eugghh" lenguh Taehyung saat merasakan satu jari panjang milik Jungkook mulai bersarang masuk ke dalam lubangnya yang mulai sedikit menganga, efek dari permainan solo dengan dildonya tadi.

"Ini baru satu jariku yang masuk, belum milikku tapi kau sudah menjerit keras begini. Kucing polosku sudah benar-benar menjadi jalang, eoh?" ujar Jungkook tanpa ada niatan untuk berhenti memainkan jari-jarinya dalam lubang kemerahan milik sang submisif.

"Euhhh disana!" jerit Taehyung keenakan saat ketiga jari panjang Jungkook semakin brutal menusuk-nusuk lubangnya semakin dalam, menggodai dirinya dengan segala kenikmatan yang sungguh terasa amat berbeda saat dirinya bermain solo dengan dildo ataupun mainan lain yang biasa ia koleksi.

"Suka? Kau sangat menyukainya, eoh?" ujar Jungkook tanpa menghentikan gerakan jari-jarinya untuk semakin menusuk masuk di dalam sana membuat Taehyung benar-benar memekik keras.

Jungkook puas, benar-benar merasa puas terlebih saat melihat raut penuh nikmat serta keputusasaan dari seorang Kim Taehyung, orang yang pernah mengisi hatinya dulu. Ya, dia tidak mau munafik sih jika sebenarnya sampai sekarang juga nama Kim Taehyung itu masih ada di sela hatinya. Tapi akibat masalah di masa lalu cukup buat ia kecewa hingga mencoba mencari pelarian yang lain. Makanya jangan heran jika akhirnya Jeon Jungkook yang dikenal sekarang ini sebagai seorang brengsek dan pemain ulung.

Jungkook semakin menyunggingkan senyumnya saat matanya mendapati milik Taehyung yang sudah menegak bahkan berkedut, siap meluncurkan cairannya. Namun, sebelum itu terealisasikan, Jungkook malah berhenti dan mengeluarkan ketiga jarinya, membuat Taehyung memekik frustasi akibat gagal mencapai klimaksnya.

"Breng- akhhh" baru saja Taehyung ingin memaki, tapi makian itu justru kembali tergantikan dengan jeritan kenikmatannya saat merasakan sesuatu yang amat besar dan keras justru merangsek masuk ke dalam lubangnya.

"Fck kau benar-benar sempit!" keluh Jungkook yang berusaha mencoba semakin menjebol lubang Taehyung yang baru berhasil menghisap setengah miliknya.

"Akhhhhh" jeritan Taehyung semakin keras saat merasakan rasa sakit yang teramat kala Jungkook berhasil memasukkan miliknya seluruhnya disana. Dan Taehyung dapat merasakan rasa perih serta sesuatu yang mengalir di bagian bawahnya. Sial, lubangnya robek!

"Sial, kau berdarah?" tanya Jungkook dengan santainya buat Taehyung rasanya kesal setengah mati.

"Ck! Jika saja kau memasukkannya lebih pelan atau milikmu tidak sebesar ini, ya mana mungkin akan ughhh-"

"Kini kau mengakui jika milikku besar, eoh? Bagaimana rasanya? Kau menyukainya? Lebih menyenangkan kan daripada mainan sampahmu itu, hmm?" goda Jungkook sambil mencoba menggerakan pinggulnya membuat Taehyung terhentak dari posisinya.

"Ughh disana Jungkook, disana!" Jungkook tersenyum puas saat bibir merah nan menggoda itu kini menyebutkan namanya. Senikmat itukah, Kim Taehyung?

Jungkook semakin cepat menggerakkan pinggulnya membuat derit kasur tempat penyatuan itu semakin terdengar bersahutan dengan jeritan kenikamatan seorang Kim Taehyung yang terus mengumpati, mendesah dan menyebutkan namanya. Puas, Taehyung merasa sangat puas dengan apa yang didengar dan dirasakannya saat ini. Si brengsek Jeon ini begitu puas kembali menghancurkan Kim Taehyung-nya.

Perlu waktu lima belas menit Jungkook bergerak dengan tempo cepat hingga ia bisa mencapai klimaksnya. Bukannya mengeluarkan miliknya, ia justru malah semakin mendorong miliknya masuk ke dalam lubang Taehyung hingga cairan itu keluar didalam. Taehyung mencoba meraup nafas kuat-kuat akibat sensasi hangat yang menggempur bagian bawahnya yang menjalar hingga ke perut. Ia bahkan sudah tiga kali mengeluarkan cairannya hingga benar-benar membuat basah sprei yang mereka tempati.

Baru saja Taehyung ingin bangkit berdiri setelah dapat mengontrol diri, Jungkook malah kembali menarik dirinya bahkan membantingnya ke atas ranjang yang ada membuat Taehyung terbaring dengan kedua kaki yang melebar. Tampaknya Jungkook masih ingin menyerang dan belum merasa puas. Hingga ya, akhirnya Taehyung pun hanya bisa kembali pasrah dan mendesahkan nama Jungkook kuat-kuat.

...

"Brengsek! Jungkook brengsek! Sialan! S-"

"Ya terus saja umpati aku dan aku akan kembali menyerangmu." ujar Jungkook lalu menyentil milik Taehyung main-main.

"Jauhkan tanganmu, sialan!" umpat Taehyung kembali sambil meringis, menahan rasa sakit pada bokongnya.

Jam kini sudah menunjukkan pukul 5 dini hari dan baru setengah jam yang lalu Jungkook menghentikan gempurannya pada Taehyung membuat Taehyung mengumpatinya setengah mati akibat rasa sakit yang teramat yang ia rasakan di bagian bokongnya. Bahkan ia sudah tak bisa menghitung lagi berapa kali ia klimaks selama hampir 4 jam mereka saling beradu.

Jungkook sendiri sejak tadi hanya diam sambil berbaring santai di ranjang, hanya sesekali tersenyum sambil memperhatikan Taehyung yang sejak tadi tak berhenti mengumpati, mengutuk dan memukulinya. Jujur saja, ia merasa sangat puas saat ini bahkan ia sendiri juga tak mengerti mengapa dirinya bisa sesemangat ini menggempur pria manis disampingnya tersebut. Rasanya, Taehyung seperti candu yang membuat dirinya tak bisa untuk berhenti.

"Sialan! Kau tidak menggunakan kondom, hah?" umpat Taehyung lagi membuat Jungkook tertawa. Hampir empat jam mereka saling beradu hingga klimaks berkali-kali dan Taehyung baru sadar jika ia sejak awal tidak menggunakan kondom?

"Jika kau hamilpun, ya aku akan bertanggung jawab. Jadi, tenang saja." balas Jungkook dengan santainya seolah itu bukanlah masalah besar.

"Brengsek, aku ini laki-laki!" umpat Taehyung sambil melemparkan bantal tepat ke arah wajah Jungkook yang menyunggingkan senyum menggoda.

"Aku tidak tau selama dua tahun ini kau masih di Seoul." ujar Jungkook tiba-tiba buat Taehyung menolehkan kepalanya sambil memasang wajah datar.

"Kenapa? Menyebalkan bertemuku lagi? Ingin aku pergi jauh dan-"

"Setelah kejadian itu aku mencarimu, ah tidak bahkan selama dua tahun ini aku mencarimu. Tapi-"

"Akhirnya lebih memilih untuk mencari jalang lain yang lebih bisa memuaskanmu, benar?" balas Taehyung sedikit menyindir buat Jungkook berusaha bangkit dan mendudukkan diri hingga berhadapan kembali dengan Taehyung.

"Tae-"

"Sejak awal aku sudah tau. Kau memintaku jadi kekasihmu karena taruhan dengan teman-temanmu kan? Plusnya kau juga bisa menjadikan aku jalangmu dan meniduriku sesukamu lalu bisa kau buang jika kau bosan." potong Taehyung dengan nada suara yang terdengar amat datar.

"Selamat karena kau berhasil menjadikanku seorang jalang, Jeon." sambung Taehyung disertai sindiran.

"Bagaimana bisa kau ada disini dan-"

"Bukankah ini tempatnya seorang jalang sepertiku, Jeon? Ini tempat yang cocok untukku, jadi sudah sewajarnya kan orang sepertiku ada disini." balas Taehyung lalu seketika mencoba untuk bangkit dan masuk ke dalam kamar mandi.

Baru saja Taehyung ingin mengunci pintu kamar mandi itu, namun Jungkook sudah menahannya. Ia bahkan ikut masuk ke dalam dan mengunci pintu itu dari dalam, membuat keduanya terjebak dalam kamar mandi.

"Untuk apa mencariku lagi? Bukankah kau sudah membuangku?" sarkas Taehyung buat Jungkook menghela nafasnya.

"Oke, aku akui semua kejadian itu salahku. Ya, memang benar apa katamu, semuanya itu berawal dari taruhan. Tapi itu awalnya, sungguh! Aku terlambat menyadari perasaanku saat aku- meninggalkanmu di tengah jalan saat itu." ujar Jungkook dengan nada frustasi.

"Aku marah, aku kecewa, aku kalap saat itu sampai bisa menghajarmu dan meninggalkanmu begitu saja di tengah jalan malam itu. Semua karena aku- aku cemburu. Aku cemburu karena melihatmu masuk ke bar dan berciuman panas dengan Seojoon itu!" sambung Jungkook yang tak mendapatkan balasan apapun dari Taehyung.

"Seminggu penuh aku dipenuhi dengan emosi karenamu dan Seojoon. Sampai aku diceritakan kejadian yang sebenarnya jika kau ternyata dipaksa dan nyaris diperkosa oleh Seojoon jika saja aku telat datang saat itu. Tapi aku yang terlanjur emosi dan kalap malam itu malah menuduhmu, memakimu, menamparmu bahkan menghajarmu. Aku salah. Aku salah, Tae!" Taehyung masih tak berbicara. Ia malah menolehkan kepala ke arah lain, tak ingin menatap Jungkook karena dipikirannya kembali terbayang kejadian dua tahun lalu.

"Sejak tau yang sebenarnya, aku sudah berusaha untuk mencarimu sebisaku. Menghubungi teman-temanmu, menghampiri flatmu bahkan tempat kerja sambilanmu. Tapi semua yang ku tanyai berkata kau pergi dan tidak berkata akan kemana. Kau bahkan memutus kontak dengan mereka semua serta memblocked nomorku." ujar Jungkook kembali sambil menggenggam kedua tangan kurus Taehyung dengan erat.

Jungkook kembali teringat akan kejadian dua tahun lalu, dimana ia berusaha untuk mencari keberadaan Taehyung yang tiba-tiba menghilang bagai di telan bumi. Taehyung berhenti kuliah, berhenti bekerja bahkan pindah dan menghapus segala kontak serta sosial media hingga membuat Jungkook sulit untuk menemukannya. Meski sangat minim bantuan dan informasi, Jungkook yang merasa amat bersalah dan menyesal itu terus mencoba berusaha untuk mencari hingga seminggu yang lalu mendapat satu titik cerah.

Ya, seminggu yang lalu ia secara tak sengaja mendapati keberadaan Kim Taehyung di dalam Gay Club ini. Berawal dari iseng dan rasa lelah, ia tak sengaja mampir ke club ini, hanya sekadar untuk minum dan menghilangkan rasa frustasinya. Tapi ia justru malah dikejutkan dengan keberadaan seseorang yang selama dua tahun ini dicarinya yang berada seratus meter di depannya, asik meliukkan tubuh dan dengan berani menggoda para pria hidung belang yang ada. Melihatnya, ia tentu merasa amat terkejut dan juga kesal. Namun ia juga tak bisa gegabah dalam mengambil tindakan begitu saja. Hingga selama seminggu itu ia berupaya mencari banyak koneksi di dalam club yang bisa mendekatkan dirinya dengan sang pujaan yang dicari, Kim Taehyung.

"Aku minta maaf, Tae. Aku akui tindakanku waktu itu sangat keterlaluan." ujar Jungkook kembali sambil menggenggam erat kedua tangan Taehyung, menyuarakan rasa penyesalannya yang teramat.

"Ya, aku sudah memaafkanmu bahkan jauh sebelum kau meminta maaf." balas Taehyung sekenanya membuat Jungkook semakin mengeratkan genggamannya.

"Dan apakah kita bisa kem-"

"Maaf, Kook. Untuk hal itu, aku tidak bisa." potong Taehyung seolah paham kemana arah pembicaraan ini.

"Kita beda, Kook. Kau seorang direktur di perusahaan besar dengan reputasi yang baik. Sementara aku, aku hanya jalang di Gay Club ini dan-"

"Tidak tidak tidak kau bukan jalang, Tae, kau bukan." potong Jungkook buat Taehyung hanya bisa tersenyum.

"Aku bukan orang yang cocok untukmu. Mungkin aku orang yang paling bisa menghancurkan reputasi baikmu itu. Lagipula aku sudah memiliki seseorang yang menungguku di rumah." balas Taehyung dengan santainya membuat Jungkook menegang.

"Tapi aku sangat menghargai permintaan maafmu juga perjuanganmu. Terima kasih, Kook." sambung Taehyung disertai dengan senyumannya.

...

Jungkook hanya bisa memandangi dalam diam Taehyung yang kini ada di hadapannya. Penampilannya kini sudah terlihat lebih baik karena sudah berbenah, begitu pula dengan dirinya. Keduanya kini bahkan sudah berada di depan pintu club tempat dimana mereka habiskan malam panas.

"Aku harus kembali." pamit Taehyung sambil membenarkan letak syal yang melilit lehernya. Seoul saat ini sudah memasuki pertengahan musim gugur, jadi wajar saja jika cuaca pagi ini terasa sangat dingin.

"Aku bisa mengantarmu jika-"

"Terima kasih, Kook. Tapi tidak perlu. Aku harus kembali sekarang. Sampai jumpa?" pamit Taehyung akhirnya sambil melangkahkan kaki menjauhi club dan juga Jungkook yang masih diam di posisi, memperhatikan punggung Taehyung yang semakin menjauh.

Drrrttt Drrttt

"Ya bibi? Aku sudah di jalan pulang. Maaf aku harus lembur. Apa Jaemi rewel? Ia sudah mau makan kan? Maaf ya sudah merepotkan bibi karena harus menjaga Jaemi-ku." ujar Taehyung sambil mencuri lirik sedikit ke jalanan belakang yang tadi ia lewati.

Tak lama panggilan itu pun terputus hingga membuat Taehyung hanya bisa mendesah lelah. Walau begitu, senyum masih dapat terpancar diwajahnya manakala mendapati foto yang dijadikan wallpaper ponselnya. Foto seorang anak laki-laki yang akan segera menginjak usia dua tahun sedang tersenyum manis sambil menatap kamera. Ia adalah penyimpan separuh hatinya, Kim Jaemi, putranya.

.

.

.

END

A/N: aku kembali malah bawa fanfic sampah ini hahaha btw ini fanfic remake dr couple JaeDo haha yash I'm JaeDo Trash too lol

Kalau ditanya kemana aja aku selama ini, aku masih aktif kok di dunia oranye ini, tapi ya di akun lain hehe dan aku lagi kangen berat sama couple ini dibalik kesibukan semester akhir :")

So, apa kabar? :)

Pst. Please baca fanfic ini kalo udah buka ya hahaha duh aku sampai lupa kalo ini masih bulan puasa tp aku malah nambahin dosa kalian /mian/

Continue Reading

You'll Also Like

21.4K 2.9K 7
[ COMPLETED] "The most important thing in life is to learn how to give out Love, and to let it come in." -unknown Collaboration book with @hitamputae...
456 275 6
Novel ini menceritakan tentang perjalanan Zaina seorang gadis asal kota Depok yang pindah ke sebuah desa di Yogyakarta untuk melanjutkan pendidikan n...
18.4K 2.2K 14
Jeongguk dan Taehyung, sebenarnya sudah berlagak seperti pasangan sehidup semati, cuma kata "sahabat" saja yang berdiri tebal dan teguh di antara ked...
19.8K 2.1K 9
Tanggal 1 Januari, Pukul 12 tengah malam; Hari dimana seharusnya Jungkook merayakan tahun baru sekaligus menyatakan perasaannya pada pria idaman se...