SUDANA

By DimskiDimski

641K 13K 1.1K

Menjalin hubungan dan menghabiskan waktu Pak Sudana mengisi hari-harinya tinggal bersama Dimas di paviliun ya... More

Sudana Bagian 1
Sudana Bagian 2
Sudana Bagian 3
Sudana Bagian 4
Sudana Bagian 5
Sudana Bagian 6
Sudana Bagian 7
Sudana Bagian 8
Sudana Bagian 9
Sudana Bagian 10
Sudana Bagian 11
Sudana Bagian 12
Sudana Bagian 13
Sudana Bagian 14
Sudana Bagian 15
Sudana Bagian 16
Sudana Bagian 17
Sudana Bagian 18
Sudana Bagian 19
Sudana Bagian 20
Sudana Bagian 22
Sudana Bagian 23
Sudana Bagian 24
Sudana Bagian 25

Sudana Bagian 21

16.5K 434 12
By DimskiDimski

Malam tiba. 

Asep terbangun mendengar nada getar dari telepon tangannya yang dia letakkan disamping tempat tidur. Dia kemudian duduk, mengambil telepon tangannya tersebut setelah itu dibukanya pesan yang masuk bertubi-tubi tersebut. Setelah memahami benar apa yang dibacanya, dia kemudian menghapus pesan-pesan tersebut. Dia beranjak dari tempat tidur, masuk ke kamar mandi yang ada di kamar utama rumah utama tersebut, dinyalakannya shower lalu dia membersihkan dirinya.

Mas Min yang terbangun karena suara getaran telepon tangan milik Asep pun melakukan hal yang sama, dia membaca pesan-pesan yang masuk ke dalam telepon tangannya. Bedanya, setelah dia membaca semua pesan tersebut dan menghapusnya, dia mengambil rokok dan kemudian menyalakan rokok itu.

Asep keluar dari kamar mandi dengan tubuh basah mengkilat karena tidak handukan.

"Mau jalan sekarang?"

Mas Min bertanya sambil menghembuskan asap rokoknya.

"Iyaa, supaya ngga terlambat. Maneh stand by pan disini. Tunggu Kang Ujang pulang baru maneh pergi nyusul."

Mas Min mengangguk. Setelah rapi kemudian Asep berjalan keluar kamar utama, tak lama terdengar pintu rumah utama tertutup pelan.

Yoga seperti mendengar suara teleponnya. Dibukanya matanya, dilihatnya Dimas masih tertidur di dadanya sambil tangannya memeluknya. Diangkatnya tangan Dimas perlahan lalu setelah itu Yoga bergeser perlahan lahan, diangkatnya kepala Dimas dan diletakannya di bantal, Dimas terbangun.

"Ssshhh .. Beb ... Bentar gue cuman mau ngecheck hp gue, takutnya ada pesan dari kantor atau dari Pak Sudana. Lo tidur lagi aja, nanti gue balik lagi sini."

Yoga kemudian dengan bertelanjang tanpa mengenakan apa apa berjalan keluar kamar lalu dia segera ke ruang tamu pavilion tempat dia menyimpan tasnya. Diambilnya tasnya lalu sebelum membaca pesan pesan yang masuk, Yoga menyalakan rokok, dia kemudian duduk dan membuka serta membaca pesan pesan yang masuk ke dalam telepon tangannya tersebut.

Dibacanya dan dipahaminya benar semua pesan itu setelah itu ia menghapus semua pesan-pesan tersebut.

"Ma, mama pulang duluan aja, papa masih harus ke kantor untuk menghadap komandan. Ada hal yang urgent info dari komandan."

Pak Wira berkata saat keluar dari pintu kedatangan di airport.

"Terus mama pulang naik taksi?"

"Enggak, ma, mama bawa mobil, papa sudah dijemput sama ajudan komandan."

Seorang berpakaian tantara lengkap memberi hormat dan kemudian menganggukkan kepalanya pada Bu Wira.

"Eh, Mas Yande. Jemput bapak?"

"Siap. Iya, Bu Wira. Diperintahkan komandan untuk menjemput bapak dan ke mabes karena ada hal darurat yang harus segera dibahas."

Bu Wira tadinya tidak percaya, kali saja suaminya berbohong karena mau menemui pacarnya itu. Tapi karena yang menjemput adalah ajudan komandan suaminya, tentu kini ia percaya bahwa suaminya tak bohong.

"Baik. Silakan kalau begitu, Mas Yande. Biar mobil nanti dibawa oleh saya. Kuncinya, Mas?"

Bu Wira meminta kunci mobil dari ajudan komandan suaminya. Yande memberikan kunci mobil tersebut.

"Diparkir di VVIP, Bu. Biar tas dan bawaan ibu lainnya dibawa sama Sahroni."

Seorang prajurit yang berada dibelakang Yande memberi hormat lalu mengambil barang bawaan Bu Wira. Mereka semua berjalan bersama sama menuju parkiran VVIP. Sesampainya dilapangan parkir tersebut. Pak Wira langsung menaiki mobil dinas dan pergi menuju mabes bersama ajudan komandannya. Sementara Bu Wira kemudian berjalan menuju mobilnya.

"Sudah semua dimasukkan, Mas?"

"Siap. Sudah Bu."

Bu Wira kemudian memasuki mobilnya. Ditaruhnya tas tangan miliknya itu dikursi samping. Dia kemudian menyalakan mesin mobil, diturunkannya kaca mobil lalu dipanggilnya Sahroni, tentara yang membantunya, diberikannya selembar uang seratus ribu, Sahroni mengucapkan terima kasih. Bu Wira menutup kaca jendela mobilnya dan tak lama kemudian terlihat mobilnya sudah melaju dengan kencang di jalan tol.

'Ah gatal ini rasanya pengen cepat ketemu Sudana. Dia pasti sekarang lagi di rumah orang tuaku. Baiknya aku menuju kesana dulu, tokh suamiku lagi bersama komandan pasti sampai malam biasanya kalo dipanggil dadakan begitu.'

Frans terbangun. Dikejapkannya mata berulang kali sampai penglihatannya jelas. DIa kemudian menoleh ke sampingnya. Pak Sudana yang berada disampingnya menoleh dan tersenyum.

"Nyenyak banget tidurnya, Frans."

"Iya, om sayang, energi terkuras habis nih, abis olah raga terus olah raga lagi sama om sayang terus sekarang lapar."

"Mau makan diluar?"

"Enggak ah, pesan delivery aja. Malas keluar. Pengen sama om sayang terus disini."

Pak Sudana tertawa.

"Ya sudah kamu yang pesan sana."

Frans kemudian beranjak dari tempat tidur dan mengambil telepon tangannya dari saku celananya yang ada di lantai kamar. Sambil berdiri menghadap Pak Sudana, Frans menelepon delivery rumah makan cina kesukaannya. Pak Sudana memperhatikan Frans, baru kali ini dia melihat tubuh Frans yang sedang berdiri itu, tegap, dada bidang, putiing yang terlihat menggairahkan, kontol yang tergantung dalam keadaan lemas dan ada kilatan di sekitar bahu Frans karena keringat. Kontol Pak Sudana mengeras perlahan.

Frans menutup teleponnya lalu setelah itu dia kembali naik ke tempat tidur. Dia lalu mengenggam kontol Pak Sudana dan diremas remasnya kontol itu perlahan sambil dikocok.

"Aaaahhh .... Anjiiinggghhhh ... Enaaaakkk Fraansssh pijatan kamu di kontol Om ... Hooohh .. Ssshh .. "

Frans kemudian memasukkan kontol itu ke dalam mulutnya. Dihisapnya kontol Pak Sudana dan dimainkannya lidahnya di lubang kencing Pak Sudana.

"Ngenttttoooottt anjiiinggggghhhhh ... Aaaarrggghhh ... Nikmaatttthhhh .. Heeeuuhhh ... Sssshh ... Shhhh ... Teruuussshh isaaappphh .. Isaaaapphh ... "

Tangan Frans membelai dada Pak Sudana, dipilihnya putiingnya Pak Sudana perlahan. Badan Pak Sudana bergetar, tak kuasa menahan rasa. Dibelainya kepala Frans lalu ditariknya kepala itu ke arahnya, Pak Sudana mencium Frans, memainkan lidahnya, mengigit bibirnya setelah itu direbahkannya Frans disampingnya. Pak Sudana kemudian menindih Frans. Mulut dan lidahnya bermain main di putiingnya Frans.

"Ooooh ... Oom sayaannggghh ... Om Sayaaannggghh ... Enaaakkhh ... Aarrrggghh ... Taaiiikk lo ooommm bikin Fraansssh enaakkh teruusssh .. Eweeee ooomm eweee Frans sekaraanggghhh ... Mauu diewee sama oom sayaaanngghh ... "

Frans meracau, tangannya memeluk tubuh Pak Sudana yang mulai berkeringat, basah, semakin menambah keseksian dan rasa sange dalam tubuh Frans.

Pak Sudana kemudian mengangkat kedua kaki Frans dan memasukkan kontolnya perlahan ke dalam lubang pantat Frans. Tampaknya kali ini mereka tak mau bermain kasar.

"Ohhh ... Fraaanssss .. Memekkhh kamuu sempiitttthh teruusss ... Oomm kontooll ommm kayaakk dijepitthhh .. dipijaattthh .. ngentttooooott kamuu anjiiingggghhh .. "

"Ooomm .. Masukkkiin semuaaaahh ... Aaaarrgghh ..... Memekkk ini buaattthh ooomm .. punya ooomm ... Teruuss doorrroongg sampaai mentookhh .... Aaah genjoottt oommm ... taiiiikk ... genjooottthhh .. "

Pak Sudana mulai memaju mundurkan pantatnya secara perlahan. Ditarik, didorong masuk lagi, ditarik, didorong masuk lagi.

Frans merasakan sensasi yang lain, tangannya sibuk meremas remas dada Pak Sudana, sesekali dipilinya putingnya Pak Sudana. Sementara Pak Sudana terus mengisap, menggigit putingnya Frans.

Lima belas menit berlalu dan mereka masih dalam posisi yang sama.

Pak Sudana kemudian mengangkat tubuh Frans hingga ada dalam pangkuannya.

"Oooh ... bangsaattthh tambaah kerasaa mentookkhh ... Aaarrgghh ..... Genjoottt Fraanssshh .. Genjoottthh ... "

Frans kemudian menaik turunkan pantatnya. Pak Sudana kemudian rebah, Frans yang berada diatasnya terlihat sedang menggenjot pantatnya naik turun. Frans sambil menggenjot terus menciumi, menjilat putingnya Pak Sudana. Digigitnya kecil kecil putiing itu. Pak Sudana menaruh kedua tangannya dibelakang kepalanya, tampak ketiaknya terekspos. Keringat Frans mengucur kedadanya menambah rasa kesukaan pada Pak Sudana yang melihatnya.

"Ooomm .. Fraanss ngggaa tahaaannn ... Hooohh ... Oomm .. Aarrgghh .. Ooommm sayaanggghhh .. Fraansss mau keluaarrrhh .. Hoooohhh ... Ssshh ... Ooommm sayaaangghhh Fraansss sayaanggghh oooomm ... "

Frans menengadahkan mukanya, badannya bergetar, tangannya meremas kedua putingnya Pak Sudana dan kontolnya menyemburkan air mani membasahi dada dan perut Pak Sudana.

Pak Sudana pun kemudian mengejang, tangannya mengambil tangan Frans dari dadanya dan kemudian dia menarik Frans untuk menindihnya lalu dipeluknya Frans erat erat.

"Ngentooottthhh ... Arrrgghh enaaakkhh ... Ooomm sampaaaiii ... Omm keluaarrrhhhhhh Fraaanssshh .. Hooohh ... Njiiingggghhhhhhh bangsaattthhhhhhh .. kontoooooollll ... "

Pak Sudana menyemburkan air maninya dalam pantat Frans berulang ulang kali. Frans merasakan dinding pantatnya bagian dalam hangat.

Keduanya terdiam, mengatur napas. Pak Sudana masih dalam posisi memeluk Frans dan Frans menciumi leher Pak Sudana.

Yoga kembali ke kamar, dilihatnya Dimas yang tertidur kembali. Posisi Dimas yang terlentang dan dalam keadaan telanjang membuat Yoga tersenyum. Ditariknya selimut setelah dia rebahan disamping Dimas. Dipeluknya Dimas. Yoga menarik napas panjang. Dipejamkannya matanya.

Di mobil menuju mabes, Pak Wira membuka pesan di telepon tangannya. Ia tersenyum membaca pesan tersebut.

"Yande, sudah dikerjakan?"

"Siap. Sudah."

"Yakin sudah diperiksa ulang dan tak meninggalkan jejak?"

"Siap. Sudah."

Pesan pada telepon tangan Pak Wira: Operasi Burung Hantu selesai hari ini.


Continue Reading

You'll Also Like

859K 18.4K 25
Untuk pertama kalinya Dimas merasakan hal yang membuat dia tidak mengerti harus merasa terhinakah? Atau memang jalannya?
19.2K 468 4
⚠️Warning : Cerita Sesama Jenis!!⚠️ Dimas (Top) merupakan seorang pria straight yang mandiri, gagah, dan juga perkasa. Namun ia kesulitan menemukan p...
11K 58 12
menceritakan remaja bernama Sultan, anak SMA yang kelebihan uang jajan dan juga dijululi sultan.
27.9K 973 13
Firman yang merupakan seorang mahasiswa jatuh cinta pada seorang pria beristeri bernama Bram yang merupakan tetangga kost nya. Bagaimana cerita nya...