I'll Give You My Heart

נכתב על ידי Jejungtea016

59.1K 6.4K 565

"bisakah kau menyembuhkan hatiku dengan memberikanku kebahagiaan? Jika kau mampu aku akan dengan senang hati... עוד

Prolog
Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25

Chapter 6

2.2K 256 6
נכתב על ידי Jejungtea016

Yunho melajukan mobilnya segera setelah junsu masuk ke mobil. Jaejoong duduk di depan dengan agak berbaring memejamkan mata. Di perjalanan terdengar rintihan lirih dari jaejoong yang sepertinya kesakitan. Mendengar itu, yunho melajukan mobilnya lebih cepat.

Tak lama kemudian, mereka sampai di rumah sakit. Yunho kembali menggendong jaejoong memasuki IGD, junsu mengikuti di belakang.

"bagaimana uisa keadaan sepupu saya?" tanya junsu setelah melihat uisanim selesai memeriksa jaejoong yang terbaring di salah satu tempat tidur di IGD.

"kakinya terkilir, tidak ada tulang yang patah. Kaki nya mungkin akan terlihat memar beberapa hari. Maka dari itu saya menyarankan untuk memberi kompres pada sekitar memar. Saya akan memberikan resep untuk obat pereda nyeri untuk jaejoong. Setelah menebus resepnya, jaejoong diperbolehkan pulang."

"Kamsahamnida uisanim" kata junsu dan yunho bersamaan.

Setelah menebus resep obat dan menyelesaikan administrasi, mereka pulang ke rumah jaejoong diantar yunho. Di perjalanan tidak ada percakapan karena yunho yang fokus dengan jalanan dan jaejoong yang tertidur karena kelelahan dan obat yang diberikan oleh dokter, sedangkan junsu di tempat duduk belakang memainkan smartphonenya.

Terlihat langit sudah menggelap menandakan malam sudah datang. Setelah menempuh perjalanan yang lumayan lama, sampailah di rumah jaejoong. Yunho yang berada di samping jaejoong mencoba membangunkannya. Sedangkan junsu sudah turun dari mobil membawakan barang jaejoong.

"joongie-ah irona, kita sudah sampai" kata yunho pelan dengan menepuk pipi jaejoong.

"uuuhhmm ehmmm, oh mianhe sunbae, aku ketiduran" kata jaejoong sambil mengerjapkan matanya dan menguap kecil

'aigoo~ kiyowoo~~' batin yunho.
"hmm gwaenchana, chamkan" yunho turun lalu membukakan pintu dan menyiapkan tongkat untuk membantu berjalan. Dengan perlahan yunho setia mendampingi jaejoong berjalan perlahan menuju pintu rumahnya.

"ommoo~ joongie-ah kau kenapa chagi?" nyonya kim sudah berada di pintu karena diberitahu junsu yang sudah masuk rumah duluan bahwa jaejoong masih berjalan di belakang ketika ditanya jaejoong di mana. Nyonya kim pun terkejut melihat kondisi jaejoong yang menggunakan penyangga untuk berjalan.

"eommaa" jaejoong pun menyapa eommanya dengan wajah lelahnya.

"permisi ahjumma bisakah saya mengantarkan jaejoong ke kamarnya? Setelah itu saya akan menjelaskan keadaan jaejoong" ucap yunho

"oh, yunho-ah! Nde tolong bantu jaejoong ke kamarnya ne" nyonya kim pun mengikuti yunho yang membantu jaejoong berjalan menuju kamarnya.

Setelah mengantarkan jaejoong ke kamarnya dan membaringkannya untuk beristirahat, yunho mengikuti nyonya kim ke ruang tengah yang sudah ada junsu dan tuan kim duduk di sofa depan televisi.

"jadi, kenapa jaejoong bisa sampai seperti itu?" tanya tuan kim yang melihat jaejoong berjalan menggunakan penyangga ketika melewati ruang tengah tadi.

"Hari ini ada latihan tanding dengan sekolah lain. Menjelang akhir pertandingan, jaejoong berteriak kesakitan. Mungkin waktu itu jaejoong belum siap untuk melompat. Setelah itu ke rumah sakit. Kata uisanim kakinya terkilir" jelas junsu panjang lebar mengenai kejadian kenapa jaejoong bisa seperti itu.

"Ne ahjussi. Kata uisanim kakinya mungkin ada memar, jadi uisa menyarankan untuk memberi kompres di sekitar memar dan meminum obat yang telah diberikan" yunho menambahkan penjelasan junsu mengenai kondisi jaejoong.

"aigooo~ joongie~ yeobo eottokhae?" kata nyonya kim khawatir.

"Tenang yeobo~ . . ahh ne, yunho-ah gomawo mengantarkan jaejoong dan junsu pulang ke rumah, ikut makan malam di sini?" kata tuan kim menenangkan istrinya yang terlihat sedih, kemudian berterimakasih kepada yunho.

"Kamsahamnida ahjussi. Saya pulang saja, sudah malam. Permisi, annyeonghaseyo ahjussi ahjumma suie" kata yunho kemudian.

"Ne, hati-hati di jalan yunho-ah" kata nyonya kim.

"yunho hyung ayo kuantar ke depan" tawar junsu.

"geure, gomawo"

Junsu mengantarkan yunho ke depan dan melihat yunho sampai yunho dan mobilnya keluar pagar rumah. Sedangkan nyonya dan tuan kim menuju kamar jaejoong untuk melihat kondisi anak mereka.

.
.
.

Keesokan paginya yunho sudah berada di rumah jaejoong, dia ingin mengantarkan jaejoong ke sekolah, karena dia pun masih khawatir dengan kondisi jaejoong. Walaupun dokter sudah mengatakan kalau jaejoong baik-baik saja dan hanya terkilir tapi itu cukup membuat jaejoong kesusahan berjalan.

"permisi tuan, nyonya di depan ada tuan yunho" ucap sang maid rumah tersebut.

"dia kemari? Suruh dia masuk saja ahjumma"

"baik nyonya" sang maid pun pergi untuk memanggil yunho dan mengantarkan yunho masuk ke dalam rumah menemui keluarga kim.

"selamat pagi ahjussi, ahjumma, mohon maaf jika aku menggangu waktu sarapan kalian" ucap yunho sambil membungkukkan badannya karena merasa bersalah telah menganggu waktu sarapan keluarga kim.

"aniyo gwenchana, apa kau sudah sarapan? Mau makan bersama kami yun?" tawar sang nyonya rumah

"duduklah dulu yun" tuan kim pun menyuruh yunho untuk duduk dan menawarkan makan bersama.

"gwaenchanseumnida ahjumma ahjussi, aku sudah sarapan sebelum kemari, aku kemari karena ingin mengantarkan jaejoong ke sekolahnya" ucap yunho.

"eoh? Hyung? Kau kemari" yunho pun menoleh mendengar sapaan tersebut, dia pun melihat junsu yang sedang membantu jaejoong menuruin tangga, yunho pun ikut segera membantu jaejoong.

"hati-hati jae, apa kakimu masih terasa sakit?" tanya yunho dengan nada khawatirnya.

"hmmm? Nde kadang terasa sakit jika aku terlalu memaksakan berjalan"

Orang tua jaejoong dan junsu pun hanya menatap dengan senyuman atas perhatian yang yunho berikan kepada jaejoong. Setelah jaejoong dan junsu menyelesaikan sarapannya mereka pun segera berangkat menuju sekolah dengan diantar yunho.
Sesampainya disekolah yunho turun dari mobil untuk membuka kan pintu jaejoong, dan membantu jaejoong turun dari mobil.

"jja aku akan mengantarkanmu sampai kedepan kelas"

"ehh? Tidak usah hyung, aku masih bisa berjalan perlahan, lagi pula ada junsu hyung juga yang akan membantuku"

"kau yakin? Kelasmu ada di lantai dua jongie, dan ingat tangga di sekolah kita berbeda dengan tangga dirumahmu" ucap junsu yanh tidak terlalu yakin dengan ucapan jaejoong.

"sudahlah aku akan tetap mengikutimu dari belakang sampai depan kelasmu" ucap yunho akhirnya, jaejoong dan junsu berjalan terlebih dahulu dengan yunho yang mengikutinya dibelakang mereka berdua.

Setelah sampai di depan tangga menuju kelasnya jaejoong diam cukup lama, dia tidak terlalu yakin untuk meneruskan perjalanannya karena ucapan junsu benar, tangga disekolahnya berbeda dengan tangga di rumahnya, di rumah dia masih bisa berjalan dengan bantuan tongkat ataupun memegang pinggir tangga, tapi tangga disekolah cukup tinggi, jika memaksakan mungkin dia akan berhenti di tengah jalan karena kelelahan dan buruknya kakinya akan kembali sakit lagi.

"weo? Kau tidak yakin bisa untuk melanjutkan berjalan ke kelasmu?"

"eeee.. Hyung" jaejoong pun menatap yunho dan junsu dengan tatapan membingungkannya yang terlihat sangat gemas dimata mereka berdua. Yunho pun terlihat menahan senyumnya melihat ekspresi jaejoong, sedangkan junsu hanya memutarkan bola matanya malas.

"sebaiknya aku menggendongmu, agar lebih cepat sampai kelasmu" ucap yunho yang sudah bersiap akan menggendong jaejoong.

"aa ahh hyu hyung" jaejoong mencoba menahan pergerakan yunho.

"ayolah jongie jangan keras kepala kau ingin terlambat eoh? Sebentar lagi bel akan berbunyi" junsu pun gemas dengan sikap jaejoong.

Yunho yang melihat jaejoong hanya diam saja pun langsung menggendong jaejoong dengan bridal style karena dia juga tidak mau jaejoong terlambat masuk, jaejoong yang kaget pun langsung mengalungkan tangannya ke leher yunho dan menenggelamkan kepalanya di dada yunho karena malu dilihat oleh teman-temannya. Beruntungnya kelas jaejoong berada tepat di sebelah tangga, tapi bukan berarti adegan tersebut tidak dilihat oleh siswa dan siswi disana, banyak teman-teman jaejoong yang memandang iri adegan tersebut.

"jja sudah sampai, kka masuklah, belajar dengan rajin ne, aku akan menjemputmu nanti sepulang sekolah" ucap yunho sambil menurukan jaejoong dan memberikan tas sekolah jaejoong.

"terima kasih sunbae" jaejoong pun membungkukkan badannya dengan menunduk kepala karena malu, dan segera memasuki kelasnya dengan tertatih, yunho yang melihat sikap jaejoong pun tersenyum gemas.

"gomawoyo hyung... ahhh kau akan menjemput jaejoong kan? Untung saja karena aku tidak bisa pulang bersamanya nanti" ucap junsu yang belum memasuki kelasnya karena mengantarkan jaejoong sampai ke depan kelasnya.

"eoh iya aku akan menjemputnya nanti, wae? Tidak biasanya kau tidak pulang bersama joongie. Ahh kau akan kencan?" junsu hanya mengacungkan jempolnya sebagai jawaban sambil tersenyum malu.

Lalu, yunho pun segera pergi dari depan kelas jaejoong menuju parkiran. Sedangkan junsu berlari menuju kelasnya yang jaraknya lumayan jauh dari kelas jaejoong.

Tbc.

Yehee update lagi~
Terima kasih yakk buat yang masih baca dan ngikutin ceritanya ^^
Makasih juga udah ngevote dan komen~

Jangan lupa komen dan vote yak~ ditunggu kritik dan sarannya ^^

Happy Reading~

המשך קריאה

You'll Also Like

5.2K 356 6
Sheila Laurencia Admaja Gadis cantik dari jurusan seni, seorang playgirl yang mampu membuat pria manapun takluk kepadanya. Dengan pesonanya Sheila...
495K 37K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
450K 46.8K 41
BOOK INI SUDAH TIDAK DI PERJUAL BELIKAN YA!! JIKA ADA PIHAK YANG MEMPERJUAL-BELIKAN BOOK PERMAISURI RAJA DALAM BENTUK FISIK MAUPUN E-BOOK ATAU APAPUN...
264 99 9
Siswi Perempuan dengan rambut terurai itu adalah aku