Me,Aletta

By Diaryfir

463 183 93

[ REFISI SETELAH ITU BARU LANJUT BAB LAINNYA ] Aletta Mahira Putri, Cewek cantik yang kelewat jutek, namun ha... More

Prolog
1- M,A [REFISI]
3- anak geng

2- M,A [REFISI]

96 44 24
By Diaryfir

FISIKA. Pelajaran rumit yang bisa bikin murid-murid pening seketika!!bisa bikin pala botak kalo terus-terusan mikirin jalan rumusnya yang berbelit-belit. Huft!. Letta menghela nafasnya. Setelah beberapa saat lamanya menenggelamkan otaknya dalam lautan rumus sulit pemberian Bu Yeni. Sang Guru fisika.

Bukan hanya letta, tapi hampir semua murid kelas XI IPA yang baru saja mendapat setumpuk rumus-rumus fisika yang menurut Bu Yeni paling dasar dan paling gampang itu. Susah si kalo emang dari lahir udah pinter! kayak Tristan contoh nya, cowok jangkung berkulit putih dan murah senyum namun mendekati kata Suming itu terus menjawab pertanyaan yang diajukan boleh Bu Yeni dengan lancar.

Seolah hanya dialah makhluk nyata dikelas itu sedangkan yang lain? Hanya berpura-pura fokus namun padahal tidak ada satupun rumus yang nyangkut di kepala. Tristan juga bisa dibilang jagoannya XI IPA. Selalu mengharum kan nama XI IPA jika ada lomba Fisika Kimia antar kelas yang biasanya dia adakan akhir semester.

Terus gimana nasibnya yang emang ditakdirkan oon dari lahir? Ya seperti mereka, hanya mengangguk-gangguk saat ditanyakan apakah sudah paham dengan materi yang telah disampaikan Bu Yeni dua jama lamanya.

Memangnya apalagi pilihan mereka selain itu!! Percayalah mengangguk- ngangguk seolah paham saat ditanya sudah paham atau belum lebih baik daripada harus berpura-pura bertanya, yang akhirnya bingung sendiri mau nanya apa lalu ujung-ujungnya harus terkena semprotan Bu Yeni yang mengatakan bahwa mereka hanya tidak serius dalam mengikuti mata pelajaran Fisika!!.

"Akhh! Akhirnya keluar juga tuh neraka dunia!!" Celetuk salah satu murid kelas XI IPA heboh seperti kebakaran jenggot setelah Bu Yeni keluar dari pintu kelas.
" Kayaknya tuh guru mau bikin kita cepat mati deh!. " Celetuk murid lainnya mengungkapkan kekesalannya yang tertahan dua jama lamanya.

Saat yang lain sibuk mengumpat guru yang baru saja keluar dari kelas mereka, cewek yang duduk di pojok barisan sebelah kiri malah menenggelamkan kepalanya di atas meja dengan kedua tangan di masing-masing sisinya. Mungkin terlalu stress sampai tidak sanggup berkata-kata, siapa lagi kalau bukan Letta.

Fisika memang salah satu kelemahannya. Meskipun ia tak terlalu bodoh dalam hitung-hitungan namun tetap saja fisika yang paling ia hindari sejak dulu. "Let, nanti ke kantin kan?." Tanya Dina yang masih terasa baru kembali ke dunia nyata, menghirup nafas panjang.

" Pasti lah! Wajibun itu mah.. mau makan bakso mas Pur !! " Ucap letta dengan semangat yang berkobar-kobar mendengar kata kantin. Bukan! Bukan karena di kantin ada seseorang yang menarik perhatian nya, bukan juga karena hari ini sedang ada potongan harga besar-besaran .

Namun Karena letta termasuk salah satu spesies cewek doyang makan namun herannya tak gemuk-gemuk dan malah semakin kurus saja. Beda dengan Dina teman satu bangkunya yang terkesan Menjaga pola makan karena takut dibilang gemuk oleh gebetan nya. Kalau Dina menjaga pola makan agar tak dibilang gemuk oleh gebetan, terus letta harus menjaga pola makan demi siapa? Bang jali tukang nasgor depan komplek yang sering menggoda nya??.

" Tadi aja lemes. Huh dasar! " Ucap Dina, memahami kebiasaan sahabat nya yang selau bersemangat mendengar kata 'kantin'.

" Ayooo!!" Seru letta.


*0*0*0*0*0*0*


"Kak letta...kak!!" Teriak seseorang saat mereka berada di koridor menuju kantin.

Sontak mereka berdua menghentikan langkah kaki lalu menengok kebelakang.

"Kamu manggil saya??" Tanya Letta datar ke cowok yang tadi memanggil nya.

"Kamu yang kelas sepuluh IPA itu kan?" Tanya Dina mengingat-ingat.

"Hosh...hosh...Iya kak" cengir cowok itu sambil menetralkan pasokan udara Yang menipis dengan muka memerah, menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Ada perlu apa?" Tanya Letta datar sambil melihat penampilan cowok didepannya. Kaca mata baca yang kelewat besar, seragam yang tertata dengan baik, lalu rambut...kayaknya ni orang kebanyakan make minyak rambut deh, batin letta.

"Anu kak.." gugup cowok itu sambil menarik nafas.

"Anu apa?" Tanya Letta tak mengerti.

" Anu kak...ss...saya..Reno,"

"Terus mau apa?"

"mm..mau nem..bak kakak..jadi..pp.."

"Pembantu??" Tanya Dina menahan tawa, tahu apa yang ingin diucapkan oleh adik kelasnya itu.

"Bukan. Pacar saya kak!" Ucap cowok itu lantang, entah mendapat keberanian dari mana.

0o0o0o0o

Kantin.

" Lo mau makan apa din? "

" Gue samain ajalah."

"Ok. Tunggu bentar "

Letta berjalan mendekati barisan antrian panjang bakso mas Pur. Dia menghela nafas, biasanya kalau mood nya sedang bagus ia akan dengan senang hati mengantri sepanjang apapun. Tapi ini, otaknya lagi mumet dan perutnya tidak bisa diajak kompromi lagi ditambah lagi mood nya sedang tidak bagus hari ini. " Masih panjang lagi " ucapnya pelan.

" Letta! "

Letta menengok dan melihat Dina memanggil nya, lalu menjawab dengan menggunakan dagunya.

" Lo minum apa ? ".

" Serah aja lah..kalo bisa yang seger-seger".

Ucapnya lalu kembali menghadap depan. Mengangkat alis kanannya, ia bingung perasaan sebelum ia berbalik menghadap belakang tadi, seseorang yang didepannya ini cewek cupu yang dikepang satu dibelakang, kenapa jadi cowok jangkung dengan baju acak-acakan yang dikeluarin dari celana gini??

Kok kaya gak asing ya?? Batinnya.
Karena penasaran letta langsung memegang bahu cowok jangkung didepannya yang sedang ikut mengantri juga. Menepuk nya, lalu sedetik kemudian cowok jangkung dengan penampilan urakan itu berbalik dengan senyuman termanis yang dibuat-buat.

" Varo? " Yang dipanggil namanya hanya senyum-senyum dengan wajah tanpa dosa. Emang sejak kapan seorang Alvaro Gavin Abiputra Most wanted nya SMA pelita pernah ngerasa berdosa?

" Jadi Lo yang nyelak antrian gue! " Lanjutnya.

" Siapa juga yang nyelak Lo? Gue dari tadi disini kok! Mata lo aja rabun Deket jadi gak ngeliat gua yang se ganteng ini." Alvaro Gavin Abiputra. Cowok yang menurut letta sebagai contoh tingkat tertinggi dari kata bar-bar dan urakan. Dan Satu lagi, sinting!!

Letta menajamkan pendengarannya sendiri, tadi apa? Ganteng?!. Sumpah stress nih orang, Batinnya."Eh Lo pikir gue buta? Tadi jelas-jelas yang gue liat disini bukan lo, tapi cewek yang di kepang satu kebelakang"

" Iya kali Lo buta! Makanya sebulan sekali periksa mata, jangan pembalut mulu di periksa udah abis apa belom!! Kalo udah rabun gini kan susah."

"Oh iya ngomong-ngomong selamat ya." Ucap varo mengulur kan tangan.

"Hah?buat?"

"Akhirnya cewek jutek kayak Lo bisa pacaran juga.. walaupun sama adek kelas sih." Ucap Varo mengulum senyumnya.

"Tau dari mana Lo?"

"Apa sih yang gue gak tau" selanjutnya varo tertawa terbahak-bahak membuat letta bingung. Nih cowok kenapa sih?kesambet?,batin letta

" Kesambet Lo ya?? bodo ah Pokoknya gue gak mau tau sekarang Lo ngantri di belakang sonoh!!" Perintah letta sambil mengangkat jari telunjuk nya ke barisan paling belakang.

" Kalo gue gak mau gimana? " Varo menghentikan tawanya sambil membuat kepalan tangan di depan mulutnya menahan tawanya.

" Ya harus mau. Budidayakan mengantri mas!!" Ucap letta penuh penekanan.

" Gak mau! Lagian gue udah disini dari tadi malah dituduh nyelak! Situ sehat mbak??" Jawab Varo tak kalah.

"Woy mbak! Mas! Jadi beli bakso gak si?! Kasihan tuh yang belakang." Ucap Mas Pur melihat dua murid yang bermusuhan ini malah bertengkar di depan dagangannya.

" GAK JADI MAS! GAK NAFSU NGELIAT COWOK URAKAN PAGI-PAGI GINI"

"GAK JADI KANG! MAU MUNTAH NGELIAT CEWEK JUTEK PAGI-PAGI!!!"

Ucap mereka bersahutan, masing-masing saling melempar tatapan sinis.

" Ya sudah kalau tidak jadi beli Yo minggir gitu toh, kesihan yang lain sudah lapar " mas Pur menengahi dua murid yang masih melempar tatapan sinis dan enggan untuk mengalah.

" Huh! Mimpi apa gue semalem ketemu cowok reseh kayak Lo!" Letta akhirnya yang duluan memutuskan adegan lemparan tatapan sinis yang terjadi beberapa menit lalu itu, karena percuma saja menghadapi varo yang tak akan mau mengalah.

" Mimpi ketemu pangeran William!!."

Ucap varo sambil tersenyum bangga karena lagi-lagi ia menang dari ALETTA MAHIRA PUTRI.

" Najis! Mimpi ketemu kuda Nil iya!"

Varo melihat punggung cewek yang barusan beradu argumen dengannya menjauh dengan kaki yang dihentak-hentakan ke lantai yang tidak bersalah. Bukannya ia tak tahu cewek itu sedang kesal, namun ia memilih tak perduli dan enggan meminta maaf karena menurutnya, melihat seorang ALETTA kesal adalah tanggung jawabnya Sekarang ini.

" Woy udah selesai? " Tanya Ardan menepuk bahu varo, yang ditepuk sontak membalikan badan.

" Udah." Jawab varo.

"Kenapa?"

" Boy sama anak-anak yang lain nunggu kita di gedung belakang." Bisik ardan.

Lalu selanjutnya mereka berdua pergi dari tempat itu, menuju ke gedung belakang sekolah seperti yang tadi Ardan bilang.









TBC;)

Continue Reading

You'll Also Like

494K 37.1K 44
"Seru juga. Udah selesai dramanya, sayang?" "You look so scared, baby. What's going on?" "Hai, Lui. Finally, we meet, yeah." "Calm down, L. Mereka cu...
1M 19.5K 46
Gadis cantik yang masih duduk di bangku SMA terpaksa menjalankan misi misi aneh dari layar transparan di hadapannya, karena kalau tak di jalankan, ma...
4.3M 98.2K 48
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
2.1M 98.3K 70
Herida dalam bahasa Spanyol artinya luka. Sama seperti yang dijalani gadis tangguh bernama Kiara Velovi, bukan hanya menghadapi sikap acuh dari kelua...