The Last RAIN With You ✔

By ArmyArdebi

38.1K 1.7K 96

[ON HOLD] Jangan tanya siapakah yang lebih dulu meninggalkan dan pergi!! Karna tak ada satupun tau jalan takd... More

-Prolog-
Painful Truth
Painful Truth (2)
Fake Smile
Rain
Lie
Lie (2)
Lose and Hate
Mian Hyung
Scenery
Scenery (2)
Fall for You
Hospital
Hospital (2)
Mianhae Hyung
Best Friend
Best Friend (2)
Feeling Love...??
Feeling Love...?? (2)
Love and Affection
Afraid
Worry
Dating (?)
Everland
Everland 2
Bukan Spoiler....!!
You're back Hyung
I miss you Hyung
Flashback 'Yoontae'
Flashback 'Yoontae 3'

Flashback 'Yoontae 2'

361 14 1
By ArmyArdebi

"Jaga keseimbanganmu Taelion!!"

"Ne suga hyung"

Kurang lebih 7 putaran Yoongi mendorong sepeda itu, sementara Taehyung memperlancar kayuhannya. Dan tiga bocah yang lain sibuk bermain sepeda kesana kemari mengelilingi taman di komplek perumahan mereka, meninggalkan dua  kakak beradik tak sekandung yang saling mengisi kesenangan satu sama lain.

------------------------Review----------------------

"Sekarang hyung tak akan mendoromu lagi, apa kau siap Taelion??" Yoongi sedikit mengencangkan suaranya memberi semangat

"Siap!!"

Yoongi melepaskan tangannya dari jok sepeda Taehyung, dan membiarkan adiknya mengayuh sepedanya sendiri tanpa bantuan darinya.

"Hyung aku bisa, Suga hyung Tae bisa! Hyung Tae bisa naik sepeda!" Taehyung berteriak begitu gembira.

"Hati-hati Tae!!" Yoongi berucap dengan wajah yang terlihat cemas juga bahagia di waktu yang bersamaan ketika melihat adiknya tersenyum bahagia sambil terus mengayuh sepedanya. Yoongi senang, bahkan sangat senang bisa membantu Taehyung belajar naik sepeda, Yoongi jadi teringat saat dulu Seokjin juga mengajarinya bersepeda membantu dan menyemangatinya sampai bisa, dan sekarang Yoongi senang bisa membantu Taehyung, setidaknya kalau Taehyung terjatuh nanti dia akan punya seseorang untuk membuatnya bangun lagi, sama seperti Seokjin mengajarinya.

Brugh!!

"Taelion!" suara panik, dan Yoongi segera berlari menuju Taehyung yang terjatuh ke aspal dengan sepeda yang menimpanya juga.

"Taelion, kau tidak apa-apa saeng??" Yoongi beralih memeriksa keadaan Taehyung.

"Appo suga hyung" Taehyung mengusap siku dan lututnya yang sedikit lecet tergores aspal.

"Heyy! Tidak apa-apa Lion, ini hanya luka kecil." ucap Yoongi sambil meniup-niup siku dan lutut Taehyung yang sedikit lecet dan berdarah.

"Appo hyung hikss.. " Rengek Taehyung lagi.

"Jatuh itu memang sakit Lion, semua orang pasti mengalami yang namanya 'jatuh'. Tapi kalau Lion tidak pernah merasakan jatuh, maka Lion juga tidak akan pernah tau apa artinya bangun dan bangkit. " ucap Yoongi menasihati.

"Tapi ini sakit hyung, perih.. " mata Taehyung mulai berkaca-kaca menahan tangisnya agar tak pecah.

Yoongi tersenyum, mengusak pucuk kepala Taehyung dengan sayang, "Tadi katanya Lion mau membonceng hyung, masa baru jatuh begini sudah menyerah. Kau tenang saja Lion, saat kau terjatuh lagi maka hyung adalah orang pertama yang akan membantumu bangkit."

"Benarkah hyung..??"

Yoongi mengangguk, "hyung akan selalu ada disana, disamping Taelion untuk membantumu bangun saat tiap kali kau terjatuh. Jadi, mau mencoba lagi...??"

Taehyung beralih menatap sepedanya yang tergelerak, dan melihat mata teduh sang kakak mencari sebuah kepastian, dan yang Taehyung dapat adalah pancaran sayang dari sang kakak tanpa ada kebohongan sedikit pun. Taehyung kemudian mengangguk kecil, "Iya hyung "

Yoongi mengulurkan tangannya pada tangan yang lebih kecil di depannya, "Ayo, kita coba lagi!!"

Taehyung meraih tangan itu, kemudian kembali menaiki sepedanya yang sempat tergeletak, meskipun saat ini siku dan lututnya sedikit berdenyut perih dan nyeri. Tapi dengan melihat Yoongi yang begitu menyemangatinya membuat Taehyung senang dan gembira.

"Kau siap mencobanya lagi Taelion..??" tanya Yoongi meyakinkan.

Taehyung yang kini sudah duduk di jok sepeda, kemudian mengeratkan pegangan tangannya pada stang sepeda, "Siap Hyung!!"

"Okee. Let's go!!"

Yoongi kemudian mendorong sepeda yang dinaiki Taehyung sebelum melepaskannya kembali, tertawa kecil dan hatinya sangat menghangat saat melihat Taehyung berhasil menaiki sepedanya lagi tanpa terjatuh, bahkan dengan tawa dan senyun kotak yang tak akan pernah pudar.

'Tolong jangan pernah hilangkan senyuman itu Taehyungie..'

---------------------------
Seoul, Maret 2000
----------------------------------

Petir menyambar dan kilat membuat terang sekitar. Disusul suara bergemuruh guntur yang terdengar bersahutan diantara lebatnya hujan yang turun di siang yang dingin mencekam.

Taehyung merunduk, meremat ujung bajunya yang sudah basah kuyup dengan telapan tangan yang sudah bergetar pucat. Wajahnya tak terpoles raut apapun, memucat, namun Taehyung masih saja kokoh berdiri ditempatnya sekarang—di depan pagar rumah Yoongi.

"Taelion—"

Pelan, Taehyung mendongak. Rambut poni yang sedikit panjang jatuh menempel di dahinya karna terkena basahnya guyuran hujan. Tapi tetap tak ada satupun kata yang sanggup keluar. Taehyung mati-matian membawa diri di tengah dinginnya guyuran air hujan yang begitu bebas menusuk tubuh kecilnya.

"H—hyung..."

Taehyung menggigit kuat bibir bawahnya yang sudah memucat, tak sanggup melanjutkan ucapannya selain memanggil yang lebih tua. Kilat sekali lagi menyambar terang, dan guntur terdengar menggelegar. Dari tempatnya berdiri, Yoongi melihatnya sekilas gurat wajah Taehyung yang menyedihkan.

Sudah berapa lama Taehyung berdiri menunggunya??

Masih dibawah guyuran air hujan yang begitu lebat, Yoongi membawa dirinya mendekat ke arah Taehyung. Tak peduli lagi jika tubuhnya juga akan basah kuyup. Pelan-pelan mendekati Taehyung yang terlihat begitu ringkih, di jarak pandangannya kala itu, lalu mendekapnya dengan seluruh rasa yang dia miliki.

"Tae—"

"Kemana?? Kemana hyung akan pergi??" tanya Taehyung memotong ucapan Yoongi.

Taehyung tak berani menatap Yoongi saat ini, hanya mampu menatap dada yang lebih tua yang kini memeluknya erat dengab tatapan sendunya. Nampak jelas sekali bahwa Taehyung sangat terluka saat ini.

"London. Keluargaku akan pindah ke sana Taelion. Dan aku akan melanjutkan studyku disana" jawab Yoongi seraya memalingkan wajahnya karna tak sanggup menatap wajah seseorang yang bahkan sudah dia anggap sebagai adik kandungnya sendiri.

"London...??" lirih Taehyung.

"—"

"Kata Appa, Korea dan London jaraknya sangat jauh hyung~hikss..."

"—"

"Lalu bagaimana jika Tae membutuhkan Suga hyung?? Bagaimana jika nanti Tae menangis karna hyungdeul nakal, bagaimana jika aku terjatuh saat menaiki sepeda?? Siapa yang akan membantuku bangun?? siapa yang akan mengobati lukaku?? siapa yang akan merawatku saat aku sakit?? Siapa yang akan mengantar Tae kesana jika Tae merindukan hyung dan ingin bertemu dengan hyung??" air mata Taehyung jatuh mengalir dipipinya, kini sudah menetes deras bersama guyuran hujan.

"Tak bisakah kau tetap disini hyung?? Bersamaku??"

"—"

Yoongi tak sanggup menanggapi ataupun menjawah ucapan Taehyung. Dia sedang menahan tangis saat ini. Jika dia mengeluarka 1 kata maka air matanya juga akan ikut turun bersamaan dengan itu.

"Suga hyung, hikss... Lalu Taelion harus bagaimana jika Suga hyung pergi, hikss..."

"Cukup Tae—"

Yoongi yang sedari tadi hanya diam kini akhirnya mengeluarkan suaranya. Terdengar jelas getaran di suara Yoongi.

"Hyung akan meninggalkanku..??" kini Taehyung menatap mata Yoongi dengan mata sembabnya.

"—"

"Jawab aku hyung!! Jangan diam saja, hikss... " Taehyung semakin terisak menahan kesal karna Yoongi sedari tadi hanya diam tak menjawab.

Grep!!

Tanpa mengatakan apapun lagi, Yoongi semakin memeluk erat tubuh Taehyung yang sama basahnya dengannya.

"Maafkan hyung Tae, maafkan hyung, hikss... " runtuh sudah dinding kokoh yang sedari tadi dibangun Yoongi. Air matanya yang sedari tadi dia tahan agar tidak keluar kini justru deras mengalir bersama guyuran hujan yang menghantam.

"Hyung hikss... Suga hyung, hikss... Eottokhae..?? Apa yang harus Tae lakukan jika hyung pergi, hikss...??" isak Taehyung yang berada di pelukan Yoongi.

"Taehyungie//Taehyung-ah//Tae-ah—"

Yoongi menatap siapa yang memanggil Taehyung dari seberang sana tak jauh dari tempat mereka berada, membawa payung dan jalan beriringan sambil menangis pilu melihat pelukan antara Taehyung dengannya. Hati Yoongi begitu sakit melihat pemandangan ini, sungguh dia juga tak ingin berpisah dengan mereka, dongsaeng-dongsaengnya.

"Kalian——"

------------------------------
------------------------------

See You Next Part!!

Continue Reading

You'll Also Like

90.9K 11.2K 35
'benci bisa jadi cinta loh, cantik' 'apaan, diem lu' 'aduh, malu malu ih si geulis' 'gue laki ya, jangan main cantik-cantik lu' 'tapi lu emang cantik...
112K 9.8K 22
Ernest Lancer adalah seorang pemuda kuliah yang bertransmigrasi ke tubuh seorang remaja laki-laki bernama Sylvester Dimitri yang diabaikan oleh kelua...
418K 33.9K 65
"ketika perjalanan berlayar mencari perhentian yang tepat telah menemukan dermaga tempatnya berlabuh💫"
981K 79.6K 28
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...