SUDANA

נכתב על ידי DimskiDimski

642K 13K 1.1K

Menjalin hubungan dan menghabiskan waktu Pak Sudana mengisi hari-harinya tinggal bersama Dimas di paviliun ya... עוד

Sudana Bagian 1
Sudana Bagian 2
Sudana Bagian 3
Sudana Bagian 4
Sudana Bagian 5
Sudana Bagian 6
Sudana Bagian 7
Sudana Bagian 8
Sudana Bagian 9
Sudana Bagian 10
Sudana Bagian 11
Sudana Bagian 12
Sudana Bagian 13
Sudana Bagian 14
Sudana Bagian 15
Sudana Bagian 16
Sudana Bagian 17
Sudana Bagian 18
Sudana Bagian 20
Sudana Bagian 21
Sudana Bagian 22
Sudana Bagian 23
Sudana Bagian 24
Sudana Bagian 25

Sudana Bagian 19

17.6K 455 19
נכתב על ידי DimskiDimski

Pak Sudana kemudian bersama sama dengan Frans kembali ke kamar tempat mereka tidur. Setelah berpakaian rapi, Frans kemudian mencium pipi Pak Sudana.

"Frans pergi dulu yaa, Om Sayang. Pokoknya secepatnya Frans balik lagi sini. Frans belum puas nih."

Pak Sudana tertawa.

"Kerjakan dulu tugas sekolah dengan baik. Om ngga kemana mana kok."

Frans tertawa lalu berjalan keluar kamar. Setelah pintu kamar tertutup dan menunggu beberapa saat. Pak Sudana kemudian mengambil telepon tangannya. DIkirimkannya pesan pada Ujang.

'Aman. Paket segera diambil. Sekarang.'

Setelah itu Pak Sudana segera berpakaian lalu turun ke lantai bawah dan keluar dari rumah warisan orang tua Bu Wira, ia berjalan ke arah warung didekat situ, duduk dan memesan kopi serta indomie. Asep yang sedang stand by lalu segera beranjak begitu melihat Pak Sudana memasuki warung itu. Tampaknya dia sudah mengerti apa yang harus dilakukan. Ujang telah memberikan komando dan langkah yang harus diambil setelah ia menerima pesan dari Pak Sudana.

Selang sekitar 20 menit tampak sebuah mobil bak berhenti didepan rumah, tiga orang memasuki rumah tersebut dan bertindak wajar. Tak lama dari dalam rumah tampak tiga orang tersebut keluar dari rumah dengan menggotong karung yang diikat. Asep kemudian menghampiri tiga orang tersebut, salah satu dari mereka kemudian mengambil kertas dari dalam mobil dan kemudian menyerahkan pada Asep. Setelah membaca selembar surat yang diberikan itu, Asep kemudian menandatangani surat tersebut, dua orang segera masuk kedalam mobil dan satu orang lalu meloncat ke bak mobil tersebut. Tak lama kemudian mobil tersebut pergi.

Skenario yang sempurna, seolah memang ada orang yang menyuruh untuk mengambil paket dari dalam rumah. Asep kemudian masuk ke dalam rumah.

Pak Sudana masih duduk didalam warung sambil menikmati kopinya.

Tak lama terlihat Asep keluar dari dalam rumah lalu berjalan pergi menjauh dari rumah tersebut. Pak Sudana kemudian membayar kopi dan makanannya setelah itu ia berjalan masuk ke dalam rumah tersebut lagi.

Tepat setelah Yoga masuk ke dalam pavilion dan menguncinya, ia mendengar suara pintu pagar dibuka, diintipnya dan dilihatnya Dimas sedang membuka pintu pagar. Yoga lalu bergegas masuk ke dalam kamar tidur Dimas, membuka celananya, menarik selimut dan memejamkan matanya.

Dimas setelah memasukkan mobilnya lalu menutup kembali pintu pagar. Dia kemudian mengambil tas dan juga kantong plastic berisi nasi goreng pesanan Yoga. Setelah mengunci mobilnya, ia kemudian mengambil kunci pavilion dari kantongnya dan membuka pintu lalu setelah itu masuk ke dalam pavilion.

Dimas masuk ke dalam kamar, dilihatnya Yoga dalam posisi tengkurap dan tertutup selimut. Dimas tersenyum, diletakkannya tas kerjanya di meja kerja di dalam kamar lalu setelah itu ditariknya selimut yang menyelimuti Yoga lalu dipeluknya Yoga.

"Mas Yog, katanya lapar. Ayoo makan dulu. Gue udah beliin apa yang lo pesan lhoo."

Yoga membalikkan badanya lalu tersenyum.

"Eh beeebb, lama bener sih. Gue lapar tau nggak?."

Dimas tertawa.

"Sampai ketiduran nungguin lo."

Dimas kemudian mencium Yoga, tangannya membelai dada Yoga.

"Aaaaahh .. Ssshh .. Beb aaahh ... "

"Mau makan nasi goreng apa gue, Mas Yog?"

Yoga tertawa.

"Nasi goreng dulu dong baru lo."

Dimas terus membelai dada Yoga lalu tangannya turun ke perut dan akhirnya tangannya mengenggam kontol Yoga yang sudah setengah berdiri.

Yoga melotot.

"Kalo gini urusannya nanti panjang, beb."

Dimas kembali tertawa.

Keduanya kemudian beranjak dari tempat tidur, Yoga keluar dari kamar tanpa memakai baju dan membawa kantong plastic berisi nasi goreng, sementara Dimas membuka bajunya dan menggantinya dengan pakaian rumah. Dimas kemudian menyusul Yoga ke ruang makan.

"Astaga, pake baju kali, Mas Yog, masa makan telanjang begitu sih?."

Yoga yang sedang berdiri dan memindahkan nasi goreng ke piring hanya tertawa. Keduanya kemudian duduk di meja makan berdampingan.

"Lancar tadi meetingnya?"

"Hmm, ya gitu deh. Alhamdulilaah semuanya beres. Agak ngga konsen aja sih."

"Kenapa?"

"Mikirin Mas Yog di rumah sendirian pasti lagi ngga pake baju."

"Hahahahaha. Itu mah lo aja yang otaknya mesum mulu."

Keduanya menikmati momen makan bersama tersebut. Dimas tersenyum, walau sering makan bersama sama dengan Pak Sudana, tapi entah kenapa dia merasa makan bersama Yoga di meja makan kali ini terasa berbeda. Ada rasa yang dia tidak bisa mengerti.

"Kenapa, beb? Kok ngelamun? Mikirin apa? Pak Sudana?"

Dimas tergagap.

"Enggak, mas, seneng aja tapi ngga tau kenapa."

Mas Min bangun dari tidurnya. Dikejap-kejapkannya matanya. Ia kemudian duduk di tempat tidur, dilihatnya beberapa pesan yang masuk di telepon tangannya.

"Saya berangkat dulu. Ngurus tikus got. Bentar lagi Asep datang. Kalo Asep sudah datang, maneh mau keluar atau pulang dulu sok weeh."

Ujang berkata pada Mas Min sambil mengenakan jaketnya. Tak lama kemudian Ujang keluar dari kamar utama rumah utama, lalu perlahan ia membuka pintu pagar dan menghilang dibalik pintu pagar.

Mas Min kemudian mengambil rokok di atas meja kecil di kamar utama tersebut, dinyalakannya rokok tersebut, dia kemudian duduk di kursi dekat meja tersebut, masih dalam keadaan tak berpakaian. Bertepatan dengan ia mematikan rokok, Asep masuk ke dalam kamar utama.

"Abis ngapain?"

"Hah?"

"Iyaa, abis ngapain? Coli?"

Mas Min tertawa, dia baru sadar bahwa Asep bertanya karena melihat dia yang tak memakai baju.

Asep kemudian membuka jaketnya lalu setelah itu ia membuka kaos dan celana panjangnya. Badannya basah berkeringat.

"Jalan kaki? Kok keringetan?"

"Ho'oh. Udah lama ngga olah raga. Jadi tadi turun dari angkot terus jalan kaki kesini, itung-itung olah raga. Sialnya panas banget ternyata."

Mas Min kemudian berdiri dan berjalan menuju tempat tidur. Ia kembali rebahan. Asep yang hendak menyalakan rokok mengurungkan niatnya, Asep kemudian berjalan ke tempat tidur dan rebahan disebelah Mas Min.

Asep kemudian mengelus-elus dada Mas Min. Dia kemudian mengarahkan mulutnya ke putting Mas Min dan mengigitnya perlahan setelah itu dihisapnya putting tersebut.

"Aaaahh .. Kang Asepphhh .. Hhh ... Ssshh .. Hooohh ... Kaaanggghh ... "

Kontol Mas Min berdiri tegak. Asep kemudian melepaskan mulutnya dari putting Mas Min dan kemudian melepaskan celana dalamnya, setelah itu ia menindih Mas Min. Kembali putting Mas Min dilumatnya.

"Kaaangghh .. Oooh .. Kaaannggghh ... "

Mas Min memeluk badan Asep yang keringatan.

"Ewe kaaanggghh .. Ewweeeehhh ...."

Asep kemudian beranjak dari atas tubuh Mas Min lalu mengarahkan kontolnya ke mulut Mas Min yang kemudian oleh Mas Min langsung dilahapnya.

"Aaaaaaahh anjiingggghh enaaaakkk pisaaaan ... Iseeepphh yang daleeeemmm .. Iseepphh teruussshh aaanjiinggghhh .. Ooohh ... Heeeeeeeeehhhh .. Aaaaahhhh ... Ssshh ... "

Asep memaju mundurkan kontolnya di dalam mulut Mas Min. Tak lama ia mencabut kontolnya itu dari mulut Mas Min lalu dia mengangkat kedua kaki Mas Min. Ditusuknya lubang pantat Mas Min.

"Aaaahh kaaanngggghh ... Sakiittthhh .. Arrgghh .. Sssshh ... Kaaanggghhh ...."

"Diem! Ku sayah dibikin enaaakkhh ... Berisik bangsattthhh!!! .. Heeuuhh .... Lubang maneh enaaakkhh iniiihh .. Ssshhh ... "

"Kaanggghh ... Ssshh ... Ooohh ... Oooohhh .. "

Kontol Asep yang panjangnya hampir 20 cm dengan diameter kurang lebih 4 cm itu menerobos masuk dan langsung digenjot oleh Asep.

Badan Asep yang berkeringat saat menggenjot Mas Min sambil tangannya meremas-remas dada Mas Min, membuat Mas Min berusaha untuk mengimbangi permainan Asep.

"Tetek maneehh kenyaaallll .. Hooohh .. Ssshhh .. Aaahhh .. Enaaaakkhh? .... Arrgghh ... Enaaakkh kontoool Asepphhhh? .... Enaaaakkhhh?"

"Enaaaakkkhh kaaanggghh ... Eweeee teruuussshh kaaannggg ... teruuussshh ... Hoooohh .. Hooohhh kaaanggghhh sukaaa badaaannn akaaangghhh ... Hooohh .... Aaaaahhh ...."

Asep terus menggenjot Mas Min sambil sesekali mulutnya melumat lumat putting Mas Min.

Tak lama kemudian Mas Min merasakan ingin segera keluar.

"Kaaangghh .. Hooohhh kaaanggghh maauuuhh keluaarrrhh ... Asssuuuuu ... Asuuuhh kontolmuuuh bikinnn akuuu keluaarrh .. Kaannggghh oooohhhh ...."

Air mani menyembur dari kontol Mas Min membasahi perut dan dadanya. Asep kemudian mengambil air mani itu dan membasuhkannya pada dada dan perutnya menambah keseksian di mata Mas Min.

Asep kemudian sampai pada puncaknya juga.

"Ngentooottthh anjiiinggghhh ... Memeeeekkkkk becekkkk bikinnn angeetthhhhh .. Haaaaaaahh ... Aing keluaarrrhh .... Aaahhh .... Anjiinggghhhh ... "

Asep mengeluarkan maninya didalam pantat Mas Min. Dia kemudian mencabut kontolnya dan rebahan sebelah Mas Min.

Pak Sudana setelah masuk ke dalam rumah bergegas naik ke kamar, dia lalu melihat kondisi kamar mandi tempat dia menyekap Wisnu. Setelah membersihkan kamar mandi tersebut dia menutup pintu kamar mandi tersebut.

Pak Sudana kemudian menyalakan rokok, kembali mengambil telepon tangannya. Dibukanya daftar nama dalam telepon tangannya tersebut, setelah ditemukan nama yang ingin diteleponnya, dia kemudian menekan nada panggil.

Nada panggilnya terjawab.

"Aman?"

Dia kemudian mengangguk-angguk mendengar orang diseberang sana yang diteleponnya itu memberikan laporan.

"Tunggu Ujang, dia tahu bagaimana harus membereskannya. Setelah itu eksekusi Operasi Burung Hantu, harus selesai dalam waktu dua hari dari sekarang. Setelah itu kita bubar."

Pak Sudana kemudian mematikan telepon tangannya. Dihisapnya rokoknya dalam dalam kemudian dihembuskannya asap rokok tersebut.

'Kamu pikir kamu bisa menjebak saya, Bu Wira. Kamu salah.'


המשך קריאה

You'll Also Like

11.5K 62 12
menceritakan remaja bernama Sultan, anak SMA yang kelebihan uang jajan dan juga dijululi sultan.
6.5M 336K 60
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...
3.6M 38.3K 32
(⚠️🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞🔞⚠️) [MASIH ON GOING] [HATI-HATI MEMILIH BACAAN] [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] •••• punya banyak uang, tapi terlahir dengan satu kecac...
3.4M 51.1K 32
Mature Content || 21+ Varo sudah berhenti memikirkan pernikahan saat usianya memasuki kepala 4, karena ia selalu merasa cintanya sudah habis oleh per...