[END] Red Thread (Sequel 'Tur...

By __tia08

6.8K 745 29

Silahkan baca "Turn Me On" terlebih dahulu Cast : Singto 🦁 + Krist 🐢 Genre : Sequel, drama Adakah benang me... More

" Krist's Day "
" God's Will "
" 25 Months Story "
" Unmei no Akai Ito "

"Time Skip : 2 Years"

2K 149 0
By __tia08

Support me on Patreon (cek bio)
https://www.patreon.com/tiawattpad

⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️⬇️

- Thailand, 2021 -

"Krist, nggak pulang?"

"Oh, P'Off, iya bentar lagi"

"Kalau gitu, aku pulang duluan ya?"

"Iya, hati-hati phi"

Off, guru biologi itu pun meninggalkan Krist yang masih sibuk berkutat dengan laptopnya.

Setelah mensave data nilai muridnya, Krist merenggangkan badannya. Di ruang guru sudah tidak ada orang, hanya dia seorang.

Krist mematikan laptop dan memasukkannya ke tas kerja miliknya. Ia membereskan kertas-kertas yang berserakan di mejanya, lalu berdiri dari kursinya.

Krist menatap keluar jendela ruang guru, sinar matahari senja memancar masuk ke ruangan. Krist diam sejenak menatap halaman sekolah, tempatnya bekerja sebagai guru seni musik di salah satu sekolah menengah atas.

"Tak terasa sudah dua tahun"

Krist meremas kedua tangannya, peristiwa dua tahun lalu yang tak mungkin bisa ia lupakan. Peristiwa ketika dia kehilangan seseorang yang berarti baginya.

Krist mengambil nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan. Dadanya masih terasa sesak saat mengingat peristiwa itu. Tapi Krist mecoba tabah, jika memang takdir pertemuan terakhirnya dengan Singto adalah dua tahun lalu, maka ia juga harus rela melepaskan, walau sulit.

Krist beranjak meninggalkan ruangan guru. Krist pulang ke apartemennya dengan naik taksi.

Tak banyak yang berubah dari apartemennya, hanya selama dua tahun terakhir apartemennya terasa sepi.

Krist masuk ke apartemennya dan langsung ke dapur, dia duduk di depan kulkas yang ia buka. Krist duduk termenung, pandangannya kosong namun pikirannya tidak.

"Dingin"

Papa Krist sudah membelikan pendingin ruangan baru untuk Krist seminggu setelah mereka sampai di Thailand.

Tapi entah kenapa setiap Krist pulang dari kerja, dia selalu duduk diam di depan lemari pendingin sambil melamun.

"Bolehkah aku berharap bisa bertemu denganmu lagi walau sebentar?"

Krist menutup matanya, hening yang ia rasakan begitu menyesakkan. Suara yang selama ini ia harapkan tak kunjung menyapa pendengarannya. Hanya suara mesin lemari pendingin yang mendengung yang terdengar.

Setelah hampir setengah jam di depan kulkas, Krist mulai merasa kedinginan, akhirnya di memutuskan untuk pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Krist keluar dari kamar mandi hanya memakai celana pendek dan kaos tanpa lengan. Krist mengambil ponselnya di atas kasur untuk menelpon restoran langganannya, ia sudah lapar.

Tak perlu menunggu lama, petugas yang mengantar pesanan Krist datang dengan satu kantung kresek ukuran sedang berisi makanan.

"Terima kasih" Krist memberi uang untuk makanan yang ia pesan pada petugas yang memakai helm di depannya.

Petugas itu pun pergi setelah menerima uang dari Krist.

Krist makan dengan ditemani suara TV, namun tiba-tiba ponselnya berdering menampakkan nomor kontak Guy di layarnya.

"Halo?"

"Krist, kau besok free?"

"Iya, kenapa Phi?"

"Besok ke Pattaya yuk"

"Ngapain ke Pattaya?"

"Jadi kuli!! Ya liburan Krist"

"Haha ok deh, berapa hari?"

"Minggu sore kita pulang, seninnya kan kamu harus kerja"

"Trus jam berapa?"

"Jam 10 pagi aku jemput"

"Ok!"

Sambungan terputus. Krist melanjutkan makannya.

Memang banyak yang berubah sejak 2 tahun terakhir. Krist dan teman-temannya sudah lulus dan menjalani kehidupan yang mereka pilih. Gunsmile menjadi penyanyi di salah satu agensi besar di Thailand, Top melanjutkan studinya di luar negeri, Guy menjadi seorang guru vokal sebuah boy grup dan Ssing memilih melanjutkan bisnis keluarganya. Setelah lulus Krist dan keempat teman bandnya memang jarang berkumpul, tapi mereka selalu menyenggangkan waktu sekedar untuk mengobrol seputar keseharian ataupun pekerjaan.

Ada kalanya Krist merindukan masa-masa mereka berlima berkumpul dan bercanda bersama. Dulu mereka berlima pernah berjanji akan debut menjadi grup band setelah lulus, namun takdir mereka berkata lain, janji hanya sekedar janji, walaupun mereka tidak jadi debut sebagai grup band, mereka akan terus bersahabat.

Setelah selesai makan, Krist membereskan alat makannya untuk di cuci. Krist melanjutkan dengan mengerjakan beberapa kertas partitur lagu yang akan ia berikan pada muridnya.

3 jam ia habiskan dengan berkutat dengan gitar dan kertas partitur. Krist mengajarkan bermain gitar, drum dan piano kepada muridnya. Bahkan ia menjadi guru favorit bagi murid-muridnya karena wajah tampannya, kemampuan bermain alat musik dan suaranya yang merdu saat bernyanyi.

Krist merenggangkan badan sebentar. Kertas-kertas ia bereskan dan gitar ia masukkan ke hardcase gitar akustiknya. Setelah itu ia bersiap untuk tidur.

Karena AC hanya ada di ruang tengah, maka Krist tidur hanya memakai celana pendek dan kaos tanpa lengan, juga tanpa memakai selimut. Ia mudah merasa gerah karena ia belum sempat membeli kipas untuk diletakkan di kamarnya.

.
.

Keesokan paginya Krist menyiapkan satu tas ukuran sedang berisi 3 pasang pakaian dan beberapa barang yang sekiranya ia butuhkan saat di Pattaya.

Sembari menunggu Guy dan yang lainnya menjemput, Krist membersihkan apartemennya walau hanya sekedar merapikan dan memvacum cleaner lantai apartemennya. Setelah itu ia membuat sadwich dan kopi susu untuk sarapan.

Guy datang jam 10.15, dia menelpon Krist untuk turun. Dan Krist pun keluar dari apartemennya karena Guy dan teman-temannya sudah menunggu di dalam mobil Guy.

"Siap?" Guy sudah siap menstarter mobil mini bus hitamnya.

"Siap! Berangkat!!" Sorak Gunsmile dan Ssing dengan semangat.

Mobil Guy melaju meninggalkan apartement Krist. Musik mengiringi perjalanan mereka, bernyanyi dan bercanda menjadi kegiatan penghilang jenuh selama perjalanan.

Selama 3 jam Guy terus melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, hingga sampai di sebuah hotel bintang 3, Golden Sea Pattaya Hotel, dengan biaya penginapan dibayar secara patungan, karena mereka hanya menyewa 2 kamar untuk satu malam. Dimana Top dan Krist sekamar sementara Ssing, Guy, dan Gunsmile di kamar sebelahnya.

Setelah menemukan kamar dan membereskan barang bawaan, mereka berlima memutuskan untuk makan siang di restoran hotel.

"Wah jarang-jarang kita semua punya waktu luang" wajah Gunsmile terlihat sumringah.

Mereka berlima sedang menunggu pesanan makanan yang mereka pesan.

"Sebenarnya kalau waktu luang kapan-kapan juga bisa, tapi kan kamu sendiri yang susah punya waktu luang" Top meminum air putih yang disediakan pramusaji tadi.

"Yah maaf Phi, jadwalku padat"

"Yang sudah jadi artis memang beda" Guy menyindir dan Gunsmile hanya mengangkat kedua bahunya.

"P'Krist bagaimana? Nyaman jadi guru?" Ssing menepuk pundak Krist.

"Nyaman kok, yang penting berhubungan sama musik, aku nyaman -nyaman aja"

"Aku nggak nyangka awalnya waktu P'Krist memutuskan jadi guru" Gunsmile bersendekap.

"Karena Papaku mantan dosen jadi mungkin lebih gampang dapat arahan kalau aku jadi guru"

"Gimana kabar Papamu Krist?"

"Papaku baik-baik saja, Top, dia ada di rumah"

"Emmm..." Top mengangguk.

Semenjak Jack, Papa Krist ketahuan terlibat perdagangan manusia, beliau memutuskan untuk berhenti menjadi dosen dan setelah Krist mendapat pekerjaan, Krist menyuruh Papanya untuk tetap di rumah.

"Ehm! P'Top lagi libur semester?" Entah kenapa Ssing berusaha mencairkan suasana.

"Iya, Mamaku ingin aku pulang"

"O ya, P'Top jarang pulang semenjak pergi ke luar negeri, terlalu nyaman disana ya Phi" Gunsmile menepuk paha Top.

"Yah mau gimana lagi"

"Permisi" dua pramusaji pria mendatangi meja mereka dengan membawa troli berisi beberapa makanan.

Dan mereka berlima pun makan sambil sesekali melanjutkan mengobrol tentang keseharian masing-masing.

.
.
.

Tbc

Sequel 'Turn Me On' is coming 💃
Tenang, ini masih awal....

Spoiler : Holiday in Pattaya. Someone's day.

Maaf kalau masih banyak typo 🙏🏻

Thank you for reading 😊

See you next chapter 🤗

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 112K 54
Ketika menjalankan misi dari sang Ayah. Kedua putra dari pimpinan mafia malah menemukan bayi polos yang baru belajar merangkak! Sepertinya sang bayi...
731K 12.2K 21
Megan tidak menyadari bahwa rumah yang ia beli adalah rumah bekas pembunuhan beberapa tahun silam. Beberapa hari tinggal di rumah itu Megan tidak me...
6.3M 484K 57
Menceritakan tentang gadis SMA yang dijodohkan dengan CEO muda, dia adalah Queenza Xiarra Narvadez dan Erlan Davilan Lergan. Bagaimana jadinya jika...
301 69 11
jika Jongwoo mengira dirinya sendiri bodoh, begitu juga Jiwoong padahal mereka sama-sama bodoh soal cinta jika Jongwoo mencintai Jiwoong sejak mereka...