My Angel Is My Beautiful Devi...

By ratna_adjah

257K 16.4K 1K

HASIL IMAGINASi SENDIRI!! Bergendre Fiksi romance.. +17 tahun keatas!! Cerita dewasa yang di warnai bumbu bai... More

Prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
13
14
15
16
17
Say Hai
18
19
20
21
22
23
24
25
cerita baru
SP? Dan berita penting.
Cast
UnPub
Terbit E-Book
SALE buku dan PDF
Po ke 2
Sale pdf
Flash Sale

12

6K 622 28
By ratna_adjah

Makasih buat vote dan coment-nya. Bikin aku terhibur sekaligus semangat. Makasih banget untuk yang kasih coment, setia kasih coment di setiap part, apalagi sampai sebanyak-banyaknya seperti @user16382912. Makasih atas coment-comentnya kakak.

Note Author : jika menemukan kata yang berbentuk miring seperti khusus, kesayangan, dll.. Itu mengandung arti lain dari arti sebenarnya. Aku malas mengartikan semua maksud dari percakapan orang-orang di bawah. Jadi selamat bermain pintar!!

Ini juga bisa jadi pembelajaran untuk kita agar mengetahui maksud perkataan orang-orang di sekitar kita. Kita tidak pernah tau hati sebenarnya dari seseorang. Bukannya suudzon tapi tidak ada salahnya berhati-hati dan menjadi pintar!

✨Happy Reading✨

Pada pukul 11 siang Angella sampai di restoran barunya yang mulai hari ini akan mengalami renovasi. Ia mengangguk puas pada sang arsitektur melihat para pekerja yang bekerja sesuai keinginannya.

"Nona.."

Seorang pria bersetelan jas rapi menyapa Angella dari arah belakang. Angella berbalik menatapnya, mengukur pria di hadapannya melalui tampilannya.

"Saya Lee, asisten yang di tunjuk oleh tuan Frans untuk membantu anda mulai saat ini."

Angella tersenyum menanggapi. "Senang bertemu dengan anda. Saya Angella, mulai sekarang kita adalah mitra."

Lee, pria belasteran indo-korea itu mengangguk penuh hormat. "Merupakan kehormatan bisa bekerja untuk anda."

Angella membawa asisten barunya menuju restoran terdekat, kemudian membahas rencana-rencana yang di milikinya yang di tanggapi oleh Lee dengan sigap. Ia berencana membuka 5 restoran lainnya di berbagai kota, dan menginvestasikan sisa uangnya dengan sebaik mungkin untuk mendapat keuntungan sebesar mungkin.

Angella juga mengintupsikan pada Lee untuk membeli saham sebanyak yang ia bisa di sebuah perusahaan yang saat ini tengah mengalami krisis besar, yang membaut Lee heran sekaligus tidak yakin untuk menjalankan perintahnya.

Pria itu menyarankan agar Angella memikirkan kembali rencananya, ia rasa bukan ide yang baik membuang-buang uang dan usaha pada perusahaan yang setaunya sebentar lagi akan mengalami gulung tikar. Namun tak mampu berbuat banyak karena sepertinya majikannya yang baru ini sangat keras kepala seperti yang di katakan tuan Frans sebelumnya.

"Baiklah, kalo begitu saya permisi dulu." Lee berdiri di ikuti Angella.

Lee keluar dari restoran untuk menjalankan semua perintah Angella.
Sedikit menggelengkan kepalanya tak berdaya.

Angella kembali duduk dan memutar-mutar gelas bertangkai di tangannya, kembali mengingat raut tak pasti antara menjalankan perintah darinya atau tidak di raut wajah Lee. Ia tau jika Frans menugaskan pria korea itu bukan hanya untuk membantunya tetapi juga mengawasinya. Dan ia tidak keberatan, mengingat pinjaman yang tidak sedikit dari Frans. Mungkin ayahnya itu sedikit khawatir ia tak dapat mengembalikan uangnya.

Perusahaan yang tadi mereka bahas adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri yang saat ini mengalami kemerosotan harga saham akibat konflik eksternal dari kasus korupsi para petinggi perusahaan tersebut.

Jika Angella tidak salah ingat, sebentar lagi perusahaan tersebut akan mengalami pergantian pemilik. Di mana yang saat ini harga saham mengalami kemerosotan 2 kali dari harga seharusnya, dan menurut ingatannya maka 5 bulan kemudian memiliki kenaikan harga 10 kali lipat bahkan dari harga normal sebelumnya saat perusahaan tersebut belum mengalami krisis.

Ia mengetahuinya karena pernah tak secara sengaja mendengar percakapan Rafael dan asistennya. Angella tersenyum menanti panen yang akan di perolehnya di kemudian hari.

Ia tidak perlu pusing memikirkan bagaimana jalannya dan proses perusahaan itu bangkit dari keterpurukan. Karena akan ada seseorang yang melakukannya yang tentu saja menjadi pemilik saham terbesar. Ia hanya perlu menunggu dan mengawasi, menanti hasil yang akan di perolehnya dari hasil investasi cerdiknya.

Angella tidak sabar menantikannya.

Pukul 4 sore Angella kembali ke rumah, suasana di dalam begitu hidup dengan canda dan tawa.

Di ruang keluarga seorang wanita dengan dandanan glamor tengah membagi-bagikan hadiah pada semua penghuni rumah (tidak hanya pemilik rumah tetapi termasuk para pelayan), raut puas tergambar jelas di wajahnya.

"Mommy, kenapa repot-repot sampai menyiapkan hadiah untuk semua orang. Mommy baru saja tiba, sebaiknya Istrirahat di kamar. Mommy pasti lelah." Mila menatap Lusi__ibunya dengan prihatin.

Lusi meraih tangan putrinya, menatapnya dari atas ke bawah kemudian mengangguk puas. Sepertinya putrinya di perlakukan dengan sangat baik di kediaman ini.

"Mommy lega melihatmu masih sama seperti terakhir kali mommy melihatmu."

Mila tersenyum tipis menanggapi. Kemudian tatapan wanita tua itu bergeser pada cucu perempuannya. "Apa kamu suka hadiahnya?"

"Suka Oma."

Diana tersenyum manis membuat Lusi mengangguk puas. "Bagus, kamu masuk akal seperti yang oma harapkan." Sepertinya tidak sia-sia selama ini putrinya merawatnya.

"Oh ya, dimana Ella? Sudah lama oma tidak melihatnya. Oma sangat merindukan gadis itu."

Lusi menatap sekeliling mencari keberadaan cucu kesayangannya. Para pelayan yang kini tengah menunggu giliran pembagian hadiah yang di serahkan pada Bi Rum hanya menatap nona tertua mereka kasihan, Diana hanya tersenyum menandankan jika ia tidak keberatan dengan tampilan pavoritisme begitu jelas neneknya pada Angella. Lagi pula Angella adalah adik perempuannya, ia juga turut merasa bahagia atas nama Angella karena neneknya mampu menyayangi adik tirinya seperti cucu kandungnya sendiri.

Melihat hal itu para pelayan menambah rasa hormat mereka pada nona tertua baik hati mereka. Di dunia ini jarang sekali ada kakak tiri yang menyayangi adik tirinya seperti nona Diana pada nona Ella. Mereka semakin kagum melihat kebaikan dari orang-orang kaya seperti mereka.

Nyonya Mila baik hati karena menuruni sifat baik nyonya Lusi. Dan nona Diana menuruni kebaikan keduanya.

Para pelayan berterimakasih atas hadiah yang mereka terima sebelum kembali melanjutkan tugas masing-masing.

"Loh, dimana anak itu? Tumben ia tidak menyambut kedatangan mommy. Biasanya ia yang paling antusias?" Karena tak menemukan keberadaan gadis yang di cari Lusi pun menatap putrinya.

"Dia sedang ke luar. Katanya memiliki uruasan. Mungkin sebentar lagi juga pulang." Mila berusaha menenangkan ibunya. Diana pun mendekati neneknya untuk menghiburnya.

Lusi mengangguk mendengarnya. Kemudian raut wajahnya berubah sedih.

"Ah, aku sebenarnya sedikit malu untuk bertemu dengannya. Baru sekarang aku bisa datang untuk menjenguknya, andai aku tidak ikut kakakmu ke luar negeri, pasti saat pertama kali mendengar ia kecelakaan aku ada bersamanya, mendampingi gadis malang itu. Sekarang bagaimana keadaannya?" ucapnya penuh ironi.

Mila dan Diana saling pandang mendengar penekanan keadaan dalam pertanyaan Lusi. Mereka mengerti dengan sangat baik implikasi dari pertanyaan Lusi.

Selama setahun ini Lusi memang tinggal di Singapura bersama putra sulungnya. Biasanya mereka hanya berkomunikasi lewat telepon, dan saat ini pun Lusi pulang kembali ke tanah airnya karena menantu kebanggaannya Frans akan mengadakan pesta pembukaan hotel barunya.

"Ella baik oma. Teriamakasih karena sudah mengkhawatirkan Ella."

Sebuah suara merdu menyela percakapan mereka. Seorang gadis dengan gaun peach bermotif bunga mawar merah di bagian bawah roknya berjalan dengan anggun mendekati ketiganya. Sesaat senyum di wajah Lusi menegang melihat penampilan cucu kesayangannya, ia melirik Mila yang saat ini menundukan kepala tidak berani mengangkat kepalanya. Mila meremas tangannya dengan gelisah, tau jika ia gagal memenuhi harapan ibunya.

"Ah sayang, oma sangat merindukanmu. Kemarilah, biar oma lihat keadaanmu." Lusi merentangkan tangannya menyambut Angella ke dalam pelukannya.

Angella memeluk Lusi dengan erat dan bertingkah manja seperti biasanya di hadapannya. Tak ada sedikit pun perbedaan yang dapat Lusi temukan dari Angella selain dari penampilannya. Ia terus memperhatikan Angella dari ujung rambut hingga ke bawah.

"Oma senang karena kamu baik-baik saja. Kamu tau, oma nyaris terkena serangan jantung saat mendengar cucu kesayangan oma kecelakaan." Lusi menyeka sudut matanya menggunakan tisu.

"Maaf oma. Aku tidak bermaksud membuat oma khawatir." Angella menunduk dengan penuh penyesalan.

Lusi meraih tangan Angella meremasnya dengan erat, menatapnya dengan penuh penyesalan. "Maaf oma baru bisa menjengukmu sekarang. Andai oma tidak ikut Om mu ke luar negeri, mungkin..." Lusi kembali menyeka sudut matanya, Angella tersenyum penuh pengertian untuk menenangkannya.

"Tidak apa-apa oma. Lagi pula Ella baik-baik saja. Tidak ada hal yang lebih penting dari kesehatan Oma."

Lusi tersenyum penuh syukur karena pengertian cucu kesayangannya ini, ia pun memberikan hadiah yang telah di siapkannya secara khusus kepada Angella.

"Oma harap kamu menyukainya."

Angella mengangguk tampak bersemangat. Ia membuka kotak persegi yang di hiasi pita cantik biru, membukanya dan mengeluarkan isinya. Sebuah gaun berwarna putih berpotongan dada v dihiasi berlian merah di bagian pinggang tergerai indah di tangan Angella.

"Bagaimana?" tanya Lusi.

"Ini indah Oma. Terimakasih."

Lusi menghela nafas lega mendengarnya.

"Ini cantik sayang." Mila turut memuji begitu pula Diana. Gaun itu tampak bersinar di terpa sinar orange lewat tirai jendela.

"Kamu menyukainya?"

"Hm." Angella mengangguk dengan senyum ceria.

"Oma, ini sudah sore. Ella ke kamar dulu ya, mau mandi. Badan Ella lengket."

Lusi melepaskan Angella. "Baiklah, kita bertemu saat makan malam nanti." Lusi membelai rambut Angella.

Angella mengangguk kemudian pamit pada tiganya.

.....

Angella menghempaskan kotak yang di bawanya ke atas ranjang di ikuti dirinya. Senyum sinis terukir di bibirnya.

Ingatannya berputar pada pesta pembukaan hotel dulu, dimana ia yang dengan semangatnya mengenakan gaun hadiah dari Omanya.

Gaun itu melekat dengan sempurna di tubuh semampainya, membuatnya tampil lebih cantik bagai peri dengan gaun putihnya.

Hanya saja kesenangannya berubah menjadi bencana saat Sarah yang merupakan sesepupu Diana yang secara plus sebagai sepupu tirinya, datang menggunakan gaun yang sama ke pesta itu.

Sarah yang berpropesi sebagai model dan aktris tentunya menjadi sorotan perhatian tidak hanya dari para tamu tapi juga media, baik surat kabar maupun televisi. Kemudian seseorang mengenali gaun yang di pakainya sama dengan gaun milik Sarah. Mereka menertawakan dan menuduhnya menjiplak gaun milik aktris terkenal, menyebutnya sengaja ingin merebut perhatiannya dan menumpang popularitas pada Sarah.

Keesokan harinya semua akun media sosialnya di bom bardir oleh haters dan pendukung Sarah yang terus mencelanya dan memarahinya. Menjadikannya terkenal dalam semalam. Menambah daftar buruk pada imagenya yang sudah buruk.

Dari sanalah Angella belajar betapa mengerikanya pengaruh media! Bila seorang aktris terkenal tak menyukai sesuatu atau merasa gayanya di tiru orang lain, ia hanya tinggal mengatakan beberapa kata ambigu pada wawancara dan menunggu pasukan penggemarnya yang akan bertindak secara suka rela untuknya tanpa harus mengotori tangannya sendiri.

Betapa menggelikannya..

Dan yang lebih menggelikannya lagi prilaku para penggemar setia yang dengan gembar-gembornya memaki orang lain tanpa mengetahui kebenarannya. Merugikan privasi dan hak orang lain oleh prilaku merasa benar sendiri mereka. Mereka bahkan tak perduli dengan penjelasan pihak lain, karena yang mereka yakini adalah IDOLA MEREKA SELALU BENAR!!

Helaan nafas panjang terdengar, Angella menyingkirkan gaun tersebut sebelum mempostingnya di situs jual beli online. Ya, lebih baik menjualnya dari pada menjadi bencana.

Kemudian ia membaca pesan dari Lee yang memberitahukan bahwa mereka hanya mampu mengamankan saham sebesar 21%, karena sisanya telah di beli oleh seseorang dan ada pula beberapa orang yang menolak menjual sahamnya.

Orang-orang itu adalah orang-orang yang secara langsung berjuang dan menyaksikan perusaahan tersebut tumbuh dari titik awal hingga kini mencapai batas akhir. Menolak dengan tegas kenyataan di hadapan mereka berharap keajabain akan terjadi.

Angella menyimpan ponselnya di atas nakas samping tempat tidurnya, kemudian memasuki kamar mandi untuk membersihkan diri.







Tbc..

***

Kepala aku sakit, gak tau di part2 akhir nyambung apa enggak. Mata berat banget, mau tidur dulu, kali aja pas bangun dapat 1000 vote dan coment.
😂

2 Maret 2019

Continue Reading

You'll Also Like

1.3M 97.3K 33
18+ Kayla tidak tahu, bagaimana bisa prolog yang ia baca dengan yang teman-temannya baca dari salah satu web-novel bisa berbeda. Prolog yang Kayla ba...
1.4M 131K 73
NOT BL! (Follow biar tahu cerita author yang lain ok!) Update sesuai mood đŸ™‚ Seorang remaja laki-laki spesial yang berpindah tubuh pada tubuh remaja...
261K 21.9K 27
••Alethea Andhira Gadis cantik yang memiliki kehidupan sederhana memiliki sifat rendah hati dan ramah. Sosoknya yang cantik tidak membuatnya memiliki...
3M 292K 84
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya.