CRUSH CRASH ; Jaehyun ✔

By Guppyjeon

143K 25K 2.2K

ㅡ Roseanna ; Jaefri ; Jekalidian ㅡ "Umur lo ga panjang lagi" "J-jaef, seseorang sedang mencoba membunuh Gue"... More

Opening
O1
O2
O3
O4
O5
O6
O7
O8
O9
1O
11
12
13
1 4
15
1 6
1 7
1 8
1 9
2 0
21
22
23
24
25
26
27
28
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
Open this Please
LIEFDE EEN ORLOG (UP)

29

2K 469 122
By Guppyjeon

Comment kalian moodboster banget ! Ayoo jangan lupa voment ya ✨
.
.
.







Bunda beneran dateng disaat yang tepat, disaat gue sama Jaemin bingung harus berbuat apa karena Rose pingsan dalam keadaan yang sangat-sangat Weirdoz.

"Bunda, tolongin Rose pingsan di kamar mandi!" ucap gue dengan gusar.

Beliau justru menatap gue aneh, mungkin sama kayak Jaemin, dia bakal berpikir dan nanya kenapa gak gue aja yang nolongin atau Jaemin gitu.

Gue memegang ujung kerah baju gue, menggerak-gerakkannya pelan, lalu membentuk huruf X menggunakan jari. Maksud gue, Rose pingsan tanpa menggunakan baju sama sekali.

Dan gue yakin, Bunda gabakal ngijinin gue buat gendong Rose dalam keadaan telanjang kayak begitu.

Padahal gue semalem tidur seranjang sama dia 🌚

Eh, astaghfirullah...

Eh engga semaleman penuh sih, gue habis itu harus rela bersempit-sempitan sama Jaemin di ranjangnya, karena Jaemin ngelarang gue nemenin kakaknya sepanjang malam.

Setelah melihat penjelasan gue, Bunda langsung minta ditunjukkan disebelah mana letak kamar mandinya dan meminta satu handuk besar.

Setelah itu Bunda masuk dan menutupi tubuh Rose dengan handuk, ia meminta Jaemin untuk menggendong tubuh kakak nya untuk dipindahkan ke kamar.

Gue cuman diem nunggu di ruang keluarga, serius gue gelisah banget. Takut Rose kenapa-kenapa.

Dua puluh menit Bunda di dalem dan gue berinisiatif buat nengok mereka di dalem kamar Rose barengan sama Jaemin.

Ketika gue masuk, gue mendapati Rose sudah berpakaian lengkap. Bunda kayak seneng banget duduk disamping Rose yang tertidur disampingnya sambil terus membelai kepalanya dengan lembut. Soalnya anaknya cowok semua sedangkan Bunda pengen punya anak cewek yang bisa dia dandanin atau diajak shopping baju dan alat make up, sedangkan gue sama Jeno diajak jalan ke Mall sejam aja udah ngeluh capek minta pulang.

"Bun? Dia gapapa?" tanya gue.

Bunda yang menyadari gue sama Jaemin berdiri di ambang pintu lantas menoleh lalu mengangguk lalu mempersilahkan kami masuk. "Mungkin ada sesuatu tadi" ucapnya di iringi helaan nafas.

"Tante, Kakak bakal sadar enggak ya?" kali ini Jaemin yang bertanya.

Bunda menarik tangannya lembut untuk mendekat, "Kita gatau nak, tapi tante yakin kakak kamu kuat. Intinya, tugas Jaemin jagain kakak ya? Jadi laki-laki yang baik" hati gue menghangat kala mendengar kalimat Bunda.

"Kakak kamu cantik"

"Hahaha iya terima kasih tante"

"Jagain yang bener, suruh sholat walaupun berat, minta perlindungan terus, jangan kayak anak tante yang paling besar ini ya?" Bunda auto noleh kearah gue dengan tatapan tajamnya. Gue jadi senyum kikuk ditatap begini sama Bunda.

Iya, beliau adalah orang pertama yang menentang gue murtad alias keluar dari agama Islam, tapi gue masih juga nekat waktu itu. Durhaka banget yakan?

Tapi Bunda tetep baik ke gue, dia masih mau anggep gue anaknya, lebaran pun gue masih diajak keliling silaturahmi. Kadang gue miris lihat semua perlakuan bunda ke gue.

"Maaf ya Bun.." lirih gue.

Bunda mengalihkan pandangannya ke Rose lagi, "Katanya mau ta'arufin Rose, tapi gak balik-balik kamu" ucapnya.

Gue meringis geli, harus banget gitu Bunda bilang begitu di depan Jaemin. Mau di taruh mana muka gue, iya iya halu gue ketinggian buat dapetin cewek seperfect dia.

"Wah-wah Bang Jae, bucin ya" sindir Jaemin.

"Tau tuh, yang satunya juga gitu masa Jaem. Tante gakuku kalo dia ngajakin pacarnya si Siyeon kerumah, mana setiap mereka berduaan tante selalu diminta nemenin. Kan tante jadi iri, Om ada di Makkasar, belum pulang"

Nah, sifat emak gue yang asli keluar beneran, alaynya. Batin gue.

Jaemin auto ngakak dengernya. Gatau aja, kayaknya habis ini Jeno jadi objek pembullyan nya Jaemin, Bunda mah gitu, mulutnya ember.

"Serius Tante? Wah gila Jenong, gapaham apa Bundanya lagi kangen-kangennya sama si Om" sahut Jaemin.

Gue cuman diem aja duduk dilantai, berasa kacang polong yang terabaikan, sedangkan mereka sibuk ngeghibahin Jeno.

Tiba-tiba aja Bunda noleh kearah gue, nunjuk gue dengan menggunakan dagunya.

"Kalau yang ini nih, dari SD takut sama cewek. Gatau kenapa kapan itu dia tiba-tiba jadi sok manja ke Tante, curhat ketemu cewek cantik di kampusnya. Eh, taunya Bumi itu sempit yah, ternyata cewek yang dia maksud kakak kamu Nak Jaem. Ya, Tante mah seneng-seneng aja, setelah bertahun-tahun was-was dia homoan sama tetangga samping itu tuh yang namanya Jhonny, yang punya guguk besar"

Gue malu banget anying !

"Bunda maah! Udah itu Rose nya di urusin, malah gibah!" kesel kan gue kesel, di ungkap semua aibnya didepan Jaemin.

Jaemin dari tadi cuman ngakak, gue pasrah aja jadi bahan bercandaan sama Bunda. Bodoamat dengan mereka, Mata gue gabisa lepas dari Rose yang masih belum juga sadar.

Greget juga dia gak bangun-bangun dari tadi, ah gue sekarang tahu, dia ini sleeping beauty. Tapi dia pingsan karena di sihir, masih nyambung sih.

Gue masih aja anteng ngelihatin Rose dari bawah, dari samping aja dia udah kelihatan cantik.

Bunda mengambil meminta Jaemin untuk diambilkan Al-Quran dan buku kecil berisikan surat yasin. Gue pikir Bunda bakal membacakan potongan ayat-ayat Al-Quran.

Sepuluh menit bunda membacakan sebuah surat yang enggak gue tahu itu surat apa, gue cuman diem berdoa didalam hati agar Rose segera sadar.

"Tante, jari Kakak..." tiba-tiba saja Jaemin bergumam.

Gue langsung berdiri dan berjalan mendekat untuk memastikan. Rose sadar dari pingsannya?

Gue menghela nafas lega kala Rose perlahan membuka matanya. Walaupun tatapannya kosong, gue masih bersyukur.

"Hahaha..."

Rose tertawa secara tiba-tiba membuat kita bertiga terdiam seribu bahasa. Serem asli.

Bunda berdehem, "Kamu siapa?" tanyanya lembut. Rose bergerak, menyandarkan tubuhnya pada ujung kasur, wajahnya menunduk.

Gue memilih bangkit untuk duduk di sisi lain kasur Rose.

Rose diem engga menjawab, okay gue giliran mau nanya. "Kamu siapa hm?" tanya gue.

Kepalanya menggeleng.

"Punya nama?" tanyaku lagi. Dia menggeleng, okay setidaknya kepalanya si jurig bekerja dengan baik.

Gue menghela nafas panjang, Bunda yang tadinya diem sekarang menatap gue khawatir, begitupun dengan Jaemin. "Kamu dikirim seseorang buat ganggu Rose?" tanya gue.

Dia mengangguk, sudah gue duga. Memang bener Rose di santet sama seseorang, dan Jin ini yang jadi kedoknya.

"Siapa?"

"Hm?" elah malah nanya balik, minta di ulang apa gimana sih?

"Bilang aja gapapa"

"Gamau,"

"Takut ya?"

"Hmm"

"Kalau kamu keluar gimana?"

"Saya mati"

Aduh, setan emang begini ya? Convokiller gitu. Gue jadi gemes pengen muter lagu lingsir wengi versi rock. Biar dia goyang gitu kan asik.

Jaemin bertanya, "Kenapa gangguin kakak gue sih? Dia gak salah apa-apa"

"Seseorang gasuka sama dia"

Ya memang begitu hukumnya, santet bekerja dengan mengikat Jin didalam tubuh korban. Susah untuk dikeluarkan, jika salah taktik pun bisa meregang nyawa.

Dan gue juga gamau Rose meregang nyawanya dengan alasan konyol kayak begini.

"Kamu mau masuk islam engga?" entah kenapa gue bertanya demikian, sebenarnya dulu waktu Smp sering nonton acara ruqyah, dan cara berkomunikasi dengan mereka secara baik-baik.

Dia menggeleng, "Sebenarnya islam itu datang membawa kedamaian, kamu bakal dapat perlindungan darinya" sambung gue. Okay, gue merasa malu sendiri dengan kata-kata gue.

Ia mengangkat tangan, menujuk kearah gue dan tertawa singkat. "Kamu kafir, sama kayak saya" okay, that was so creepy.

Gue mengangguk, menyadari bahwa gue bisa aja disamakan oleh mereka.   "Tapi saya rela kembali demi cewek ini, kamu gatau perjuangan saya? Biarin dia hidup normal ya? Jangan diganggu lagi? Kamu pasti tahu dia cewek baik-baik"

Ia mengangguk, "Tahu, bahkan dia menyapa orang yang ngirim aku buat dia dengan ramah, lucu"

Oh wow Roseanna lo bikin gue jatuh cinta untuk sekian kalinya. Gue gabisa senyum apalagi loncat-loncat kayak cacing kepanasan karena gemes, gue natap dia tajam.

terdengar kekehan darinya, gue pikir ia miris lihat Rose begitu baik kesemua orang.

Tapi apa daya, dia hanya menjalankan tugasnya seperti di awal, bahkan jika ia melanggar, ia juga bisa mendapat sebuah hukuman dari someone yang mengirimnya.

"Oh ya? Kapan?" tanya gue.

"Dua hari yang lalu"

Dua hari yang lalu, berarti waktu Rose menghilang secara misterius, gue rasa emang dia yang bawa.

"Waktu dia hilang, kamu yang bawa?"

Ia mendongakkan kepalanya, menatap gue dengan tatapan sinisnya. "Iya, kenapa?" gue tahu ia cuman pakai tubuh Rose sebagai media nya, tapi serius feels nya luar biasa beda.

"Kenapa?"

"Hm?"

"Kenapa kamu bawa dia?"

"Bagian dari penyiksaan"

"Hahaha sekarang kamu keluar dari tubuh dia, saya kangen" ucap gue, ya emang kangen. Gue gasuka lihat Rose jadi aneh kayak gini, ah setan.

"Kamu ganteng ya hihihi" celetuknya.

Eh sialan, malah mengaggumi kegantengan gue ini setan. Di belakang gue bisa mendengar Jaemin nahan ketawanya begitupun dengan Bunda. Amit-amit jangan sampe gue beneran di taksir sama jurig.

"Iya tahu, udah buruan keluar!"

And, heol daebak! Dia beneran keluar. Fix habis ini gue mau jadi ustadz rukiah, tapi engga. Biasanya ustadz yang menangani kayak gitu emang keren, tapi kosekuensinya bisa dia yang di serang balik dan itu cukup menyeramkan sih

Rose belum juga sadar, kita masih harus nunggu sepuluh menit sebelum akhirnya dia bener-bener buka mata dengan nafas yang tersenggal-senggal dan keringat yang membasahi dahinya.

Gue sentuh dahinya, "Rose?" panggilku, Rose menoleh kearah gue.

"Hahh, akhirnya.."

Akhirnya ini beneran dia, terharu gue. Berasa anak ajaib. Setan aja nurut.

"G-gue kenapa?"

"sshht, gapapa"

". . . . ."

"Lihat di samping lo ada siapa?" gue menunjuk kearah Bunda. Rose menoleh lalu tersenyum, begitupun dengan beliau.

Gue lihat Bunda memeluk Rose begitu erat saat itu, beliau bilang bahwa Rose itu kuat dan setelah itu tangisan Rose pecahㅡmungkin karena ia merindukan Ibu nya yang sudah gak ada sejak dia kecil.

Kasihan,

"Kak, gue khawatir" sekarang giliran Jaemin yang memeluknya, gue bersyukur Rose banyak menerima cinta dengan kayak gini.

Ditengah-tengah moment bahagia ini, gue harus mendengar sebuah suara yang cukup familiar tengah mengucapkan salam dia ambang pintu. Iya, itu Jeka.

Rahang gue mengeras, gue gasuka lihat dia waktu Rose sedang bahagia gini. Mau apalagi sih ?

Tbc

Ayo ramaikan lapak ini
Kayaknya udah mau end tapi aku bingung harus akhirin gimana..

Jadi kayaknya bakal paaaaanjng banget ini ceritanya.

Dan fyi, chapter ini adalah chapter terpanjang CRUSH CRASH sepanjang sejarah.

Misi kak, dedek Jaefri mau lewaaat !

Gemes banget astaga, gakut akotooh! Bucin banget heran :(

Terima kasih atas dukungan kalian buat work ini, semoga semakin kedepannya kalian bisa semakin suka sama work ini.

Semoga aku gak kehilangan feels di tengah buat nulisnya ㅋㅋㅋ soalnya itu problematika terbesarnya sih kwkw





Continue Reading

You'll Also Like

69.3K 6.2K 49
Sebuah cerita Alternate Universe dari tokoh jebolan idol yang banyak di shipper-kan.. Salma-Rony Bercerita mengenai sebuah kasus masa lalu yang diker...
62.6K 12.5K 14
[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 21+ ‼️ Apa jadinya jika si berandal Jasper Ryker yang dijuluki sebagai raja jalanan, tiap malam selalu ugal-ugalan dan babak...
198K 9.8K 32
Cerita ini menceritakan tentang seorang perempuan yang diselingkuhi. Perempuan ini merasa tidak ada Laki-Laki diDunia ini yang Tulus dan benar-benar...
489K 49K 38
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ( Kalau part nya ke acak tolong kalian uru...