Abiding

By Churniekova

55.3K 6.4K 2.4K

Menyukai seseorang secara diam-diam dan memberikan perhatian tanpa mengharap balasan. Karena sadar orang yang... More

Intro&Greeting
ch.1: Meeting
ch. 2: Closer
ch. 3: Chance
ch. 4: Hidden Future
ch. 5: Reject
ch. 6: Rear
ch. 7: Bizzare
ch. 8: Tricks
ch. 9: Suspicious
ch.10: Doubts
ch.11: Mix Feeling
ch.12: Foolish
ch.13: Pretending
ch.14: Revealed
ch. 15: India
ch.16: Confession
ch.17: Unexpected Birthday
ch. 18: Short Memory
ch.19: Keep It Down
ch.20: To Be Loved
ch.21: Happy
ch.22: Go Public
ch.23: Will You Marry Me?
ch.24: VIPs
ch.25: Live Together
ch.26: Acceptance
ch.27: Secret Meeting
ch.28: You and Me
ch.29: Burning Sun
ch 30: A Couple Life
ch.32: Marry U

ch.31: Paris With Love

1.9K 179 42
By Churniekova

Kyuhyun sedang sibuk duduk di depan draft machine di ruang studi apartmennya, ada sebuah design dengan detail ukuran.

Sungmin baru pulang bekerja, dia pulang sendiri karena ada meeting dengan timnya sementara Kyuhyun pulang lebih dulu sesuai jam kantor, dia selesai mandi dan mencari Kyuhyun yang tidak terlihat sejak dia datang tadi.

Begitu masuk ke ruang studi dia melihat Kyuhyun begitu serius menggambar diatas draft machine. Baru kali ini Sungmin melihat Kyuhyun menggambar diatas draft machine, dia terlihat begitu seksi. Wajahnya yang serius memperlihatkan ketekunannya. Meski dulu Sungmin bekerja sebagai asisten Kyuhyun untuk sebuah proyek tapi saat itu Sungmin belum memiliki perasaan padanya jadi dia juga tidak begitu memperhatikan postur Kyuhyun saat menggambar.

Kyuhyun masih memakai kemeja kantor dan hanya melepas jasnya, lengannya di gulung setengah dengan kancing bagian atas terbuka, side profilnya sempurna memperlihatkan hidung yang mancung dan bibir yang sedikit terbuka karena sedang konsentrasi.

"Kyu..."
"Ah kau sudah pulang?" Kyuhyun menoleh begitu mendengar suara Sungmin, sesibuk apapun dia, dia tidak akan pernah mengabaikan Sungmin.
"Apa kau sedang mengerjakan proyek? Atau itu untuk proyek Infinity Tower? Kenapa tidak bilang padaku? Aku kan masih asistenmu".
"Tidak..ini bukan proyek perusahaan, ini proyek pribadiku" Kyuhyun memandang denah di depannya, sementara Sungmin memegang pundaknya dari belakang melihat design tersebut.
"Proyek pribadi? Maksudmu..." Sungmin menoleh ke meja dimana model design 'rumah masa depan' Kyuhyun terpajang, "bukankah kau sudah selesai membuat designnya? Kau bahkan sudah membuat model designnya".
"Aku sudah bilang akan merenovasinya kan? Aku ingin menambahkan kolam renang di bagian belakang dengan gaya arsitektur Yunani, aku juga ingin kau membuat design untuk rumah ini jadi aku berencana untuk merenovasi designnya".
Sungmin terdiam.
Kyuhyun mendongak dengan sedikit menoleh ke belakang, "kau tahu aku membangun 'rumah masa depan' itu untuk apa kan?" Sungmin menunduk memandang Kyuhyun.

Sungmin ingat pembicaraan mereka tahun-tahun yang lalu saat di Onsen, Jepang. Kyuhyun membuat 'rumah mada depan' itu karena dia ingin menjalin hubungan yang serius dan membangun sebuah 'rumah tangga'.

Kyuhyun melamar Sungmin lagi secara tidak langsung, dia ingin Sungmin ikut mendesignnya berarti dia ingin Sungmin menjadi bagian dari 'rumah masa depan' yang dia rancang.

Sungmin tidak bisa menemukan kata-kata untuk menjawab Kyuhyun, dia hanya menunduk dan menutup bibir Kyuhyun dengan bibirnya.

"Aku akan membuat designnya" Sungmin tersenyum.
Mata Kyuhyun bersinar, ini berarti dia sudah mendapatkan jawaban Sungmin.
"Tapi tidak secepat itu pembangunannya, kau mengerti kan?"

Kyuhyun mengerti maksud Sungmin. Dia sudah menerima lamaran Kyuhyun tapi tidak untuk menikah secepatnya.

"Bagaimana kalau perayaannya dulu?"
"Haha..apa maksudmu?" Sungmin beranjak ke draft machine miliknya dan mengeluarkan kertas gambar.
"Pertunangan".
Sungmin terbelalak, " apa kita bisa membuat acara seperti itu?"
"Kenapa tidak?"

Sungmin terlihat bingung dan cemas. Dia bukan orang yang kolot tapi dia tidak pernah berpikir jika dia akan bisa merayakan ikatan hubungannya dengan Kyuhyun entah itu pertunangan atau pernikahan. Baginya kedua pihak saling mengerti itu saja sudah cukup, dia mengerti Kyuhyun sebagai tunangannya atau suaminya dan begitupun Kyuhyun. Untuk mewujudkannya dengan pesta perayaan dan surat pengesahan rasanya jauh dari bayangan Sungmin.

Apa hal itu bisa dilakukan?

Kyuhyun beranjak mendekati Sungmin dan memegangi pinggangnya, "aku akan memberikan pernikahan yang layak untukmu, kalau mereka bisa merayakannya kenapa kita tidak?"
Sungmin tersentuh mendengarnya, saat dia memutuskan menjalin hubungan dengan Kyuhyun dia juga memutuskan untuk melupakan semua itu, dia berpikir dia tidak akan bisa 'menikah' seumur hidupnya, merasakan seperti apa itu pernikahan.
"Kau hanya perlu menjawab 'iya', sisanya biar aku yang lakukan"
Sungmin ingin menangis tapi dia bukan laki-laki semelow itu. Dia hanya terkekeh.
"Kenapa aku merasa menjadi perempuan? Kau melakukan semuanya dan aku hanya akan menerima hasil akhirnya?"
"Lalu?"
"Aku juga ingin melakukan sesuatu untukmu, mengurus surat-surat, memilih gedung, memilih dekorasi dan memilih baju untukmu".
Kyuhyun tersenyum, "kalau begitu kita urus bersama".
Sungmin tersenyum mengangguk.

Kyuhyun memegang kedua pipi Sungmin dan menunduk menciumnya, Sungmin juga membalas ciuman dan mereka melewatkan waktu beberapa menit untuk berpelukan sambil berciuman.

"Tunggu dulu...bukankah kita mau menggambar? Aku rasa kita terlalu lama berciuman".
Kyuhyun mengangkat tubuh Sungmin dan Sungmin yang terkejut langsung memeluk lehernya, "aku rasa tidak untuk malam ini," Kyuhyun membawa Sungmin keluar ruang studi dengan menggendongnya.
"Memangnya kita mau apa?"
"Melakukan sesuatu yang lain". Mereka masuk kamar dan Kyuhyun menutup pintu dengan kakinya.
"Kau belum mandi!" Suara Sungmin terdengar sebelum pintu tertutup.

****

Sungmin menemui ayahnya setelah lama tidak pulang, dia membawakan paket obat-obatan dan minuman herbal.

"Kau membawakan hadiah seperti ini seperti kau mau mengunjungi kakek-kakek tua, aku masih sehat"
"Appa...aku tahu appa masih kuat, aku hanya ingin appa tetap sehat, appa tinggal sendiri membuatku cemas, aku bahkan tidak bisa merawat appa jika appa sakit, jadi appa harus tetap sehat".
"Aissh..baiklah baiklah.." Appa begitu senang Sungmin memperhatikannya.
"Appa...aku akan bertunangan dengan Kyuhyun".
"Eh?" Sungmin melihat wajah appa yang tertegun.
"Aku tahu ini terdengar aneh, tapi beberapa negara sudah memiliki hukum pernikahan untuk pasangan laki-laki seperti kami, jadi bertunangan juga sudah suatu hal yang wajar".
"Apa kalian akan membuat acara?"
"Hanya acara saat pernikahan, untuk pertunangan ini aku tidak meminta Kyuhyun membuat acara, mungkin kami hanya akan membuat acaranya berdua".
"Hah....itu bagus".
Sungmin melihat ayahnya sudah berbeda dalam menanggapi pembicaraan mengenai hubungannya dengan Kyuhyun, appa tidak seperti dulu yang terlihat 'menolak', Sungmin tidak tahu ayahnya sudah membicarakannya dengan Kyuhyun.
"Appa..tidak merasa itu aneh?"
"Aneh, tentu saja aneh...tapi melihatmu bisa menikah sama seperti orang lain tentu saja appa merasa lega, appa tahu Kyuhyun tidak akan mengecewakanmu".
"Kenapa? Appa membela Kyuhyun?"
"Tentu saja, dia laki-laki sejati yang akan menepati janjinya".
"Janji? Dia berjanji sesuatu pada appa? Kapan? Kenapa aku tidak pernah tahu?"
"Tidak penting, kau harus mengatakannya pada ommamu, katakan padanya agar dia tidak khawatir".
"Hm..."

Sungmin mengunjungi makam ibunya, hanya abu dalam wadah yang diletakkan di lemari khusus bersama abu jenasah lainnya, Sungmin membawa bunga.

"Omma...maafkan anakmu karena tidak bisa menjadi laki-laki sejati dan harus takluk di bawah laki-laki, aku tahu ini bukan hal yang membanggakan tapi aku ingin bilang aku sangat bahagia, seperti yang appa katakan, Kyuhyun tidak akan pernah mengecewakanku, jadi omma juga tidak perlu khawatir."

Sungmin kembali ke Seoul minggu malam karena dia menginap di Ilsan selama weekend, jadi saat dia kembali Kyuhyun sudah tidak bisa menikmati libur weekend dengan Sungmin.

Sungmin sudah berbaring di ranjang berselimut dan mau tidur tapi Kyuhyun memeluknya dan mencium bibirnya dengan sedikit memaksa menolehkan wajah Sungmin.

"Kita harus bekerja besok."
"Aku tahu, tapi kau tidak disini selama libur kemarin, kita kehilangan waktu quality time". Kyuhyun mencium lagi seolah ingin mengganti waktu yang hilang selama 2 hari, dia mencium dengan penuh hasrat, lidahnya mulai masuk mulut Sungmin membuat Sungmin merasa panas.
"Kyuhyun aku tidak mau~ kita tidak akan bisa tidur saja kalau seperti ini" Sungmin terpaksa mendorong wajah Kyuhyun dengan memegangi pipinya.
"Kau boleh cuti besok", Kyuhyun menyingkirkan tangan Sungmin dan mencium lagi.
"Itu tidak adil untuk yang lain" Sungmin melepas ciuman lagi, membuat Kyuhyun frustrasi dan mengincar lehernya sekarang, "lagipula teman-teman di kantor akan menganggapku memanfaatkan jabatanmu", Sungmin merasakan Kyuhyun sudah membuat hickey karena dia terpejam merasakan sakit dan geli disaat yang sama karena gigitan dilehernya, jilatan lidahnya membuat Kyuhyun sesak nafas, "kau sudah selesai kan, ayo tidur."
"Kau boleh tidur tapi biarkan aku melakukan ini dulu," Kyuhyun membenamkan kepalanya ke leher Sungmin dan menciumi leher Sungmin sepuasnya, Sungmin mulai bernafas berat, dia meremas rambut Kyuhyun dengan terpejam.
"Bagaimana aku bisa tidur kalau kau seperti ini.." Sungmin merasakan gigitan kedua kali membuatnya mengerutkan dahi, "Kyuhyun...apa kau itu vampir uh?"
"Hm..kau mendesah" tangan Kyuhyun membelai ke bawah menuju paha.
"Hentikan..jangan kesana"
Kyuhyun merasakan Sungmin sudah menegang, "lihat, kau juga ingin, jangan berbohong" Kyuhyun meremas bagian tengah pahanya yang menonjol membuat Sungmin terkejut sekaligus mendesah.
"Kau..!"
"Kalau begitu... Bagaimana kalau aku yang melakukannya, kau tidur saja".

Kyuhyun masuk dalam selimut dan Sungmin tidak bisa menolak lagi, Kyuhyun membuatnya kalang kabut. Dia mendesah dan mendesah.

Sampai setelah Sungmin keluar baru Kyuhyun membiarkannya tidur. Dia memeluk Sungmin dari belakang. Sungmin bisa merasakan milik Kyuhyun juga menonjol.

"Lalu kau bagaimana?"
"Aku hanya perlu mendiamkannya selama sejam".
"Mana bisa begitu, kau juga harus..."
"Kau mau melakukannya?" Kyuhyun menempelkan pahanya ke bokong Sungmin.
"Be..besok kita harus bekerja", Sungmin sangat ingin membantu Kyuhyun tapi dia tidak mau terlihat aneh saat di kantor, dia juga tidak mau jika harus cuti tanpa alasan. Sementara membantu Kyuhyun dengan job juga tidak akan membuatnya puas. Kyuhyun lebih memilih untuk menahan diri, demi Sungmin dia selalu bisa menahan diri.

Meskipun mereka tidak bercinta dan Sungmin tidak perlu menyembunyikan sakit di bokongnya tapi hickey dilehernya juga tidak mudah disembunyikan terutama Kyuhyun memilih tempat yang sangat strategis untuk dilihat. Tepat di tengah leher, bukan dibagian bawah dekat bahu.

Sungmin terpaksa memakai long turtle-neck meski ini sudah musim semi dan udara agak sedikit panas.

"Apa kau tidak kepanasan memakai baju seperti itu? Ini sudah bukan musim dingin lagi".
"Pagi tadi aku merasa agak kedinginan, mungkin aku terkena flu serbuk bunga", Sungmin tiba-tiba berdehem, "aku mau minuman hangat dulu" Sungmin pergi ke pantry dan ambil minum di dispenser, "Kyuhyun...kau keterlaluan".

Selagi Kyuhyun melakukan persiapan untuk pertunangannya, Sungmin dan Kyuhyun mendesign 'rumah masa depan' bersama, kali ini Sungmin membuat kreasi murni miliknya tidak seperti saat mengerjakan proyek dia masih harus mempertimbangkan keinginan klien.

Keduanya saling berdiskusi sembari menggambar, tentang bagian apa yang ingin ditambahkan, berapa ukuran ruangan, dan segala macamnya.

"Bagaimana dengan tamannya?" Sungmin berpikir, "meskipun kau sudah membuat design labirin tapi tidak mungkin seluruh halaman jadi labirin kan?"
"Hm..kalau begitu terserah kau saja yang buat"
"Aku? Hmm...taman seperti apa bagusnya?"
"Bagaimana kalau kita cari inspirasinya diluar?"
"Kemana?"
"Aku sudah memesan tiket ke Paris."
"Tapi kita tidak punya libur panjang?"
"Aku ada business trip ke paris, kau akan ikut menemaniku".
"Ta..tapi..bukankah seharusnya sekretaris Kim?"
"Kau bisa jadi asistenku".
"Whuaa...kau keterlaluan, aku seorang arsitek, aku juga harus jadi asistenmu? Apa kau akan menggajiku dobel?"
"Tentu".
Sungmin tertegun, "sungguh? Jadi aku tidak akan terlihat memanfaatkan jabatanmu kan? Aku kesana untuk bekerja kan?"
"Iya".
"Okay!"

Sungmin memakai baju kasual, jeans dan kaos serta sunglas, karena cuaca mulai panas jadi dia tidak perlu bawa jaket. Bersama Kyuhyun mereka berangkat ke Paris, Prancis.

Kyuhyun ada meeting dengan klien bersama boss GDS Amerika juga, Sungmin mengikutinya bersikap sebagai seorang asisten, dia terpaksa duduk jauh saat Kyuhyun makan malam dengan klien, lagipula Kyuhyun tidak mengundangnya untuk ikut meeting, akan sangat lancang jika dia berada disana hanya karena dia pacar Kyuhyun. Profesionalisme harus tetap diutamakan.

Sungmin menghabiskan waktu melihat pemandangan Paris malam hari, menara Eiffel menyala saat malam, ikon dunia yang terkenal itu terlihat begitu anggun, berdiri di tengah kota, Sungmin melihat ada rona keangkuhannya yang terpancar darinya, mungkin karena semua orang di dunia ini mengenalnya.

Tiba-tiba Sungmin terlintas sebuah ide untuk membuat taman rumah masa depannya dan Kyuhyun.

"Bagaimana kalau aku buat miniatur ikon dunia di halaman rumah nanti? Eiffel, Pisa, Piramid, lagipula Kyuhyun juga suka ikon-ikon arsitektur dunia kan, dia punya miniatur kristalnya di ruang studinya, ini pasti bagus".

Sungmin sibuk sendiri mencari-cari gambar ikon dunia di google selagi menunggu Kyuhyun, sampai tidak sadar Kyuhyun sudah selesai meeting dan mendekatinya yang berada di beranda restoran.

"Apa yang sedang kau lakukan?" Kyuhyun memeluk dari belakang.
"Hm..aku menemukan ide untuk taman rumah kita, aku berencana membuat miniatur ikon dunia, seperti yang kau buat di ruang studimu, bagaimana?"
Kyuhyun tertegun kemudian tersenyum lebar, "fantastic, aku sangat suka" dia mengeratkan pelukannya, baru Sungmin sadar dia seharusnya tidak bersikap semesra ini jika sedang meeting.
"Apa meetingnya sudah selesai?"
"Hm..sisanya adalah waktu untuk kita berdua, kau mau makan malam dimana?".
"Bukankah kau baru saja makan malam?"
"Aku hanya memesan makanan kecil, tidak mungkin aku melewatkan makan malam dengan mereka, ayo kita pergi".

Kyuhyun menggandeng Sungmin keluar dari restoran mewah itu dan jalan-jalan ke taman Eiffel sambil bergandengan.

Mereka masuk sebuah restoran kecil dan Kyuhyun melepas jasnya, dia tidak mau tampil formal, jadi Sungmin juga melepas kancing jasnya.

Sungmin melihat Kyuhyun membaca menu seolah dia orang lokal, bahasa prancis yang sulit itu terdengar mudah diucapkan Kyuhyun. Sungmin hanya mengerti satu kata saat Kyuhyun menyebutkan Wine.

Saat mereka menikmati wine sambil menunggu menu dihidangkan, pemusik dalam restoran datang mendekat dan memainkan musik di dekat mereka, Sungmin merasa kagum lalu memotret mereka.

Dari yang awalnya memainkan lagu jazz, kemudian musik berubah menjadi lagu romantis, alunan biola, cello dan gitar begitu harmonis. Sungmin tidak tahu kenapa mereka memainkannya di dekat mejanya, apa mereka sengaja agar dibayar atau itu memang servis dari restoran.

Saat tengah menikmati musik dan tersenyum melihat para pemain musiknya berwajah ramah dan penuh senyum, tiba-tiba Kyuhyun berdiri dan musik berhenti.

"Ladies and Gentlemen, may i ask your attention for a moment please"

Sungmin jadi teringat ketika mereka di Jepang, Kyuhyun juga melakukan hal yang sama, menyita perhatian semua orang dan tampil menonjol dihadapan mereka.

"I'm asking you to be the witness of this day, where i'm about asking my boyfriend" jantung Sungmin seakan terhenti mendengar kata boyfriend karena kini perhatian semua orang tertuju padanya.
Ditambah lagi Kyuhyun berlutut di samping tempatnya duduk. Semua orang mulai bersorak.
Kyuhyun memegang cincin yang entah kapan dia siapkan, Sungmin ternganga.
"Will you marry me?" Secara resmi Kyuhyun melamar Sungmin setelah sekian lama Sungmin menolak lamarannya.
Sungmin mengangguk karena dia tidak bisa berbahasa inggris.

Setelah memasangkan cincin di jari Sungmin mereka berpelukan dan semua orang bertepuk tangan.

Sungmin merasa tidak malu, dia justru sangat senang.

"Bisakah kau memakaikannya juga untukku?" Kyuhyun mengeluarkan lagi cincin satunya.
"Kapan kau memesan cincin ini? Bagaimana bisa aku tidak tahu?" Sungmin memakaikan cincin untuk Kyuhyun.
Kyuhyun mencium Sungmin dan tepuk tangan kembali terdengar.

Setelah 2 tahun dan berkali-kali ucapan lamaran keluar dari mulut Kyuhyun, akhirnya sekarang Sungmin menerimanya.

Mereka kembali ke hotel setelah makan malam dan jalan-jalan berkeliling kota Paris dengan bergandengan. Tapi tidak sampai disitu. Di dalam kamar hotel ternyata sudah ada wine dan dua gelas diatas meja, lilin menyala sebagai ganti lampu, dan tulisan dari pita merah diatas ranjang.

Thanks for marry me.

"Jadi kau sudah menyiapkan semuanya? Kau membawaku ke Paris bukan karena kau butuh asisten atau sekedar mengajakku berlibur? Kau sudah memesan semua ini??"
"Tentu".

Sungmin tidak tahu harus merasa tersanjung diperlakukan romantis seperti perempuan atau dia harus melakukan sesuatu agar impas, tapi dia tidak sekaya Kyuhyun yang bisa memerintah orang melakukan ini itu.

Pada akhirnya dia hanya bisa menerima dirinya diperlakukan romantis.

"Kau tahu bagaimana susahnya untuk mendapatkanmu," Kyuhyun memeluk Sungmin, "aku akan melakukan apapun untukmu".

Sungmin merasa hatinya sangat hangat, karena terisi cinta Kyuhyun. Dia benar-benar tidak salah memilih, Kyuhyun adalah yang terbaik baginya.

Sungmin melepas pelukan dan memegang kedua pipi Kyuhyun, dia berjinjit mencium bibir Kyuhyun, Kyuhyun memeluk pinggang Sungmin dengan erat mendekatkan tubuh Sungmin padanya dan mereka berciuman untuk waktu yang lama.

Lilin pun padam dan yang terlihat hanya bayangan mereka dengan pantulan cahaya lampu diluar hotel.

Mereka masih berciuman.

***

Keesokkanya Sungmin membuka mata, tubuhnya tertutup selimut hingga ke dada, dia topless dan berusaha menutup dadanya saat mau turun.

Selimut tertarik membuat paha Kyuhyun terekspos dan dadanya juga terbuka, tapi dia tidak bangun. Sedikit lagi Sungmin menarik selimutnya ada sesuatu yang terlihat.

Sungmin terpaksa meraih baju di lantai agar selimut tidak tertarik lebih jauh. Dia memakai celana dalam dari dalam selimut dan merasa seperti bokongnya tersengat saat dia memakai celana dalamnya. Bukti bahwa semalam terjadi aktifitas liar.

Sungmin membiarkan Kyuhyun melakukan sepuasnya, entah berapa kali Sungmin juga tidak menghitungnya.

Meski dia sudah melakukannya dan seharusnya sudah tidak merasa sakit lagi tapi kali ini Kyuhyun melakukan lebih dari biasanya jadi Sungmin pun merasakan akibatnya.

Kyuhyun masih tidur nyenyak karena dia tidur saat pagi, tenaganya juga terkuras semalaman jadi dia butuh tidur panjang.

Sungmin bangun pagi karena lapar, dia menelpon room service untuk mengantar makanan.

Setelah itu Sungmin menoleh pada Kyuhyun.

"Kau tidur nyenyak uh? Kau senang sekarang? Ah pinggangku.." Sungmin mau komplen tapi kemudian dia melihat cincin di tangan Kyuhyun, diapun melihat tangannya.

Dua cincin emas senada hanya beda ukuran.

Sungmin merasa kebahagiaan yang semalam dia rasakan, tidak tahan dia menunduk dan mengecup bibir kyuhyun.

Tapi dia salah, dia sudah membangunkan monster yang tertidur, Kyuhyun memeluk punggungnya dan membaringkannya lalu menindihnya.

Selimut terbuka dan Kyuhyun masuk di antara sela kaki Sungmin.

"Aku sedang memesan room service!"
"Kau sudah membangunkanku, kau harus tanggung jawab".
"Tidak..jangan sekarang...aku butuh istirahat".
Kyuhyun sudah bersiap, dia mendorong tapi terhalang sesuatu, dia menunduk ke bawah dan melihat Sungmin sudah memakai celana dalam.
Kyuhyun melirik Sungmin dengan tatapan tajam.
"Aku lapar~~ aku sudah pesan makanan". Sungmin tidak menyangka Kyuhyun dalam keadaan Mode-On, dia bisa langsung menegang dan masuk begitu saja meski bangun tidur?? Sungmin merinding baru mengetahui bagaimana bahayanya Kyuhyun. Untung saja ada panty yang menyelamatkannya.

Bel pintu berbunyi tanda room service datang.

Kyuhyun melepaskan Sungmin dan Sungmin terhuyung saat turun dari ranjang. Dia berpegangan dinding dan jalan dengan tertatih. Meraih bathrobe di lantai dan memakainya sambil berjalan kepayahan. Sementara Kyuhyun justru tersenyum.

Sungmin menoleh melihat Kyuhyun tersenyum, senyum yang bagi Sungmin sangat mengejeknya. Dengan tubuh bugil, Kyuhyun seperti tidak berniat menutupi tubuhnya sama sekali, selimut hanya menutupi bagian vital saja, seluruh dada dan pahanya terekspos. Seperti seorang raja yang bangga akan 'kebesarannya'.

"Cho Kyuhyun, kau sialan". Sungmin hanya bisa menggerutu dalam hati.

Setelah memanfaatkan kesempatan business trip untuk melamar Sungmin keduanya kembali ke Korea dan bekerja seperti biasa.

Pinchit menangkap suatu kilauan cahaya yang tidak biasa, saat dia menoleh ternyata di jari manis Sungmin terselip sebuah cincin emas. Pinchit mencoba mengabaikannya karena itu mungkin aksesoris biasa, tapi saat mereka meeting bersama Direktur Cho untuk melaporkan progress proyek bulanan Pinchit juga melihat benda berkilau yang mirip dengan milik Sungmin, ada di jari manis Direktur Cho.

Pinchit menyenggol Yang Yang dan berbisik, akhirnya keduanya memperhatikan Sungmin dan juga sang Boss, kanan kiri.

Begitu selesai meeting mereka menyeret Sungmin, "kau memakai cincin couple dengan Boss??" Suara mereka cukup keras terdengar di koridor, karena semua sudah tahu hubungan Boss mereka dengan kolega kerja mereka jadi tidak masalah jika membicarakannya secara publik.
Tapi hal mengenai cincin bukanlah perkara sepele, tetap saja menarik minat pendengarnya, terutama Arsitek Yoon.
"Kau memakai cincin couple?" Arsitek Yoon mendekat, "cincin sekedar aksesoris atau cincin...pertunangan?"
"Kalian bertunangan??" Yang Yang dan Pinchit seperti saudara kembar yang selalu berbicara bersamaan dan bereaksi secara bersamaan.
"Aku..aku...ini..."
Arsitek Yoon tersenyum, tahu kalau Sungmin tidak bisa berbohong, dia melenggang meninggalkan ketiganya.
"Arsitek Yoon..Sungmim..benarkah kalian... Bertunangan??"
"Wah mereka bertunangan".
"Sudah, diam dan kembali bekerja'. Sungmin kabur.
"Bagaimana bisa dia memiliki kehidupan percintaan yang sangat mulus, dia bahkan tidak perlu khawatir dengan masa depannya, benar-benar beruntung, kita justru harus mati-mati demi menarik perhatian perempuan".

Di sebuah ruang privat restoran kelas atas, kedua orang tua Kyuhyun dan ayah Sungmin duduk bersama-sama. Mereka diberitahu kalau anak mereka sudah bertunangan.

Dinner keluarga ini hanya formalitas untuk mempertemukan keluarga.

Berbagi wine dan makan dengan ramah tamah. Sungmin dan Kyuhyun pun menceritakan rencana mereka membangun rumah sendiri.

Kedua orang tua hanya bisa berbahagia, meski hubungan anak mereka tidak lazim tapi mereka tetap memiliki masa depan yang cerah bahkan lebih sukses dibanding orang lain, dibanding pasangan normal lain yang masih banyak mengalami kesulitan ekonomi, harus menabung untuk membeli rumah dan bahkan menunda pernikahan karena tidak cukup tabungan.

Sungmin dan Kyuhyun menjadi gay couple yang membuat iri hetero couple

#########

EIFFEL dari IG Quintus


Undangan acara pernikahan Quintus dan Kenny tanggal 31 Mei.

Continue Reading

You'll Also Like

463K 31.5K 47
♮Idol au ♮"I don't think I can do it." "Of course you can, I believe in you. Don't worry, okay? I'll be right here backstage fo...
192M 4.6M 100
[COMPLETE][EDITING] Ace Hernandez, the Mafia King, known as the Devil. Sofia Diaz, known as an angel. The two are arranged to be married, forced by...
1.1M 37.5K 63
𝐒𝐓𝐀𝐑𝐆𝐈𝐑𝐋 ──── ❝i just wanna see you shine, 'cause i know you are a stargirl!❞ 𝐈𝐍 𝐖𝐇𝐈𝐂𝐇 jude bellingham finally manages to shoot...
43.8M 1.3M 37
"You are mine," He murmured across my skin. He inhaled my scent deeply and kissed the mark he gave me. I shuddered as he lightly nipped it. "Danny, y...